Share

Bab 231

Penulis: Myafa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-13 19:36:12

Malam ini adalah hari pertama Baby Naresh tidur di rumah. Sejak pulang dari rumah sakit, bayi kecil itu tampak begitu pulas.

“Lihatlah, dia sejak tadi tidur terus. Apa jangan-jangan dia menyiapkan amunisi?” Nerissa merasa heran dengan anaknya yang tak kunjung bangun.

Nerissa tersenyum. “Mungkin dia mau papa dan mamanya menikmati malam bersama.”

“Sepertinya kita akan begadang lagi.” Naven sepertinya mulai terbiasa.

Naven dan Nerissa tidur mengapit anaknya. Mereka terus memandangi sang anak yang sedang tertidur.

“Aku tidak menyangka jika akhirnya kita punya anak. Tidak menyangka pernikahan kita yang berawal dari pernikahan kontrak berakhir bahagia. Aku pikir, aku akan bercerai denganmu dan menjalani hidupku sebagai janda lagi.” Nerissa yang memandangi wajah sang anak pun mengingat perjalanan cinta mereka.

“Jodoh adalah rahasia Tuhan. Mungkin begitu cara Tuhan mempertemukan kita.”

“Tapi, sampai sekarang aku masih merasa bersalah karena merebutmu dari Evelyn.” Masih ada terselip ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
wkwk.. wkwk.. dasar naven.emangnya naresh udah bisa berjalan.kok nyari naresh kekamar mandi
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
duuuh..kiky bawa berita apalagi nih?apa jangan-jangan evelyn membuat ulah lagi ya
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Naven sayang banget sama naresh sampai takut hilang ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 232

    Kiki segera menghampiri Naven dan memberikan tabletnya.Naven membaca apa yang ditunjukkan oleh Kiki itu. Dengan saksama Naven membacanya.Tertulis berita jika Evelyn Manda mengatakan jika dulu punya pacar pengusaha, tapi direbut oleh seorang wanita. Namun, Evelyn tidak menjelaskan siapa pengusaha yang dimaksud. Kolom komentar pun dipenuhi dengan hujatan pada wanita perebut itu, yang tak lain adalah Nerissa.“Sepertinya Nona Evelyn sengaja melemparkan berita itu.” Kiki memberikan komentarnya.“Sudah, biarkan saja. Dia tidak akan berani menyebut namaku. Jika sampai berani, aku jamin kariernya akan hancur.” Naven tidak akan tinggal diam begitu saja.Kiki mengangguk-anggukkan kepalanya.“Ki, tolong kamu antar Oma Clarisa hari minggu ke acara pesta. Kebetulan papa men sedang ke Singapura untuk cek up. Aku mau menghabiskan waktu di rumah dengan anakku. Jadi tidak bisa menemaninya.”“Baik, Pak.”Naven segera mengerjakan pekerjaannya. Dia harusNaven segera mengerjakan pekerjaannya. Dia haru

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 233

    Hari libur yang ditunggu-tunggu sudah tiba. Tentu saja itu membuat Naven bersemangat. Karena dia ingin menghabiskan waktu bersama anaknya. Pagi-pagi Naven sudah bangun dan mengajak berjemur. Nerissa begitu bersemangat sekali ketika melihat Naven yang ikut mengurus anaknya. “Apa Naresh sudah boleh diajak jalan-jalan?” tanya Naven memastikan. “Belum. Di luar banyak virus. Jadi tunggu dulu sampai benar-benar Naresh kuat.”Mendengar penjelasan sang istri, Naven berpikir ada benarnya juga. Jika anaknya diajak keluar dan kena virus, pasti akan bahaya sekali.“Kalau sudah bisa diajak jalan-jalan, aku mau ajak dia keluar kota. Menginap di hotel.” Naven benar-benar tidak sabar untuk mengajak anak dan istrinya pergi jalan-jalan. Pasti di rumah sangat membosankan. “Baiklah, kita jalan-jalan jika waktunya pas. Terserah kamu mau ke mana.” Nerissa ikut saja, apalagi jika jalan-jalan. Karena anaknya sudah dijaga oleh sang suami, Nerissa memutuskan untuk memasak saja. Membuat makanan sehat un

