Beranda / Fantasi / Warisan Artefak Kuno / Bab 411 - Bab 420

Semua Bab Warisan Artefak Kuno: Bab 411 - Bab 420

459 Bab

Domain Bangau Kaki Satu.

Mahluk legendaris Bangau Berkaki Satu segera membungkus Rong Guo dalam cahaya yang begitu cerah. Sekelilingnya seketika memudar, dan dalam sekejap, ia mendapati dirinya berada dalam sebuah domain yang terpencil, sunyi, dan seolah terlepas dari waktu.Ruang itu tidak seperti dunia luar—begitu hening, begitu murni, seakan tidak ada yang bisa mengganggu kesempurnaannya.Langit di atasnya berwarna putih keperakan, tanpa awan, tanpa matahari, seakan berada di luar batasan dunia. Udara terasa begitu ringan dan segar, namun ada kekosongan yang aneh, seperti udara yang kehilangan bobotnya.Di bawah kakinya, tanah terasa halus dan dingin, namun bukan tanah biasa. Permukaannya seperti kristal, berkilau lembut dengan cahaya yang datang entah dari mana.Tidak ada suara angin, tidak ada binatang, hanya sebuah kesunyian yang menenangkan namun menakutkan.Rong Guo bisa merasakan setiap detil di sekelilingnya, setiap partikel cahaya yang bergerak perlahan di udara, membentuk pola yang tidak bisa dije
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

Kehebohan Di Kota Puncak Matahari.

Diatas kapal roh yang bergerak menuku Benua Longhai, dua orang prajurit berdiri sigap, namun dengan wajah yang mengeras.Sebenarnya, bukan karena Balaghun tidak penasaran. Ia pun terbungkus rasa ingin tahu yang mendalam, namun ia tahu betul bahayanya.Khagan adalah sosok yang bengis, penuh rahasia yang terkadang lebih mematikan dari pedang. Siapa pun yang mencoba menggali rahasia-rahasia itu akan berisiko kehilangan nyawa.Keheningan kembali melanda, hanya angin musim gugur yang berdesir di sekitar mereka. Di tengah malam yang dingin itu, keduanya berdiri tegak, berusaha mengusir rasa dingin yang mulai merayap ke tubuh mereka melalui celah-celah zirah.Secara refleks, mereka bergerak sedikit, mencoba menghangatkan tubuh dengan gerakan olah raga sederhana.Namun, tiba-tiba, dengan suara lebih lembut, Balaghun memanggil Orhan."Kemari, anak muda." Suaranya kini terdengar lebih hati-hati, berbeda dari nada keras sebelumnya. "Sebenarnya... aku juga penasaran dengan benda itu."Balaghun me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

Kebangkitan Baru.

“Apakah Tuan berdua dari Benua Podura?” tanya An Luo Xing. Suaranya bergetar halus, mencerminkan campuran rasa takut dan harap yang bersarang di hatinya.Tatapannya tak berani menatap lurus ke arah kedua pria asing itu, yang berdiri tegap dengan aura yang menekan. Ia menunggu jawaban dengan jantung berdebar kencang.Pria asing yang mengenakan zirah gelap itu mengerutkan alisnya. Pandangannya tajam seperti bilah pedang saat ia menjawab dingin,“Anda siapa? Kami hanya ingin bertemu Tuan An Lushan.”Kata-kata itu menghantam An Luo Xing seperti gelombang badai. Sejenak pikirannya terasa kosong, napasnya tercekat. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu? Ayahnya, An Lushan, telah tewas bertahun-tahun lalu dalam perang besar melawan dataran tengah.“Bukankah ayah tewas demi membela mereka, Benua Podura? Bagaimana bisa mereka tak tahu hal ini? Ada sedikit rasa tidak senang dihat An Luo Xhing.Sementara pikirannya berusaha mencerna situasi, ia merasakan kemarahan membara di dadanya.Namun, ia seg
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Menghabisi Sisa Musuh.

