All Chapters of Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir: Chapter 141 - Chapter 150

350 Chapters

Bab 141

Nerissa dan Naven sampai di kantor polisi. Disusul oleh Ana dan Kiki. Mereka langsung melakukan pemeriksaan terkait laporan yang dibuat oleh Naven. Cukup lama mereka melakukan pemeriksaan. Tepat jam satu siang, mereka baru sampai. Jadi mereka baru pulang. “Kita makan siang dulu setelah ini. Kita sudah terlambat makan siang.” Naven menatap Nerissa, Kiki, dan Ana. “Baiklah, Pak.” Kiki setuju dengan ajakan Naven. “Aku ingin makan sushi, apa boleh?” Nerissa menatap Naven penuh harap. Bagaimana bisa Naven menolak sang istri tercinta. Tentu saja tidak bisa. Terlalu sulit untuknya menolak. “Baiklah, kita ke mal yang ada restoran sushi.” Naven langsung setuju. Nerissa berbinar mendengar hal itu. Dia tahu persis jika pasti Naven akan menurutinya. “Ayo, masuk mobil.” Naven segera mengajak Nerissa untuk segera berangkat. “Baiklah.” Dengan senang hati Nerissa ikut dengan Naven untuk pergi. “Ayo.” Kiki juga mengajak Ana untuk segera pergi karena tak mau membuat Nerissa dan
last updateLast Updated : 2024-05-30
Read more

Bab 142

Mendapati ucapan sang istri, Naven tersenyum. “Aku sudah memenuhi janjiku.” Ada perasaan lega yang menyelimuti hati Naven. Tawaran yang pernah diberikan pada Nerissa kini sudah diberikan.“Iya, tinggal aku memenuhi janjiku.”Mendengar ucapan sang istri, Naven seketika langsung menginjak pedal rem. Rem yang tiba-tiba sekali diinjak membuat tubuh Nerissa terhuyung. Untung saja sabuk pengaman masih menempel di tubuh.Mobil Kiki yang berada tepat di belakang mobil Naven pun langsung berhenti. Untung saja di belakang mobil Kiki tidak ada mobil lagi. Jadi mereka aman.“Kenapa mengerem mendadak?” Nerissa langsung melemparkan protes.“Kamu mau memenuhi janji?” Naven bukannya menjawab pertanyaan Nerissa, justru balik bertanya.“Iya, aku mau memenuhi janji. Seperti kamu yang sudah memenuhi janjimu.”“Artinya kamu mau kita bercerai dua tahun?” Naven menatap tajam pada Nerissa.Nerissa langsung teringat jika mereka punya perjanjian pernikahan selama dua tahun. Namun, dia bingung kenapa Naven tamp
last updateLast Updated : 2024-05-30
Read more

Bab 143

Setelah melihat film yang baru saja ditontonnya, Nerissa tiba-tiba mendapatkan ide. Karena itu, dia langsung menyampaikan pada Naven.Naven yang nyaris memejamkan matanya pun langsung membuka matanya lebar-lebar. Dia begitu terkejut dengan apa yang dikatakan Nerissa. Akhirnya setelah sekian lama, Nerissa akan meminta bukti padanya.“Kamu mau minta apa?” Naven sampai harus memiringkan tubuhnya ketika menunggu jawaban Nerissa.“Nanti saja jika sudah sampai apartemen, aku akan katakan. Tidak nyaman jika bicara di sini.” Dengan suasana sedang menonton, bicara masalah pribadi, pastinya akan mengganggu yang lain.“Kenapa harus nanti?” Naven sudah sangat penasaran, jadi jika diminta untuk menunggu, tentu saja itu membuatnya tidak sabar.“Kita akan mengganggu orang yang sedang menonton film jika bicara sekarang.” Nerissa melihat orang-orang sedang asyik, jadi tak mau mengganggu.Sejujurnya, Naven sangat penasaran sekali. Ingin segera mendengar apa yang diminta Nerissa. Namun, mau bagaimana la
last updateLast Updated : 2024-05-30
Read more