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 234

    “Apa masih lama?” Naven menatap sang istri yang berada di depannya. Di tengah-tengah dia dan sang istri ada sang anak yang sedang terlelap. Saat mendapati pertanyaan itu membuat Nerissa mengerutkan dahinya. Bingung dengan apa yang ditanyakan oleh Naven.“Aku menyentuhmu.” Pipi Nerissa langsung merona ketika mendapati pertanyaan itu. Tentu saja itu membuatnya malu sekali. “Ini baru tiga puluh hari. Masih sepuluh hari lagi.” Nerissa pun menjelaskan dengan malu-malu. “Masih sepuluh hari. Jadi kita punya waktu untuk mempersiapkan semua.” “Mempersiapkan apa?” Pipi Nerissa semakin merona ketika mendengar hal itu. “Mempersiapkan malam spesial kita.” Naven menjelaskan dengan penuh semangat. Rasanya, Nerissa ingin bersembunyi agar tidak menunjukkan wajahnya. Sudah pasti wajahnya sekarang sudah memerah karena malu. “Memang kamu mau ke mana? Kita tidak bisa meninggalkan Naresh lama-lama.” “Iya, aku tahu Naresh masih menyusu dan tidak bisa ditinggal lama. Karena itu kita akan pergi ke te

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 235

    “Bi, hari ini Bibi bisa pulang.” Pagi-pagi sekali Naven memberikan perintah pada asisten rumah tangga. “Saya dipecat, Pak?” Asisten rumah tangga tampak terkejut dengan perintah yang didengarnya. “Bukan, Bi.” Naven tidak menyangka jika asisten rumah tangga berpikir seperti itu. “Bibi bisa pulang karena saya memberikan libur dua hari.” “Oh ... saya diberi libur. Saya pikir dipecat, Pak.” Asisten rumah tangga tersenyum ketika mendengar hal itu. “Ini uang untuk Bibi.” Naven langsung memberikan pada asisten rumah tangga. “Terima kasih, Pak.” Diberikan libur dan uang, tentu saja dia tidak keberatan. Asisten rumah tangga akan pergi setelah pekerjaan paginya selesai, kini Naven tinggal mengatur semuanya. Naven segera masuk ke kamar untuk menemui sang istri. Saat masuk, sang istri baru saja bangun. “Sayang, hari ini kita jalan-jalan. Aku mau menikmati waktu denganmu.” “Jalan-jalan ke mana?” “Ke mal. Sudah sebulan ini kamu tidak ke mal ‘kan?” Nerissa merasa ide sang suami ada benarn

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 236

    Naven segera ke kamar. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat Nerissa yang ke kamar yang sama.“Sayang-sayang.” Nerissa langsung menghentikan langkahnya. “Kenapa?” “Kamu mau ke mana?”“Ke kamar kita?” Nerissa memang sedang mengarahkan ke kamar dia dan Naven. “Sayang, kamu lebih baik bawa Naresh ke kamarnya.” Naven memberikan ide. Dahi Nerissa berkerut dalam, dia merasa bingung kenapa sang suami melarangnya. Padahal biasanya sang anak memang tidur di kamar mereka saat sang suami libur agar lebih mudah untuk memandangi. Nerissa memilih untuk tidak berdebat karena sang anak sudah menangis. Dengan segera Nerissa membawa sang anak ke kamar Naresh.Melihat Narissa yang masuk ke kamar bersama anaknya membuat Naven tenang. Paling tidak dia aman. Di kamar, Nerissa langsung menyusui anaknya. Karena anaknya sudah mengantuk, akhirnya anaknya cepat tidur. Saat anaknya sudah tidur, Nerissa meletakkan tubuh sang anak di dalam box bayi. Tampak Naresh begitu lelap tertidur. Membuat Nerissa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 237

