All Chapters of Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir: Chapter 101 - Chapter 110

350 Chapters

Bab 101

“Iya, saya akan keluar.”Nerissa tidak mau sampai melepaskan kesempatan itu. Apalagi dia ada rapat setelah ini.Dengan segera Nerissa keluar dari ruangan Naven. Langkahnya diayunkan buru-buru keluar dari ruangan Naven.Di dalam ruangan, Naven berusaha untuk menahan diri. Tadi dia sebenarnya tidak tahan dengan Nerissa. Ingin sekali mencium istrinya itu, tapi dia berusaha menahan diri agar bisa membedakan mana nafsu dan mana cinta.“Aku tidak yakin kuat.” Naven merasa ini akan sangat berat. Apalagi melihat Nerissa di depan mata.Di tempat lain, Nerissa kembali ke meja kerjanya. Berusaha fokus dulu dengan pekerjaannya. Tak mau sampai membuatnya mengabaikan tanggung jawabnya.“Kita rapat.” Sesaat setelah Nerissa duduk di kursinya, dia kembali berdiri lagi.Semua karyawan yang diminta rapat pun langsung ke ruang rapat.Nerissa memimpin rapat. Karena ada beberapa hal yang ingin disampaikan pada team yang sedang mengerjakan event.“Tadi saya sudah melihat persiapan event yang cukup baik. Say
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more

Bab 102

“Pak Naven sedang apa?”Tak ada jawaban dari Naven. Pria itu masih diam. Hal itu membuat Nerissa semakin bingung kenapa Naven diam saja.“Apa dia sedang cari ilmu hitam?” Nerissa bertanya dengan pelan pada dirinya sendiri.Naven sedang duduk bersila di karpet di ruang tamu. Tangannya berada di lutut dan matanya terpejam. Seperti sedang bermeditasi.Rasa penasaran Nerissa membuatnya mendekat pada Naven. Memastikan apa yang dilakukan Naven. Tepat di depan Naven, dia berjongkok untuk melihat apa yang dilakukan oleh Naven.Nerissa berada tepat di depan Naven. Dilihatnya pria itu memejamkan matanya. Kehadirannya pun tidak mengganggu sama sekali. Seolah Naven benar-benar berkonsentrasi.Namun, tiba-tiba Naven membuka matanya. Hal itu membuat Nerissa terkejut hingga memundurkan tubuhnya dan jatuh ke lantai.“Kamu sedang apa?” Naven menatap sang istri aneh.“Saya yang harusnya bertanya. Pak Naven sedang apa?” Nerissa justru balik bertanya.“Meditasi.”Dahi Nerissa berkerut dalam. Dia memikirka
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Bab 103

“Sial!” Harry meluapkan rasa kesalnya saat sampai di apartemen.“Kamu kenapa lagi?” Arumi merasa heran dengan sikap Harry yang pulang-pulang sudah marah-marah saja.“Nerisa membuat aku malu dengan mengeluarkan aku dari team event.” Harry meluapkan rasa kesalnya.“Memang kenapa bisa kamu dikeluarkan?” Arumi begitu heran sekali.“Tadi saat kunjungan aku tidak tahu beberapa hal. Aku beralasan jika ketua team tidak memberitahuku. Aku pikir dengan memberitahu Nerissa seperti itu aku akan aman dan ketua team akan dipecat. Ternyata dugaanku salah. Nerissa justru mengeluarkan dari team dan mempermalukan aku di depan karyawan lain.”Arumi akhirnya tahu bagaimana cerita detailnya. “Bukankah aku sudah bilang jika percuma kamu mendekati Nerissa. Dia pasti masih menaruh dendam karena kamu mengkhianati. Jadi percuma kamu mendekatinya.”Apa yang dikatakan Arumi memang benar. Caranya mendekati Nerissa memang tidak berhasil.“Lagi pula untuk apa kamu menggunakan cara baik-baik.” Arumi ikut kesal. Dia
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Bab 104

