Home / Fantasi / Warisan Artefak Kuno / Chapter 391 - Chapter 400

All Chapters of Warisan Artefak Kuno: Chapter 391 - Chapter 400

412 Chapters

Arena Makam Pedang.

“Yizhan, mengapa wajahmu tampak muram setelah membaca tantangan itu?” tanya Ayong dengan raut penasaran, matanya memperhatikan perubahan ekspresi gadis itu yang tampak terguncang.“Aku...” Yizhan terdiam, suaranya tertahan, seolah ada sesuatu yang berat menghimpit hatinya.“ Apakah dia gadis yang pernah kamu ceritakan? Gadis yang menjadi mimpi burukmu di masa lalu? Jika memang begitu, ini adalah kesempatan untuk membuktikan siapa dirimu sekarang! Ayo, kita tinggal sebentar di lantai Makam Pedang dan menyaksikan pertarungan yang menarik!”Ayong berbicara dengan semangat, sama sekali tidak menyadari perubahan ekspresi Yizhan. Namun, sebelum ia melanjutkan, sebuah ketukan mendarat di kepalanya.“Diam kau,” ujar Rong Guo dengan nada rendah tetapi penuh otoritas. “Tidakkah kau lihat Yizhan tampak terpukul? Jelas sekali dia memiliki trauma setelah membaca nama si penantang di arena.”Ayong langsung terdiam, menyadari bahwa ucapannya sudah melampaui batas. Ia melirik Yizhan, yang kini mengge
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Perisai Pengorbanan.

Suasana Arena Makam Pedang memuncak dengan riuh dan gegap gempita.Nama yang terus-menerus menggema dari kerumunan hanyalah satu: “Liang Jian!”“Hidup Liang Jian!”“Hajar gadis kurus dan lemah itu!”“Kejar dia, dia tak bisa bertarung dalam jarak dekat!”Dukungan penonton terasa sepihak. Tak ada sorakan untuk Yizhan, tak ada suara yang memanggil namanya. Semua seolah sepakat bahwa Yizhan hanyalah pelengkap cerita dalam pertarungan ini.Alasan di balik itu cukup jelas. Liang Jian adalah hunter terkemuka dari Organisasi Rajawali Iblis, sebuah sekte ternama yang mendominasi banyak arena. Sebaliknya, Yizhan dianggap bukan siapa-siapa.Di mata orang-orang, dia hanyalah gadis muda yang beruntung terhubung dengan Rong Guo, seorang hunter legendaris. Keterampilannya dianggap biasa, jauh dari level yang pantas untuk melawan Liang Jian.Sentimen itu diperburuk oleh taruhan besar di rumah judi.Sebagian besar penonton sudah memasang uang mereka untuk kemenangan Liang Jian. Mereka ingin memastikan
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Kemenangan Mutlak.

Namun, Liang Jian tidak punya waktu untuk berpikir lebih banyak. Suasana yang semula mencekam tiba-tiba menjadi sunyi, seperti angin malam yang menelan setiap suara, lalu pecah oleh sosok naga yang muncul dalam bentuk kabut putih.Kabut itu bergulung-gulung, mengarah padanya dengan kecepatan yang menakutkan, membawa aura kematian yang begitu kuat sehingga seolah menyelimuti segala sesuatu di sekitarnya.Meskipun rasa takut meliputi dirinya, Liang Jian tidak kehilangan akal.Di dalam hati, ia terus merendahkan Yizhan. "Gadis bodoh ini tak mungkin menguasai teknik telapak peringkat tinggi. Apa itu, Telapak Cakar Naga Teratai Perak?" batinnya penuh rasa penghinaan.Dengan gaya anggun, ia menggoreskan pedangnya di udara, membentuk layar pedang, berusaha menghadang gulungan kabut yang menderu ke arahnya.“Kita akan buktikan siapa yang lebih unggul dalam kekuatan energi Qi,” dengus Liang Jian, percaya diri bahwa kemenangan sudah hampir pasti berada di tangannya.Namun, saat pedangnya beradu
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Dua Assasin.

