All Chapters of Gairah Terlarang Sahabat Suamiku: Chapter 71 - Chapter 80

115 Chapters

Obat Perangsang

"Silahkan adukan saja! Aku tidak peduli!" seru Sandra."Kalian berdua kenapa terus bertengkar? Tidak bisakah kalian berdua akur?" Rayhan mencoba menengahi.Novi memulai actingnya. Ia menangis sesenggukan. Mencari simpati dari suami orang yang ia idam idamkan."Rayhan Wijaya, jangan lupa dengan apa yang pernah kau lakukan padaku. Dan ingat dengan ucapan mamamu tadi malam." Novi bicara sambil menangis."Aku tak pernah lupa, aku selalu menghormatimu." Novi permisi ke toilet untuk menghapus air matanya."Bagaimana ini? Kenapa Rayhan sulit sekali untuk ku takhlukkan?! Lebih baik sekarang aku kirim pesan teks kepada Ayunda." Novi berusaha mencari dukungan.Novi mengirim pesan teks singkat yang isinya menyatakan jika dia sedang ada di rumah Rayhan.[[ "Tante... Aku sedang makan siang di rumah Ray. Tapi dia tak mempedulikan diriku. Aku lebih baik pulang saja." ]] >> Send.[[ "Sabar ya sayang. Tante akan hubung
last updateLast Updated : 2025-04-06
Read more

Hubungan Intim

Tak kuat dengan stimulus yang terus diberikan oleh Novi, Rayhan pun melepaskan busana yang menempel di badannya. "BRak!" Rayhan menutup pintu dengan kencang. Dan dengan brutal melepaskan senjata pamungkasnya ke dalam sarang hangat milik Novi. Savana rumput tebal milik Novi akhirnya dilalap habis oleh 'pisang' milik Rayhan. Gerakan maju mundur layaknya seseorang yang sedang memompa ban sepeda dilakukan oleh Rayhan berulang kali, hingga ' pisang ' miliknya menyemburkan gumpalan adonan berwarna putih. Dan membuat Novi menggeliat bagaikan ulat bulu yang jatuh dari dahan pohon. Setelah selesai melakukan 'itu' Rayhan terlihat agak menyesal. "Maaf, untuk appa yang barusan kulakukan kepadamu," ucap Rayhan. "Tidak jangan minta maaf. Inilah yang kuingin kan sejak lama. Kini tak ada alasan bagimu untuk menolak menikah denganku," bisik Novi sambil mengecup mesra pipi Rayhan. Sebenarnya jus dingin yang di b
last updateLast Updated : 2025-04-07
Read more

Keluar Ketemu Preman

Novi terlihat sangat menikmati keadaan. Ia merasa senang bisa membuat rumah tangga orang lain terpecah belah.Rayhan ingin menghentikan Sandra yang berlari ke kamar anaknya, tapi Ayunda menghentikan Rayhan."Biarkan saja dia! Dia sudah dewasa. Dia tak perlu merasa shock berlebihan seperti itu. Bukankah hal yang wajar jika lelaki memiliki istri lebih dari seorang.""Rayhan, mama benar. Lagipula datangnya aku ke sini, untuk membantumu meringankan tugas tugasmu di kantor."Di dalam kamar anaknya, Sandra mengemas baju Levin dan Ana. Ia kemudian masuk ke dalam kamarnya untuk mengemas baju bajunya sendiri.Di dalam kamar, Sandra mencoba untuk menghubungi Arya. Tapi sang empunya tidak menjawab telepon.Tiba - tiba Ayunda masuk ke kamar Sandra tanpa permisi."Pergilah dari sini dengan segera. Tapi jangan ajak cucu cucuku!" Ayunda mengusir.Sandra menangis karena Ayunda mengusirnya. Ia lebih sedih karena Ayunda ingin mem
last updateLast Updated : 2025-04-07
Read more

