Semua Bab Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir: Bab 171 - Bab 180

350 Bab

Bab 171

Nerissa mengerjakan pekerjaanya sampai-sampai jam istirahat. Beberapa temannya mengajak Nerissa, tapi wanita itu masih sibuk sekali. Sampai akhirnya, suara ponselnya mengalihkan perhatiannya pada laptopnya.Saat melihat layar ponselnya, dia melihat jika itu adalah Naven. Dengan segera dia mengangkat sambungan telepon itu.“Kamu di mana?” Suara Naven di seberang sana terdengar.“Aku masih di ruanganku. Kenapa?”“Apa kamu lupa ini jam istirahat?”Mendapati pertanyaan itu Nerissa hanya bisa tersenyum tipis. Dia tahu ini jam istirahat dan memang sengaja untuk menunda makan siangnya, karena pekerjaannya masih banyak. “Aku sedang di luar, jadi tidak bisa makan bersamamu. Sekarang pergilah ke kantin.”Hari ini ada pertemuan dengan rekan bisnisnya, jadi Naven tidak bisa makan bersama sang istri. Karena itu, menghubungi sang istri untuk memastikan jika sang istri makan.Perintah Naven itu terdengar tidak terbantahkan. Tentu saja Nerissa tidak bisa menolak sama sekali.“Baiklah, aku akan ke ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-10
Baca selengkapnya

Bab 172

Nerissa tampak terkejut dengan reaksi sang suaminya. Padahal sejak awal dia tidak bertanya pada suaminya, tapi justru suaminya yang menjawab. Dan, sekarang justru tampak kesal.“Aku tidak senang. Hanya terkejut saja.” Nerissa berusaha untuk mengelak.Naven menerawang ke dalam mata Nerissa. Sayangnya, karena di mobil gelap, alhasil dia tidak tahu apakah Nerissa berbohong atau tidak.“Kenapa harus terkejut?”“Karena aku pikir dia punya pacar.” Nerissa benar-benar bingung menghadapi Naven.“Memang kenapa jika dia punya pacar?” Sejak tadi, tidak ada habisnya Naven bertanya.“Karena … karena … jika dia tidak punya pacar, aku akan carikan pacar untuknya.”“Tidak perlu carikan dia pacar, dia bisa cari sendiri.” Naven yang kesal pun langsung memberikan larangan keras. Nerissa langsung mendengkus kesal. Padahal dia sedang berusaha untuk mendekatkan Kiki dengan Ana. Jika Naven melarangnya, tentu saja dia akan kesulitan.Kiki yang jadi objek pembicaraan pun hanya bisa diam saja. Tak berani meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-10
Baca selengkapnya

Bab 173

Naven yang sedang menunggu lift yang mengarah ke ruangannya pun, langsung mengalihkan pandangan ke arah Kiki. Dia tahu yang dimaksud Kiki adalah informasi tentang kehamilan Evelyn.“Kita bicara di ruanganku.” Naven jelas tidak mau bicara sekarang di ruangan terbuka, takut ada yang dengar.“Baik, Pak.” Kiki mengangguk.Mereka berdua segera mengayunkan langkah ke ruangan Naven. Saat masuk, Naven langsung melepaskan kancing jasnya. Kemudian duduk di kursinya.Kiki menyusul Naven di belakang dan duduk di kursi yang berada di depan meja kerja Naven.“Informasi apa yang kamu dapat?”“Dari informasi yang saya dapat, Nona Evelyn tidak hamil. Kabar yang beredar hanya gosip saja, Pak.” Kiki mencoba menjelaskan pada Naven.“Kamu sudah memastikan?” Naven menatap Kiki.“Sudah, Pak. Saya sudah dapat informasi langsung dari orang kita yang bekerja dengan Nona Evelyn.”Selama ini, Naven memang menaruh orang untuk menjadi team Evelyn. Dengan berpura-pura menjadi make up artis Evelyn, orang itu memanta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-10
Baca selengkapnya