The Jackal dan Tha Sparrow adalah dua pembunuh legendaris yang dikenal luas di dunia bawah tanah Hundun Yaosai. Keduanya memiliki tingkat keberhasilan seratus persen dalam menyelesaikan setiap misi pembunuhan, tanpa satu pun kegagalan. Nama mereka terukir harum sebagai simbol kematian yang tak terkalahkan.Namun, siapa yang bisa menduga bahwa di balik dua nama besar ini, tersembunyi pasangan suami istri yang terlihat biasa saja? Keduanya sudah berusia paruh baya, tampak lemah, dan memiliki profesi sebagai pemilik Kedai Teh Bunga Osmanthus yang sederhana di lantai tiga Kota Bayangan.Kota Bayangan, atau lantai tiga Hundun Yaosai, mendapat nama tersebut karena jalanannya dipenuhi cermin-cermin besar di sisi kiri dan kanannya. Cermin-cermin ini tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga sering mengecoh siapa saja yang baru pertama kali datang, menciptakan ilusi seakan-akan kota ini lebih luas dari kenyataannya.Saat senja tiba, dengan langit palsu Kota Bayangan yang berwarna merah
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Akhir Dua Legenda Assasin.

Ketika ucapan selamat datang terdengar seperti suara robot yang dingin dan tak bernyawa, kewaspadaan Rong Guo melonjak ke titik tertinggi. Nalurinya yang terlatih menangkap ancaman yang tersembunyi di balik suasana tampak biasa.“Aku sudah pernah menghadapi kejutan serupa saat memasuki Makam Pedang di lantai dua. Tak mungkin aku terpedaya oleh trik yang sama, apalagi oleh serangan mematikan yang berniat mencabut nyawa kami,” pikir Rong Guo dalam hati.Kata-kata itu terukir dalam benaknya, mengingatkannya untuk tetap waspada.Saat bayangan sosok-sosok mulai tampak di pintu portal, angin tipis berkesiuran di sekelilingnya. Rong Guo segera mengenali suara khas: suara belati yang memotong udara dengan presisi. Kali ini, serangan dilakukan dengan perhitungan yang lebih tajam, tak lagi setengah hati.“Ingin menyerang kami diam-diam? Jangan bermimpi!” Rong Guo berseru dengan nada mengejek, matanya tajam mencari sumber serangan yang masih tak kasat mata.Yizhan dan Ayong saling pandang, bingu
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bangsawan Kipas Merak.

Gerai Dewa Arca adalah satu-satunya lembaga lelang di Kota Bayangan, lantai ketiga dari Hundun Yaosai, dengan reputasi terbaik di seluruh dimensi ini.Di dalam bangunan empat lantai yang kokoh, lembaga ini menjadi titik berkumpul bagi para Hunter—mereka yang berani menjelajah dungeon berbahaya atau menghadapi boss dunia yang mematikan.Gerai Dewa Arca selalu dipenuhi keramaian, dan transaksi berlangsung dinamis. Para Hunter datang untuk menjual hasil perburuan—barang-barang langka yang hanya bisa diperoleh melalui risiko besar: item dari dungeon berbahaya atau artefak yang didapat setelah mengalahkan monster atau boss dunia.Sebagian besar juga datang untuk membeli pil penyembuh, artefak, atau salinan keterampilan bela diri yang sangat berharga. Semua yang dibutuhkan seorang Hunter dapat ditemukan di sini—barang-barang hasil keberanian luar biasa.Berbeda dengan dunia luar yang masih menggunakan emas atau perak sebagai alat tukar, di Gerai Dewa Arca, alat tukar resmi adalah manna biru
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Mahluk Kontrak Peringkat Divine.

“Apa-apaan ini? Mengapa kau mendorong temanku?” Ayong, yang mudah tersulut emosi, meluapkan kekesalannya tanpa ragu.Namun, Yizhan, yang lebih suka menghindari konfrontasi, segera menarik tangan Ayong, berusaha menenangkan suasana. “Ayong, jangan diladeni. Kita tetap bisa masuk tanpa harus terburu-buru,” ujarnya sambil menarik napas panjang.“Tapi dia kasar! Tidak tahu sopan santun sama sekali. Seharusnya dia antri dan menghormati orang lain!” teriak Ayong, semakin kesal.Sementara itu, pria yang disebut Bangsawan Jue Yang Tao hanya mengangkat hidungnya tinggi-tinggi, seolah tidak peduli. Ia bahkan mulai mengipas-ngipas dirinya dengan kipas bermotif merak yang dipeluk erat di tangannya, berbicara dengan suara pelan, seolah hanya untuk dirinya sendiri.“Mengapa suara lalat berdengung di sini? Apakah Gerai Dewa Arca tidak membersihkan ruangan dengan baik sehingga lalat bisa masuk?” ujarnya dengan nada merendahkan.Ia bahkan menyemprotkan minyak wangi ke udara secara dramatis, seakan uda
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Tikus Berwarna Ungu.

