Share

Benda Aneh

Author: Otty A
last update Last Updated: 2025-04-08 12:00:29

Saat ini, Bi Sari sedang sibuk membuat bumbu di dapur. Sementara Dani sedang mandi. Dan Ayunda masih menonton acara drama kesukaannya.

Mereka sibuk dengan urusan masing masing hingga tak mendengar suara teriakan Wulan.

"Jika kau berani memerintahku sekali lagi, maka aku akan buat hidupmu tidak baik - baik saja!" Novi berbisik di telinga Wulan.

Wulan yang tak mau kalah, meraba ke sisi kanannya. Barang yang terpegang oleh tangannya ia lempar begitu saja ke arah Novi.

"PRang!!" Suaranya cukup kencang

Wulan kemudian berteriak dengan segenap tenaga.

"Ingat Novi! Meskipun aku sudah tak dapat melihat. Aku masih tetap Wulan yang sama. Manusia seperti dirimu tak akan membuatku takut sedikitpun!"

"Heh wanita buta! Pelankan suaramu! Memangnya apa yang bisa kau lakukan kepada diriku?"

"Berani sekali kau bicara kurang ajar seperti itu kepadaku!" teriak Wulan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Gundik Recehan

    "Mayat? Apakah ini mayat?" Wulan ketakutan. Ia berteriak meminta pertolongan.Meski urat di lehernya terlihat kencang karena berteriak, namun sayang suara teriakannya tak dapat didengar oleh siapapun."Tolong! Apakah kalian tidak mendengarkan aku! Tolong aku! Aaaa! Tidak! Jangan dekati aku!" Wulan menceracau ketika seekor kecoa hinggap dan merayap di kulit tangannya."Aaaa!" Wulan mengusap kasar tangannya sendiri. "Dimana aku sebenarnya! Dan kaki itu kaki siapa? Apakah Novi sudah memb*nuh semua anggota keluargaku? Iya pasti Novi sudah melakukan sesuatu!" Wulan berusaha bangkit berdiri. Tapi kaki kanannya terhimpit oleh meja.Frustasi karena tak ada yang menolong, Wulan menangis sejadi jadinya. Ia teringat akan pertemuan pertamanya dengan Aryo. Saat Aryo meminangnya menjadi istri. Rasa yang dimiliki Aryo tanpa syarat apapun. Meski keadaan Wulan saat itu tengah mengandung anak dari lelaki lain."Aku bodoh. Aku sungguh bo

    Last Updated : 2025-04-09
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Rumah Baru?

    "Novi! Apa apaan kamu! Kenapa kamu meneriaki anak saya seperti itu!" Ayunda membela Wulan."Tapi Tante, Wulan yang mulai duluan. Dia datang datang menghina saya. Saya salah apa? Saya sejak tadi ad di sini kan, bersama dengan Tante." Wulan mengubah nada bicaranya. "Wulan kamu itu kenapa sih? Sejak pulang dari rumah sakit, kamu marah marah terus. Besok kita ke psikolog ya? Supaya kamu dapat obat. Jadi nggak marah terus." "Ma, Wulan itu nggak gila. Wulan marah bukan tanpa sebab.""Terus kenapa kamu marah?" "Gara gara dia, Kakak dan istrinya berpisah. Sekarang Sandra pergi dari rumah!" bentak Wulan.Kalimat yang dilontarkan oleh Wulan dapat terdengar oleh Dani dan membuat Dani tertekan. Ayunda yang tak ingin suaminya kembali sakit, lantas mengedipkan mata dan melambaikan tangan ke arah Bi Sari agar membawa Wulan ke dalam kamarnya."Mari Non saya antar ke kamar. Saatnya Non untuk minum obat." "Wulan dengarkan apa

    Last Updated : 2025-04-09
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Kepergok Mantan

    "Kalau kamu berani bohong, awas kamu! Mama nggak akan maafkan kamu!" Ayunda mengancam. Ia melepaskan cengkraman tangannya dan pergi keluar dari kamar Wulan.Ayunda memikirkan soal Sandra."Aku harus tahu dimana Sandra berada sekarang. Dan aku harus pastikan Sandra tidak akan pernah kembali ke rumah anakku lagi." Ayunda bermonolog.Sandra kini tinggal di Apartemen Cattleya Posh, bersama dengan kedua anaknya. Cattleya Posh, adalah salah satu Apartemen mewah yang ada di kotanya.Untuk sementara waktu, Ana dan Levin juga tidak datang ke sekolah. Arya khawatir jika kejadian yang baru saja dialami oleh kedua anak kecil tersebut, membuat mereka mengalami trauma. Semua biaya hidup Sandra dan kedua anaknya ditanggung oleh Arya."Apa yang Wulan tanyakan?" tanya Arya yang ikut mendengarkan saat Wulan menelepon."Ia bertanya bagaimana kabarku saja. Tapi ada yang aneh." Sandra berbincang sembari mengambil sepiring nasi dan lauk bersiap untuk