    Nerissa masih berada di dalam pelukan sang suami setelah kegiatan mereka berdua. Bersama sang suami, dia memerhatikan sang anak yang masih tidur siang. “Sepertinya Naresh mengerti sekali mama dan papanya sedang sibuk. Jadi dia tidur pulas.” Naven melihat sang anak yang sedang tertidur pulas.“Dia akan tidur siang selama dua jam sebelum waktu mandi sore.” Nerisa menjelaskan pada sang suami.“Sepertinya kita bisa curi-curi waktu saat Naresh tidur siang.” Naven menyeringai. Nerissa tersenyum. Suaminya sepertinya tidak akan melepaskan begitu saja.“Apa aku harus pulang lebih awal kalau dia tidur?” Tiba-tiba Naven menggoda sang istri. Nerissa langsung mencubit perut yang suami yang masih terbuka. Tubuh yang masih belum berbalut apa-apa itu, memudahkan untuk mencubit. Naven langsung tertawa. “Nanti setelah tiga bulan, anak akan mulai teratur tidurnya. Jadi kita bisa melakukan saat malam hari.” “Oh ya ... dia akan mulai teratur? Kalau begitu kita bisa melakukannya saat malam.” Naven t

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 238

    Narasi berita yang baru saja dibacakan oleh pembawa berita seketika membuat Papa Raven, Nerissa, dan Mama Ruby terkejut. Nerissa dan Mama Ruby yang sedang fokus pada Naresh pun langsung mengalihkan pandangan. Mereka langsung menatap televisi. “Video yang beredar berdurasi sepuluh menit. Tampak video diambil dari CCTV di apartemen yang diduga adalah apartemen Evelyn Manda.” Video yang ditampilkan di layar televisi itu tampak memperlihatkan dua orang laki-laki dan perempuan. Sayangnya, sosok dua orang itu di blur. Jadi tidak terlihat jelas. Namun, sekali pun di blur Nerissa, Papa Raven, dan Mama Ruby tahu persis siapa pemilik tubuh itu. Tubuh itu jelas Naven. Terlebih lagi Nerissa. Dia yang pernah masuk ke apartemen Evelyn, jadi dia tahu jika itu memang benar apartemen Evelyn. “Sampai saat ini Evelyn Manda belum bisa dihubungi untuk mengkonfirmasi kabar tersebut. Paska dia dikeluarkan dari proyek film, memang belum diketahui keberadaannya.” Narasi yang kembali mereka dengar membu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 239

    Mendapati tuduhan itu, Naven jelas bingung. Dia merasa tidak melakukan apa pun. Lalu bagaimana bisa dia membuat papanya sampai serangan jantung. “Kenapa bisa aku, Ma? Apa yang aku lakukan?” tanyanya ingin tahu. “Papa seperti itu setelah melihat berita kamu dengan artis itu?” Mama Ruby tampak kesal dengan kelakuan sang anak.“Artis? Berita?” Naven masih bingung apa yang dimaksud karena dia tidak tahu berita apa yang beredar. “Tadi ada berita di Infotainment tentang video mesra antara kamu dan artis itu. Lalu papa serangan jantung karena terkejut.” Mama Ruby mencoba menceritakan secara detail. Naven berusaha untuk memahami cerita dari sang mama. Seharian dia sibuk di kantor. Jadi wajar jika dia tidak lihat berita Infotainment sama sekali. Kiki yang mendengar pembicaraan atasannya segera merogoh ponselnya. Dia mencari berita yang dimaksud oleh Mama Ruby itu. Saat mendapatkan berita itu, akhirnya dia memberikan ponsel pada Naven. “Ini berita tentang Anda, Pak.” Naven segera meneri