Semua mata terbelalak. Wajah para peserta lelang tampak kaku, mata membesar dan mulut terbuka lebar. Napas yang keluar dari mulut mereka membentuk huruf ‘o’, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja mereka saksikan.Keheningan melanda ruangan, hanya suara napas terengah-engah yang terdengar.Lima tarikan napas berlalu, namun tak ada seorang pun yang berbicara. Semua terfokus pada makhluk di depan podium, makhluk spiritual kontrak yang begitu mengejutkan.Hingga akhirnya, seseorang dari kerumunan tidak dapat menahan diri dan bersuara, memecah keheningan yang menekan.“Kenapa bentuknya begitu jelek?” serunya, nada penuh keheranan.Seketika, kerumunan yang tadi terdiam mulai berbicara. Suara sindiran pun bermunculan.“Apakah itu tikus? Mana ada makhluk spiritual peringkat Divine yang bentuknya seperti itu?” tambah seseorang, mengejek.Cemoohan bertambah deras.Dalam sekejap, ekspresi kekaguman yang tadinya mengisi ruangan berubah menjadi tatapan jijik dan suara ejekan yang tak terhin
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Sepuluh Hunter Yang Jumawa.

Keheningan melanda semua orang di aula Dewa Arca. Tak ada satupun hunter dan pembeli barang yang berani berbicara, masih terkejut sekaligus bingung dengan situasi yang terjadi.Namun, tidak demikian halnya dengan Bangsawan Jue Yang Tao.Pemuda bangsawan ini dipenuhi amarah yang membara. Dalam pikirannya, gagal menawar makhluk spiritual peringkat Divine adalah aib, dan sangat memalukan jika sampai diketahui oleh teman-teman selevelnya. “Kurang ajar! Berani melawanku, ha?” desisnya sambil mengertakkan gigi.Di matanya, tindakan Rong Guo yang menawar harga lebih tinggi dari kemampuannya dianggap sebagai penghinaan yang merendahkan statusnya. Sebenarnya, ia malu mengakui bahwa dia tidak memiliki cukup Energi Stone untuk bersaing.Seratus lima puluh ribu Energi Stone itu sudah mencapai batas kekayaan yang ia miliki.Impiannya adalah memiliki makhluk kontrak, setidaknya peringkat Divine, sehingga ia bisa kembali ke istana Hei Tian dengan kepala tegak di hadapan Kaisar.Namun, seorang pemud
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Iblis Ungu.

Pada saat Rong Guo menjejakkan kakinya di pelataran Aula Dewa Arca, seketika suasana menjadi hening. Semua mata tertuju padanya, terdiam sejenak oleh kehadirannya yang menonjol.Beberapa orang langsung melangkah maju, ingin melihat lebih dekat pemuda yang baru saja menaklukkan sepuluh ahli tingkat Pendekar Naga Giok itu.Sementara yang lainnya tetap berdiri di tempat, sorot mata mereka menunjukkan rasa ingin tahu yang mendalam. Keheningan memenuhi ruang, hanya terdengar desiran angin lembut yang menggoyang dedaunan.“Apakah itu benar-benar Hunter Guo yang terkenal?” tanya seorang hunter, matanya tertuju pada Rong Guo dengan rasa penasaran.“Tidak disangka, ia punya kemampuan luar biasa. Seorang diri ia mengalahkan sepuluh ahli Pendekar Naga Giok!” kata yang lain, suaranya penuh kekaguman.“Jika aku bisa berteman dengannya, apakah itu mungkin?” gumam seorang hunter muda, terdengar seperti sedang membayangkan kemungkinan itu.Seribu pertanyaan mengalir dalam pikiran mereka, namun tak s
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more
PREV
1
...
373839404142
DMCA.com Protection Status