All Chapters of Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir: Chapter 231 - Chapter 240

350 Chapters

Bab 231

Malam ini adalah hari pertama Baby Naresh tidur di rumah. Sejak pulang dari rumah sakit, bayi kecil itu tampak begitu pulas. “Lihatlah, dia sejak tadi tidur terus. Apa jangan-jangan dia menyiapkan amunisi?” Nerissa merasa heran dengan anaknya yang tak kunjung bangun. Nerissa tersenyum. “Mungkin dia mau papa dan mamanya menikmati malam bersama.” “Sepertinya kita akan begadang lagi.” Naven sepertinya mulai terbiasa. Naven dan Nerissa tidur mengapit anaknya. Mereka terus memandangi sang anak yang sedang tertidur. “Aku tidak menyangka jika akhirnya kita punya anak. Tidak menyangka pernikahan kita yang berawal dari pernikahan kontrak berakhir bahagia. Aku pikir, aku akan bercerai denganmu dan menjalani hidupku sebagai janda lagi.” Nerissa yang memandangi wajah sang anak pun mengingat perjalanan cinta mereka. “Jodoh adalah rahasia Tuhan. Mungkin begitu cara Tuhan mempertemukan kita.”“Tapi, sampai sekarang aku masih merasa bersalah karena merebutmu dari Evelyn.” Masih ada terselip ra
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

Bab 232

Kiki segera menghampiri Naven dan memberikan tabletnya.Naven membaca apa yang ditunjukkan oleh Kiki itu. Dengan saksama Naven membacanya.Tertulis berita jika Evelyn Manda mengatakan jika dulu punya pacar pengusaha, tapi direbut oleh seorang wanita. Namun, Evelyn tidak menjelaskan siapa pengusaha yang dimaksud. Kolom komentar pun dipenuhi dengan hujatan pada wanita perebut itu, yang tak lain adalah Nerissa.“Sepertinya Nona Evelyn sengaja melemparkan berita itu.” Kiki memberikan komentarnya.“Sudah, biarkan saja. Dia tidak akan berani menyebut namaku. Jika sampai berani, aku jamin kariernya akan hancur.” Naven tidak akan tinggal diam begitu saja.Kiki mengangguk-anggukkan kepalanya.“Ki, tolong kamu antar Oma Clarisa hari minggu ke acara pesta. Kebetulan papa men sedang ke Singapura untuk cek up. Aku mau menghabiskan waktu di rumah dengan anakku. Jadi tidak bisa menemaninya.”“Baik, Pak.”Naven segera mengerjakan pekerjaannya. Dia harusNaven segera mengerjakan pekerjaannya. Dia haru
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

Bab 233

Hari libur yang ditunggu-tunggu sudah tiba. Tentu saja itu membuat Naven bersemangat. Karena dia ingin menghabiskan waktu bersama anaknya. Pagi-pagi Naven sudah bangun dan mengajak berjemur. Nerissa begitu bersemangat sekali ketika melihat Naven yang ikut mengurus anaknya. “Apa Naresh sudah boleh diajak jalan-jalan?” tanya Naven memastikan. “Belum. Di luar banyak virus. Jadi tunggu dulu sampai benar-benar Naresh kuat.”Mendengar penjelasan sang istri, Naven berpikir ada benarnya juga. Jika anaknya diajak keluar dan kena virus, pasti akan bahaya sekali.“Kalau sudah bisa diajak jalan-jalan, aku mau ajak dia keluar kota. Menginap di hotel.” Naven benar-benar tidak sabar untuk mengajak anak dan istrinya pergi jalan-jalan. Pasti di rumah sangat membosankan. “Baiklah, kita jalan-jalan jika waktunya pas. Terserah kamu mau ke mana.” Nerissa ikut saja, apalagi jika jalan-jalan. Karena anaknya sudah dijaga oleh sang suami, Nerissa memutuskan untuk memasak saja. Membuat makanan sehat un
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

