Semua Bab Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir: Bab 91 - Bab 100

350 Bab

Bab 91

Tubuh Nerissa langsung jatuh ke tubuh Naven. Naven yang telentang membuat Nerissa jatuh tepat di tubuh bagian depan. Hal itu juga yang membuat tubuh Nerissa menempel di tubuh Naven.Apa yang dilakukan Naven itu, cukup membuat Nerissa terkejut. Dia langsung menatap tajam pada Naven yang berada di depannya.“Kenapa Pak Naven menarik saya?” protesnya.“Karena kamu mau pergi, jadi aku menarikmu.” Seperti biasa Naven menarik Nerissa dengan entengnya.Karena kesal dengan apa yang dilakukan Naven, akhirnya Nerissa berusaha untuk bangkit. Sayangnya, Naven justru mengunci pergerakannya dengan memeluknya.“Pak, lepaskan saya.” Tangannya berusaha mendorong tangan Naven.“Tidak mau.” Naven mengeratkan pelukannya.“Kenapa?” tanya Nerissa kesal.Saat ditanya kenapa pun Naven tidak menjawab. Dia tidak tahu kenapa tidak ingin melepaskan Nerissa.Nerissa benar-benar tidak mengerti kenapa Naven melakukan itu. Apalagi pria itu tidak menjawab alasan memeluk dirinya.Dengan sekuat tenaga Nerissa berusaha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-10
Baca selengkapnya

Bab 92

Usai mandi, Nerissa segera turun ke lantai bawah. Kali ini dia tidak menunggu Naven. Tak mau kejadian seperti kemarin terjadi lagi.Saat di lantai bawah, Nerissa melihat Mama Ruby sedang memasak. Karena itu dia ikut membantu.“Nerissa bantu, Ma.” Nerissa menawarkan diri.“Boleh. Mama mau masak nasi goreng. Oma sangat suka nasi goreng.”Nerissa mengangguk. Dia pun segera membuat masakan yang diminta oleh Mama Ruby. Saat melihat Nerissa sangat cekatan memasak, Mama Ruby justru memberikan ruang untuk Nerissa yang memasak. Dia hanya sekadar membantu.Mama Ruby melihat jika Nerissa adalah wanita yang pandai memasak. Sebagai istri, dia benar-benar adalah tipe ideal. Tidak hanya cantik, tapi juga bisa masak.Naven yang turun dari lantai atas, mencari keberadaan sang istri. Dia ingin tahu apa yang dilakukan wanita itu sekarang.“Cari siapa, Ven?” Papa Raven menegur sang anak yang celingak-celinguk.Naven mengalihkan pandangan ke ruang keluarga di mana sang papa dan omanya di sana.“Cari siapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-10
Baca selengkapnya

Bab 93

Nerissa segera menyajikan makanan yang dimasaknya tadi. Semua keluarga pun duduk untuk makan bersama. Naven dan Nerissa duduk bersebelahan. Berhadapan dengan Mama Ruby dan Papa Raven. Sedangkan, Oma Clarisa duduk di ujung meja.“Masakan kamu enak sekali.” Oma Clarisa memuji Nerissa. Masakan cucu menantunya itu pas sekali di lidahnya.“Terima kasih, Oma. Senang jika Oma suka.” Nerissa mengulas senyumnya. Dia cukup senang ketika dipuji.“Benar. Rasanya enak.” Papa Raven ikut memuji masakan menantunya.“Terima kasih, Pa.” Nerissa kembali memberikan senyuman pada mertuanya.“Aku yakin Naven pasti suka sekali makan di rumah sekarang dibanding beli.” Pap Raven menebak.“Tentu saja, Pa. Saat masakan istri enak, kenapa harus mencari makanan di luar.” Naven merangkul Nerissa. Senyum manis pun diberikan ketika menatap sang istri.Nerissa benar-benar merasa sikap Naven itu terlalu berlebihan. Karena dirinya tidak melulu memasak karena pulang bekerja dalam keadaan lelah.Namun, karena sedang bera
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-10
Baca selengkapnya