    Last Updated : 2025-04-10
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Ketahuan Mertua

    Arya memicingkan kedua matanya. Ia melihat secara fokus ke arah jendela. Dan benar saja, Rayhan sudah keluar dari mobil. Rayhan berdiri dan hendak menyebrang. "Ayo jalankan mobilnya!" seru Sandra. "Tidak bisa! Lampu traffic light masih merah. Kita tak bisa menerobos lampu merah." "Jadi kita akan tetap berada di sini dan menghadapi Rayhan yang mungkin akan marah?" "Aku akan hadapi dia. Aku tak akan lari. Lagi pula, dia pasti sudah melihat wajahku sekarang." "DuAr!" Hujan tiba tiba turun makin deras. "Tin!" Klakson mobil dengan sorot lampu mobil membuat Rayhan silau. "Hei! Sedang apa kau di jalan! Lampunya sudah hijau! Ayo menyingkir!" seru pengemudi. Arya melirik ke arah traffic light. Lampu sudah berubah warna. Ia segera mengendarai mobilnya lagi. Sandra meminta Arya mengendarai mobil agak kencang. Ia tak ingin Rayhan bisa menyusul mereka.

    Last Updated : 2025-04-10
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Mertua Jahat

    "Lebih baik kau ajak anak anak ke arena bermain." Arya menyarankan.Sandra membawa Ana dan Levin ke arena bermain yang ada di Memories Hall and Resto.Ana dan Levin senang sekali, mereka langsung lari berhamburan ke arena bermain. Sementara Sandra menunggu mereka berdua di ruang tunggu yang telah di sediakan.Dua puluh menit berlalu, Sandra memanggil kedua anaknya untuk segera menyelesaikan acara bermain mereka."Levin! Ana! Ayo sudahi bermain kalian, kita kembali ke meja. Mama sudah sangat lapar. Apa kalian tidak merasa lapar juga?" Kedua anak tersebut mematuhi perkataan ibunya. Mereka keluar dari arena bermain dan menggandeng tangan ibunya menuju ke tempat dimana Arya duduk."Kalian sudah kembali?" tanya Arya."Iya karena aku juga lapar dan ingin makan malam." "Tapi Mama Ayunda masih ada di sana, Kak," ucap Aryo sembari melirik ke tempat dimana Ayunda berada."Dia yang menginginkan aku untuk keluar

    Last Updated : 2025-04-11
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Pasal Perzinahan

    "Aku? Anda bertanya kepadaku?" tanya Sandra sembari menoleh ke kanan dan kiri."Sandra, sombong sekali kau sekarang. Untuk apa wanita kampungan seperti dirimu  ada di tempat mewah? Apa kau sedang menjual dir* kepada laki laki kaya yang ada di sini?" Ayunda menghina."Aku yang kau sebut kampungan? Maaf sepertinya kita tidak saling mengenal," ucap Sandra seraya melangkah pergi ke kamar mandi.Ayunda yang merasa dirinya diremehkan, berjalan dengan cepat mengikuti Sandra dari belakang dan menarik rambut Sandra.Ayunda menggenggam rambut Sandra dengan kuat, ia menariknya ke belakang seperti petani yang hendak mencabut rumput dari tanah."Ah sakit sekali! Lepaskan aku! Apa yang anda lakukan Nyonya!" seru Sandra sambil memegangi rambutnya."Sandra, berani sekali kau menghinaku seperti tadi! Aku tak akan biarkan kau kembali ke rumah kami lagi!" Ayunda masih menarik rambut Sandra"Aku tidak menghinamu Ayunda! Tapi kau yang menghi

    Last Updated : 2025-04-11
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Tamu Tengah Malam

