Home / Fantasi / Warisan Artefak Kuno / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Warisan Artefak Kuno: Chapter 11 - Chapter 20

408 Chapters

Tapak Angin Puyuh.

Ketika hari belum gelap. Waktu menurut periode Shi Chen adalah You – mewakili waktu ayam mencari tempat bertengger di sore hariTapi Rong Guo dengan cepat telah menuntaskan tugas yang seharusnya memakan waktu lama, perkiraan untuk anak seusianya yang tidak memilikikemampuan berkultivasi, tengah malam adalah waktu seharusnya.Tapi sungguh mengagetkan. Dia menyelesaikan pekerjaan menebang pohon sebesar badan kambing, dan membawanya dalam dua tumpukan ke dapur sekte, sebanyak sepuluh kali.Wajah Dong Ping berubah menjadi sangat terkejut."Ada apa dengan anak ini?" Batin Dong Ping curiga. "Apakah ada yang membantunya?""Siapa yang membantumu?" Tanya Dong Ping bertubi-tubi.Jika ia tahu ada yang membantu Rong Guo, dia akan marah besar. Tapi hati kecilnya berbisik. “Bukankah anak ini tidak memiliki teman. Siapa yang sudi membantunya?” dia bernafas lega. Tuduhan ini tak akan terjadi."Membantu? Membantu apa? Aku tak mengerti," jawab Rong Guo. Wajahnya bingung.Dong Ping mencoba meneliti dan
last updateLast Updated : 2024-03-13
Read more

Huo Shi dan Misinya.

Sore itu, setelah Rong Guo menyelesaikan tugasnya sebagai murid pekerja di dapur sekte, ia berniat untuk berjalan-jalan di area perdagangan di perkampungan Sekte Wudang.Susunan di Sekte Wudang terdiri dari bangunan utama yang besar sebagai aula dan tempat sembahyang, serta berbagai ruangan rahasia dan kuno yang menjadi daerah terlarang bagi semua murid sekte, kecuali yang diizinkan.Di sekitar bangunan utama terdapat perumahan yang dibangun untuk tempat tinggal murid-murid pelataran dalam, yang dibatasi oleh hutan kecil. Di sana terletak juga tempat hunian bagi murid-murid pelataran luar.Lebih jauh ke kaki gunung, tempat tinggal bagi murid-murid pekerja tersebar.Perbatasan antara area murid pelataran luar dengan murid pekerja adalah sebuah hutan kecil, tempat di mana terdapat area perdagangan. Di sini, murid-murid yang memiliki kelebihan sumber daya atau hasil perburuan menjual barang-barang mereka.Selain bahan-bahan herbal, kadang-kadang murid-murid yang kreatif juga menjual pil-
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

Rencana Rong Guo.

Pada malam itu bulan setengah sabit tampak menggantung di langit gelap. Cahayanya yang muram tampak menyusup di sela-sela ranting bambu yang seperti gemetar tertiup angin. Angin malam berbisik lembut membawa aroma segar dedaunan, seolah-olah mengirimkan getaran misterius malam yang sepi di Gunung Wudang.Huo Shin terlihat mengendap-endap, dengan pedang di tangan. Senjata itu ketika terpantul cahaya sabit meski muram, kilatannya sesekali tampak gemerlap.Dia mengenakan kain penutup wajah selembar kain hitam. Melengkapi penampilannya, Huo Shin mengenakan busana serba hitam yang ringkas dan ketat , guna mempermudah Gerakan, dan tidak menimbulkan suara ketika angin berdesir di sela lengan baju.Dengan cepat sosoknya sudah berada di depan pintu gubuk Rong Guo.Pedang itu terangkat, siap untuk membunuh Rong Guo seperti penjahat professional.Seperti diketahui, gubuk Ron Guo terpisah dari rekan-rekan murid pekerja. Hal ini membuat Huo shin leluasa untuk menghabisi anak itu.Berdiri didepan p
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

Pedang Peringkat Xingying.