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-19

Bab terbaru

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 350 (Naven-Nerissa) TAMAT

    “Sayang, cepat kita tidak boleh datang terlambat, apalagi kita adalah pendamping pengantin wanita.” Naven mengetuk pintu kamar mandi karena sang istri tidak kunjung keluar.Hari ini adalah hari pernikahan Dya dan Dave. Pesta pernikahan di adalah di pulau dewata. Keluarga turut hadir untuk menemani pernikahan Dya.Tadinya, Dya mau menunggu kuliahnya selesai, tetapi sang oma memaksa untuk segera Dya menikah agar oma tenang ketika Dya di luar negeri. Alhasil, akhirnya Dya pun menuruti.Mengingat Dya dan Dave saling mencintai, jadi tak ada masalah bagi mereka menikah kapan pun. Mungkin lebih cepat justru lebih baik.“Iya-iya, sebentar.” Nerissa segera keluar dari kamar mandi.“Ayo, semua sudah siap.” Naven segera mengayunkan langkah keluar dari kamar hotel sambil menggendong Naresh di dadanya.Nerissa mengekor sang suami di belakang. Sebenarnya, tadi ada yang ingin dikatakan oleh Nerissa, tetapi sepertinya, dia akan mengatakan pada suaminya nanti saja.Acara pesta pernikahan Dya dan Dave d

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 349 (Naven-Nerissa)

    “Ki, pastikan pria itu mendapatkan hukuman yang setimpal. Aku tidak mau sampai dia bebas dengan mudah setelah apa yang dilakukan pada Nerissa!” Naven memberikan perintah pada Kiki untuk mengurus semuanya. Memastikan jika Harry akan mendapatkan ganjaran yang setimpal atas apa yang dilakukannya.“Baik, Pak. Saya akan pastikan jika Harry akan mendapatkan balasan setimpal atas apa yang dilakukannya.”“Baiklah, aku titip kantor beberapa hari padamu. Jika tidak ada urusan mendesak jangan hubungi aku.” Hari ini rencananya Naven dan Nerissa akan pergi ke pulau dewata untuk menikmati liburan. Sejujurnya kejutan yang akan diberikan Naven adalah mengajak Nerissa berlibur. Namun, ternyata semua berantakan karena ulah Harry.“Baik, Pak.” Kiki mengangguk. “Kalau begitu saya permisi dulu.” Kiki segera keluar dari ruang kerja Naven.Setelah Kiki pergi, Naven segera keluar dari ruang kerjanya dan beralih ke kamarnya. Karena hari ini dia berangkat ke Bali, jadi dia tidak ke kantor dan memilih meminta

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 348 (Naven-Nerissa)

    Harry langsung mempercepat langkahnya. Meraih tangan Nerissa.Nerissa yang ditarik Harry berusaha untuk melepaskan diri. Sayangnya, tangan Harry cukup kuat saat mencengkeram tangan Nerissa.“Kali ini kamu tidak akan bisa lari.”“Lepaskan aku.” Nerissa memukul Harry. Sayangnya, pukulan itu tak seberapa. Jadi tangan Nerissa masih terus dicengkeram. Karena tak bisa lepas dengan memukul, Nerissa beralih menggigit tangan Harry.“Achhh ….” Harry kesakitan ketika digigit, dengan segera dia melepaskan tangannya yang mencengkeram tangan Nerissa.Nerissa yang mendapatkan kesempatan itu segera berlari ke arah pintu.Harry yang melihat Nerissa berlari, segera mengejar. Dia menarik rambut Nerissa hingga Nerissa terjatuh. Tubuh Nerissa terjatuh ke lantai cukup keras. Hingga membuatnya kesakitan.Tak membuang waktu Kiki menarik kedua tangan Nerissa. Menyeret tubuh Nerissa dan membawa tubuh wanita itu ke tempat tidur.Nerissa terus meronta-ronta. “Tolong … tolong … tolong ….” Teriakan Nerissa terus b