"Hunter Guo? Anda belum mati?" Seorang pemimpin organisasi berseru, suaranya sedikit bergetar, mencerminkan keterkejutan yang mendalam.Matanya menatap tajam ke arah Rong Guo, yang melayang di cakrawala seperti seorang suci yang turun dari langit.Rong Guo berdiri di udara dengan tenang, pakaiannya berkibar diterpa angin.Aura dingin yang memancar darinya menekan segala sesuatu di bawahnya, membuat langit terasa lebih kelam, seolah-olah alam pun tunduk pada kehadirannya.Di bawah, lantai lima Hundun Yaosai berdiri megah dengan lanskapnya yang berbatu dan diselimuti kabut pekat. Wilayah ini telah lama menjadi ajang perebutan kekuasaan oleh tiga organisasi besar: Organisasi Tangan Besi, Organisasi Energi Batu, dan Organisasi Rajawali Iblis.Dari semua praktisi hebat, ada sepuluh besar sosok yang dijuluki "Hunter" paling ditakuti. Para pemimpin Organisasi Tangan Besi dan Rajawali Iblis, seperti Mao Shen dan Sima Cheng, dahulu termasuk dalam daftar itu.Namun, setelah kematian mereka dala
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-27
Baca selengkapnya

Energi Hitam.

"Pertambahan energi Qi-ku semakin besar. Tak sia-sia aku berhasil mendapatkan makhluk legendaris—Bangau Kaki Satu," batin Rong Guo sambil merasakan arus energi yang deras mengalir dalam tubuhnya.Ada sedikit keterkejutan di raut wajahnya, meski ia segera menyembunyikannya di balik ekspresi tenang.Awalnya, ia mengira pertarungan melawan sepuluh pemimpin organisasi tingkat lima di Hundun Yaosai akan berlangsung alot.Namun, hanya dengan satu goresan pedangnya, semua musuh tumbang tanpa perlawanan berarti."Aku tak menyangka! Jumlah energi Qi sebesar dua juta jin ternyata begitu mematikan," pikirnya, sambil meresapi kedahsyatan kekuatan yang kini ia miliki.Diam-diam, Rong Guo membuat janji kepada dirinya sendiri. Ia tidak akan menggunakan energi Qi ini secara ceroboh.Kekuatan sebesar ini adalah anugerah, tetapi juga sebuah tanggung jawab besar."Anggap saja mereka adalah kelinci percobaan," gumamnya dalam hati, sambil memandangi jasad para pemimpin organisasi yang kini tergeletak tak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-28
Baca selengkapnya

Si Haus Darah.

Di sebuah tempat, di Kekaisaran Hei Tian yang jauh darikeramaian..."Masih kurang! Harus menambah darah!" teriak Kaisar Hei Tian—Jue Tian Yu, suaranya menggema di dalam ruang berlapis energi merah berbau amis yang memancar dari tubuhnya.Saat ini, mesin itu berada di alun-alun Desa Chenmo.Malam telah tiba, dengan cahaya bulan sabit yang muram menyinari dunia yang kelam. Aura mengerikan yang tak dapat dijelaskan menyelimuti sebuah kotak, terbuat dari logam misterius yang berdiri di sana.Sejak mesin penghimpun energi dirancang oleh para ahli spiritual, Kaisar Jue Tian Yu tidak pernah meninggalkan perangkat itu. Mesin berbentuk kubus dengan dimensi 3 x 3 meter tersebut tampak sederhana dari luar, tetapi di dalamnya, segalanya berbeda.Di dalam mesin itu, seseorang akan merasakan seolah-olah berada di dunia ilusi yang maha luas, di mana Kaisar adalah penguasa mutlak, seakan-akan dewa. Segala sesuatu terjadi atas kehendaknya. Namun, ilusi itu memiliki harga yang sangat mahal: nyawa merek
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-28
Baca selengkapnya

Desa Zuzhi.

Perjalanan menuju Desa Zuzhi memakan waktu semalaman. Langit malam dipenuhi bintang, tetapi suara gemuruh dari kereta besar yang menarik Mesin Penghimpun Energi mengusik keheningan.Rodanya yang berat menggerus tanah, meninggalkan jejak mendalam yang membekas di sepanjang jalan.Di hutan sekitar, binatang malam berlarian ketakutan.Suara gemuruh itu seperti ancaman yang tak bisa mereka abaikan. Burung-burung yang seharusnya beristirahat di dahan pohon beterbangan, menciptakan keributan yang memekakkan telinga.Angin membawa suara derap kaki kuda dari lima ratus prajurit kekaisaran, menambah suasana mencekam.Saat pagi mulai menjelang, Desa Zuzhi mulai terlihat dari kejauhan. Asap tipis mengepul dari cerobong-cerobong rumah sederhana, tetapi suasana yang semula tenang berubah drastis saat suara roda besi yang menghantam tanah bergema di udara.Suara itu disertai derap langkah kuda yang berat serta gemuruh perintah dari para prajurit.Penduduk desa yang masih mengantuk terbangun dalam k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya

Bentrok Dua Energi Gelap.