Bab 144

Mendengar apa yang diminta Nerissa untuk membuktikan cintanya, Naven dibuat tercengang. Tidak terpikir olehnya Nerissa akan meminta akan hal itu.Mengakhiri hubungan dengan Evelyn bukanlah hal mudah, mengingat Evelyn masih syuting dan pasti akan membuat wanita itu tidak konsentrasi selama syuting.Dampak dari mengakhiri hubungan dengan Evelyn akan sangat besar. Jika Evelyn tidak fokus pada pekerjaanya, syuting akan berantakan. Banyak orang yang akan terkena imbasnya.Rasanya, Naven benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi. Dia benar-benar bingung. Jika tidak mengakhiri hubungan dengan Evelyn, dia tidak akan bisa membuktikan cintanya.“Dengar, aku memang mencintaimu, tapi mengakhiri hubungan sekarang, itu masih sulit.”Mendapati jawaban itu, Nerissa hanya bisa terpaku. Tak menyangka jika Naven akan menjawab seperti itu. “Jadi kamu tidak bisa?” tanyanya memastikan.“Bukan tidak bisa, tapi aku tidak bisa melakukan dalam waktu dekat ini.” Naven berusaha untuk meyakinkan Nerissa.“Kenap
last updateLast Updated : 2024-05-31
Read more

Bab 145

Naven yang di dalam mobil melihat ada seseorang yang menghampiri Nerissa. Hal itu membuatnya memutuskan untuk segera keluar dari mobil.“Sa ….”“Ada apa lagi kamu ke sini?” Nerissa heran kenapa Arumi kembali menemuinya.“Sa, tolong bebaskan Harry. Aku akan memastikan jika dia tidak akan mengganggu lagi.” Arumi kembali meyakinkan Nerissa.Nerissa hanya terdiam. Dia bingung harus mengatakan apa lagi. Padahal dia sudah mengatakan pada Arumi jika dia tidak bisa melakukan hal itu.“Dengar, keputusanku sudah bulat, jadi aku tidak bisa membebaskan Harry. Seharusnya, sebelum melakukan dia sudah pikirkan baik-baik. Tidak sembarangan menyakiti orang.”“Sa, aku tahu. Tapi, mengertilah jika aku butuh dia. Aku sedang hamil, Sa. Aku butuh dia untuk menjagaku.” Arumi menangis. Tangannya dikatupkan untuk memohon pada Nerissa.Nerissa benar-benar tidak tega ketika Arumi meminta seperti itu.“Sudah, jangan memohon seperti itu. Suruh dia memohon keringanan saat di pengadilan. Jika dia menyesali perbuata
last updateLast Updated : 2024-05-31
Read more

Bab 146

Naven segera masuk ke ruangannya setelah baru saja selesai makan. Kiki yang melihat atasannya itu masuk, segera ikut masuk.“Kamu sudah menghubungi manajer Evelyn?” Naven duduk seraya bertanya pada Kiki.“Sudah, Pak. Saya sudah menghubungi, dan Nona Evelyn meminta Anda untuk menghubungi dia segera.”“Baiklah, aku akan hubungi dia.”“Ini berkas yang Anda minta.” Kiki sekalian memberikan berkas yang tadi dikerjakannya.“Terima kasih.”Kiki segera keluar untuk melanjutkan pekerjaanya, sedangkan Naven mulai mengambil ponselnya untuk menghubungi Evelyn.Entah kenapa hari ini terasa beda, perasaannya begitu berdebar ketika hendak menghubungi Evelyn. Namun, dia sadar jika dia harus segera menghubungi Evelyn karena harus menyelesaikan masalahnya.Dengan segera, Naven mengambil ponselnya. Mencari nomor telepon Evelyn. Saat mendapatkannya, dia segera menghubunginya.“Akhirnya kamu menghubungi aku juga.”Baru saja sambungan terhubung, Naven sudah disambut dengan sebuah sindiran. Naven tahu pasti
last updateLast Updated : 2024-06-01
Read more

Bab 147

Naven menimbang-nimbang apa yang dikatakan pada Nerissa. Menimbang mengatakan jujur apa tidak. “Aku mau menemui kekasihku. Mengatakan jika aku ingin mengakhiri hubungan.” Akhirnya Naven mengatakan pada Nerissa apa yang ingin dilakukannya. Melihat kesungguhan Naven, membuat Nerissa percaya akan cinta Naven, membuat Nerissa senang. ‘Dia benar-benar akan memutuskan kekasihnya.’ “Baiklah, aku akan berangkat dengan Kiki ke bandara dan menunggumu di sana.” Nerissa berusaha menyembunyikan senyuman di wajahnya, tapi itu terlalu sulit, karena senyum tipis menghiasi wajahnya. Senyuman itu dilihat jelas oleh Naven. Tentu saja itu membuatnya senang. Dia berjanji akan membuktikan pada Nerissa jika dia benar-benar mencintai Nerissa. Mereka berbelanja berdua. Nerissa masih menjaga jarak. Belum sebebas itu dengan Naven. Apalagi, pria itu masih kekasih orang. Sampai di apartemen, Nerissa langsung memasak. Ditemani Naven, dia membuat spageti. Nerissa membuat saus spageti, sedangkan Naven memasak
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