Bab 174

Nerissa segera ke ruangan Naven. Dia harus berlari agar tak membuat Naven menunggu lama. Saat di depan ruangan Naven, Nerissa berusaha menenangkan diri. Kemudian baru masuk. Sebelum masuk, Nerissa mengetuk pintu lebih dulu. Pintu yang terbuka membuat Nerissa melihat sang suami yang sedang duduk di kursinya sambil menunggu. “Kamu dari mana?” tanya Naven. “Tadi aku dari lobi. Menemani Ana menemui temannya.” Kembali Nerissa berbohong agar aman dari sang suami. “Temannya atau Kiki?” Nerissa langsung membulatkan matanya ketika mendengar apa yang dikatakan Naven. “Kamu tahu?” tanya Nerissa penasaran. Langkahnya segera diayunkan menghampiri sang suami yang sedang berada di kursinya untuk bisa lebih dekat. “Tentu saja aku tahu.” “Dari mana kamu tahu?” Sekarang Nerissa ada di samping Naven. “Tembok yang ada di kantor ini bisa melapor padaku.” Nerissa mencibirkan bibirnya karena merasa ucapan Naven dusta. Mana ada tembok bicara. Melihat reaksi sang istri itu membuat Naven gemas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-10
Baca selengkapnya

Bab 175

Nerissa membaca chat tersebut. Satu foto yang dikirim membuatnya langsung membuka foto tersebut.Alangkah terkejutnya ketika melihat foto tangan diinfus. Tentu saja foto itu diambil di rumah sakit.[Sa, tolong aku. Aku di rumah sakit. Tidak ada yang bisa aku mintai tolong selain kamu.]Satu pesan dikirim oleh Arumi. Tentu saja itu membuat Nerissa terkejut. Kenapa juga wanita itu mengirim pesan pada dirinya.Nerissa ingat jika terakhir kali, Arumi mengatakan sedang hamil. Artinya, sekarang pasti wanita itu sedang sakit akibat kehamilan.Hati Nerissa bergejolak. Dia benar-benar bingung ketika dimintai tolong. Padahal jelas-jelas Arumi sudah menyakitinya. Arumi membantu Harry untuk menyebarkan gosip dengan Naven kala itu.Namun, melihat Arumi yang sedang hamil ketika Harry dipenjara, tentu saja membuatnya tidak tega.Alih-alih menjawab, Nerissa memilih mengirim pesan Arumi pada Ana. Meminta Ana untuk mengecek sepulang kerja. Memastikan apakah wanita itu menipunya atau tidak.****Naven m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-11
Baca selengkapnya

Bab 176

Nerissa menghentikan langkahnya ketika mendengar namanya dipanggil. Dari kejauhan dia melihat seorang wanita dengan memakai topi dan juga jangat. Tampak tertutup sekali. “Siapa, Sa?” Ana melempar pertanyaan itu. “Entah ....” Nerissa menggeleng tidak tahu. Orang tersebut langsung menghampiri Nerissa. Tepat di depan Nerissa orang itu membuka topi. “Nona Evelyn.” Nerissa tampak terkejut ketika melihat siapa yang berada di depannya. Orang itu adalah Evelyn Manda. “Iya, saya.” Evelyn mengulas senyum manisnya. “Kenapa Anda di sini dan memakai pakaian seperti itu?” Nerissa memerhatikan apa yang dipakai oleh Evelyn. “Kamu lupa dia artis?” Ana menyenggol Nerissa yang melemparkan pertanyaan bodoh. “Iya, tadi saya ingin bertemu dengan teman di sini. Karena takut kejaran wartawan saya menutup memakai pakaian seperti ini.” Evelyn mencoba menjelaskan. Tadi Evelyn berusaha untuk ke apartemen Naven, tapi sayangnya dia tidak menemukan pria itu. Saat kembali justru bertemu dengan Nerissa. “Te
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-11
Baca selengkapnya

Bab 177

Baru saja sampai di apartemen, suara ponsel Nerissa berdering. Segera Nerissa mengambil ponselnya di dalam tas. Saat melihat layar ponselnya, Nerissa melihat nama suaminya yang tertera di sana. Dengan segera dia mengangkat sambungan telepon tersebut.“Halo.” Nerissa dengan semangat menjawab telepon tersebut.“Aku sudah sampai.” Naven memberikan kabar pada sang istri.“Astaga, aku saja yang dari bandara baru sampai, kamu sudah sampai juga.” Nerissa menjatuhkan tubuhnya di sofa ketika menanggapi ucapan Naven.Di seberang sana Naven hanya tertawa. “Sepertinya lebih cepat pesawatku dibanding mobilmu.”“Iya, apa perlu aku ke rumah naik pesawat agar lebih cepat.” Nerissa tertawa ketika mengatakan hal konyol itu.“Nanti jika aku sudah kaya, aku buatkan landasan pesawat.”“Apa sekarang belum kaya?”“Aku kaya, tapi dari orang tuaku.” Naven terdengar tertawa.Obrolan itu pun tampak menarik. Semakin hari sepasang suami-istri itu semakin mesra saja. Tidak sama sekali ada masalah.“Sebaiknya, kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-12
Baca selengkapnya

