Beranda / Fantasi / Warisan Artefak Kuno / Bab 321 - Bab 330

Semua Bab Warisan Artefak Kuno: Bab 321 - Bab 330

413 Bab

Rahasia Besar

Pada malam yang sunyi, di puncak menara, Toghemur, sosok yang biasanya mendapat penghormatan dari banyak orang, kini terjebak dalam situasi yang merendahkan. Ia terpaksa menghadapi hinaan dan ejekan dari sosok misterius bertopeng putih, yang tampak menikmati penderitaannya.Setelah mengalami penyiksaan yang tiada henti, dilempar ke bawah lalu diangkat kembali dengan kekuatan tak terlihat, Toghemur merasa harga dirinya hancur.Air mata kebanggaan dan ketakutannya bercampur menjadi tangisan meminta belas kasihan, sementara si Topeng Putih terus berusaha menakut-nakutinya. Ketakutan yang tak tertahankan menyerang batinnya, menghimpitnya dalam kegelapan.“Kamu pernah mendengar tentang teknik ilusi atau menyusup ke dalam benak lawan?” tanya si Topeng Putih, suaranya dingin seperti angin malam yang menusuk.“A—apa maksudmu?” jawab Toghemur, suara gemetar dan tubuhnya bergetar saat angin dingin menusuk tulangnya, membuatnya merasa semakin tak berdaya.Si Topeng Putih tertawa keras, tawa ters
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-04
Baca selengkapnya

Pangkalan Militer Matahari Emas.

Tiba-tiba, tangan si Topeng Putih bergerak dengan cepat dan gesit. Dalam sekejap, dua jarinya—telunjuk dan jari manis—sudah menempel di titik tepat di antara alis Toghemur.Suaranya bergetar, menandakan ancaman yang mendalam,“Ceritakan semua yang kamu ketahui tentang ruang rahasia yang dibangun menggunakan logam Fenggang itu. Beritahu aku, di mana blueprint desain Ruang Pengumpul Energi Qi itu disembunyikan? Kali ini aku tidak main-main; nyawamu ada di jari jariku! Jika kamu salah menjelaskan, kmaka kematian adalah bagianmu!”“A—ampun!” teriak Toghemur, kesakitan.Jika sebelumnya rasa sakit di kepalanya hanya sedikit mengganggu, namun kali ini nyeri di bebaknya itu menghujam lebih dalam, seolah isi kepalanya terjepit dalam cengkeraman yang tak kasat mata. Ternyata, saat ini si Topeng Putih sudah benar-benar menyelami benaknya, dan kini ia berada di ambang pintu gerbang pikirannya, siap mengobrak-abrik semua kenangan Toghemur.Dengan ketakutan menyelimuti hatinya dan dalam keadaan s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-05
Baca selengkapnya

Kehancuran Dua Maha Karya.

GONG!Ketika tengah malam tiba, suara gong yang bergema menembus keheningan malam, mengubah suasana serius menjadi lebih rileks. Sejumlah ahli penempa di pangkalan militer, yang sebelumnya terlihat giat bekerja untuk menyelesaikan kapal spiritual yang megah, secara serentak menghentikan kegiatan mereka.Mereka merespons dentang yang menandakan akhir dari waktu kerja yang melelahkan.“Ayo, beristirahatlah. Periksa semua peralatan sebelum meninggalkan bengkel pangkalan militer!” teriak Hulegu, sang pemimpin, dari atas panggung.Suaranya yang tegas dan penuh wibawa memecah kebisingan dan menarik perhatian para penempa yang lelah.Ruangan yang sebelumnya dipenuhi bunyi dentingan besi dan desisan api yang membara berubah mendadak sepi.Keributan yang terjadi kini tergantikan oleh suara percakapan, tawa, dan langkah-langkah teratur para ahli penempa yang mulai meninggalkan bengkel, bergegas pulang ke barak untuk beristirahat setelah jam kerja yang panjang.Dengan rasa tanggung jawab yang me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-06
Baca selengkapnya

