All Chapters of Gairah Terlarang Sahabat Suamiku: Chapter 61 - Chapter 70

115 Chapters

Pengakuan Cinta

Arya berjalan ke ruang monitoring, seorang karyawan mengantarnya hingga masuk ke dalam ruangan."Tolong perlihatkan rekaman CCTV yang ada di depan ruangan saya!" ucap Arya kepada seorang karyawan."Baik Pak!" "Pak Amri, tolong perlihatkan rekaman sepuluh menit sebelum saya ke sini," titah Arya lagi sembari melihat ID Card yang menempel pada seragam karyawannya tersebut."Siap Pak. Ini Pak," ucap Amri."Mundurkan lima menit lagi." "Siap Pak!" Amri langsung memainkan ketrampilan nya dalam hal monitoring."Cukup Pak Amri!" seru Arya."Ada wanita di depan ruanganku. Sedang membungkuk di depan pintu. Apa yang ia lakukan? Siapa dia?" Arya memicingkan kedua matanya."Ini Pak, wajah wanita itu. Sudah saya perbesar," ucap Amri."Wulan?" Arya kaget. Ia tak percaya dengan apa yang ia lihat."Gani, tolong pergi ke resepsionis tanyakan apa ada tamu untukku bernama Wulan?!" titah Arya kepada sala
last updateLast Updated : 2024-06-03
Read more

Calon Istri Baru?

Mendengar kabar kecelakaan Wulan yang membuat bayinya keguguran membuat Sumiyati, ibu dari Aryo merasa lega."Aryo, kamulu ada dimana sekarang?" Sumiyati bicara dengan putranya melalui sambungan telepon."Di rumah sakit, Bu." "Kamu juga sudah tahu kalau Wulan keguguran?" Sumiyati memastikan."Iya Bu. Saya sudah dengar kabarnya.""Kesempatanmu untuk meninggalkan dia, sekarang. Bayinya sudah tidak ada. Artinya tanggung jawabmu juga sudah gugur!" Aryo diam tak bergeming mendengar ucapan ibunya."Yo! Aryo! Kamu dengar ucapan ibu atau tidak?" "Ya Bu. Aryo dengar, tapi Aryo tidak tega meninggalkan Wulan dengan kondisi seperti ini." Sumiyati kesal dan menutup telepon pribadi miliknya. Ia lantas meminta Edo untuk mengantarkannya ke rumah sakit tempat dimana Wulan dirawat.Di sana sudah ada Aryo dan Karso. Dani, Ayunda dan Rayhan tampak cemas."KRiiiNG!!" Suara telepon Rayhan berbunyi.Semua orang menoleh ke arahnya, mengira bahwa panggilan telepon yang masuk berasal dari Sandra."Hallo!"
last updateLast Updated : 2025-04-03
Read more

Ingin Mundur

"Tan te," ucap Novi gagap sambil menatap Ayunda."Kenapa gelang milik putriku, kau lepas?""Tidak Tante. Bukan begitu. Saya tidak bermaksud melepaskannya. Tadi Suster datang ke sini. Suster yang meminta untuk melepaskan semua perhiasan milik pasien." Novi terpaksa berbohong. Ia menyerahkan gelang berlian tersebut kepada Ayunda."Oh begitu. Tante kira kau mau mencurinya." Ayunda menegur tanpa basa basi."Tentu saja tidak. Untuk apa saya mencuri gelang itu. Saya memiliki pekerjaan tetap dan saya masih mampu membelinya sendiri." Novi membela diri."Ya! Kau benar! Kau wanita independen berbeda dengan Sandra." Ayunda tersenyum."Andai kau menjadi menantu Tante. Tante akan sangat bahagia sekali." Ayunda kembali bicara."Tentu saja tante, aku mau. Aku bisa menjadi istri kedua Rayhan." Novi mengajukan diri."Apa? Kamu mau?" Ayunda membelai pipi Novi.Saat Ayunda dan Novi tengah asyik mengobrol, Sandra bersama k
last updateLast Updated : 2025-04-03
Read more