Hilang

"PRak!" Sandra memukul kepala salah satu preman menggunakan batu bata."Aaarrrgh!" Si preman marah sambil menggeram. Ia menatap nanar ke arah Sandra.Preman hendak menyerang Sandra. Levin dan Ana melempari pr3man menggunakan batu batu kecil."Tolong!" Sandra berteriak minta tolong."Tin!" Tepat pada saat ini sebuah mobil warna hitam lewat di depan mereka sembari menyalakan klakson.Mobil itu berhenti di dekat Sandra. Ternyata yang mengendarai mobil adalah Arya."Apa yang kalian lakukan pada wanita itu!" Arya memperingatkan."Siapa kau! Kenapa kau ikut campur dengan urusan kami!" Si prem4n malah menantang.Arya menelepon salah satu sahabatnya yang rumahnya tak jauh dari sana. Ia meminta bantuan kepada sahabatnya.Sementara kedua orang pr3man mulai mendekat ke arah Arya. Salah satunya bahkan berusaha melayangkan puk*lan tapi Arya berhasil menghindar.Keributan tak berlangsung lama. Karena sahabat
last updateLast Updated : 2025-04-07
Read more

Menggoda Calon Mertua

"Maaf Pak, saya bukan Nyonya Sandra. Saya Nesya," ucap wanita dari sebrang telepon."Kamu?! Ada apa kamu menelepon saya malam - malam begini?" "Maaf jika saya mengganggu waktu Bapak. Siang tadi ada berkas terselip yang belum Bapak tanda tangani. Sementara besok berkas harus di kirim ke Pak Arif untuk di proses.""Baik kalau begitu saya akan ke kantor pagi - pagi sekali, atau kamu bawa sajalah berkas itu pagi - pagi sekali ke sini. Biar ku tandatangani di sini saja.""Baik Pak, saya akan ke rumah bapak besok pagi."Rayhan menutup teleponnya dan kembali menoleh ke arah Novi."Jika Sandra tak di temukan, aku akan menjadikan dirimu sebagai pihak yang harus disalahkan!""Rayhan! Hentikan ancaman bodohmu itu! Novi lebih baik daripada istrimu. Dia tak bisa berbuat apa apa. Setiap hari hanya sibuk membereskan rumah." Ayunda membela Novi."Aku tahu Sandra bukanlah wanita karir seperti dirinya. Tapi kecantikannya tak bis
last updateLast Updated : 2025-04-08
Read more

Benda Aneh

Saat ini, Bi Sari sedang sibuk membuat bumbu di dapur. Sementara Dani sedang mandi. Dan Ayunda masih menonton acara drama kesukaannya. Mereka sibuk dengan urusan masing masing hingga tak mendengar suara teriakan Wulan. "Jika kau berani memerintahku sekali lagi, maka aku akan buat hidupmu tidak baik - baik saja!" Novi berbisik di telinga Wulan. Wulan yang tak mau kalah, meraba ke sisi kanannya. Barang yang terpegang oleh tangannya ia lempar begitu saja ke arah Novi. "PRang!!" Suaranya cukup kencang Wulan kemudian berteriak dengan segenap tenaga. "Ingat Novi! Meskipun aku sudah tak dapat melihat. Aku masih tetap Wulan yang sama. Manusia seperti dirimu tak akan membuatku takut sedikitpun!" "Heh wanita buta! Pelankan suaramu! Memangnya apa yang bisa kau lakukan kepada diriku?" "Berani sekali kau bicara kurang ajar seperti itu kepadaku!" teriak Wulan.
last updateLast Updated : 2025-04-08
Read more

Gundik Recehan

"Mayat? Apakah ini mayat?" Wulan ketakutan. Ia berteriak meminta pertolongan.Meski urat di lehernya terlihat kencang karena berteriak, namun sayang suara teriakannya tak dapat didengar oleh siapapun."Tolong! Apakah kalian tidak mendengarkan aku! Tolong aku! Aaaa! Tidak! Jangan dekati aku!" Wulan menceracau ketika seekor kecoa hinggap dan merayap di kulit tangannya."Aaaa!" Wulan mengusap kasar tangannya sendiri. "Dimana aku sebenarnya! Dan kaki itu kaki siapa? Apakah Novi sudah memb*nuh semua anggota keluargaku? Iya pasti Novi sudah melakukan sesuatu!" Wulan berusaha bangkit berdiri. Tapi kaki kanannya terhimpit oleh meja.Frustasi karena tak ada yang menolong, Wulan menangis sejadi jadinya. Ia teringat akan pertemuan pertamanya dengan Aryo. Saat Aryo meminangnya menjadi istri. Rasa yang dimiliki Aryo tanpa syarat apapun. Meski keadaan Wulan saat itu tengah mengandung anak dari lelaki lain."Aku bodoh. Aku sungguh bo
last updateLast Updated : 2025-04-09
Read more

Rumah Baru?

