All Chapters of Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir: Chapter 181 - Chapter 190

350 Chapters

Bab 181

Mendengar ucapan Naven membuat Nerissa memicingkan matanya. Memikirkan apa maksud dari ucapan Naven.Hingga akhirnya dia paham apa yang dikatakan oleh Naven. Yang dimaksud oleh Naven adalah nanti mereka akan melakukan malam pertama.Saat mengetahui maksud dari sang suami, Nerissa langsung malu sekali. Dia langsung menundukkan pandangannya. Fokus pada makanannya.Naven tersenyum melihat aksi Nerissa.Mereka kembali menikmati makan.Saat selesai, mereka segera ke kamar lagi. Nerissa semakin berdebar ketika hendak ke kamar. Karena artinya, mereka akan melakukan malam pertama.Saat pintu kamar dibuka oleh sang suami, Nerissa segera masuk. Namun, baru masuk dia sudah disambut dengan aroma bunga lagi. Pikirannya melayang memikirkan apakah ada bunga lagi seperti tadi.Naven yang menempelkan access card membuat keadaan dalam kamar terlihat. Nerissa langsung terkejut ketika melihat kamar sudah didekor untuk malam pertama mereka.Bunga-bunga bertaburan di lantai. Di tempat tidur, tertulis kata
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

Bab 182

Perlahan Naven menyusuri naik tubuh Nerissa. Mendaratkan kecupan di setiap sisi yang dilewati. Saat bibir Naven mendaratkan kecupan demi kecupan di tubuhnya, Nerissa menggeliat. Sensasi geli, memberikan getaran aneh di tubuhnya. Hal yang pertama kali dilakukan. Naven memang sengaja memberikan pemanasan yang cukup untuk sang istri agar tidak membuat sakit nanti saat melakukannya. Saat bibir mulai naik semakin ke atas, Naven sampai di dua gundukan kenyal milik sang istri. Mendaratkan kecupan di tempat-tempat yang terlihat. Tangan Naven menyusup ke punggung sang istri. Melepaskan pengait bra yang dipakai sang istri. Saat pengait terlepas, dalam satu gerakan, dia menyingkirkan benda itu. Gundukan kenyal itu pun tampak indah dengan bentuk seperti mangkuk. Tampak padat dan berisi sekali. Saat sang suami memandangi tubuhnya, Nerissa merasa malu sekali. Refleks dia berusaha menutup dengan tangannya. Sayangnya, saat tangannya nyaris sampai ke dada, Naven langsung mencekal. “Mau
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

Bab 183

Lampu yang temaram serta baju yang berserakan menjadi saksi dua insan manusia yang baru saja bergelut di bawah selimut, mencari kenikmatan yang akan menjadi candu bagi mereka. Naven bangun lebih dulu ketika tangannya terasa pegal. Semalaman sang istri berada di pelukannya, jadi dia merasa pegal. Dengan perlahan Naven melepaskan pelukannya. Kemudian menarik tangannya perlahan. Dia melakukan dengan pelan-pelan agar tidak membangunkan sang istri. Beruntung sang istri benar-benar tidak bangun sama sekali. Naven memandang sang istri lekat. Dilihatnya sang istri tidur dengan pulasnya. Melihat sang istri tidur, membuat Naven tersenyum. Tampak istri tetap cantik meskipun sedang tertidur.Naven benar-benar tak berhenti memandangi sang istri. Rasanya, masih seperti mimpi dirinya bisa bersama dengan Nerissa. Diakui Naven, dia begitu mencintai Nerissa. Kehadirannya membuat hidupnya berubah total. Bersama Nerissa dia lebih nyaman. Mengeluarkan sisi asli dari dalam dirinya. Namun, bersama Ev
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