Gudang Harta Matahari Emas

Istana Penguasa Matahari Emas, saat bulan setengah sabit menggantung di cakrawala, menjelang pagi. Rong Guo berdiri di atas tembok istana kekaisaran Matahari Emas, terlihat congkak seperti iblis di pagi yang gelap. Dengan jubah hitam yang menutupi pakaian alaTaoist, dia menatap jauh kearah bangunan yang panjang juga luas, seolah hamparan lautan kotak yang tiada bertepi ini.Sejak awal kemunculan, dia sudah berlindung dibalik ilusi, terlihat menyatu dengan tembok istana.Ia menghela nafas, bersyukur tidak terlanjur tergesa-gesa menyusup, mencari-cari gudang itu."Sebaiknya ku menemukan seseorang, untuk mendapatkan informasi dimana letak Gudang Harta Kekaisaran Matahari Emas.""Bangunan yang menumpuk dan terlihat seragam ini, menyulitkan mata-mata seperti aku untuk menemukan gudang harta kekaisaran..." batin Rong Guo, ia mengedarkan pandangannya.Kebetulan, pada waktu itu cahaya rembulan sebagian jatuh ke tanah, membuat pemandangan yang semula misterius karena kabut, berubah menjadi l
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-07
Baca selengkapnya

Sosok Asing Didalam Gudang Harta.

Rong Guo memasuki ruangan Harta Karun Penguasa Negeri Matahari Emas. Baru saja kakinya menginjak pintu gerbang, aura berbahaya menguar kemana-mana. Seketika, ia langsung waspada, teringat kata-kata Toghemur tentang makhluk berbahaya yang menjaga gudang harta itu—Neak, Naga Kepala Tiga.Tap... tap... Kaki Rong Guo melangkah dalam hening. Di sekelilingnya, cahaya lampu minyak yang remang-remang tampak membayangi tumpukan permata berkilauan. Selain itu, terdapat juga artefak kuno dengan bentuk aneh, serta banyak salinan dan buku berharga dalam bahasa asing yang tidak dipahami oleh Rong Guo.Perasaan berbahaya masih terus menyelimutinya.Meski aura berbahaya tercium di setiap sudut ruangan, setelah sepuluh langkah menuju aula, tak ada sesuatu pun yang menghadang perjalanan Rong Guo seperti yang ia bayangkan.Akhirnya, ia tiba di tengah aula yang temaram, aula asing yang dipenuhi bau anyir, tanpa mengalami kendala. Di tengah-tengah ruang, ia berhenti sejenak dan berpikir.“Apa yang terjadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya

Qi Tu Dalu – Bagian Pertama.

Di dalam Gudang Harta di Negeri Matahari Emas, menjelang pagi hari ketika fajar belum terbit, suasana terasa menegangkan.Sosok ahli yang mirip Rong Guo berdiri di tengah ruangan, memutar pedangnya dengan gerakan gesit yang hampir tak masuk akal, sebelum meluncurkan serangan yang memancarkan aura berbahaya. Tebasan pedangnya mengandung niat pedang yang kuat.TSING!!Suara dengungan pedang terdengar tajam, menciptakan getaran di udara yang membuat bulu kuduk berdiri. Sementara dipihak lain, Rong Guo menyipitkan mata, cukup terkesan dengan aksi kembarannya.“Lihat Pedang!” Pria asing itu menyerang dengan kecepatan yang mengesankan.Serangannya meluncur seperti kilat yang tak berkesudahan, sambil berteriak mengancam. “Serahkan manual niat pedang level dua sampai akhir!” teriaknya dengan nada menindas.Namun, setiap serangan itu mampu dipatahkan Rong Guo dengan mudah. Ini membuat kembaran Rong Guo seamkin mengeluarkan semua keahliannya, dengan menguarkan energi Qi sebesar tiga ratus ribu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-09
Baca selengkapnya

Qi Tu Dalu – Bagian Kedua.

Domain Pedang adalah sebuah dunia yang terkutuk, sebuah dunia kecil yang diciptakan oleh seorang Kultivator Pedang yang telah mencapai tingkat Istana Pedang. Sekuat apa pun seorang ahli, jika terperangkap di dalam domain ini, harapan untuk selamat terasa sangat tipis.Hal ini terjadi karena pemilik domain tersebut adalah penguasa sejati dalam arena itu, dan mereka memiliki hak penuh untuk menentukan apa yang akan terjadi pada sosok yang terjebak di dalam.Di dalam Domain, kembaran Rong Guo menatap ke atas, ke arah cakrawala yang kelam, di mana sepasang mata raksasa menatapnya dengan penuh kebengisan. Itu adalah Rong Guo, yang kini tampil dengan wibawa luar biasa.Suaranya menggema memenuhi ruangan, terdengar bak titah dewa dari nirwana yang mengeluarkan pernyataan. “Orang bodoh! Aku tidak mengenalmu,” Rong Guo memulai dengan nada kemarahan.“Namun, kamu sekali lagi berniat untuk membunuhku. Kamu bahkan telah mengambil blue print yang aku butuhkan. Dengan rakus, kamu juga ingin merebut
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-09
Baca selengkapnya

Penjara Asing.