Hari itu, Desa Zuzhi seolah berubah menjadi neraka yang sesungguhnya. Jeritan dan lolongan menyayat udara, mencerminkan ketakutan yang meresap ke setiap sudut desa. Bau debu dan darah bercampur, menciptakan suasana yang membuat siapa pun merinding.Namun, di tengah kekacauan tersebut, langit tiba-tiba terguncang. Sebuah bayangan melesat turun dengan kecepatan yang mustahil, meninggalkan jejak cahaya tipis yang memecah udara."Siapa itu?" teriak seorang pria tua, terhuyung ke belakang."Apakah dia seorang ahli yang mampu terbang?" bisik seorang pemuda dengan mata terbelalak."Tingkat kultivasinya... Banxiang?" tambah yang lain, suaranya dipenuhi ketakutan sekaligus kekaguman.Semua mata tertuju pada sosok yang kini berdiri di udara, mengenakan jubah putih bersih yang berkilauan di bawah sinar matahari. Potongan bajunya menyerupai pakaian seorang Taois, tetapi juga memiliki kesan seperti pakaian pemakaman, membawa aura yang misterius sekaligus menakutkan."Dia... mengapa dia mirip denga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya

Langit Merah dan Hitam.

Pada saat itu, cakrawala terbelah menjadi dua bagian yang jelas.Di sisi Kaisar Jue Tian Yuan, langit berubah menjadi semburat merah darah yang mengerikan, seperti bara yang menyala, menciptakan suasana yang menakutkan.Warna itu begitu pekat, seolah memancarkan aura kematian yang meresap ke setiap sudut. Para prajurit yang ada di bawahnya merasakan kegelisahan yang mendalam, ketakutan menyelimuti hati mereka.Aroma busuk, seperti bau darah yang telah membusuk bertahun-tahun, menyebar ke udara, mencekik napas siapa saja yang terhirup. Udara terasa berat, seolah-olah dunia di sekitar mereka ingin menghisap mereka dalam keputusasaan."Bahaya!" teriak seorang perwira kekaisaran, suaranya penuh kecemasan."Mundur! Semua mundur, setengah lie! Jika bentrokan ini meledak, kita akan terhempas!"Mendengar perintah tersebut, seperti tersadar dari mimpi buruk, seratusan tentara bergerak serentak.Derap sepatu besi yang keras dan suara gemerincing pelat besi tubuh mereka menggema di udara, menamb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

Kembali Ke Hundun Yaosai.

Pertarungan antara dua Abadi setengah langka itu berlangsung selama tiga hari tiga malam, begitu sengit dan tak terhentikan.Bukan hanya di atas langit Desa Zhizun, tetapi mereka terus saling kejar-kejaran, melintas dari utara ke selatan, lalu dari barat ke timur, mengoyak cakrawala Qi Tu Dalu yang luas.Kecepatan dan kekuatan mereka membelah langit, seolah mereka sedang berperang di luar batas pemahaman manusia.Dan pada hari ketiga, ketika senja mulai membalut langit dengan warna merah darah, akhirnya takdir mempertemukan mereka dalam satu pertarungan yang mematikan.Samudra luas di Qi Tu Dalu menjadi saksi bisu dari pertarungan terakhir ini. Di tengah keheningan lautan yang tak terjamah oleh manusia, kekuatan yang tak tertandingi bertabrakan."Juan Tian Yuan, kaisar lalim. Dengan kekuatan artefak kuno ini, senjata legendaris dari dunia kematian, aku mengutukmu! Mati dan tidak akan pernah bereinkarnasi lagi!"Suara Rong Guo bergema di udara, penuh dengan kekuatan.Ketika kata-katany
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4041424344
...
46
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status