    "Kau kembali ke meja!" Arya berbalik badan. Ia hendak menegur Ayunda sekaligus mengambil ponsel wanita tua itu. Tapi Ayunda yang melihat Arya berjalan dengan cepat menuju ke arahnya, langsung berlari menjauh. "Tunggu sebentar! Kita harus bicara!" ucap Arya. "Tidak ada yang perlu untuk dibicarakan lagi! Aku sudah mendapatkan bukti. Dan aku akan membawa kalian berdua ke balik jeruji besi!" Ayunda menyahut sambil berlari kecil. "Kau tak akan melakukannya. Aku tak akan membiarkanmu melakukan hal itu. Kau sudah cukup menyakiti Sandra, selama ini!" Arya merasa geram. Karena Arya terus mengejarnya, Ayunda menjadi panik. Ia berlari kecil menuju ke arah arena bermain. "Permisi! Permisi!" ucap Ayunda mencari jalan. Usia Ayunda tak lagi mudah. Baru berlari kecil beberapa menit, ia sudah merasa sangat kelelahan. Ayunda berhenti sebentar untuk mengambil nafas. Ia menoleh ke be

    Last Updated : 2025-04-12
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Sumbangan Sp3rm@

    Bocah kecil itu ketakutan tapi ia juga penasaran dengan siapa yang datang bertamu malam malam begini.Namun karena rasa penasarannya jauh lebih besar dan mengalahkan rasa takutnya, ia berjalan mendekati pintu. Lalu mengintip dari lubang kunci.Levin melihat ada seorang laki laki berbadan besar berdiri di depan pintu dan wajah menggunakan topeng.Kali ini, nyali bocah kecil itu menciut. Ia berlari ke kamar Ibunya dan membangunkan Ibunya."Ma! Mama!" teriak Levin sambil mengguncang keras bahu Sandra.Sandra membuka mata. Ia melihat Levin bicara dengan cepat karena panik."Tunggu dulu, apa yang terjadi? Mama tidak paham.""Ada lelaki berbadan besar berdiri di depan pintu! Dia mencoba masuk ke sini!""Ceklek! Ceklek!" Kali ini suara berisik yang berasal dari gagang pintu juga terdengar oleh Sandra. Dan suaranya juga makin kencang."Kita harus melakukan sesuatu!" ucap Sandra.Sandra menelepon petuga

    Last Updated : 2025-04-12

Latest chapter

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Mertua Jahat

    Suara vas bunga yang terjatuh, membuat Ayunda dan Dani kaget hingga mereka berlarian masuk ke kamar Wulan. "Aku akan menceraikanmu. Aku tidak mau tinggal dengan keluarga pembunuh," ucap Aryo dengan air matanya yang mulai menetes. Dani dan Ayunda masuk ke kamar Wulan, mereka melihat pecahan vas bunga yang berserakan di lantai kamar putrinya. Dengan cepat, Dani menyuruh Bi Sari untuk membersihkannya. "Ada apa dengan kalian berdua? Kenapa kalian bertengkar?" tanya Ayunda. Aryo dan Sonia tak menjawab sebab Dani ada di sana. Mereka berdua menjaga perasaan Dani agar tidak terluka mengingat penyakit jantung Dani bisa dengan mudah merenggut nyawanya kapan saja. "Sudah sudah, kalian jangan bertengkar seperti anak kecil. Papa akan ke kantor sebentar. Wulan, patuhi ucapan suamimu. Kurangilah membantah ucapan suami!" ucap Dani seraya melangkah meninggalkan kamar. "Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Ayund

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Kenyataan Pahit

    "Siapa orang yang menerorku? Kenapa dia bisa tahu kejadian di hutan?" Ayunda ketakutan. Ayunda memilih masuk ke dalam kamarnya. Untuk menghilangkan rasa takutnya yang makin menjadi jadi.Sementara di rumah Arya, pagi pagi sekali setelah menemani anak anak sarapan, Aryo langsung pergi ke Rumah Besar Lantana."Om mau keluar sebentar ya. Di luar sudah ada Pak Man dan Pak Willy yang berjaga. Kalau kalian butuh sesuatu, minta tolong saja kepada mereka," ucap Aryo kepada Levin dan Ana.Sesampainya di rumah mertuanya, Aryo masuk ke dalam, tanpa permisi. Ia langsung menuju ke ruang makan. Nampak di sana ada Dani dan Ayunda yang sedang menikmati sarapan."Eh Aryo. Kapan kamu datang?" sapa Dani."Barusan saja pa," ucap Aryo."Ayo sini ikut sarapan," pinta Dani." udah kenyang, Pa. Barusan saya selesai makan di warung." Aryo menjawab sambil melirik ke arah Ayunda. Ia mengamati wajah Ayunda yang tampak tertekan."

