Home / Fantasi / Warisan Artefak Kuno / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Warisan Artefak Kuno: Chapter 31 - Chapter 40

408 Chapters

Payung Karakter Naga & Phoenix – Bagian Dua.

Payung tersebut dibuat dari Kayu Ash, jenis kayu yang mirip dengan kayu pohon Ek. Kayu Ash dikenal memiliki kekuatan yang memadai untuk digunakan dalam pembuatan senjata. Kayu ini juga memiliki daya tahan yang baik terhadap kerusakan dan pengaruh lingkungan. Dalam beberapa budaya, Kayu Ash sering digunakan sebagai bahan senjata untuk memusnahkan mahluk sihir.Ketika Rong Guo melihat payung yang gagangnya terbuat dari Kayu Ash, dan permukaannya dilukis dengan gambar Naga dan Phoenix yang terbang bersama seperti pasangan, hatinya dipenuhi oleh kegembiraan."Bagus! Aku rasa payung ini akan cocok untuk digunakan sebagai senjata. Bukankah Senior Mo Shilin pernah mengatakan bahwa pada masa jayanya, dia dikenal dengan julukan 'Si Payung Iblis'? Bukankah ini cocok dengan kultivasiku, yang berbasis energi bulan?" Meskipun wajahnya tertutupi oleh topeng Raja Neraka, namun suara Rong Guo terdengar sangat bersemangat.Gadis yang berprofesi sebagai tenaga administrasi di Arena tersebut, langsung m
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Tiga Kemenangan.

Imam Gangyi, dengan mata terbelalak, terpana melihat kekuatan yang dikeluarkan oleh Petarung San saat memblokir serangan pedang dari Petarung Beruang. Dia tak bisa menyembunyikan rasa takjubnya, menatap sosok bertubuh kurus namun tinggi di hadapannya, yang menutupi wajahnya yang sudah bertopeng, dengan payung bertanda Naga dan Phoenix.Meski Petarung San tampak berusaha menerapkan Teknik 'Blokir' dengan cara yang tampak sembarangan, Imam Gangyi tidak bisa dibohongi. "Siapakah sosok misterius di balik Payung Naga dan Phoenix ini, yang bersembunyi di balik topeng Raja Neraka?" tanya Imam Gangyi, dipenuhi oleh rasa penasaran yang mendalam.“Dalam perjalanan karirku sebagai seorang penatua di Sekte Wudang, aku telah berkenalan dengan banyak murid yang berbakat dan jenius. Namun, baru kali ini aku melihat seorang murid sekte yang memiliki kekuatan luar biasa, hampir menyerupai kekuatan seorang ahli tingkat menengah!” Mata, milik Imam Gangyi, tak henti-hentinya memindai sosok misterius di b
last updateLast Updated : 2024-04-08
Read more

Di Toko Sekte.

Malam itu, Yi Jie, dengan wajah penuh penyesalan, hanya berkata singkat, "Maafkan aku, Penatua Imam Gangyi. Aku menghormati kedudukanmu. Namun, rahasia di Arena tidak dapat aku ungkapkan kepadamu. Pekerjaan ini tampak sederhana. Namun, kami sudah bersumpah surgawi untuk tidak membocorkan rahasia tentang siapa-siapa sosok asli di balik semua petarung di Arena!"Suara Yi Jie terdengar tegas, membuat Imam Gangyi sedikit terkejut. Dengan wajah memerah, dia berkata, "Aku mengerti. Aku mengerti."Untungnya, malam itu cahaya rembulan tampak suram. Raut wajah Imam yang memerah tidak terlihat jelas, sehingga dia masih dapat menyembunyikan rasa malunya yang ingin mengetahui rahasia di Arena.Imam Gangyi kemudian mengibas lengan bajunya, lalu dengan suara yang terdengar seperti suara sayap merpati di kepak-kepak, sosoknya menghilang di balik kegelapan malam saat dia melompat dengan Teknik limu meringankan tubuhnya, tampak sempurna di mata Yi Jie.Gadis itu kemudian menghela nafas dalam-dalam da
last updateLast Updated : 2024-04-09
Read more

Akhir Sebuah Keributan.