Bab 234

“Apa masih lama?” Naven menatap sang istri yang berada di depannya. Di tengah-tengah dia dan sang istri ada sang anak yang sedang terlelap. Saat mendapati pertanyaan itu membuat Nerissa mengerutkan dahinya. Bingung dengan apa yang ditanyakan oleh Naven.“Aku menyentuhmu.” Pipi Nerissa langsung merona ketika mendapati pertanyaan itu. Tentu saja itu membuatnya malu sekali. “Ini baru tiga puluh hari. Masih sepuluh hari lagi.” Nerissa pun menjelaskan dengan malu-malu. “Masih sepuluh hari. Jadi kita punya waktu untuk mempersiapkan semua.” “Mempersiapkan apa?” Pipi Nerissa semakin merona ketika mendengar hal itu. “Mempersiapkan malam spesial kita.” Naven menjelaskan dengan penuh semangat. Rasanya, Nerissa ingin bersembunyi agar tidak menunjukkan wajahnya. Sudah pasti wajahnya sekarang sudah memerah karena malu. “Memang kamu mau ke mana? Kita tidak bisa meninggalkan Naresh lama-lama.” “Iya, aku tahu Naresh masih menyusu dan tidak bisa ditinggal lama. Karena itu kita akan pergi ke te
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

Bab 235

“Bi, hari ini Bibi bisa pulang.” Pagi-pagi sekali Naven memberikan perintah pada asisten rumah tangga. “Saya dipecat, Pak?” Asisten rumah tangga tampak terkejut dengan perintah yang didengarnya. “Bukan, Bi.” Naven tidak menyangka jika asisten rumah tangga berpikir seperti itu. “Bibi bisa pulang karena saya memberikan libur dua hari.” “Oh ... saya diberi libur. Saya pikir dipecat, Pak.” Asisten rumah tangga tersenyum ketika mendengar hal itu. “Ini uang untuk Bibi.” Naven langsung memberikan pada asisten rumah tangga. “Terima kasih, Pak.” Diberikan libur dan uang, tentu saja dia tidak keberatan. Asisten rumah tangga akan pergi setelah pekerjaan paginya selesai, kini Naven tinggal mengatur semuanya. Naven segera masuk ke kamar untuk menemui sang istri. Saat masuk, sang istri baru saja bangun. “Sayang, hari ini kita jalan-jalan. Aku mau menikmati waktu denganmu.” “Jalan-jalan ke mana?” “Ke mal. Sudah sebulan ini kamu tidak ke mal ‘kan?” Nerissa merasa ide sang suami ada benarn
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

Bab 236

Naven segera ke kamar. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat Nerissa yang ke kamar yang sama.“Sayang-sayang.” Nerissa langsung menghentikan langkahnya. “Kenapa?” “Kamu mau ke mana?”“Ke kamar kita?” Nerissa memang sedang mengarahkan ke kamar dia dan Naven. “Sayang, kamu lebih baik bawa Naresh ke kamarnya.” Naven memberikan ide. Dahi Nerissa berkerut dalam, dia merasa bingung kenapa sang suami melarangnya. Padahal biasanya sang anak memang tidur di kamar mereka saat sang suami libur agar lebih mudah untuk memandangi. Nerissa memilih untuk tidak berdebat karena sang anak sudah menangis. Dengan segera Nerissa membawa sang anak ke kamar Naresh.Melihat Narissa yang masuk ke kamar bersama anaknya membuat Naven tenang. Paling tidak dia aman. Di kamar, Nerissa langsung menyusui anaknya. Karena anaknya sudah mengantuk, akhirnya anaknya cepat tidur. Saat anaknya sudah tidur, Nerissa meletakkan tubuh sang anak di dalam box bayi. Tampak Naresh begitu lelap tertidur. Membuat Nerissa
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Bab 237

Nerissa masih berada di dalam pelukan sang suami setelah kegiatan mereka berdua. Bersama sang suami, dia memerhatikan sang anak yang masih tidur siang. “Sepertinya Naresh mengerti sekali mama dan papanya sedang sibuk. Jadi dia tidur pulas.” Naven melihat sang anak yang sedang tertidur pulas.“Dia akan tidur siang selama dua jam sebelum waktu mandi sore.” Nerisa menjelaskan pada sang suami.“Sepertinya kita bisa curi-curi waktu saat Naresh tidur siang.” Naven menyeringai. Nerissa tersenyum. Suaminya sepertinya tidak akan melepaskan begitu saja.“Apa aku harus pulang lebih awal kalau dia tidur?” Tiba-tiba Naven menggoda sang istri. Nerissa langsung mencubit perut yang suami yang masih terbuka. Tubuh yang masih belum berbalut apa-apa itu, memudahkan untuk mencubit. Naven langsung tertawa. “Nanti setelah tiga bulan, anak akan mulai teratur tidurnya. Jadi kita bisa melakukan saat malam hari.” “Oh ya ... dia akan mulai teratur? Kalau begitu kita bisa melakukannya saat malam.” Naven t
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more

