Semua Bab Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir: Bab 201 - Bab 210

350 Bab

Bab 201

Evelyn yang mendapati pertanyaan itu diam. Dia tampak terkejut sebenarnya ketika tadi ditarik oleh Naven. Apalagi secara tiba-tiba.“Seharusnya aku yang bertanya kenapa kamu di sini? Aku di sini jelas kerja.” Evelyn pura-pura bodoh. Padahal aslinya niatnya bukan sekadar itu saja.“Jangan kamu pikir aku bodoh!” Tangan Naven yang mencengkeram lengan Evelyn.“Kamu ini bicara apa? Aku benar-benar tidak mengerti maksudmu?”“Tidak mungkin kamu tidak tahu jika Nerissa adalah istriku!”Naven sudah mendengar cerita Kiki tadi bagaimana Nerissa bertemu dengan Evelyn. Dari apa yang dikatakan Kiki, Naven menyimpulkan jika Evelyn sudah mengenal Nerissa. Lagi pula, tidak mungkin jika Evelyn tidak mencari tahu siapa wanita yang menjadi istrinya.Evelyn langsung tersenyum ketika mendengar jika Naven tahu jika dirinya sudah tahu Nerissa adalah istri Naven.“Istrimu sendiri yang datang padaku meminta aku datang ke sini.” Akhirnya Evelyn menanggapi ucapan Naven.Naven mencengkeram erat lengan Evelyn. Dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-24
Baca selengkapnya

Bab 202

“Sayang, kamu mau makan?” tanya Nerissa. Mendapati perhatian itu, Naven justru takut. Karena dalam keadaan seperti ini, seharusnya Nerissa tidak bersikap baik padanya. Namun, istrinya itu bersikap sangat baik.“Boleh, tapi aku mau makanan ringan saja.” Naven mengangguk. “Baiklah, aku akan ambilkan.” Nerissa segera ke meja di mana makanan berada. Dia mengambil kue dan juga buah. Naven terus memerhatikan sang istri. Sesekali memerhatikan Evelyn yang sedang berada di atas panggung. Dalam situasi ini dia benar-benar bingung. Ingin menjelaskan pada Nerissa, tapi tidak mungkin sekarang karena ada banyak orang. Saat Nerissa kembali, dia membawa dua piring kecil berisi kue dan buah. Kemudian memberikan satu piring berisi buah pada Naven. “A ....” Nerissa menyuapi kue yang berada di tangannya pada Naven. Sikap manis itu, membuat Naven semakin ketakutan. Entah kenapa wajah datar Nerissa itu lebih menyeramkan. “Kamu tidak mau?” tanya Nerissa mengintimidasi. “Mau-mau.” Naven langsung
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-25
Baca selengkapnya

Bab 203

Mendapati pertanyaan itu membuat Nerissa terdiam sejenak. Dia sudah tahu jika Evelyn adalah mantan kekasih Naven. Jadi tentu saja hal itu tidak bisa diwujudkannya lagi. “Maaf, Ma. Sepertinya Evelyn tidak bisa. Karena dia harus pergi ke luar negeri melanjutkan syuting filmnya.” Nerissa berusaha untuk menjelaskan pada sang mama mertua. “Baiklah kalau tidak bisa. Nanti cari artis lain saja.” Mama Ruby tidak terlalu berpatokan harus Evelyn. Nerissa merasa senang ketika mertuanya paham. Jadi dia tidak perlu bersusah payah untuk memberikan pengertian. Akhirnya mereka sampai di rumah. Mama Ruby langsung turun dari mobil Nerissa. Nerissa ikut turun untuk membawakan beberapa barang-barang mertuanya. Tampak mobil Naven berhenti tepat di belakang mobil Nerissa. Pria itu juga ikut turun untuk membantu sang istri membawakan barang-barang. Namun, ternyata sudah dibawa sang istri semua. “Ini, Ma.” Nerissa memberikan barang-barang tersebut. “Kalian tidak masuk dulu.” Mama Ruby melihat Nerissa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-25
Baca selengkapnya