Rong Guo terbangun. Matanya berusaha menyesuaikan diri dengan kegelapan pekat di sekitarnya. Lingkungan yang asing menyelimuti dirinya, menimbulkan perasaan heran dan kebingungan yang menghantui hatinya.Bau busuk yang menyengat bercampur dengan udara pengap membuat napasnya terasa sesak. Ketika matanya terbuka, yang tampak hanya bayangan gelap di sekelilingnya."Tempat apa ini?" pikirnya, mengerjap-ngerjapkan mata untuk menyesuaikan diri dengan kondisi sekitar. "Berapa lama aku tak sadarkan diri? Mengapa semua tenagaku seolah-olah menghilang?" Hatinya dipenuhi kegelisahan.Dalam kepanikan, Rong Guo segera duduk bersila dalam posisi lotus dan mulai melakukan pemeriksaan internal.Sebagai seorang kultivator, langkah pertama setelah tersadar adalah memeriksa aliran energi Qi di dantian dan memastikan kondisi inti mutiaranya. Dalam hati, ia berharap semuanya masih dalam keadaan baik. “Semoga tidak terjadi sesuatu yang merugikanku,” batinnya.Namun, saat pemeriksaan berlangsung, Rong Guo
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-10
Baca selengkapnya

Kejutan Demi Kejutan.

Kaisar tampak begitu agung namun terkesan jahat, saat duduk di singgasana. Jubah kuningnya yang mencolok menambah aura dominasi yang mengelilinginya. Sulaman naga dengan cakarnya terlihat mencolok, menghiasi seluruh permukaan jubahnya dan berpadu sempurna dengan mahkota berkilau yang ia kenakan di kepalanya.Di belakang kaisar, terpasang papan kaligrafi besar yang indah, bertuliskan “Kekaisaran Qi Tu Dalu,” membuat Rong Guo terdiam dan berusaha memahami situasi yang aneh ini.Namun, saat ia fokus mengamati wajah kaisar yang tampak bijaksana tersebut, Rong Guo tertegun. Ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.“Wajah kaisar ini sangat mirip Zhang Long Yin!” pikirnya dalam hati, mengenang sosok Pemimpin Sekte Wudang di Kekaisaran Qingchang yang berasal dari Benua Longhai.Rong Guo berusaha menekan semua rasa kaget yang menguasai dirinya. Ia melanjutkan pemindaian terhadap ruangan itu dengan penuh perhatian.Di samping kaisar, seorang perempuan duduk dengan anggun, namun wajahnya ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-10
Baca selengkapnya

Arena Qi Tu Dalu.

Dalam dunia dimensi lain yang dikenal sebagai Qi Tu Dalu, sebuah arena bulat memancarkan atmosfer yang memukau. Tribun penonton terlihat memenuhi kursi-kursi yang disusun meninggi, menciptakan suasana yang megah dan menggairahkan.Di siang hari yang cerah itu, arena tersebut dipenuhi oleh sekitar dua puluh lima ribu orang penonton yang bersemangat. Suara hiruk-pikuk menggema, bersamaan dengan teriakan-teriakan sorakan yang memuji seorang petarung terkenal bernama Zhu Hun.“Zhu Hun! Zhu Hun!”“Ayo habisi Zhan Fengxie, manusia lemah itu!” teriak seorang penonton dengan berapi-api.“Jangan kecewakan kami, Zhu Hun! Ingat... kami sudah menaruh banyak taruhan di meja judi, untuk kemenanganmu!” suara lainnya bersahutan.Teriakan serta sorakan yang menggugah semangat itu resonan di seluruh arena, menandakan ketegangan menjelang duel.Dari balik kerangkeng, Rong Guo mengamati keramaian tersebut dengan penuh perhatian.“Bagaimana aku bisa menang dalam duel ini jika energi Qi-ku diblokir?” pikir
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3132333435
...
42
DMCA.com Protection Status