Satu Tamparan

Malam semakin larut, Ayunda mengeluh lelah dan sakit kepala. Wanita paruh baya itupun, meminta Novi untuk menemaninya pulang ke rumah Lantana menggunakan taksi online. "Malam sudah larut. Jika kalian berdua pulang menggunakan taksi online dan ada orang jahat yang mengganggu kalian, bagaimana?" Rayhan khawatir. "Rayhan benar, Tante." Novi mengambil kesempatan.Rayhan  memutuskan untuk mengantar Ayunda dan Novi, pulang dari rumah sakit.Ia menyuruh Sandra menunggu di rumah sakit karena setelah mengantar Ayunda dan Novi, ia baru akan membawa istrinya pulang ke rumah."Kamu tunggu di sini dulu. Jika anak anak mengantuk, suruh mereka rebahan di sofa." Sandra hanya mengangguk."Aryo, aku antar mama sebentar, tolong jaga Sandra dan anak anak." Arya melihat Sandra duduk di sofa sembari memejamkan mata."Apa kau sangat lelah?" tanya Arya penuh perhatian."Sedikit," ucap Sandra sambil mengusap ujung
last updateLast Updated : 2025-04-04
Read more

Servis Ranjang

"Arya apa perlu aku peringatkan siapa dirimu? Kau itu orang lain! Kau bukan bagian dari keluargaku! Jangan berani ikut campur dengan urusan rumah tanggaku!" Rayhan berteriak. Suara melengking Rayhan sampai membuat kedua anaknya terbangun. Mereka melongo melihat Ayahnya melotot marah sambil menunjuk ke arah Arya. "Tapi yang kau lakukan barusan sangatlah tidak pantas." "Itu bukan urusanmu! Aku sudah katakan, semuanya ini bukanlah urusanmu!" Keduanya mulai terlibat perdebatan hingga berujung perselisihan. "Mas, ini sudah malam. Jangan bertengkar!" Sandra mengingatkan. Tepat ketika Rayhan hendak memukul Arya, Levin turun dari mobil. "Papa!" ucap Levin dengan wajah polosnya. Rayhan melepaskan cengkramannya di leher Arya. "Terima kasih sudah mau mengantarkan anak anak dan istriku pulang!" Rayhan bica
last updateLast Updated : 2025-04-04
Read more

Tamu Istimewa

Seperti biasa Sandra harus melayani Rayhan di atas ranjang tanpa menikmati setiap permainannya. "Pelan pelan Mas, sakit." Sandra berbisik. Namun Rayhan tak mau memelankan gerakannya. Sandra menggigit bibir bawahnya sendiri. Matanya memejam dengan rapat. Ia menahan rasa sakit. Sementara senjata perkasa milik suaminya sudah memuntahkan lahar putih. ****Keesokan paginya, Rayhan bersikap seolah tak terjadi apapun tadi malam."Kenapa sejak tadi senyum - senyum sendiri sambil menatap cermin?" Sandra penasaran dengan sikap suaminya."Ah tidak ada apa apa." "Sudah cukup tak perlu kau jelaskan, karena aku tahu siapa yang sedang kau pikirkan." Rayhan yang kaget dengan ucapan Sandra, langsung menoleh, "Siapa memangnya?""Novi. Kau mengingat moment ketika menggendong tubuh sintalnya saat di kolam renang waktu itu. Atau kau sedang mengingat kenangan manis kalian tadi malam."Rayhan terdiam."
last updateLast Updated : 2025-04-04
Read more

Hanya Ibu Rumah Tangga

"Ayo silahkan duduk," ucap Rayhan."Iya terima kasih. Wah! Rumah kamu besar sekali. Aku pasti akan sangat senang tinggal di sini." Novi melihat sekelilingnya."Oh jadi kamu ingin tinggal di sini?" Sandra datang dan menyela pembicaraan dari balik dinding ruang tamu."Eh bukan begitu maksudku. Aku hanya kagum melihat rumah yang begitu besar seperti ini." Sandra berjalan menuju ruang tamu, ia mengenakan gaun warna putih dengan rambut panjangnya yang tergerai. Kulitnya putih, bibirnya merah merona membuatnya terlihat begitu cantik."Kenalkan aku istri Rayhan, kita sudah bertemu beberapa kali tapi kita tidak berkenalan dengan baik," ucap Sandra seraya mengulurkan tangan.Mereka bersalaman dan saling berbalas basi."Duduklah. Anggap seperti rumahmu sendiri," ucap Sandra."Sejak kapan kalian berdua saling mengenal?" Sandra memulai obrolan."Sudah lama sekali. Mungkin sekitar 5 tahun atau bahkan lebih."
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

