All Chapters of Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir: Chapter 71 - Chapter 80

350 Chapters

Bab 71

Arumi memasukkan baju ke dalam mesin cuci. Dia kesal sekali ketika harus mencuci baju milik Harry. Jika bukan karena dia dipecat dan belum punya uang, tidak mungkin dia mau disuruh seperti ini.Sejak dipecat Arumi memilih untuk tinggal di apartemen Harry karena harus berhemat. Dia pikir akan mudah mendapatkan pekerjaan, tetapi ternyata sesulit itu.Arumi adalah wanita karier. Jarang mengerjakan pekerjaan rumah, tapi saat seperti ini, dia harus melakukannya demi dapat tinggal di rumah Harry.Harry juga memanfaatkan keberadaan arumi. Dia memilih tidak melaundry baju lagi karena ada Arumi yang dapat mencucinya di rumah. Tidak memesan catering lagi, karena ada Arumi yang memasak.Suara ponsel yang terdengar, membuat Arumi yang sedang asyik dengan cuciannya segera ke ruang tamu untuk mengambil ponsel yang diletakkan di sana. Dia melihat jika Harry yang menghubungi.“Ada apa menghubungi aku?”“Aku sudah cerita bukan jika kemarin aku memancing Pak Naven. Hari ini aku melihat Nerissa dan Pak
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

Bab 72

Beberapa waktu sebelumnya …“Kamu naik mobil sendiri rupanya.”“Jangan bilang-bilang, aku sedang bertengkar dengan Pak Naven.” Nerissa berbisik, tetapi suaranya masih terdengar. Dia sengaja mengatakan itu karena tidak jauh dari tempatnya berdiri, ada Harry.“Memang kenapa?” tanya Ana yang ingin tahu.“Ceritanya panjang. Lain kali saja aku akan cerita.” Nerissa tidak menjelaskan secara rinci. Dia memang hanya ingin memancing Harry saja.Lift terbuka, mereka berdua segera masuk ke lift. Mereka berdua sama-sama ke tempat parkir. Mengambil mobil mereka masing-masing.Sore ini Nerissa mengendarai mobilnya pulang. Sudah lama tidak menyetir, tentu saja itu membuatnya begitu senang. Namun, tiba-tiba kesenangan itu sirna ketika tiba-tiba saja mobilnya agak tersendat-sendat. Karena itu, dia langsung menepikan mobilnya.“Kenapa mobilku?”Nerissa mencoba menyalakan mobilnya, tapi sayangnya tidak bisa. Dia terus mencoba, tapi tetap saja tidak bisa.Ingin tahu apa yang terjadi, dia turun dari mobil
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

Bab 73

Naven sudah keliling kota untuk mencari keberadaan Nerissa. Namun, tidak ditemukan keberadaan istrinya itu. Waktu menunjukan jam dua belas malam. Dia sudah tidak tahu harus mencari istrinya itu di mana lagi.Dengan segera Naven menghubungi Kiki. Asistennya itu pasti tahu harus bagaiamana mencari Nerissa di tengah malam seperti ini. “Halo.” Suara Kiki terdengar parau. Pria itu sedang nyenyak-nyenyaknya tidur sampai suara ponselnya berdering, mengganggu tidurnya.“Ki, Nerissa hilang.”“Hilang.” Suara Kiki di seberang sana terdengar begitu terkejut. “Hilang bagaimana, Pak?” tanya Kiki di seberang sana.“Sudah cepat ke sini. Aku di depan kantor. Nanti aku akan ceritakan.”“Baik, Pak.”Akhirnya Naven menunggu Kiki di depan kantor. Dia benar-benar merasa begitu bingung ke mana harus mencari istrinya itu. Sudah bingung seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Satu jam kemudian, Kiki datang ke kantor. Dia melihat Naven duduk di lobi kantor sedang menunggunya.“Pak.” Kiki menyapa Naven.“
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