Bab 94

Nerissa benar-benar merasa sikap Naven itu semakin aneh. Lagi pula siapa pria yang mau melihat dirinya.“Cepat turun kalau sudah selesai.”“Iya, sebentar. Saya rapikan dulu make up yang Pak Naven hapus-hapus ini.” Nerissa memoles sedikit agar make up yang dipakai lebih rapi. Melihat Nerissa yang tak kunjung keluar dari kamar, akhirnya Naven pun membuka bajunya.“Pak Naven mau apa?” Apa yang dilakukan Naven itu membuat Nerissa terkejut.“Aku mau mandi.” Dengan enteng dia menjawab.“Tapi, kenapa harus buka baju di sini?” Nerissa melihat Naven dari pantulan cermin.“Karena kamu tidak keluar-keluar.” Naven meraih pengait di celana yang dipakai. Bersiap untuk dibuka.“Baik-baik, saya akan keluar.” Nerissa yang melihat Naven hendak membuka celana pun segera keluar. Tak mau sampai melihat Naven telanjang.Naven hanya tersenyum ketika melihat Nerissa yang kabur begitu saja. Dia sebenarnya tidak benar-benar akan membuka seluruh pakaiannya di depan Nerissa. Hanya menakut-nakuti Nerissa saja.S
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-11
Baca selengkapnya

Bab 95

Nerissa segera melakukan apa yang diminta oleh Naven. Membawa gaun itu ke ruang ganti. Dia tidak terlalu memerhatikan gaun yang diberikan Naven. Hanya main membawanya ke ruang ganti.Saat di ruang ganti, barulah Nerissa melihat gaun yang dipilih Naven seperti apa. Dengan segera, Nerissa memakainya.Gaun berwarna coklat susu dengan taburan kristal. Potongan kerak v dan berlengan panjang membuat tubuh Nerissa tertutup. Belahan yang sampai di paha membuat dia akan mudah untuk berjalan.Dari yang dilihat Nerissa di depan cermin, dia langsung suka dengan gaun itu. Tampak pas sekali dengan tubuhnya. Tidak terbuka, tapi tampak elegan.Dengan wajah berseri-seri Nerissa keluar dari kamar ganti. Di luar sudah ada Naven yang menunggu Nerissa di sana.Pertama kali melihat istrinya memakai gaun membuat Naven terperangah. Pria itu benar-benar tak berkedip melihat kecantikan sang istri.Tubuh Nerissa yang benar-benar langsing, membuat gaun itu tampak pas sekali dipakai. Lekuk tubuh Nerissa pun tampa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-11
Baca selengkapnya

Bab 96

“Karena sudah menemani oma.”“Oh ….” Nerissa mengangguk-anggukkan kepalanya.Sejujurnya Naven ingin mengatakan hal lain. Namun, lidahnya seperti kelu. Seolah tak berani untuk mengatakan hal itu.Saat Mama Ruby dan Oma Clarisa sudah kembali, mereka menikmati makan bersama. Mereka semua menikmati makanan bersama.Usai makan mereka memutuskan untuk pulang. Mereka sudah lelah karena cukup sudah lama di mal.Sesampainya di rumah, Nerissa segera ke kamar. Merapikan belanjaannya tadi. Gaun yang dibelinya benar-benar sangat bagus. Jadi dia sangat senang sekali.“Sepertinya kamu senang gaun itu?” Naven yang melihat Nerissa memegangi gaun barunya, langsung bertanya.“Iya, ini bagus sekali. Tidak sabar memakainya.” Nerissa yang melipat kembali gaunnya dan memasukkannya ke dalam box.Naven sebenarnya juga tidak sabar untuk melihat secantik apa istrinya itu memakai gaun itu. Namun, takut juga istrinya jadi pusat perhatian.“Memang acaranya kapan, Pak?” Nerissa memastikan pada Naven lebih dulu.“Du
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-11
Baca selengkapnya

Bab 97

Nerissa yang melihat Naven tiba-tiba di depannya pun langsung terkejut. Sampai-sampai buru-buru naik ke permukaan untuk mengambil napas. Karena terkejut, dia tidak benar saat berpijak. Sampai-sampai membuat tubuhnya limbung.Dengan gerakan cepat, Naven langsung menangkap tubuh Nerisa. Membuat Nerissa langsung menatap ke arah Naven.Naven melihat wajah sang istri yang begitu cantik. Meskipun tanpa polesan make up. Wajah Nerissa sangat mulus dan tak ada noda sama sekali. Tentu saja itu membuat Naven mengagumi dalam diam.Tetesan air yang mengalir di wajah Nerissa pun membuat wajah tampak segar. Benar-benar tak menjadi pemandangan yang indah.“Kenapa Pak Naven tiba-tiba di depan saya?” Nerissa langsung melemparkan protesnya.Naven belum beralih dari memandangi wajah Nerissa. Masih memuja dalam hatinya, betapa cantik sang istri.“Pak Naven.” Nerissa yang tidak mendapati jawaban pun langsung memeluk lengan Naven.Barulah saat itu Naven tersadar ketika Nerissa memukulnya.“Kenapa?” tanya Na
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-12
Baca selengkapnya