Bab 184

Naven dan Nerissa menikmati sarapan bersama. Keduanya tampak tenang menikmati makan. “Setelah ini kita ke mana?” Nerissa menatap Naven, ingin tahu ke mana dia akan pergi. “Kamu masih merasa sakit. Jadi kita tidak bisa ke mana-mana.” Nerissa merasa sangat sayang sekali jika mereka tidak pergi ke mana-mana. Padahal harusnya mereka menikmati keindahan negeri sakura ini. “Aku baik-baik saja. Tidak apa-apa jika kita pergi.” Nerissa berusaha untuk meyakinkan Naven.Bujuk rayu Nerissa itu membuat Naven tersenyum. Dia tahu persis jika sang istri tidak mau kehilangan momen jalan-jalan. “Kita keluar sore menjelang malam sekalian cari makan malam.” Akhirnya Naven pun setuju untuk berjalan-jalan. “Setelah ini, kamu istirahat dulu saja.” “Baiklah.” Nerissa langsung setuju. Tidak masalah jika dia keluar malam. Yang terpenting dia keluar untuk jalan-jalan. Mereka melanjutkan kembali untuk menikmati makanan. Selama di Jepang, mereka selalu makan seafood yang begitu segar. Tentu saja itu membua
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

Bab 185

Suara pesan yang masuk ke ponsel membuat Nerissa yang mendengarnya langsung mengambil ponsel yang ada di atas nakas. “Aku pikir ponselku.” Nerissa tersenyum ketika melihat ponsel Naven yang berbunyi. Sejenak Nerissa ingat jika beberapa waktu lalu, dia mengganti suara ponselnya. Mungkin tanpa sadar jika Nerissa mengganti suara ponsel sama dengan sang suami. Saat melihat ponsel Naven, Nerissa tidak sengaja melihat pesan yang dikirim oleh Kiki. Tertulis jika Kiki meminta Naven untuk menghubungi. Pesan itu ada di layar depan. Jadi wajar jika dia membaca pesan itu. “Kenapa, Sayang?” Naven yang keluar dari kamar mandi, melihat sang istri sedang memandangi ponselnya.Mendengar suara sang suami, Nerissa langsung mengalihkan pandangan ke arah sang suami. “Maaf, aku baca pesanmu tadi. Aku pikir ponselku.” Nerissa berusaha menjelaskan. “Oh ... buka saja pesannya.” Naven menyuruh Nerissa untuk membaca pesan itu. Nerissa tampak terkejut ketika mendengar jika Naven menyuruhnya membaca pesan
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

Bab 186

Nerissa yang membuka mata, tapi tidak mendapati Naven di sisinya. Ranjang tempat tidur kosong. Tak tampak Naven di sana. Segera Nerissa bangun sambil mengedarkan pandangan. Dilihatnya pintu kamar mandi terbuka, artinya Naven tidak di sana. Untuk tahu di mana suaminya, Nerissa segera turun dari tempat tidur. Memakai sendal yang berada di sisi tempat tidur. Langkahnya diayunkan keluar kamar untuk mencari keberadaan sang suami. Baru keluar dari kamar, Nerissa sudah disambut oleh aroma makanan. Tentu saja itu membuatnya tiba-tiba lapar. Untuk tahu siapa yang membuat makanan, dia segera mengayunkan langkahnya ke dapur. Dari kejauhan, Nerissa melihat sang suami sedang memasak. Tampak sibuk di depan kompor. Dengan segera Nerissa menghampiri sang suami. Sengaja dia meninggalkan sendalnya agar bisa berjinjit untuk menghampiri sang suami. Tepat di belakang sang suami, Nerissa memeluk. Naven sempat terkejut dengan kedatangan Nerissa. Apalagi tiba-tiba memeluknya. “Astaga, kamu mengaget
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Bab 187

Naven diarahkan ruangan khusus yang dipesannya. Saat masuk, sudah tampak Evelyn di sana. Wanita itu duduk di sana menunggu.“Akhirnya aku melihatmu juga!” Evelyn memberikan sindiran pada Naven.Naven tidak menjawab apa-apa. Memilih untuk segera duduk tepat di depan Evelyn. Kiki yang bersama Naven pun juga ikut duduk di sampingnya.“Ada apa kamu meminta bertemu denganku?” Naven langsung melemparkan pertanyaan itu.“Aku ingin bicara, tapi tidak mau ada asistenmu itu!” Evelyn tidak suka ketika ada orang lain bersama dengan dirinya dan Naven.“Aku tidak mau ada fitnah di antara kita, apalagi sekarang kita tidak ada hubungan.”Evelyn langsung tertawa getir. Ternyata Naven sudah memberikan batasan untuk mereka. Rasanya, Evelyn kesal sekali. Namun, dia tak mau memperpanjang, karena takut justru membuat Naven kesal dan pergi.“Aku tidak mau mengakhiri hubungan ini.” Evelyn langsung menyampaikan apa yang ingin dikatakannya.Naven sudah menduga jika ini yang ingin dikatakan oleh Evelyn. Mantan
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Bab 188

