Tiba-tiba, suara burung berkoak-koak yang tajam terdengar, memecah kesunyian. Di kejauhan, puluhan burung nasar terbang berputar-putar di udara, tampak seperti membawa isyarat kematian.“Aroma amis darah semakin pekat... Ini bukan pertempuran biasa,” gumam Rong Guo, merasakan ketidaknyamanan yang kian menguat.Lalu, matanya menangkap sesuatu di tengah Gurun Hadarac. Di sana, seorang gadis muda, bersama tiga petarung lainnya, tengah bertahan melawan pasukan tentara yang mengenakan zirah perang.“Suku Miao... kaum Nomaden dari Wilayah Barat? Mereka yang disebut barbar itu?” ekspresinya berubah.Menyusul… “Dan lawan mereka tentara dari Kekaisaran Matahari Emas?” desis Rong Guo dengan amarah yang mulai menggelora.Keempat petarung itu adalah murid-murid dari Sha Tuo, seorang ahli ternama di Benua Longhai, yang berada di peringkat enam dalam dunia persilatan. Kultivasi Sha Tuo ini berada di ranah Kaishi, dan dikenal dihormati di kalangan para datuk.Keempat muridnya—Ye Qing, seorang gadis;
Last Updated : 2025-01-02 Read more