Di tengah keramaian pasar Tanshan, Rong Guo berdiri terpaku – terlihat kebingungan.Ada seratus kios penjual senjata yang berjejer rapi. Masing-masing kios memiliki kelebihan, dan semuanya menawarkan barang-barang yang memikat hati semua ahli Hunter, juga Kultivator.“Entah yang mana diantara semua ini, akan memberiku pinjaman?” keraguan menggelayut di hati Rong Guo ketika melihat ada banyak pilihan kios disana.Ketika itu Matahari pagi memantulkan sinar emas diatas jejeran pedang, juga pada botol-botol pil yang beraneka ragam di tiap-tiap kios. Ini makin menambah keinginan Rong Guo untuk memiliki salah satu senjata yang dipajang. Selama ini dia hanya menggunakan pedang pinjaman, dari aula pelatihan, yang selalu dicatat. Senjataini wajib dikembalikan ketika hari sudah sore. Itupun karena ketersediaan senjata latih terbatas jumlahnya, dia harus berebutan dengan murid-murid pekerja.Jadi praktis, Rong Guo lebih sering menggunakan Pedang dari Kayu Persik.Suara riuh orang-orang saling me
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more

Empat Preman & Tapak Angin Puyuh.

Di Jianghu – atau di Rimba Persilatan, ada delapan peringkat senjata. Kita mulai dari peringkat terendah: Peringkat Xingying atau Bayangan Bintang Peringkat Jīnlóng atau Naga Emas Peringkat Fēngrèn atau Penghunus Angin Peringkat Huobo atau Riak Api Peringkat Shen hexie atau Harmoni Dewa Peringkat Taiyáng guang atau Cahaya Matahari Peringkat Yuèyǐng atau Bayangan Bulan Peringkat Tiānlì atau Kekuatan Langit --- Pedang yang dibeli secara kredit oleh Rong Guo, adalah senjata dari Tingkat paling rendah – Senjata Kelas Xingying. Namun mengapa empat preman pasar ingin memiliki pedang kelas Xingying di tangan Rong Guo? Padahal itu hanya pedang dari Tingkat paling rendah. Jawabannya adalah, karena penempa pedang itu adalah Hou Gang- Blacksmith yang namanya sudah sangat harum, dan dikenal hampir diseluruh dataran tinggi Gunung Wudang hingga ke Gunung Zhonglu. Karena Ketenaran Hou Gang, hampir semua ahli dari Sekte Zhonglu di Gunung Zhonglu, selalu membeli senjata yang dibuat khusus o
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

Serigala Hitam.

Saat ini di hadapan Rong Guo terpampang pemandangan berwarna hijau merata.Itulah Hutan Pinus Awan.Di sisi kanan, tampak di kejauhan adalah deretan Pegunungan Wudang yang tinggi menjulang, tempat Sekte Wudang berdiri. Sedangkan jauh disini, di sisi kiri samar-samar terlihat Pegunungan Zhonglu, tempat Sekte Zhonglu ada.Jarak yang sangat jauh, tapi dua pegunugan itu disatukan dengan jejeran pohon tinggi menjulang.Aroma daun pinus menyeruak, memenuhi paru-paru tatkala Rong Guo masuk kedalam Hutan Pinus Awan.Suasana mistis dan muram langsung menyelimuti perasaannya. Dia merasa kecil ketika berjalan di bawah kanopi daun daun pinus, yang terlihat seperti hamparan permadani hijau.“Semoga keberuntungan berpihak padaku. Aku berhutang pada tuan yang baik hati. Tak mungkin mengecewakan kepercayaan yang sudah ia berikan!”Ron Guo bertekad, biar bagaimana pun dia harus mendapat buruan, satu saja makhluk iblis.Ketika hari telah senja, dan langit memerah, tak satupun makhluk hutan yang ia jump
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

Tiga Lawan Satu?

Pagi yang indah menyambut Rong Guo di Hutan Pinus Awan, saat di mana semangatnya membara setelah dia menaklukkan mahluk iblis, Serigala Hitam peringkat Shadowclaw.Di antara segala keberadaan mahluk iblis, yang paling bernilai adalah inti monster.Kualitas inti monster meningkat seiring dengan level mahluk iblis itu sendiri, menjadikannya harta yang amat berharga. Inti monster mahluk iblis menjadi bahan yang sangat dicari karena mampu digunakan dalam pembuatan obat-obatan mujarab, prasasti sihir yang kuat, dan bahkan sebagai sumber daya vital ketika seseorang mengejar tingkat kekuatan melalui teknik beladiri khusus yang mereka pelajari.Ada delapan tingkatan kesaktian mahluk iblis. Berikut jenis tingkatannya:- Shadowclaw- Stormfurry- Infernoblade- Darkshade- Abyssal Serpent- Celestial Wing- Gloomreaper- Voidwalker.Meskipun berada di level terendah dalam hirarki makhluk iblis, kekuatan mereka tetap menanta
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

Akhir Sebuah Pertarungan.