Tidak peduli bagaimana, jejak kemarahan tampak di hati Rong Guo. Wajahnya yang semula pucat, perlahan berubah menjadi dingin.Ouyang Jun benar-benar telah melampaui batas. Ternyata, jauh sebelum Rong Guo memasuki Toko Sekte, dia dan teman-temannya sudah berada di sana dengan niat untuk melihat-lihat. Bahkan, Ouyang Jun telah melewati etalase yang memajang salinan Ketrampilan Meringankan Tubuh – Terbang Diatas Rumput sebanyak puluhan kali. Namun, tidak ada niat dalam hatinya untuk menyentuh, apalagi membeli salinan itu.Namun, ketika Ouyang Jun melihat Rong Guo, yang sangat dia benci, memasuki toko, matanya tampak tertuju pada Salinan – Terbang Diatas Rumput, seolah-olah memiliki keinginan besar untuk memilikinya. Rasa nakal dan keinginan untuk membuat Rong Guo merasa kesal seketika muncul di hatinya. Dia dengan cepat meraih salinan itu, menunggu saat yang tepat ketika tangan Rong Guo sudah terjulur ingin mengambil salinan itu.Di dalam Toko Sekte Wudang, atmosfer saat ini dengan cepat
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

Pelatihan Terbang Diatas Rumput.

Saat itu, suasana di Toko Sekte Wudang seperti dilanda aura penuh kegembiraan. Semua orang yang sejak tadi melihat keributan yang ditimbulkan Ouyang Jin dan kawan-kawannya, kini mereka mendekat dan ingin menyaksikan keramaian berikutnya."Anak baru ini mencoba-coba bermain gila di hadapan Penatua Zhou Ming!" ujar salah satu murid dengan nada sinis. Suaranya bergema di antara kerumunan, menciptakan gelombang cemoohan."Lihat saja, bocah tidak tahu diri berikutnya ini, dia juga akan diseret dan dilempar ke jalanan!" timpal murid lain, menambahkan bumbu pada situasi yang sudah memanas.Kerumunan murid-murid Tingkat dua dan tiga sudah berbisik-bisik, antisipasi mereka memuncak. Mereka ingin menonton pertunjukan, ketika Rong Guo maju dengan langkah mantap untuk membayar Salinan Teknik Meringankan Tubuh itu.Namun, kenyataan berbanding terbalik dari yang mereka harapkan. Transaksi itu berhasil, point kontribusi dari Lencana anak tahun pertama itu sukses terjadi."Bagaimana mungkin?" gumam s
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

Misi Ke Desa Yunshui  Chun.

Di dalam sekte, terdapat tiga tingkatan misi yang tersedia. Tingkat pertama adalah misi berlevel rendah, tingkat kedua adalah misi berlevel menengah, dan tingkat terakhir adalah misi berlevel tinggi yang paling menantang.Murid-murid yang baru memasuki tahun pertama studi mereka, hanya diperbolehkan untuk mengambil misi berlevel rendah. Misi-misi ini memiliki tingkat kesulitan dan risiko yang sangat minim. Sementara itu, misi berlevel menengah hanya boleh diambil oleh murid-murid yang telah memasuki tahun ketiga pelatihan mereka atau lebih. Dan misi berlevel tinggi, hanya dapat diambil oleh murid-murid yang telah mencapai tingkat akhir dan merupakan murid dari pelataran dalam, atau murid kunci.Namun, berkat kecerdikannya, Ouyang Jun berhasil menyuap seorang penatua yang dikenal licik dan serakah di departemen misi. Dia berhasil membujuk penatua tersebut untuk memasukkan nama Rong Guo ke dalam daftar misi bersama kelompoknya. Dia juga berhasil mendapatkan sebuah misi berlevel menengah
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

Misi Ke Desa Yunshui  Chun – Bagian Kedua.

Perjalanan yang panjang dan melelahkan menuju Desa Yunshui membutuhkan waktu lebih dari lima hari penuh, jika dilakukan dengan berjalan kaki. Sepanjang perjalanan, terdapat banyak tempat yang harus dilewati dan dihadapi sebelum akhirnya mereka bisa tiba di desa tujuan mereka.Pada pagi itu, tepat di depan Gerbang Sekte Wudang, ketika kelompok Ouyang Jun telah bersiap-siap untuk menjalankan misi sebagai kewajiban murid tahun pertama, tiba-tiba muncul seseorang yang mendekati kelompok yang dipimpin oleh Ouyang Jun."Berhenti!" teriaknya dengan keras. Pada saat itu, kelima remaja itu sudah mulai menuruni anak tangga. Sontak teriakan itu membuat semuanya terkejut.“Ada apa?” suara Ouyang Jun terdengar gugup, takut kalau rencananya terbongkar.Kelima remaja itu berbalik. Ternyata itu adalah Senior Duan, yang paruh magang di Departemen misi. Wajah Ouyang Jun langsung berubah lega.Mereka serentak membungkuk, dan memberikan penghormatan kepada pemuda yang baru saja datang itu. "Senior Duan!"
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

Kuil Awan Giok.