"Novi! Apa apaan kamu! Kenapa kamu meneriaki anak saya seperti itu!" Ayunda membela Wulan."Tapi Tante, Wulan yang mulai duluan. Dia datang datang menghina saya. Saya salah apa? Saya sejak tadi ad di sini kan, bersama dengan Tante." Wulan mengubah nada bicaranya. "Wulan kamu itu kenapa sih? Sejak pulang dari rumah sakit, kamu marah marah terus. Besok kita ke psikolog ya? Supaya kamu dapat obat. Jadi nggak marah terus." "Ma, Wulan itu nggak gila. Wulan marah bukan tanpa sebab.""Terus kenapa kamu marah?" "Gara gara dia, Kakak dan istrinya berpisah. Sekarang Sandra pergi dari rumah!" bentak Wulan.Kalimat yang dilontarkan oleh Wulan dapat terdengar oleh Dani dan membuat Dani tertekan. Ayunda yang tak ingin suaminya kembali sakit, lantas mengedipkan mata dan melambaikan tangan ke arah Bi Sari agar membawa Wulan ke dalam kamarnya."Mari Non saya antar ke kamar. Saatnya Non untuk minum obat." "Wulan dengarkan apa
last updateLast Updated : 2025-04-09
Read more

Kepergok Mantan

"Kalau kamu berani bohong, awas kamu! Mama nggak akan maafkan kamu!" Ayunda mengancam. Ia melepaskan cengkraman tangannya dan pergi keluar dari kamar Wulan.Ayunda memikirkan soal Sandra."Aku harus tahu dimana Sandra berada sekarang. Dan aku harus pastikan Sandra tidak akan pernah kembali ke rumah anakku lagi." Ayunda bermonolog.Sandra kini tinggal di Apartemen Cattleya Posh, bersama dengan kedua anaknya. Cattleya Posh, adalah salah satu Apartemen mewah yang ada di kotanya.Untuk sementara waktu, Ana dan Levin juga tidak datang ke sekolah. Arya khawatir jika kejadian yang baru saja dialami oleh kedua anak kecil tersebut, membuat mereka mengalami trauma. Semua biaya hidup Sandra dan kedua anaknya ditanggung oleh Arya."Apa yang Wulan tanyakan?" tanya Arya yang ikut mendengarkan saat Wulan menelepon."Ia bertanya bagaimana kabarku saja. Tapi ada yang aneh." Sandra berbincang sembari mengambil sepiring nasi dan lauk bersiap untuk
last updateLast Updated : 2025-04-10
Read more

Ketahuan Mertua

Arya memicingkan kedua matanya. Ia melihat secara fokus ke arah jendela. Dan benar saja, Rayhan sudah keluar dari mobil. Rayhan berdiri dan hendak menyebrang. "Ayo jalankan mobilnya!" seru Sandra. "Tidak bisa! Lampu traffic light masih merah. Kita tak bisa menerobos lampu merah." "Jadi kita akan tetap berada di sini dan menghadapi Rayhan yang mungkin akan marah?" "Aku akan hadapi dia. Aku tak akan lari. Lagi pula, dia pasti sudah melihat wajahku sekarang." "DuAr!" Hujan tiba tiba turun makin deras. "Tin!" Klakson mobil dengan sorot lampu mobil membuat Rayhan silau. "Hei! Sedang apa kau di jalan! Lampunya sudah hijau! Ayo menyingkir!" seru pengemudi. Arya melirik ke arah traffic light. Lampu sudah berubah warna. Ia segera mengendarai mobilnya lagi. Sandra meminta Arya mengendarai mobil agak kencang. Ia tak ingin Rayhan bisa menyusul mereka.
last updateLast Updated : 2025-04-10
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status