Bab 148

Nerissa melihat jika panggilan telepon tidak ada fotonya. Hanya nama saja. Tapi, entah kenapa Nerissa yakin jika yang menghubungi Naven adalah kekasihnya. “Siapa yang menghubungi?” Suara Naven yang tiba-tiba membuat Nerissa terkejut. Tangannya langsung memegangi dadanya yang berdegup kencang. “Lyn.” Nerissa segera memberikan ponsel pada Naven. Naven langsung membulatkan matanya ketika melihat siapa yang menghubungi. Tak menyangka jika Evelyn akan menghubunginya. “Ini.” Nerissa langsung memberikan ponsel itu pada Naven. Dengan segera Naven menerima ponselnya. Bersamaan dengan Naven yang sudah menerima ponselnya, Nerissa mengayunkan langkahnya ke dapur. Meninggalkan Naven yang sedang akan menerima panggilan telpon. Sayangnya, Naven menarik tangan Nerissa. Hingga membuat langkah Nerissa terhenti. “Di sini saja.” Naven meminta Nerissa tetap tinggal. Apa yang diminta Naven itu membuat Nerissa tampak bingung. Namun, sesaat kemudian Naven menarik Nerissa untuk duduk bersamanya. Ner
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

Bab 149

“Aku akan segera pulang. Jika nanti saat Kiki datang aku belum pulang, kamu bisa berangkat dengan Kiki lebih dulu, aku pasti akan langsung menyusul ke sana.”Pagi ini Naven akan menemui Evelyn. Dia belum bisa pastikan akan bisa bicara dengan cepat pada Evelyn atau tidak. Karena itu untuk mengantisipasi, dia meminta Nerissa untuk pergi ke bandara bersama Kiki lebih dulu.“Baiklah.”Nerissa hanya bisa pasrah ketika Naven hendak menemui kekasihnya. Walaupun ada perasaan tidak nyaman di hatinya ketika melepaskan Naven bertemu dengan kekasihnya itu.“Baiklah, aku pergi dulu.” Naven segera mengayunkan langkahnya ke luar.Melihat sang suami pergi, Nerissa memilih ke kamar. Mengecek kembali barang-barang yang akan dibawanya ke Singapura.Entah kenapa jantung Nerissa berdebar sekali. Perasaannya campur aduk. “Aku dulu begitu terluka ketika Harry mengkhianati aku, kini aku justru membiarkan Naven mengkhianati kekasihnya. Apa aku tidak egois? Bukankah harusnya sesama wanita aku bisa merasakan ya
last updateLast Updated : 2024-06-03
Read more

Bab 150

Untuk sesaat Evelyn terdiam ketika Naven berbicara seperti itu. Dia berusaha untuk menyadarkan dirinya jika apa yang dikatakan Naven bukanlah sebuah mimpi.“Apa kamu sedang bercanda?” Evelyn berusaha untuk berpikir apa yang dikatakan Naven hanya sebuah lelucon.“Aku serius, Lyn. Aku mau mengakhiri hubungan ini.”Evelyn langsung tertawa.Naven tidak mengerti apa maksud dari tawa Evelyn itu. Dia berusaha untuk mencerna hal itu, tapi belum bisa menemukannya. “Apa semua karena istrimu? Apa kamu sudah jatuh cinta pada istrimu?”Naven tidak bisa mengelak apa yang dikatakan Evelyn, karena itu yang dia rasakan. Memang dia jatuh cinta pada sang istri.“Aku sudah menebak sejak kamu tidak menghubungi aku. Setiap aku menghubungimu pun kamu beralasan sibuk.”Sejak sebulan yang lalu Evelyn merasa jika perubahan itu disebabkan perasaan Naven. Namun, dia berusaha untuk mengelak. Tak mau berpikir buruk dan percaya pada Naven.“Maafkan aku, Lyn. Perasaan itu hadir begitu saja. Aku tidak bisa menampik
last updateLast Updated : 2024-06-03
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
35
DMCA.com Protection Status