Pengasuh Kesayangan Tuan Duda의 모든 챕터: 챕터 91 - 챕터 100

187 챕터

Pertengkaran

Claudia bisa melihat senyum penuh makna pria di seberang, matanya mengerling nakal saat Claudia hanya menatapnya dalam diam. Tentu saja Claudia tidak bisa langsung bereaksi karena jantungnya terasa akan jatuh akibat detakan yang terlalu kuat. Ia juga mati-matian menahan diri agar tidak tersenyum malu-malu, apalagi saat tanggal ulang tahun yang Malven sebutkan memang benar milik Claudia.'Setidaknya resmikan dulu hubungannya sebelum bulan madu!' Claudia membatin agak kesal, lama-lama ia ingin melempar Malven dengan sandal karena gombalan pria itu makin hari semakin menjadi. Kalau tidak bisa bertanggung jawab terhadap perasaan orang lain, kenapa terus-terusan mengatakan sesuatu yang membuat orang lain salah paham?"Claudi?"Panggilan lembut Malven menyadarkan Claudia dari lamunannya. Wanita itu berdeham. "Maaf, aku jadi teringat sesuatu," ucapnya sembari memasang senyum kecil.Rasanya aneh, meski Claudia merasa bahagia atas ajakan Malven untuk berlibur berdua ke tempat romantis, tapi ke
last update최신 업데이트 : 2024-07-30
더 보기

Menenangkan Hati

Raga tidak mengatakan apa pun lagi, hanya memeluk Claudia dalam diam. Tidak ada yang tahu berapa lama Claudia menangis dan Raga menemaninya, saat keduanya lelah dan terlelap, hanya ada ketenangan di kamar itu.Ketika Claudia terbangun dengan kepala sakit, wanita itu menghela napas berat, memegangi kepala yang terasa ditimpa batu besar. Wanita itu menoleh pada Raga yang terlelap dan bibirnya segera melengkung ke bawah melihat bekas air mata di pipi anak itu. Padahal sebentar lagi Raga berulang tahun, tapi bukannya membuat anak itu bhagia, Claudia malah membuatnya menangis."Maaf ya sayang, Kakak akan membawamu main dan kita akan bersenang-senang lagi siang ini." Claudia mengecup kening Raga sebelum turun dari ranjang. Saat matanya melirik pada jam di samping ranjang, helaan napasnya terdengar. Pukul tiga dini hari, terlalu pagi sebenarnya, tapi Claudia tidak bisa tidur lagi jika sudah terbangun. Wanita itu memilih untuk mandi dan mengompres wajahnya yang membengkak dengan air hangat.
last update최신 업데이트 : 2024-07-31
더 보기

Permintaan Maaf

"Kamu benar, tapi kita akan buka pintunya setelah kamu ganti baju, biar sekalian kita cari makan di luar." Claudia menuntun Raga ke arah lemari, mengeluarkan satu stel pakaian yang memang sudah ia siapkan sejak awal. Setelah mengeringkan rambut Raga, Claudia membiarkan anak itu memakai baju sendiri dan ia hanya membantu merapikan sisanya, menyisir rambut kelam yang tampak halus, juga memakaikan skincare khusus anak-anak yang memang selalu Raga pakai.Claudia tidak lupa menyemprotkan parfum di tangan Raga sebelum mengangguk senang, penampilan Raga sudah sempurna dan sangat wangi. Wanita itu sendiri hanya menambah sedikit lipstik di bibirnya dan sunscreen."Mereka pasti tahu kalau kita lagi siap-siap, makanya nggak mencet bel lagi, kan?" Raga menebak-nebak saat akhirnya berjalan menuju pintu. Setelah bel yang ditekan dengan sopan tadi, tidak ada lagi bel susulan. "Benar, mereka mungkin hanya ingin memberi tanda jika mereka sudah bersiap di depan pintu." Claudia menjawab sembari menari
last update최신 업데이트 : 2024-08-01
더 보기