Bab 238

Narasi berita yang baru saja dibacakan oleh pembawa berita seketika membuat Papa Raven, Nerissa, dan Mama Ruby terkejut. Nerissa dan Mama Ruby yang sedang fokus pada Naresh pun langsung mengalihkan pandangan. Mereka langsung menatap televisi. “Video yang beredar berdurasi sepuluh menit. Tampak video diambil dari CCTV di apartemen yang diduga adalah apartemen Evelyn Manda.” Video yang ditampilkan di layar televisi itu tampak memperlihatkan dua orang laki-laki dan perempuan. Sayangnya, sosok dua orang itu di blur. Jadi tidak terlihat jelas. Namun, sekali pun di blur Nerissa, Papa Raven, dan Mama Ruby tahu persis siapa pemilik tubuh itu. Tubuh itu jelas Naven. Terlebih lagi Nerissa. Dia yang pernah masuk ke apartemen Evelyn, jadi dia tahu jika itu memang benar apartemen Evelyn. “Sampai saat ini Evelyn Manda belum bisa dihubungi untuk mengkonfirmasi kabar tersebut. Paska dia dikeluarkan dari proyek film, memang belum diketahui keberadaannya.” Narasi yang kembali mereka dengar membu
last updateLast Updated : 2024-07-18
Read more

Bab 239

Mendapati tuduhan itu, Naven jelas bingung. Dia merasa tidak melakukan apa pun. Lalu bagaimana bisa dia membuat papanya sampai serangan jantung. “Kenapa bisa aku, Ma? Apa yang aku lakukan?” tanyanya ingin tahu. “Papa seperti itu setelah melihat berita kamu dengan artis itu?” Mama Ruby tampak kesal dengan kelakuan sang anak.“Artis? Berita?” Naven masih bingung apa yang dimaksud karena dia tidak tahu berita apa yang beredar. “Tadi ada berita di Infotainment tentang video mesra antara kamu dan artis itu. Lalu papa serangan jantung karena terkejut.” Mama Ruby mencoba menceritakan secara detail. Naven berusaha untuk memahami cerita dari sang mama. Seharian dia sibuk di kantor. Jadi wajar jika dia tidak lihat berita Infotainment sama sekali. Kiki yang mendengar pembicaraan atasannya segera merogoh ponselnya. Dia mencari berita yang dimaksud oleh Mama Ruby itu. Saat mendapatkan berita itu, akhirnya dia memberikan ponsel pada Naven. “Ini berita tentang Anda, Pak.” Naven segera meneri
last updateLast Updated : 2024-07-19
Read more

Bab 240

Mendengar apa yang diucapkan mamanya, jantung Naven berdegup kencang. Dia takut sekali bertemu dengan papanya, mengingat papanya kena serangan jantung karena dirinya. Namun, mau tidak mau dia harus bertemu dengan papanya untuk menjelaskan semuanya. “Baik, Ma.” Segera Naven masuk ke ruang ICU untuk menemui papanya. “Pa ....” Naven memanggil sang papa saat masuk. “Dasar anak nakal! Apa kamu tidak bisa main aman?” Papa Raven langsung memarahi anaknya. Naven sedikit terkejut dengan reaksi papanya. Tidak menyangka jika reaksi sang papa akan seperti itu. “Papa tahu anak muda sepertimu pasti menikmati pacaran, tapi kamu harusnya berhati-hati. Papa tidak masalah dengan apa yang kamu lakukan. Karena Papa tahu jika kamu tahu mana yang terbaik, tapi jika sampai beredar seperti ini, nama baik keluarga dipertaruhkan.” Reaksi Papa Naven itu jelas membuat Naven merasa senang. Karena papanya tidak menghakimi dirinya begitu saja.“Maafkan aku, Pa. Aku janji akan menyelesaikannya. Jadi jangan kh
last updateLast Updated : 2024-07-19
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
35
DMCA.com Protection Status