Bab 74

Pertanyaan itu pun menyadarkan Naven jika Ana tidak tahu kontrak pernikahan rahasia mereka. Jadi berpikir jika dia dan Nerissa memiliki pernikahan normal pada umumnya. “Iya, aku akan masuk.” Naven mengangguk.Naven segera mengayunkan langkah masuk ke kamar yang ditempat Nerissa. Tak lupa untuk menutup pintu kamar. Ana yang melihat Naven sudah masuk ke kamar pun segera memilih untuk masuk ke kamarnya. Sepertinya setelah ini dia harus cepat tidur. Karena besok dia harus bekerja pagi. Di dalam kamar, Naven melihat sang istri tidur dengan pulas. Tak mau mengganggu sang istri, Naven pun memilih untuk mendekat dengan perlahan. Saat di sisi tempat tidur, Naven melihat jika tempat tidur cukup kecil. Jika diisi mereka berdua, pastinya akan sempit. Naven pun melihat ke sekitar. Di kamar ini tidak ada sofa. Jadi mau tidak mau dia harus tidur di atas tempat tidur bersama Nerissa.Dengan perlahan, Naven naik ke atas tempat tidur. Dia benar-benar memastikan jika gerakannya tidak akan membangunk
last updateLast Updated : 2024-05-01
Read more

Bab 75

Nerissa langsung berbalik untuk meninggalkan Naven. Tak mau tidur satu kamar bersama Naven.Naven dengan santainya justru langsung merebahkan tubuh. Tempat tidur sekarang jauh lebih luas. Jadi tentu saja membuatnya lebih nyaman.Nerissa segera membuka pintu. Sebelum membukanya sempurna, dia sempat menoleh ke belakang untyk melihat Naven. Alangkah terkejutnya melihat Naven yang justru menguasai semua tempat tidur. Seolah senang dengan kepergian.‘Dasar egois.’Tak mau melihat Naven, Nerissa segera keluar. Tempat yang dituju adalah tempat Ana. Dengan percaya diri, Nerissa membuka pintu kamar Ana dengan perlahan.Sayangnya, pintu kamar tertutup. Tentu saja itu membuat Nerissa terkejut. Tidak biasa-biasanya Ana mengunci pintunya.Sejenak Nerissa memikirkan jika Ana pasti sudah tidur dan tidak mau diganggu. Karena itu dia mengunci pintu kamar.Di saat seperti ini, Nerissa benar-benar bingung. Dia tidak tahu harus bagaimana. Jika kembali ke kamar, artinya dia harus tidur di ranjang bersama
last updateLast Updated : 2024-05-01
Read more

Bab 76

Nerissa yang sedang tidur nyenyak merasakan sebuah tangan yang memeluknya, tapi karena dia begitu mengantuk, alhasil dia membiarkan. Makin lama pelukan itu makin erat. Tangan kokoh itu memeluk tepat di dua gundukan kenyal miliknya. Tentu saja itu membuatnya begitu terkejut. Buru-buru Nerissa membuka mata. Dilihatnya ada tangan pria yang sedang memegangi gundukan kenyal miliknya. Jelas itu adalah tangan Naven. Telapak tangan yang menempel pas membuat seluruh gundukan kenyal miliknya itu masuk ke dalam tangan. Lebih membuat Nerissa terkejut. Bagaimana bisa tangan menyusup lewat bawah tubuhnya dan dia tidak merasakan apa-apa. Alhasil dua tangan Naven pas memegang dua gundukan kenyal miliknya. Ini adalah kali pertama pria memegang area tubuhnya. Jadi tentu saja itu membuatnya takut sekali. Dengan segera, Nerissa menyingkirkan tangan itu. Dengan gerakan cepat pula, dia mendorong tubuh Naven undur. “Aaaacchhh .....”Namun, alangkah terkejutnya Nerissa ketika memegangi sesuatu yang t
last updateLast Updated : 2024-05-01
Read more

Bab 77

“Memang kenapa, Pak?” Kiki menatap Naven dari pantulan kaca yang ada di atas dasbor. Ingin tahu ada angin apa pagi-pagi atasanya itu membahas kerang itu.“Tadi Nerissa teriak karena memegang itu. Makanya aku ingin tahu.” Dengan polosnya Naven bercerita. Dia masih bingung dengan sikap sang istri yang pagi-pagi aneh sekali. Bagaimana bisa membicarakan kerang saat di kamar.Kiki menahan tawanya ketika dengan polosnya atasannya itu bercerita. Kadang Kiki merasa atasannya terlalu sibuk dengan pekerjaan, sampai tidak tahu beberapa hal.“Sebaiknya Pak Naven nanti cari saja di internet agar lebih jelasnya.” Naven hanya melirik malas pada Kiki. Bisa-bisanya asistennya itu tidak mau memberitahu. Mobil akhirnya sampai di lobi. Mereka semua turun dan meminta petugas parkir untuk memarkirkan mobil mereka. Nerissa berjalan sedikit menjauh dari suaminya. Berjalan buru-buru lebih dulu agar tidak berjalan bersama Naven. Bayangan apa yang dipegangnya tadi masih menghiasi kepalanya. “Kamu masih mara
last updateLast Updated : 2024-05-01
Read more