Nerissa tampak terkejut mendapati pertanyaan itu. Dia merasa sikap Naven benar-benar berbeda sekali. Tentu saja itu membuatnya keheranan sendiri.“Tapi, setelah ini kita harus kembali ke kantor, Pak.” Nerissa berusaha untuk menolak tawaran Naven.“Apa kamu lupa kalau aku yang punya perusahaan itu?”Mendengar hal itu, Nerissa hanya bisa memutar bola matanya saja. Sikap sombong Naven mulai keluar saat itu juga.“Tapi, sebagai atasan, bukankah Anda harus mencontohkan yang baik.” Nerissa mencoba mengingatkan Naven.Naven berusaha untuk bersabar. Sejujurnya ingin mengajak Nerissa sekarang juga, tapi apa boleh dikata, istrinya itu menolak.“Lalu kapan kamu mau pergi?”Tampak Nerissa berpikir. Seru juga pergi menonton. Siapa tahu menghilangkan penatnya di kantor. Apalagi pekerjaanya cukup membuatnya pusing.“Bagaimana jika sepulang kerja? Tidak mengganggu pekerjaan. Jadi akan lebih aman.” Akhirnya Nerissa memberikan ide.“Baiklah.” Setelah menimbang-nimbang, Naven akhirnya setuju.Makanan ya
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Bab 105

Sesuai dengan rencana tadi siang, Nerissa dan Naven pergi ke bioskop. Mereka diantarkan oleh Kiki ke mal yang dekat dengan apartemen Naven.Nerissa masih diam saja, meskipun akan pergi menonton. Naven tahu pasti kenapa istrinya itu diam saja. Apalagi jika bukan karena tadi siang, dia menolak, mengajak Ana ke Bali.“Kenapa wajahmu muram sekali?” Saat sedang berjalan ke bioskop, Naven bertanya pada sang istri.“Tidak, saya tidak muram.” Nerissa mengelak dengan apa yang dikatakan oleh Naven.Naven masih merasa jika sang istri sedang berbohong.“Aku izinkan Ana untuk ikut.” Akhirnya Naven memberitahu hal itu pada Nerissa.Langkah Nerissa langsung terhenti mendengar apa yang dikatakan oleh sang suami. Dia berusaha untuk mencerna ucapan sang suami.Naven terus berjalan. Tanpa tahu jika sang istri masih tertinggal di belakang. Saat dia menyadari hal itu, langkahnya langsung terhenti dan segera dia memutar tubuhnya ke belakang.“Kenapa berhenti?”Mendapati pertanyaan, Nerissa langsung mengeja
last updateLast Updated : 2024-05-15
Read more

Bab 106

Mendapati pertanyaan itu, Nerissa terdiam. Dia bingung juga kenapa baru buka pintu perasaannya begitu takut sekali.“Tidak apa-apa.” Nerissa memutuskan untuk tetap masuk. Tak mau terpengaruh oleh ketakutan yang menghampirinya tiba-tiba itu.Mendapati Nerissa yang sudah masuk pun, Naven segera masuk ke kamarnya. Dia ingin segera mandi untuk menyegarkan tubuhnya dulu sebelum tidur.Di kamar sebelah, Nerissa segera menyalakan lampu. Saat lampu terang, tentu saja itu membuatnya jauh lebih tenang.Sebelum mandi, Nerissa membersihkan wajarnya lebih dulu sebelum mandi.Tadi saat dinyalakan lampu, Nerissa tenang, tapi tiba-tiba dia merasa takut lagi. Entah kenapa bayang-bayang dalam film tadi masih terngiang di kepalanya.“Tidak apa-apa, Sa. Jangan takut.” Nerissa berusaha untuk menangkan dirinya.Usai membersihkan wajahnya, dia segera mandi. Sepanjang mandi, Nerissa berusaha untuk tidak takut. Meyakini jika semua akan baik-baik saja.Beruntung, Nerissa selesai mandi dengan baik. Semua aman t
last updateLast Updated : 2024-05-16
Read more

Bab 107

Mendengar apa yang dikatakan Nerissa itu, Naven langsung membulatkan mata. Dia benar-benar terkejut sekali.‘Kebaikan apa yang sudah aku lakukan sampai dapat berkah sebesar ini?’“Tentu saja, ayo.” Dengan semangat Naven menjawab.Nerissa segera masuk ke kamar. Naven dengan semangat mengekor di belakang Nerissa. Perasaan Naven benar-benar berdebar-debar sekali. Karena menemani Nerissa ganti baju, artinya dia akan melihat tubuh Nerissa.Saat masuk, Nerissa mencari sesuatu di atas meja riasnya lebih dulu. Kemudian saat mendapatkan, dia segera menghampiri Naven.“Ini.”Dahi Naven merasa heran ketika diberikan kain berbentuk lingkaran. “Apa itu?” tanyanya penasaran.“Bandana.”Mata Naven memicing. Memikirkan kenapa istrinya memberikan bandana padanya. “Untuk apa?” tanya Naven lagi.“Untuk menutup mata Pak Naven selama saya mengganti baju.”Naven langsung terperangah mendengar hal itu. Ternyata Nerissa ingin menutup matanya. Tentu saja itu membuat kesenangan yang diharapkan Naven hilang sek
last updateLast Updated : 2024-05-16
Read more