Kuil Awan Giok, atau dalam bahasa setempat disebut Kuil Biyun Si, berdiri seperti peninggalan yang terlupakan. Dinding-dindingnya yang tua seakan-akan memantulkan bisikan doa-doa kuno. Letak kuil ini pada sekitar sepuluh li dari pusat keramaian Kota Tanshan, kuil ini berdiri di tepi barat—sebuah tempat di mana kemiskinan melekat pada setiap dinding batu yang sudah terlihat usang itu.Tanshan City, adalah sebuah kota dengan kisah kontras yang tajam, terbagi dalam dua area dengan jelas.Di sebelah barat, orang-orang yang terpinggirkan berjuang untuk bertahan hidup, sementara di distrik timur, kekayaan berkilauan. Kuil Awan Giok, yang dulunya merupakan tempat suci Taoisme yang ramai dikunjungi, kini hanya menyisakan reruntuhan. Kuil ini tergerus oleh waktu dan bertahan di distrik Timur. Kemundurannya mencerminkan perubahan nasib—penduduk yang lebih berada bermigrasi ke timur, meninggalkan kuil ini untuk terkikis oleh waktu.Pada malam yang dingin ini, Rong Guo mencari perlindungan di dal
last updateLast Updated : 2024-04-16
Read more

Kuil Awan Giok – Bagian Kedua.

Malam telah sunyi, rembulan di langit tampak bercahaya seperti cincin perak yang murni, dikelilingi oleh lingkaran halo yang mempesona, pemandangan ini memberikan kilauan magis yang membuat langit tampak indah dan mempesona. Namun, keindahan ini sangatlah kontras jika dibandingkan dengan suasana tegang yang terjadi di Kuil Awan Giok. Di bawah pohon Prem dengan dedaunan bergoyang tertiup angin malam, tampak empat sosok bayangan manusia berdiri dalam sikap siap bertempur. Cahaya rembulan yang temaram memantulkan bayangan mereka di tanah, menciptakan suasana yang semakin mencekam. Tiga sosok pria berpakaian serba hitam tampak mengelilingi seorang anak laki-laki yang memegang pedang dengan teguh. Ketiga pria dewasa berbaju hitam itu berdiri dalam formasi menyeroyok, siap untuk menyerang kapan anak kecil yang berdiri ditengah-tengah mereka. Meskipun demikian, wajah ketiga sosok pria dewasa berpakaian hitam itu tampak tegang, penuh dengan kekhawatiran dan ketakutan yang tersembunyi. In
last updateLast Updated : 2024-04-17
Read more

Kuda Salju.

Pagi hari yang sepi di Kota Tanshan, saat fajar baru saja menyingsing dan matahari masih bersembunyi di balik cakrawala timur, seorang remaja tampak berdiri dengan tenang dan penuh misteri di bawah Gerbang Timur kota tersebut. Dalam kesunyian pagi yang masih terasa sejuk, dia berdiri dengan tenang, mengenakan jubah kedodoran yang menandakan dirinya sebagai murid dari Sekte Wudang, salah satu sekte paling terkenal di Benua Longhai.Pada saat itu, dahan-dahan Pohon Prem bergerak-gerak, menciptakan irama yang harmonis, sementara burung-burung pagi terdengar bercuit, mengubah suasana agar menjadi hangat.Lambang Yin dan Yang yang ikonik tampak begitu mencolok di bagian belakang seragam longgar remaja itu. Tapak kakinya bergerak lembut, seolah-olah mengikuti hembusan angin pagi yang membawa hawa dingin dari Hutan Awan Biru.Meski penampilannya masih sangat muda, namun wajah remaja tersebut, dengan rambut yang digulung tinggi di atas kepala dan diikat dengan pita putih, memancarkan sorot ma
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more
PREV
123456
...
41
DMCA.com Protection Status