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Teror

    Aryo membuka sedikit tirai dan mengintip dari baliknya. Ia mengamati halaman rumah mewah itu tampak sepi tak berpenghuni. Sama sekali tak ada siapapun. Aryo memicingkan kedua matanya mencoba melihat lebih fokus. Karena ia yakin, sebelum sirene darurat berbunyi ia mendengar suara mirip seperti benda yang terjatuh."Apakah aku yang salah dengar? Tapi aku yakin, aku mendengar suara benda terjatuh." Aryo bermonolog."BRak!" Kali ini tong sampah besar yang ada di teras menggelinding.Aryo mengira mungkin ada pencuri yang berhasil menyelinap masuk ke halaman."Meong!" Seekor kucing besar berwarna hitam tiba tiba muncul. Ternyata kucing berukuran jumbo inilah yang masuk ke halaman. Karena ukurannya cukup besar, ia mendarat kurang sempurna sehingga ia menabrak detektor yang memiliki sinar warna biru. Hingga membuat alarm tanda darurat berbunyi."Hanya kucing rupanya! Dasar kucing! Kau membuatku takut saja!" Aryo mengeluh.*****"Arya," ucap Sandra, lirih."Ya sayang... katakan bagaimana kejad

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Sirine

    "Mau ngomong apa Pa? Yang sebenarnya apa? Emangnya kalau nyari tanaman musti ke toko? Ke hutan kan juga banyak. Papa pikirannya terlalu kotor! Hanya demi Sandra, jadinya Papa nuduh Mama yang bukan bukan!" seru Ayunda sambil meletakkan mangkuk di atas meja. Ayunda keluar dari kamar Wulan begitu saja."Ma, kenapa Mama nyangkutin Sandra ke topik pembicaraan kita! Papa sama sekali nggak membahas soal Sandra!" teriak Dani."Terakhir kali Mama menyakiti aku hanya demi ingin tahu dimana Kak Sandra tinggal, sekarang. Apa memang Mama sudah melakukan sesuatu terhadap Kak Sandra?" batin Wulan.****Arya dan kedua anaknya sudah sampai di depan rumah sakit yang dimaksud oleh Aryo di telepon. Ia menghubungi bagian administrasi dan menanyakan apakah ada pasien bernama Sandra yang dirawat di sana.Setelah mengetahui dimana kamar tempat Sandea dirawat, Arya ke sana dengan wajah tegang."Sandra," ucap Arya seraya membuka pintu kamar.Aryo

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Mengorek Fakta

    "Ti tidak Om." Suara Novi menjawab dengan gemetar."Kau pasti berbohong!" seru Dani."Tapi saya benar benar tidak menemui Sandra." Novi mulai gemetaran."Kau menemuinya!" bentak Dani dengan mata melotot."Papa! Stop! Papa ini apa apaan! Kenapa Papa malah menuduh Novi yang aneh aneh!" Ayunda membela. Ia juga takut kejahatannya akan terbongkar."Siapa yang menuduh? Papa hanya bertanya!""Ya tapi pertanyaan Papa tanpa alasan yang jelas. Lagian untuk apa Novi bertemu Sandra. Novi saja tidak mengenal Sandra.""Bau parfum milik Sandra jelas jelas ada di badan Novi. Parfum itu aku yang belikan. Apa mungkin Novi juga beli parfum yang sama. Ya mungkin saja begitu." Dani bermonolog.Ayunda mengedipkan mata ke arah Novi.Novi ke luar rumah dan duduk di teras. Ia memesan taksi online. Taksi online nya belum datang, tapi Dani sudah menutup pintu rumahnya rapat - rapat."Pa, kok pintunya ditutup? Novi kan masih d