"Sekali lagi kusarankan! Pergilah, tinggalkan tempat ini. Jika tidak, kamu akan menyesal nantinya!"Dalam momen pemberian peringatan seperti itu, pedang yang digenggam oleh Jiang Tao telah dipenuhi dengan energi. Begitu juga pedang yang dipegang oleh Sun Peng, dan Gao Jie juga telah diisi dengan hawa murni. Pedang-pedang mereka teracung mengarahkan ke arah Rong Guo. Ada uap tipis berwarna putih yang terdengar mengelilingi tubuh mereka.Ini adalah seni pedang dalam bentuk Formasi Pedang Tingkat Dasar, yang menjadi kebanggaan para murid di pelataran Sekte Zhonglu.Namun, Rong Guo tetap terlihat tenang."Walaupun mereka bertiga menggunakan teknik Formasi Pedang, aku tetap yakin," batin Rong Guo. Diam-diam, dia mengarahkan sembilan puluh persen dari hawa murni dari titik pusat energinya ke pedang Xingying di tangannya. Seluruh pedang berubah warna menjadi bersinar.Melihat lawan yang mereka kira hanya seorang murid biasa, ternyata mampu mengalirkan hawa murni ke pedangnya, Jiang Tao membe
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

Penjualan Hasil Buruan.

Setelah menyelesaikan semua tugas, termasuk menyembunyikan tiga jenazah murid sekte Zhonglu, Rong Guo melangkah keluar dari hutan pinus awan. Cahaya matahari menyambutnya, dan tak lama kemudian, kota Tanshan menjulang di depan matanya.Berbeda dengan kunjungannya sebelumnya, kali ini Rong Guo memiliki seratus koin perak dan dua puluh koin emas di kantongnya. Jarahan dari murid sekte Zhonglu, Jiang Tao, telah mengisi bekalnya. Namun, yang lebih menarik adalah beban di punggungnya yang tampak menggelembung. Di sana ia menyembunyikan sumber daya hasil panen dari makhluk iblis serigala hitam, serta daging harimau yang ia buru semalam.Namun, pada saat Rong Guo mencoba memasuki gerbang kota, penjaga berbicara dengan nada sinis, "Lima koin tembaga saja, dan penampilanmu seperti orang miskin!" Tentara penjaga gerbang, berjumlah lima orang, menatapnya dengan iba.Bajunya compang-camping meskipun sudah dibersihkan, dan orang-orang yang antri di belakangnya juga memperhatikan sosok yang disebut
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Tikar Kosmis.

Matahari telah miring ke arah barat. Langit di atas hutan Pinus Awan tampak memerah. Sudah sejak tadi penatua Sekte Zhonglu – Chen Yu mondar-mandir di area tempat aura bekas pertarungan antara Rong Guo melawan tiga anak sekte Zhongli. Tampaknya dia mencari sesuatu dengan gelisah.Wajahnya tampak kusut, terlihat penuh kekhawatiran. “Celaka dua belas. Jika terjadi sesuatu pada Jiang Tao, wakil pemimpin sekte bisa marah besar.”Chen Yu Sebenarnya sejak awal tidak setuju kalau Jiang Tao harus ikut dalam misi berburu makhluk iblis tingkat satu (Shadowclaw) di hutan Pinus Awan. Dia melamun, teringat beberapa hari sebelum kejadian hari ini.“Sebaiknya kamu tidak perlu ikut. Ini bukan misi main-main. Berburu makhluk iblis tingkat satu sangatlah berbahaya. Ini taruhan nyawa!” Kata Chen Yu pada Jiang Tao, di awal keberangkatan kelompok itu.Menurut pendapat pribadi Penatua Chen Yu, Jiang Tao ini anaknya terlalu gegabah.Bisa-bisa, misi yang seharusnya mencari makhluk iblis, akan menjadi sesuatu
last updateLast Updated : 2024-03-26
Read more
PREV
123456
...
41
DMCA.com Protection Status