All Chapters of Gairah Terlarang Sahabat Suamiku: Chapter 41 - Chapter 50

61 Chapters

Main Dengan Supir

Sandra menahan tangis karena penghinaan suaminya yang diberikan kepadanya. Kedua anak mereka menatap sedih, kepada Ibu mereka yang mengalami kekerasan.Sesampainya di rumah, Sandra hanya diam di dalam kamar. Ia enggan keluar dari dalam kamar. Ia merasa malu dengan dirinya sendiri terlebih dengan kedua anaknya."Aku ini Ibu macam apa? Katanya Ibu yang baik akan bisa menjaga anak anaknya. Tapi aku bahkan tak bisa menjaga diriku sendiri!" Sandra menutupi wajahnya dan menangis."Kerjaanmu hanya menangis saja!" Tiba tiba Rayhan sampai di kamar. Ia mengeluhkan sikap Sandra."Apapun yang aku lakukan selalu salah! Bahkan saat menangis, aku juga salah!" sahut Sandra."BRak!" Rayhan menutup pintu kamar dengan cara membantingnya."Kau bilang apa barusan? Beraninya kau menjawab setiap kata kataku!" pekik Rayhan dengan mata melotot.Sandra kali ini terdiam. Ia menggigil ketakutan. Rayhan kembali menarik ikat pinggangnya dan memukuli istrinya."CetAr!" Suara ikat pinggang terdengar bergetar ketika
last updateLast Updated : 2024-03-15
Read more

Selingkuhan Supir

Dodi dengan ragu berjalan mendekati Wulan. Wajahnya mulai memerah melihat lembah merah delima yang terpampang jelas di depan matanya."Kau menyukainya kan? Tunggu apa lagi?" tanya Wulan."Aku aku," ucap Dodi gagap.Wulan bangkit berdiri dan memeluk supir pribadi Kakaknya tersebut. Wulan tanpa ragu juga menautkan bibirnya ke bibir Dodi.Menerima serangan sensual dari sang majikan yang begitu panas, membuat Dodi tak kuasa untuk menahan diri. Tangan pria itu mulai bergerak menjelajahi tempat tempat yang tersembunyi.Wulan yang sudah tak mengenakan sehelai benangpun,  naik ke atas tubuh Dodi. Ia mencoba merayu Dodi agar mau melepaskan senjata ke dalam tempat kecilnya."Tanggalkan semua yang kau kenakan," bisik Wulan."Aku tidak bisa. Kau sedang hamil. Pantang bagiku berhubungan ranjang dengan wanita hamil," jawab Dodi."Apa? Lalu bagimana sekarang? Kau akan membiarkan lembah merah ini basah sendirian tanpa kehangata
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

Hampir Terjebak

"Anu anu anu apa? Wulan, jangan membuat Mama dan Papa malu lagi! Kau ini anak dari keluarga ningrat. Jaga perilakumu!" seru Ayunda."Semua hal ini nggak seperti yang Mama pikirkan." Wulan membela diri."Lalu siapa laki laki yang ada bersamamu?" "Ya supirlah! Mau siapa lagi! Aku kan keluar dari rumah Mama dengan supir! Kenapa Mama curiga aku keluar dengan laki laki?""Mama nggak percaya dengan semua omongan kamu. Mama ragu!" Ayunda menegaskan."Kalau Mama nggak percaya, Mama bicara saja dengan Dodi."Wulan menyalakan speaker dan meminta Dodi untuk bicara."Ayo bicaralah!""Selamat malam Nyonya.""Dodi! Kamu dan Wulan ada dimana sekarang! Suaminya Wulan nyariin!""Di," ucap Dodi bingung sembari melirik ke arah Wulan.Wulan menggerakkan mulutnya tanpa suara. Ia menginstruksikan Dodi agar bicara sesuai dengan apa yang ia mau."Di taman kota," ucap Dodi."Oh di taman. Lag
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