Istri Kedua

Ayunda berjalan ke arah Sandra sambil berkacak pinggang. "Coba ulangi lagi ucapanmu barusan!" teriak Ayunda.Sandra hanya menundukkan wajahnya. Ia masih menunjukkan rasa hormat kepada ibu mertuanya."Sekali lagi kau berani menjawab ucapanku, aku akan menyumpal mulutmu menggunakan tanah liat! Apa kau paham!" Ayunda melotot.Sandra hanya mengangguk. Ia berlalu ke dapur untuk membuat teh."Ma... Ini teh nya," ucap Sandra sembari menyodorkan secangkir teh."Taruh saja di meja!" Sandra melakukan apa yang dikatakan oleh Ayunda. Setelah itu, Sandra meninggalkan mereka bertiga di ruang tamu. Ia menuju ke kamar anaknya untuk membantu anak anaknya mengerjakan tugas dari sekolah."Ma siapa yang ada di ruang tamu?" tanya Levin penasaran."Ada nenek dan ada teman papa yang kemarin ikut menjenguk Tante Wulan di rumah sakit." "Teman papa yang namanya Novi yang kemarin ketemu di rumah sakit? Yang dulu perna
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

Sup Maut

"Kau wanita cac4t yang kurang ajar!" Novi meletakkan pecahan gelas di leher Wulan."Aku tak takut denganmu! Kau mau memb*nuhku! Bu*uh aku! Ayo!" teriak Wulan."Br3ngsek! Jika kau bukan adik dari Rayhan, maka aku akan mel3nyapkanmu!" Novi menatap dengan penuh kebencian."Cuih!" Novi bahkan melud4hi wajah Wulan.Wulan tak bisa melawan. Ia hanya bisa diam menerima semua perlakuan Novi."Ingat Wulan, aku akan memb*nuhmu jika kau berani macam macam, apalagi jika kau berani menggagalkan rencana pernikahanku dengan Rayhan!" Novi memberikan peringatan keras."BRak!" Wanita itu pergi dengan marah dari kamar Wulan sembari membanting pintu kamar.Di dalam kamar, air mata Wulan tak dapat dibendung. Buliran bening lolos begitu saja membasahi pipinya.Tak berselang lama, Ayunda kembali sendirian. Rayhan mengantarkan Dani kembali ke rumah."Kemana Novi? Kok dia sudah nggak ada." Ayunda melihat situasi kamar yang sudah
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

Makan Hati

Nama Ayunda terpampang jelas di layar ponsel milik Rayhan."Ya Ma. Ada apa?" "Jika Novi datang ke rumahmu, sambut dia dengan baik. Apa kau mengerti?""Tapi ma.""Tidak ada tapi tapi! Lakukan saja apa yang mama minta! Jangan membantah! Membantah perintah ibu adalah tindakan buruk!" Ayunda menggertak."Baik Ma." Ayunda menutup teleponnya begitu saja. Rayhan meminta Sandra dan Novi untuk berhenti berdebat."Kalian berdua sudahlah! Jangan berdebat! Barusan Mama menelepon! Dia meminta kita untuk menerima Novi." "Apa?" Kedua alis Sandra saling bertaut. "Itu yang Mama katakan!" "Tapi Mas, dia baru saja menghinaku dan juga anak anak.""Sudahlah Sandra. Hanya sekedar kata kata, semua itu tak akan merugikan dirimu." Rayhan merangkul pinggul istrinya, merayunya dengan lembut dan mengajaknya masuk ke dalam rumah. Mereka berjalan bersama ke ruang tamu. Novi merasa cemburu melihat tan
last updateLast Updated : 2025-04-06
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status