“Sayang, kamu mau makan?” tanya Nerissa. Mendapati perhatian itu, Naven justru takut. Karena dalam keadaan seperti ini, seharusnya Nerissa tidak bersikap baik padanya. Namun, istrinya itu bersikap sangat baik.“Boleh, tapi aku mau makanan ringan saja.” Naven mengangguk. “Baiklah, aku akan ambilkan.” Nerissa segera ke meja di mana makanan berada. Dia mengambil kue dan juga buah. Naven terus memerhatikan sang istri. Sesekali memerhatikan Evelyn yang sedang berada di atas panggung. Dalam situasi ini dia benar-benar bingung. Ingin menjelaskan pada Nerissa, tapi tidak mungkin sekarang karena ada banyak orang. Saat Nerissa kembali, dia membawa dua piring kecil berisi kue dan buah. Kemudian memberikan satu piring berisi buah pada Naven. “A ....” Nerissa menyuapi kue yang berada di tangannya pada Naven. Sikap manis itu, membuat Naven semakin ketakutan. Entah kenapa wajah datar Nerissa itu lebih menyeramkan. “Kamu tidak mau?” tanya Nerissa mengintimidasi. “Mau-mau.” Naven langsung
Terakhir Diperbarui : 2024-06-25 Baca selengkapnya