Hampir Mati

Aku Wulan Wijaya, adik dari Rayhan Wijaya. Aku terlahir dari keluarga kaya raya. Sejak kecil, aku selalu mendapatkan apapun yang kuinginkan.Hari itu, awal masuk ke sekolah SMA. Luas sekolahku, mungkin ada sekitar 2 hektar. Murid baru seperti diriku, butuh waktu berhari - hari untuk menghafal tiap tempat yang ada disana.Tujuanku pagi itu adalah pergi ke ruangan laboratorium karena ada pelajaran biologi. Semua teman sekelas sudah berangkat ke sana. Aku tertinggal karena diare dan perutku sakit tidak tertahan.Selesai buang air, aku berjalan ke arah ruang laboratorium. Tapi semakin aku berjalan, ruangan semakin sepi. Ternyata aku tersesat sampai ke gudang sekolah.Aku berbalik badan, perlahan lahan aku berjalan mencari arah yang benar menuju laboratorium. Samar - samar terdengar suara seorang lelaki. Aku mengikuti sumber suara, dan masuk ke dalam ruang ganti putra yang sudah lama tidak digunakan lagi.Di sana ada Kakak kelasku yang sedang
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

Pingsan

"Rayhan! Lepaskan Wulan!" Ayunda berteriak histeris. Ia ketakutan jika sampai terjadi hal buruk pada diriku.Kakakku melepaskan tangannya dari rambutku. Ia menatapku dengan marah. Semua orang mendiamkan aku selama berhari hari. Hingga akhirnya, untuk menyelamatkan nama baik keluarga, Papa memaksaku menikah dengan anak dari supir pribadinya.Aku membenci keputusan Papa. Dia hanya memikirkan tentang reputasi dan kehormatan keluarga. Dia tak pernah memikirkan perasaan dan apa yang aku inginkan.Saat hari pernikahan ditentukan, aku mencoba bernegosiasi dengan Papa agar pernikahan ini batal."Pa, aku nggak mau menikah. Aku ingin aborsi.""Apa? Aborsi? Apa kamu sudah gila?!" "Pa, aku nggak mencintai dia. Aku nggak mungkin menikah dengannya.""Cinta atau tidak itu bukan urusan papa!""Tapi Pa, Wulan nggak bisa hidup miskin di rumah supir pribadi Papa.""Miskin dan kaya adalah pilihanmu sendiri. Kamu
last updateLast Updated : 2024-03-26
Read more

Ajakan Makan Malam

Sandra memegangi kepalanya yang terasa sakit akibat pukulan suaminya. Tanpa terasa air mata lolos begitu saja membasahi pipi wanita itu."Jika sampai hal buruk terjadi pada Ana, maka aku tak akan memaafkanmu!" teriak Rayhan dengan marah.Tiba tiba Ana membuka matanya. Ia menatap Ayahnya yang sedang memarahi Ibunya dengan kata kata kasar.Dani juga turun dari mobil. Ia geram melihat perilaku Rayhan yang kasar terhadap Sandra."Rayhan kenapa kau memukuli Sandra? Apa apaan kau ini! Seharusnya kau gunakan tanganmu untuk melindungi istrimu! Bukan sebaliknya!" Hartanto menegur sikap Rayhan.Rayhan tak menghiraukan ucapan Hartanto. Ia menoleh menatap wajah putrinya."Ana, kau tidak apa apa kan?""Tidak Pa. Aku tadi hanya bercanda. Aku pura pura pingsan saja. Kenapa Papa memarahi Mama seperti itu?" Si gadis kecil mengajukan protes."Sudahlah lupakan saja. Kita harus pergi sekarang!" Rayhan menggendong Ana masuk ke dalam
last updateLast Updated : 2024-03-26
Read more

Kepergok

"Kenapa diam?" tanya Arya pelan."Tentu saja. Katakan dimana kita akan makan malam?" Sandra menerima ajakan Arya."Apa kau yakin bisa keluar malam nanti?" Arya memastikan."Tentu saja aku pasti datang. Rayhan dan anak anak pergi keluar kota. Siang ini aku makan bersama Pak Tarjo dan Bi Inah." "Baiklah sayang kita bertemu di Resto Viola jam 7 malam ya. See You." Arya mengakhiri pembicaraan.Sandra segera menyelesaikan makan siangnya. Ia memberitahu kepada asisten rumahnya, jika akan pergi malam nanti. Jadi malam nanti, tak perlu menunggunya untuk makan.****Jam yang ditentukan Arya untuk bertemu, hampir tiba. Sandra mengenakan gaun berwarna hitam dengan hiasan payet mutiara warna emas di bagian dadanya.Ia datang ke Resto menggunakan taksi online."Hai sayang. Kau nampak sangat cantik hari ini." Arya mencium tangan Sandra. Sandra tampak tersipu malu. Ia duduk di kursi yang letaknya ada di dep
last updateLast Updated : 2024-03-26
Read more