Bab 204

“Aku tahu jika aku salah, tapi aku tidak bermaksud membohongimu.” Naven berusaha membujuk sang istri.“Tidak bermaksud membohongi, tapi sudah selama ini kamu tidak menceritakan? Kamu tahu jika aku pernah bertemu dengan mantan kekasihmu, harusnya kamu cerita itu sejak dulu. Jadi tidak membuat aku seperti orang bodoh yang tidak tahu apa-apa.”Nerissa benar-benar kecewa sekali karena Naven tidak mengatakan hal itu padanya. Di saat Evelyn tahu segalanya, dia tidak tahu apa-apa. Di saat Evelyn mengambil celah, dia justru terlihat bodoh karena baru mengetahui hal itu.“Aku tidak menyangka jika kamu akan bertemu dengan Evelyn lagi. Waktu itu kamu bertemu saat kita belum dekat. Jadi aku tidak menceritakannya.” Bukan Naven jika tidak bisa mengelak. Dia terus berusaha menyangkal setiap ucapan yang dikatakan oleh Nerissa.Nerissa sudah kenal Naven cukup lama. Pasti, dia akan terus mengelak setiap ucapannya. Jadi Nerissa pun tidak akan tinggal diam begitu saja.“Lalu, saat kamu putus, kenapa ju
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-26
Baca selengkapnya

Bab 205

Bab 205 Evelyn membulatkan matanya ketika mendengar apa yang dikatakan Kiki. Tidak menyangka jika Naven akan melakukan hal itu padanya. “Kenapa harus ditarik?” tanya Evelyn penasaran. “Bukankah Anda tahu jika surat perjanjian yang kita buat kemarin tercantum jika Anda tidak boleh mengusik Pak Naven lagi, tapi Anda justru melakukannya.” Kiki mencoba untuk mengingatkan. “Bukankah aku sudah bilang jika istri Naven sendiri yang mengundangku bukan aku? Jadi aku tidak melanggar apa pun.” Evelyn berusaha untuk menjelaskan, tak mau sampai apartemen mewah ini diambil kembali oleh Naven. Kiki sering menghadapi orang yang keras kepala seperti Evelyn. Jadi, tentu saja itu bukan sesuatu yang sulit baginya. “Apa pun yang terjadi, Anda bertanggung jawab penuh untuk tidak menerima pekerjaan yang berhubungan dengan Pak Naven, sekali pun istri Pak Naven sendiri yang menawarkan.” “Tidak bisa begitu. Ini bukan salahku.” Evelyn merasa tidak bersalah. “Silakan diterima dan segeralah untuk pindah da
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-26
Baca selengkapnya

Bab 206

Mendengar pertanyaan itu Nerissa diam saja. Sebenarnya Nerissa sudah tidak semarah tadi, tapi rasanya belum bisa memberikan maaf secepat itu. Apalagi rasa kecewanya cukup dalam.Sikap diam Nerissa itu membuat Naven sadar jika sang istri belum bisa menerima maaf darinya.“Aku akan menunggumu tidak marah denganku.” Naven mendaratkan kecupan di pipi Nerissa.Naven segera melepaskan tubuh sang istri. Membiarkan sang istri melanjutkan mencuci piring.Saat Naven melepaskan pelukannya, Nerissa kembali fokus pada cucian piringnya. Setelah itu dia membersihkan dapur. Dapur cukup berantakan karena Naven memakai alat masak cukup banyak.Di saat sang istri membersihkan dapur, Naven memilih menunggu di ruang makan. Memerhatikan sang istri yang sibuk memasak. “Sepertinya aku harus membuat dapur lebih kotor agar kamu di luar lebih lama.” Naven terus memerhatikan Nerissa yang sibuk merapikan dapur.Nerissa tahu jika Naven sengaja menggodanya. Karena itu dia memilih membiarkan.“Kamu kalau sibuk di d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-27
Baca selengkapnya

Bab 207

Mendapati pertanyaan itu, Naven langsung menjauhkan tubuh sang istri untuk dapat melihat ke arahnya.“Aku rasa dia tidak akan mengganggu lagi.” Naven berusaha untuk meyakinkan sang istri.Sejujurnya Nerissa takut jika Evelyn kembali mengganggu. Karena belum tentu dia akan sekuat tadi menghadapinya.“Aku harap dia tidak akan mengganggu.”“Iya.” Naven kembali membawa sang istri ke dalam pelukannya.Keduanya saling berpelukan. Ini adalah badai kehidupan rumah tangga mereka. Memang setiap rumah tangga selalu saja ada cobaanya. Hanya tinggal seberapa mereka bisa menyelesaikan dengan baik.****Suara ponsel yang berdering membuat Naven yang sedang tertidur langsung terbangun. Suara ponsel itu berasal dari ponsel Naven. Karena itu, dia segera meraih ponsel tersebut.Saat melihat ponselnya, terlihat sang mama yang menghubunginya. Dengan segera Naven mengangkat sambungan telepon itu agar tidak terus berdering.“Halo, Ma.”“Cepat ke sini!” Terdengar suara Mama Ruby dari seberang sana.Mendengar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-27
Baca selengkapnya