Bab 78

“Seingat saya tadi sebelum pergi ditutup, Pak.” Kiki juga merasa jika pintu tadi sudah ditutup saat pergi.Naven merasa bingung kenapa pintu ruangannya terbuka, padahal dia sudah menutup pintu sebelum pergi. Dia merasa ada yang masuk ke ruangannya saat dirinya tidak ada.“Apa saya perlu panggilkan petugas keamanan, Pak?” tanya Kiki memastikan.“Tidak perlu. Kita lihat dulu saja.” Naven merasa harus mengecek lebih dulu sebelum memanggil petugas keamanan.Naven segera masuk ke ruangan. Dia melihat ke sekitar. Memastikan ruangannya. Memastikan apakah ada orang di dalam ruangannya.Saat masuk, Naven tidak mendapati apa-apa di dalam ruangannya. Ruangan juga tampak rapi sekali. Tak terlihat ada orang yang masuk untuk merusak apa pun.“Sepertinya tidak ada yang masuk, Pak.” Kiki merasa semua masih tampak seperti semua.Naven juga merasa jika ruangannya tampak rapi. Tidak terlihat sama sekali berantakan. Jadi artinya tidak ada orang yang masuk.“Iya, sepertinya memang tidak ada yang masuk.” N
last updateLast Updated : 2024-05-02
Read more

Bab 79

Langkah Nerissa terhenti ketika mendengar suara tidak asing. Padahal tadi dia sudah memastikan jika tidak ada orang tadi. Namun, tiba-tiba sekali ada suara.Tanpa harus menoleh pun, dia harusnya tahu suara siapa itu. Suara siapa lagi jika bukan Naven.Dengan segera, Nerisa langsung berbalik. Benar saja, di belakangnya ada Naven yang berdiri tak jauh dari tempatnya berpijak.Rasanya, Nerissa bingung dari mana Naven berasal. Seingatnya, saat mengintip tadi tidak ada Naven di sana.“Mau ke mana kamu?” Langkah Naven diayunkan mendekat ke Nerissa.“Saya mau kembali ke ruangan.” Nerissa berusaha tenang, meskipun sebenarnya jantungnya berdetak cukup kencang “Kembali ke ruangan tanpa permisi?” sindir Naven.Nerissa paham betul jika Naven sedang menyindirnya. Namun, Nerissa berusaha tenang.“Tadi tidak ada orang, jadi saya tidak bisa permisi-permisi.” Nerissa mencoba menjelaskan akan hal itu.“Sekarang sudah ada.” Langkah Naven berhenti tepat di depan Nerissa.“Permisi, Pak. Saya mau kembali
last updateLast Updated : 2024-05-03
Read more

Bab 80

“Ada apa sebenarnya?” Nerissa benar-benar penasaran sekali dengan apa yang dilakukan oleh temannya itu.“Sudah ayo ikut dulu.” Ana menarik tangan Nerissa.Ana membawa Nerissa ke tangga darurat. Tentu saja itu membuat Nerissa terheran-heran. Sepenting apa sampai tidak mau ada yang dengar akan hal itu.“Ada apa?” tanya Nerissa penasaran.“Apa kamu tahu pacar Pak Naven sebelum menikah denganmu?”Mendapati pertanyaan itu jelas membuat Nerissa terkejut sekali. Tidak ada angin tidak ada hujan, Ana membahas hal itu. Jika ditanya, jelas Nerissa tidak tahu. Dia tidak pernah bertanya hal-hal semacam itu pada Naven.“Memang kenapa?”“Tadi ada karyawan yang bercerita jika pacar Pak Naven sebelum kamu adalah seorang artis.”Dahi Nerissa berkerut dalam. Masih sedikit tidak percaya jika pacar Naven adalah seorang artis. Jika ditarik garis lurus, Naven jarang bertemu dengan artis. Karena kerja sama antara perusahaan dengan artis, tidak diurus oleh Naven.“Kamu dengar gosip itu dari mana?” Nerissa ter
last updateLast Updated : 2024-05-03
Read more
PREV
1
...
678910
...
35
DMCA.com Protection Status