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Tipu Muslihat

    "Kakak!" teriak Aryo dengan kencang sembari menggali tanah lebih cepat lagi menggunakan kedua tangannya.Peluh di wajahnya menetes deras diiringi air mata yang ikut mengalir tanpa aba aba. Aryo melihat tubuh Sandra yang kotor penuh tanah tak bernafas. Aryo menangis sesenggukan di tengah hutan. Ia berteriak teriak seperti orang gila."Arrrggghhh Kakak bangun Kak! Bangun!" Aryo memangku tubuh Sandra yang kotor penuh tanah."Kakak." Aryo menangis dan bangkit menggendong tubuh Sandra. Hujan mulai turun membasahi tubuh mereka berdua.Teriakan dan tangisan Aryo yang begitu pilu tak sengaja didengar oleh pengurus hutan yang ada di sana. Pengurus hutan tersebut menolong Aryo dan Sandra. Ia membawa Sandra ke rumah sakit terdekat.Beberapa menit dalam perawatan medis, Sandra siuman. Ia melihat sekelilingnya, sepi tak ada orang.Aryo ada di luar ruang UGD untuk memberikan kabar mengerikan ini kepada Arya.****Setelah mendapat telepon pertama dari Aryo, kekasih Sandra segera menuju Cattleya Posh

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Hutan Belantara

    "Lepaskan aku!" Sandra berteriak."Hei! Apa kau benar benar mau aku memb*nuh anak anakmu! Jangan berteriak! Jangan membuat kegaduhan!" bentak Novi dengan mata melotot.Sandra berkeringat dingin. Ia melirik ke arah Ayunda."Jika kau menurut, maka semuanya akan jauh lebih mudah. Tapi jika kau berteriak teriak histeris, maka hal yang lebih buruk akan terjadi. Novi, nyalakan mobilnya!" seru Ayunda.Novi mulai menyalakan mesin mobil. Mobil berkendara pelan. Aryo yang sejak tadi mengamati mobil Ayunda, merasa terkejut saat melihat Sandra berada di dalam mobil bersama dengan Ayunda dan Novi."Untuk apa Kak Sandra pergi bersama kedua orang itu?" Aryo bermonolog.Merasa ada yang tidak beres, Aryo segera menggunakan masker hitam dan helm teropong, ia mengikuti arah kemana mobil Ayunda pergi.Detak jantung Aryo semakin kencang, ketika mobil Ayunda menuju ke luar kota." Kemana Ayunda akan membawa Kakak?" gumam Ar

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Pisau Tajam

    Aryo datang ke apartemen. Ia mengikuti arahan yang diberikan oleh Sandra. Hingga akhirnya mereka dapat bertemu dan mengobrol sebentar."Kakak, maaf jika aku mengganggu waktunya.""Tidak Aryo. Ayo silahkan duduk. Sekarang ceritakan tentang keputusanmu," sahut Sandra."Sebelumnya aku mau ceritakan ketika pertama kali aku pulang ke rumah setelah sekian lama aku terbaring di rumah sakit, aku menemukan puntung rokok di dalam asbak. Menurut Kakak, milik siapa puntung rokok tersebut?" "Entahlah, mungkin milik teman Wulan," jawab Sandra."Lalu yang lebih mengejutkan aku juga melihat kond*m yang tercecer di lantai kamar." Aryo menelan ludah."Bukankah itu hal biasa, jika di dalam kamar pasangan suami istri ditemukan benda itu?""Menurut Kakak, itu hal yang wajar? Tidak kah Wulan sudah menggunakan benda itu dengan lelaki lain?" jawab Aryo."Apa kau tak bisa bedakan, benda itu sudah digunakan atau belum? Jika benda itu su

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Membuntuti

    "DRrrrTtt " Suara pesan teks singkat masuk ke ponsel Sandra.Sandra melihat ponselnya dan dengan segera membaca isi pesan teks tersebut.<<[[Kak... aku ingin bertemu, ada hal yang ingin kubicarakan. Apa boleh aku datang ke rumahmu? ]]>> Aryo Send.Setelah membaca pesan teks singkat dari Aryo, Sandra langsung menghubunginya."Hallo Aryo. Ada apa?""Aku sedang memikirkan hubunganku dengan Wulan. Aku akan mengambil tindakan, tapi aku butuh bantuan dari Kakak.""Bantuan apa?""Aku tak bisa bercerita lewat telepon Kak.""Baiklah datang saja ke Apartemen Cattleya Posh." Sandra memberitahu tempat dimana ia tinggal."Hah?!! Tapi Kak... aku nggak tahu caranya masuk apartemen. Apalagi apartemen semewah itu.""Datang saja. Kau hubungi aku, jika sudah dekat, aku akan menunggumu di lobby."****Hari itu Ana dan Levin sudah masuk sekolah seperti biasanya. Kini ada Pak Man, supir pribadi , A

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status