Ancaman

Tepat saat Wulan sudah berhasil meraih rambut Sandra, Arya datang dan menarik rambut Wulan ke belakang."Aduh! Sakit! Siapa ini! Lepaskan aku!" Wulan berteriak dengan wajah kesal.Arya melepaskan cengkraman tangannya dari rambut Wulan. Wulan menoleh ke arah Arya. Kesempatan ini, digunakan oleh Sandra untuk bersembunyi."Seharusnya aku yang bertanya kepadamu. Apa yang kau lakukan? Kenapa kau ingin meraih rambut kakakku?" ucap Arya."Kakakmu? Itu kan Sandra!" Wulan membentak Arya."Bukan! Dia kakakku, Agatha! Apa kau rabun sekarang?" Arya masih mencoba menutupi."Kau pasti berbohong kan? Aku tahu wanita yang tadi bersamamu dan sekarang sedang berada di dalam toilet adalah Sandra, Kakak Iparku!" Wulan ngotot.Wulan berjalan ke arah toilet dan membuat keributan di sana. Ia berteriak memanggil nama Sandra dengan sangat kasar."Sandra! Keluar kau! Jangan sembunyi di sana! Wanita jalang!" Wulan meneriaki Sandra.
last updateLast Updated : 2024-03-27
Read more

Suara Aneh

Dengan terpaksa, Sandra menjawab panggilan telepon dari Rayhan. Namun, panggilan telepon terputus begitu saja saat ia menggeser icon warna hijau ke atas."Ada apa?" Arya masih menunggu dengan panik."Tidak apa apa. Sudahlah, kau lebih baik pulang. Jika dia mendengar suaramu dari telepon, maka akan ada masalah lebih besar." Arya mengangguk, ia lantas berpamitan pulang. "Baiklah! Aku pulang dulu!" Arya melambaikan tangan dan mulai menyetir.Ketika bayangan mobil Arya sudah tak terlihat, Pak Tarjo baru saja bangun dari tidur panjangnya."Pak!" ucap Sandra pelan."Astaga! Sejak kapan Non berdiri di depan pagar?" Si penjaga rumah panik melihat majikannya berdiri di depan pagar saat tengah malam seperti sekarang ini.Pria tua itu segera membuka pintu pagar. Sandra masuk ke dalam rumah. Ia masih penasaran, kenapa Rayhan menelepon tapi mematikan teleponnya juga dengan cepat."Apa dia hanya salah pencet saja?"
last updateLast Updated : 2024-03-27
Read more

Godaan Wanita Lain

"Kak... Kita telepon Daddy saja." Ana memberikan saran."Daddy? Siapa Daddy?" tanya Levin bingung."Itu Daddy yang pernah naik perahu bersama kita di Danau Blue Bell dulu, teman Papa," jawab Adiknya dengan wajah polos."Hah? Om Arya kamu panggil Daddy? Baiklah kakak telepon dia saja. Siapa tahu dia menjawab." Meski agak bingung dengan panggilan Ana terhadap Arya, tapi Levin tetap menelepon Arya."Tut! Tut!""Ya Hallo siapa ini?" tanya Arya dari sebrang telepon."Ini Levin, Om.""Oh iya Levin, ada apa Nak? Kok tumben kamu hubungi om?" "Om, Levin kan ikut Papa ke luar kota dan kita sekarang menginap di hotel. Tapi Papa pergi rapat, Levin dan Ana sendirian di hotel. Ini ada suara aneh di kamar. Levin takut." Suara Levin terdengar gemetar."Nggak usah takut, itu paling suara cicak. Lebih baik Levin berdoa. Allah pasti menjaga kalian karena kalian adalah anak - anak yang baik." Arya mencoba menghibur.
last updateLast Updated : 2024-03-27
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status