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 347 (Naven-Nerissa)

    Satu jam sebelumnya. Tepatnya saat Nerissa tengah berangkat, di tempat lain Arumi mengerutkan dahinya ketika melihat Harry sedang memesan kamar hotel dengan kartu debit miliknya.“Untuk apa dia memesan hotel?” Arumi pun bertanya-tanya akan hal itu.Sejenak Arumi teringat pertengkaran dengan Harry kemarin. Kemarin Harry masih berpikir untuk balas dendam atas apa yang dilakukan Nerissa. Sekuat tenaga Arumi mencegah itu. Memberitahu jika selama kehamilan dibantu oleh Nerissa. Sayangnya, Harry seolah tak peduli sama sekali dengan apa yang dikatakan oleh Arumi.“Jangan-jangan dia mau menjebak Nerissa.”Tak mau hal itu terjadi, Arumi segera menghubungi Nerissa. Sayangnya, ponsel Nerissa tak kunjung diangkat. Berulang kali dia mencoba menghubungi, tapi tidak kunjung diangkat.“Sa, ayo angkat.” Arumi benar-benar panik ketika Nerissa tidak kunjung mengangkat sambungan telepon.“Halo.”Akhirnya setelah sekian lama, sambungan telepon diangkat juga. “Sa. Ini aku Arumi.”“Maaf, Bu, Bu Nerissa tida

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 346 (Naven-Nerissa)

    “Sebentar lagi ulang tahun pernikahan kita. Apa kamu akan memberikan kejutan padaku?” tanya Nerissa yang sedang memasangkan dasi pada sang suami.Usia pernikahan Nerissa dan Naven sudah memasuki dua tahun. Nerissa ingin setiap momen selalu mengesankan.Naven hanya tersenyum mendengar ucapan sang istri. “Jika kejutan diberitahu, namanya bukan kejutan.”Nerissa menekuk bibirnya. Ternyata sang suami tidak akan memberitahunya. Tetap mau merahasiakannya.Melihat sang istri yang menggemaskan, membuat Naven mendaratkan kecupan di bibir sang istri.“Tunggu saja kejutan dari aku.” Naven mengedipkan matanya.Nerissa tentu saja penasaran sekali dengan kejutan apa yang akan diberikan oleh sang suami. Namun, dia harus bersabar.Mereka segera keluar setelah rapi. Di luar sudah ada Naresh dengan babysitter. Selama di rumah memang ada babysitter yang menemani Nerissa merawat Navesh. Namun, hanya sekedar membantu saja. Karena semua masih dikerjakan oleh Nerissa sendiri.“Anak Papa.” Naven segera merai

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 345 (S2 Part 93) Tamat

    Pesta berakhir juga. Kiki dan Ana segera kembali ke kamar hotel untuk beristirahat. Perasan Ana begitu berdebar karena menyadari jika setelah pernikahan usai, pastinya kini akan ada malam pertama.Saat masuk ke kamar, rasa berdebar itu semakin bertambah karena melihat kamar yang didekorasi untuk pengantin baru. Bunga-bunga yang berbentuk love di atas tempat tidur tampak begitu cantik. Aromanya semerbak menghiasi kamar.“Aku dulu atau kamu dulu yang mau membersihkan diri?” Kiki langsung bertanya ketika baru masuk ke kamar. Dia sendiri sebenarnya juga berdebar-debar. Jadi memilih untuk mengalihkan perhatian.“Kamu dulu saja. Aku masih mau membersihkan wajahku.”“Baiklah.”Kiki segera masuk ke kamar mandi, sedangkan Ana langsung membersihkan wajahnya yang masih memakai make up. Jantung Ana begitu berdegup kencang. Membayangkan apa yang akan terjadi nanti setelah ini.Setengah jam berlalu, akhirnya Kiki selesai juga. Pria itu keluar hanya memakai celana panjang saja dan membiarkan dadanya

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir    Bab 344 (S2 Part 92)