Bab 208

Mendapati pertanyaan itu, Nerissa dan Naven langsung terkejut. Mereka benar-benar bingung dari mana Mama Ruby tahu perihal itu. “Mama tahu dari mana?” tanya Naven. “Jawab saja pertanyaan Mama. Jangan balik bertanya. Apa benar kalian melakukan pernikahan kontrak?” Mama Ruby menatap tajam pada anaknya. Naven merasa jika sudah tidak ada jalan untuk pergi lagi. Saat mamanya sudah tahu, tidak ada alasan untuk berbohong. “Iya, Ma. Kami memang melakukan pernikahan kontrak.” Akhirnya Naven memberitahu mamanya. Mama Ruby benar-benar tidak menyangka jika anaknya akan mempermainkan pernikahan. Padahal pernikahan adalah hal sakral. “Bagaimana bisa kamu mempermainkan pernikahan?” “Ma, semua itu terpaksa. Waktu itu papa memaksa aku menikah hingga tidak mau menemui aku. Bagaimana bisa aku tidak berpikir untuk menikah kontrak?” Naven justru menyalahkan apa yang papanya minta. “Apa kamu tidak punya pacar sampai harus menikah kontrak?” Mama Ruby merasa alasan Naven itu hanya alasan tidak masuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-28
Baca selengkapnya

Bab 209

Pagi ini Nerissa beraktivitas seperti biasa. Walaupun dia masih memikirkan apa yang harus dilakukannya untuk membujuk mertuanya.“Nanti sore, kita ke rumah mama bawa kue kesukaan mama. Siapa tahu mama tidak marah lagi.” Saat dalam perjalanan ke kantor, Naven memberitahu sang istri.Mendapati ide sang suami, Nerissa langsung berbinar. “Baiklah, nanti kita beli kue untuk mama.” Dia langsung setuju.Melihat sang istri yang begitu bersemangat, membuat Naven senang. Dengan begini dia yakin sang mama akan memaafkan. Lagi pula juga mereka sudah saling cinta. Apa yang mau dipermasalahkan sang mama.Mereka sampai di kantor. Hari senin seperti ini pasti banyak sekali pekerjaan. Apalagi mereka baru libur.Saat jam sembilan Nerissa memilih untuk beristirahat sebentar. Menikmati kopi untuk memberikan semangat.Di saat Nerissa sedang minum kopi, Ana ikut juga untuk bergabung. Sekalian bergosip sebentar.“Sa, jadi benar Evelyn Manda itu adalah mantan Pak Naven?” Ana bertanya seraya berbisik. “Iya,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-28
Baca selengkapnya

Bab 210

Nerissa menyerahkan paper bag berisi kue pada Mama Ruby. Sayangnya, Mama Ruby tidak segera menerima tas tersebut dan memilih diam saja. “Mama tidak makan manis sekarang.” Mama Ruby langsung menolak.Naven dan Nerissa harus menelan pil pahit ketika sang mama menolak. Padahal, dia berharap jika Mama Ruby akan menerima.“Bukannya tadi siang Mama makan es krim coklat. Sejak kapan Mama tidak makan manis?” Papa Raven langsung mengomentari sang istri, merasa aneh dengan sikap sang istri.Mama Ruby langsung menatap tajam pada suaminya. Dia sengaja menolak kue yang diberikan Nerissa, tapi suaminya malah mengatakan hal itu. Kesal juga.Mau tidak mau, akhirnya Mama Ruby menerima kue yang dibawa oleh Nerissa.Papa Raven tersenyum ketika melihat istrinya menerima kue. Dia merasa jika sang istri sedang marah pada anaknya. Walaupun tidak tahu alasan marahnya kenapa. Apa pun alasan, dia yakin akan cepat membaik.“Kalian makan di sini saja.” Papa Raven akhirnya mempersilakan Nerissa dan Naven untuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
35
DMCA.com Protection Status