Namun, Liang Jian tidak punya waktu untuk berpikir lebih banyak. Suasana yang semula mencekam tiba-tiba menjadi sunyi, seperti angin malam yang menelan setiap suara, lalu pecah oleh sosok naga yang muncul dalam bentuk kabut putih.Kabut itu bergulung-gulung, mengarah padanya dengan kecepatan yang menakutkan, membawa aura kematian yang begitu kuat sehingga seolah menyelimuti segala sesuatu di sekitarnya.Meskipun rasa takut meliputi dirinya, Liang Jian tidak kehilangan akal.Di dalam hati, ia terus merendahkan Yizhan. "Gadis bodoh ini tak mungkin menguasai teknik telapak peringkat tinggi. Apa itu, Telapak Cakar Naga Teratai Perak?" batinnya penuh rasa penghinaan.Dengan gaya anggun, ia menggoreskan pedangnya di udara, membentuk layar pedang, berusaha menghadang gulungan kabut yang menderu ke arahnya.“Kita akan buktikan siapa yang lebih unggul dalam kekuatan energi Qi,” dengus Liang Jian, percaya diri bahwa kemenangan sudah hampir pasti berada di tangannya.Namun, saat pedangnya beradu
Last Updated : 2024-12-14 Read more