Bab 108

Nerissa yang mendapati pertanyaan itu merasa bingung. Jika dia masuk ke kamar, jelas dia akan takut. Namun, jika tidak masuk ke kamar. Mau tidur di mana dia?“Takut?” tanya Naven memastikan. Senyum menghiasi wajahnya karena menebak jika Nerissa pasti sedang ketakutan.“Tidak.” Nerissa menggeleng.“Kalau tidak, cepat masuk.” Naven merasa jika Nerissa berdusta. Dia yakin sekali jika Nerissa takut sebenarnya.Nerissa jelas bingung. Jika boleh jujur dia takut. Takut tidur di ranjang sendiri dan tiba-tiba ada sosok di sebelahnya.“Pak Naven mau temani saya tidur?” Nerissa tanpa basa-basi menawarkan hal itu pada Naven.Jelas Naven suka dengan hal ini, tetapi dia tidak mau terlalu senang. Jual mahal sedikit pastinya.“Bukankah terakhir kali tidur di rumah oma kamu tidak mau. Justru menaruh guling di tengah-tengah.”Mendapati ucapan Naven itu, Nerissa langsung teringat apa yang dilakukannya waktu itu. Namun, saat ini dia terdesak. Jadi, dia harus melepaskan egonya.“Sekarang beda.”“Apa yang
last updateLast Updated : 2024-05-16
Read more

Bab 109

“Aku sudah tidak pegal.” Naven tidak mau sampai Nerissa berpikir dirinya tidak mencintai.Dahi Nerissa berkerut dalam. Bingung dengan sikap Naven. “Tadi Pak Naven bilang pegal. Kenapa sekarang tiba-tiba tidak pegal.”Ingin rasanya Naven mengatakan karena dia mau Nerissa melihat cintanya, tapi entah kenapa lidahnya kelu. Dia tidak tahu kenapa tidak bisa mengatakan itu.“Aku sudah bilang tidak pegal. Ya artinya tidak.” Justru kalimat itu yang keluar dari mulutnya.“Baiklah kalau begitu.” Nerissa justru senang ketika melihat Naven sudah tidak pegal lagi. Jadi dia tidak susah payah untuk memijat.Nerissa segera berdiri. Namun, tiba-tiba tangannya ditarik oleh Naven dan membuat tubuhnya jatuh ke tubuh Naven.Apa yang dilakukan Naven itu jelas membuat Naven terkejut. “Apa yang Pak Naven lakukan?” Dia segera melemparkan protes.“Mau ke mana kamu?” Naven menatap lekat wajah Nerissa yang berada tepat di hadapannya.“Saya mau bersiap untuk ke kantor. Memangnya apa lagi?” Nerissa memasang mata u
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

Bab 110

“Na, akhir pekan nanti kamu ada acara tidak?” Nerissa yang sedang membuat secangkir teh, bertanya pada Ana.“Tidak ada, Sa. Aku tidak ada acara.”“Bagus kalau begitu.” Nerissa tampak berbinar mendengar hal itu.“Memang kenapa, Sa?” tanya Ana penasaran.“Aku mau mengajakmu ke Bali bersama Pak Naven. Kita bisa menyelam seperti yang kita lihat di postingan Evelyn Manda.” Nerissa menceritakan dengan penuh semangat. “Benarkah kita bisa menyelam seperti Evelyn Manda?” Ana tak kalah semangat ketika mendengar hal itu.“Iya, Pak Naven sudah bilang jika kita bisa menyelam seperti Evelyn.”“Aku mau, Sa.” Ana tentu saja tidak akan melepaskan kesempatan itu. Apalagi liburan kali ini gratis.“Baiklah, nanti hari jumat kamu bawa baju sekalian. Karena sorenya kita akan langsung berangkat dari kantor.”Dengan cepat Ana langsung mengangguk. Dia akan melakukan seperti yang diminta oleh Nerissa.****“Hari ini aku mau makan di rumah. Apa di rumah ada bahan makanan?”Saat dalam perjalanan ke rumah Naven
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more
PREV
1
...
910111213
...
35
DMCA.com Protection Status