Bab 98

Nerissa semakin panik ketika Naven memberikan perintah. Dia belum siap jika harus melakukan apa yang diminta oleh Naven. Dia takut dengan dirinya sendiri.Tak mau terpengaruh, akhirnya dia memutuskan untuk tidak membuka pintu kamar. Membiarkan Naven terus mengetuk pintu.Naven yang melihat Nerissa tidak membuka pintu pun memilih untuk membiarkan. Tak mau memaksa. Sekali pun Nerissa sudah berjanji.“Kita lihat, kapan kamu akan keluar.” Naven mau lihat seberapa lama Nerissa akan ada di kamar.Sambil menunggu Nerissa, Naven memilih untuk menonton televisi.Sayangnya, dua jam berlalu, Nerissa tidak kunjung keluar. Naven merasa jika Nerissa benar-benar sengaja sekali.“Padahal dia belum makan. Tapi, justru mengurung diri.”Naven takut jika sampai Nerissa sakit. Jika Nerissa sakit, pasti urusannya lebih panjang. Karena itu, Naven akhirnya memutuskan untuk pergi saja.Sebelum pergi, dia mengirim pesan pada Nerissa. Meminta Nerissa untuk keluar dan makan lebih dulu.Nerissa yang berada di kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-12
Baca selengkapnya

Bab 99

Nerissa sengaja keluar sedikit mepet waktu berangkat. Hal itu sengaja dilakukan agar tidak bersinggungan dengan Naven. Sengaja dia tidak sarapan juga agar tidak bertemu dengan Naven di meja makan.Saat keluar dari kamar, Nerissa melihat Naven sudah bersiap. Tidak hanya Naven saja di sana. Ada Kiki juga yang membawakan tas Naven.Tanpa berkata apa-apa, Naven keluar dari apartemen. Diikuti oleh Kiki di belakang.Melihat situasi itu membuat Nerissa merasa aneh dengan sikap Naven. Tidak biasa-biasanya pria itu diam saja. Apalagi setelah kemarin, dia telah menipunya.“Apa dia marah karena aku menghindar untuk dicium?” Nerissa mencoba bertanya-tanya pada dirinya sendiri. “Ach … mungkin dia hanya diam saja. Bukan karena itu.” Dia berusaha untuk menenangkan diri.Tak mau membuat Naven terlalu lama menunggu, akhirnya Nerissa langsung keluar dari apartemen. Mengekor di belakang Naven yang sudah cukup jauh.Sepanjang di jalan, Nerissa melihat Naven diam saja. Sebenarnya melihat Naven diam adalah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-13
Baca selengkapnya

Bab 100

Nerissa yang keluar dari toilet pun dikejutkan dengan kehadiran Harry. Namun, dia menduga jika Harry sengaja menunggunya.“Ada apa?” Nerissa langsung bertanya tanpa basa-basi.“Aku hanya ingin menjelaskan jika aku bukan tidak tahu perubahan. Aku hanya tidak diberitahu.”Rasanya, Nerissa ingin tertawa mendengar ucapan Harry.“Untuk apa mereka sampai tidak mau memberitahumu?”“Jelas, karena mereka ingin menyingkirkan aku. Apalagi aku dekat denganmu.”Nerissa hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.Melihat reaksi Nerissa, Harry merasa jika Nerissa percaya padanya. Dia memang harus menyelamatkan posisinya dengan menjilat Nerissa.“Baiklah, aku paham.”Harry lega mendengar hal itu.“Sa, aku harap kamu bisa mengganti ketua team itu. Dia benar-benar tidak kompeten.”Nerissa mengangguk. Kemudian berlalu kembali ke meja di mana rekan kerjanya sedang makan.Mereka semua menikmati makan bersama. Nerissa tidak sama sekali membahas apa pun tentang apa yang dikatakan Harry tadi. Tak mau mengganggu ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
35
DMCA.com Protection Status