Kiki segera masuk ke mobil setelah urusannya selesai. Naven yang sudah di dalam mobil sudah tidak sabar menunggu hasil negosiasi Kiki. Tadi, sebenarnya Naven ingin bernegosiasi sendiri, tapi justru Evelyn minta aneh-aneh. Alhasil, dia memilih untuk tidak mau melanjutkan dibanding nanti dia susah sendiri. “Bagaimana, Ki? Apa dia menerima?” Naven langsung melemparkan pertanyaan itu. “Sudah, Pak. Nona Evelyn menerima apartemen itu, dan menandatangani perjanjian yang Anda mau.” Mendengar jawaban Kiki itu, Naven cukup lega. Ternyata Evelyn bersikap realistis juga.“Bagus, aku senang mendengarnya. Jika begini, semua masalah selesai. Tidak akan ada masalah.” Naven merasa ini benar-benar sudah berakhir. Jika begini, dia akan bisa menjalani hubungan dengan Nerissa dengan tenang. “Saya langsung antar ke apartemen, Pak?” tanya Kiki. “Iya, Ki. Langsung ke apartemen.”Hari ini masih libur. Jadi dia ingin beristirahat di apartemen dengan sang istri. Menghabiskan waktunya bersama sang istri.
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Bab 189

Naven melihat seseorang berada tak jauh dari tempatnya berpijak. Orang yang dilihat Naven pun juga ikut berhenti. Tampak terkejut melihat Naven. Saat tak mendapati jawaban dari Naven, Nerissa mengalihkan pandangan ke arah Naven memandang. Matanya membulat sempurna ketika melihat siapa yang berada di kejauhan. “Kenapa mereka berdua?” tanya Nerissa pada sang suami. “Apalagi jika bukan kencan.” Naven menebak.“Mereka bergerak cepat sekali. Tidak seperti kamu.” Nerissa justru menyindir sang suami. Naven hanya bisa terperangah ketika mendengar sindiran sang istri. Dia justru kesal ketika melihat dua manusia yang menjadi alasan sang istri menyindir. Dua manusia itu adalah Kiki dan Ana. Dua orang itu tampak berjalan saling beriringan menuju ke arah Naven dan Nerissa. “Pak Naven di sini juga?” Kiki tampak terkejut ketika melihat atasannya si tempat yang sama. “Iya, aku di sini.” Naven mengangguk. “Sa.” Ana menyapa Nerissa. “Kamu sedang apa di sini?” Nerissa sudah tahu, tapi tetap sa
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 190

Ana yang mendengar ucapan Kiki itu sontak terkejut. Apalagi dia tadi bercerita sambil melihat film. Alhasil, dia langsung mengalihkan pandangan ke arah Kiki. “Kamu sedang tidak bercanda?” tanya Ana memastikan. “Apa aku terlihat bercanda?” Pipi Ana langsung merona ketika mengetahui jika Kiki sedang mengajaknya menjalin hubungan. “Aku memang tidak terlalu suka basa-basi. Jadi jika kamu mau, ayo kita jalin hubungan.” “Dasar tidak romantis! Bagaimana bisa kamu mengajak wanita menjalin hubungan seperti itu?” Ana menekuk bibirnya, kesal karena Kiki mengajak menjalin hubungan di bioskop. “Aku memastikan dulu. Jika aku mengatakan di restoran mewah dan tiba-tiba ditolak, bukankah sayang?” Rasanya Ana ingin tertawa mendengar jawaban Kiki. Namun, dia berpikir realistis saja. Jika dia di posisi Kiki mungkin akan melakukan hal yang sama. Sayang bukan jika buang-buang uang, tapi tidak mendapatkan wanita yang diinginkan.“Aku akan jawab jika kamu sudah mengatakan dengan romantis.” Ana yang m
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
35
DMCA.com Protection Status