Bab 178

Dengan segera Kiki membuka email di laptop tersebut. Kemudian membaca email tersebut. Email itu berisi laporan seseorang padanya.Tak mau menyimpan informasi sendiri, Kiki segera memberitahu Naven. Dia pergi ke kamar Naven dan mengetuk kamar atasannya itu.Naven yang hendak beristirahat pun harus rela bangun lagi demi membuka pintu. Saat pintu dibuka, dia melihat Kiki di sana.“Jika kamu ke sini tidak memberikan informasi penting, maka aku akan membunuhmu!” Naven langsung memberikan ancaman.“Ini penting, Pak.”Melihat wajah Kiki yang tampak serius, Naven merasa jika memang benar jika Kiki membawa informasi penting. Karena itu, dia mengajak Kiki masuk ke kamarnya.“Ada apa?” tanya Naven.“Nona Evelyn dikabarkan pulang karena proses syuting ditunda. Produser meminta Nona Evelyn untuk beristirahat selama dua minggu.”Naven mengembuskan napasnya kesal. Saat Evelyn kembali, tentu saja itu membuatnya merasa jika kembalinya Evelyn adalah masalah besar.“Sepertinya kita harus waspada. Takut
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-12
Baca selengkapnya

Bab 179

Nerissa hanya tersenyum. Dia tahu suaminya merajuk. Namun, dia tak mau ambil pusing. “Ayo,” ajak Nerissa seraya melingkarkan tangannya di lengan sang suami. Naven yang tadinya kesal, tiba-tiba tak jadi marah. Apalagi istrinya merayu dengan melingkarkan tangan di lengannya. “Ayo.” Naven mengangguk, kemudian menarik kopernya dan berjalan keluar. Di saat sepasang suami-istri pergi, dua orang lain masih saling pandang. “Ayo, pulang.” Akhirnya Kiki mengajak Ana untuk pulang juga. Mereka semua naik mobil masing-masing. Keluarga Zorion naik mobil dengan sopir keluarga Zorion. Naven pulang bersama dengan Nerissa, mengendarai mobil Nerissa yang tadi dibawa. Sedangkan, Kiki dan Ana memilih naik taksi. “Kalian tidak mau kami antar saja?” Nerissa menatap Kiki dan Ana yang berniat untuk naik taksi. “Tidak perlu, Bu. Sebaiknya Anda dan Pak Naven pulang saja karena nanti malam Anda akan pergi lagi.” Naven dan Nerissa pun mengangguk. Mereka segera menuju ke mobil mereka dan membiarkan Ana da
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-12
Baca selengkapnya

Bab 180

“Kami berangkat dulu, Ma.” Nerissa memeluk mertuanya. Hanya Mama Ruby yang mengantarkan Nerissa dan Naven sampai depan pintu. Karena Papa Raven harus banyak istirahat dan tidak boleh tidur terlalu malam. “Kalian hati-hati. Jika sudah sampai kabari.” “Iya, Ma.” Nerissa mengangguk. “Buat cucu untuk Mama dan papa yang cantik dan tampan.” Mama Ruby menggoda Nerissa. Pipi Nerissa langsung merona. Merasa malu sekali. Karena dengan ucapan mertuanya. “Nanti aku buatkan yang paling cantik dan tampan, Ma.” Naven langsung menjawab. Saat sang suami menjawab, Nerissa justru merasa semakin malu. “Sudah-sudah cepat berangkat. Kalian harus kilat membuat keponakan untukku.” Dya pun mendorong tubuh Naven dan Nerissa untuk pergi. Naven dan Nerissa tidak punya pilihan selain pergi. Mereka segera masuk ke mobil, di mana Kiki sudah menunggu mereka berdua. Saat Naven dan Nerissa masuk, Kiki langsung melajukan mobil. Mengantarkan mereka berdua untuk ke bandara. Sampai di bandara, mereka langsung b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
35
DMCA.com Protection Status