    Mendapati jawaban Ana itu, Kiki senang sekali. Ternyata tidak sia-sia dirinya membuat kejutan ini untuk Ana.Segera menyematkan cincin pada jemari Ana. Kemudian langsung berdiri. Sebuah kecupan pun diberikan oleh Kiki di dahi Ana.“Terima kasih sudah menerima aku.” Kiki benar-benar bahagia.“Sama-sama.” Ana mengulas senyuman.Beberapa saat kemudian petugas hotel datang. Mereka menyajikan makan di meja yang berada di balkon. Ternyata Kiki memesan makan di kamar hotel sekalian.“Sejak kapan kamu menyiapkan ini semua?” Ana masih belum menyangka jika Kiki akan mempersiapkan semua ini.“Aku mempersiapkan ini kemarin.”“Dapat ide dari mana kamu menyiapkan semua di kamar hotel?” Ana begitu penasaran.“Tidak dapat ide dari mana-mana. Aku merasa di sini akan lebih leluasa dan tidak dilihat oleh banyak orang.” Kiki merasa jika di restoran biasa, akan banyak orang di sana. Jadi sengaja dia menyiapkan ini semua di kamar hotel.“Dasar, aku sudah berpikir yang tidak-tidak, ternyata kamu hanya membe

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 343 (S2 Part 91)

    Sepanjang jalan Ana memilih diam. Dia merasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan Kiki.“Kenapa diam saja?” tanya Kiki.“Aku kesal, kenapa kamu mengajak aku pulang. Mereka akan tahu jika kita ada hubungan jika seperti itu.” Ana meluapkan rasa kesalnya pada Kiki.“Aku sudah tidak mau menutupi semua. Ini sudah saatnya orang-orang tahu hubungan kita.” Kiki merasa jika yang dikatakan Dya ada benarnya. Semakin dirinya menyembunyikan hubungan dengan Ana. Orang-orang justru akan membuat Ana seperti pelakor yang merusak rumah tangganya.Ana merasa memang sudah saatnya hubungan mereka diketahui oleh semua orang. Apalagi tadi Ana melihat Dya sudah menggandeng pria lain. Namun, tetap saja ada rasa berdebar. Sedikit takut dengan tanggapan orang tentang hubungannya.“Aku sudah tidak mau sembunyi-sembunyi lagi. Aku mau semua orang tahu jika kita menjalin hubungan.”“Baiklah, biarkan semua orang tahu hubungan kita.” Ana pun setuju dengan apa yang dikatakan Kiki.****Pagi-pagi Kiki sudah datang ke

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 342 (S2 Part 90)

    Ana tadinya hendak keluar dari bilik toilet. Namun, urung melakukannya ketika mendengar rekan-rekannya membicarakan dirinya. Namun, saat keluar, dia tidak menyangka jika akan bertemu dengan Dya.“Iya.” Ana mengangguk.“Kamu dengar apa yang mereka bicarakan tadi?” tanya Dya, walaupun sejujurnya Dya yakin jika Ana mendengar.“Dengar.” Ana mengangguk.“Kamu dan Kiki sudah menjalin hubungan?” Dya kembali menelisik, ingin tahu tentang apa yang terjadi pada Kiki dan Ana setelah perceraian mereka.“Kami sudah menjalin hubungan lagi setelah dua bulan perceraian kalian.” Ana mencoba menjelaskan, walaupun merasa tidak enak karena langsung menjalin hubungan dengan Kiki pasca bercerai.Mendengar itu sejujurnya Dya tidak masalah. Lagi pula Dya sudah move on. Mau Kiki menjalin hubungan lagi dengan Ana secepat apa pun, bukan masalah baginya. “Apa di kantor belum ada yang tahu perceraian kami?” Dya tampak penasaran lagi.“Belum. Kiki masih merahasiakan semua.”Dya merasa jika ada alasan yang dilak

DMCA.com Protection Status