Mencintai Diri Sendiri

Claudia tertegun, cara Malven menatapnya sambil memohon seperti itu seolah Claudia adalah orang yang sangat berharga membuatnya hampir menitikkan air mata lagi. Padahal Claudia hanya mematikan ponselnya dan masih berada di sini, bukannya menghilang seperti yang Malven katakan, tapi kenapa pria itu terlihat sangat panik? Bagaimana Claudia tidak salah paham jika Malven terus saja melakukan sesuatu yang menyentuh hatinya begini? "Jangan diam saja, Claudi. Berjanjilah kamu tidak akan melakukan hal ini lagi," tutur Malven lembut, mengecup tangan Claudia yang berada di genggamannya. "Aku hanya mematikan ponsel dan tidur, Malven, bukan menghilang. Kamu benar-benar meninggalkan Arfa sendirian dan bergegas ke sini hanya untuk masalah semalam? Aku bahkan akan segera melupakannya meski kamu tidak datang, lagipula itu juga bukan salahmu, aku hanya sedang sensitif karena tamu bulananku." Claudia menjawab hati-hati setelah perasaannya agak tenang. "Aku juga minta maaf karena sudah berteriak padam
last update최신 업데이트 : 2024-08-02
더 보기

Mencoba Lebih Dekat

Claudia terbangun saat mendengar suara dering ponsel, keningnya mengernyit saat menyadari jika yang berdering bukanlah ponselnya. Tangan Claudia terulur ke arah benda yang berdering di atas nakas, menyipitkan mata saat melihat nama A1 tertera sebagai pemanggil. Siapa yang nama kontaknya aneh begitu?!"Malven," panggil Claudia sembari mengguncang Malven yang terlelap di sisinya. Pria itu memeluk erat pinggang Claudia, disingkirkan sedikit saja langsung memeluk lagi, tapi kenapa sulit sekali dibangunkan?! "Malven, ada telpon dari A1," ucap Claudia lagi, kali ini sambil mengusap kepala Malven, berharap pria itu segera bergerak. Sayangnya, hingga ponsel di tangan Claudia kembali mati, pria itu tidak bangun sama sekali.Tapi, baru beberapa detik, ponsel Malven kembali berdering, masih panggilan dari orang yang sama. Claudia yakin itu telpon penting."Malven, aku akan memanggil 'Sayang' di depan Raga kalau kamu bangun dan mengangkat telpon sekarang.""Oke, berikan padaku!" Claudia mendeli
last update최신 업데이트 : 2024-08-03
더 보기

Pilih Salah Satu

Fakta yang baru saja Malven katakan membuat Claudia tidak bisa langsung bereaksi. Entah kenapa jurang perbedaan itu kembali terlihat, tentang Malven yang tumbuh dan dididik dalam keluarga terpandang, yang jelas caranya menghabiskan waktu sangat jauh berbeda dari Claudia. Claudia juga belajar berbagai hal, mengikuti banyak les dan sejak kecil juga sudah diajari dasar-dasar tentang yayasan agar tahu banyak saat sudah waktunya mengambil alih, tapi meski Claudia sibuk menjalani banyak kegiatan, ia masih punya waktu untuk bermain, berlarian ke sana ke mari, termasuk menonton serial anime yang disetel setiap sore di sebuah stasiun televisi. Sore hari adalah waktunya beristirahat, Claudia diajarkan itu sejak masih sangat kecil, jadi semua tugas sekolah, pekerjaan rumah atau apa pun akan dilupakan kalau sudah pukul empat sore. Itu adalah waktu bebas yang bisa Claudia pakai untuk bermain atau menonton tv, meski ayahnya pulang awal pun, pria itu akan duduk di samping Claudia dan menemaninya b
last update최신 업데이트 : 2024-08-04
더 보기

Ulang Tahun Raga

Claudia mengabaikan wajah Malven yang langsung merengut. Lagian kenapa menanyakan sesuatu yang jawabannya sudah pasti, tentu saja Claudia akan memilih Raga sebagai yang paling ia sayang dan paling penting. "Ya sudah kalau begitu dilanjutkan saja mainnya, Kakak akan mengerjakan sesuatu di sini. Tidak apa-apa, kan?" Claudia kembali mendekatkan ponselnya ke telinga."Iya Kak, nggak apa-apa! Kakak istirahat lagi aja, aku juga sebentar lagi pulang." Claudia tersenyum lebar. Setelah menutup telepon, wanita itu kembali melirik pada Malven yang masih merengut sambil menatapnya. "Aku harus melanjutkan pekerjaanku, kamu sebaiknya pergi ke tempat Raga." Claudia memberi saran sembari bangkit dari sofa, meraih laptop sebelum kembali duduk di samping Malven."Tidak apa-apa kutinggal sendiri? Ada yang perlu kubantu?" Malven bertanya sembari menatap layar laptop, dia baru tahu kalau selama ini Claudia selalu membawa laptopnya ke mana pun dan melakukan pekerjaannya diam-diam. Malven mengerti tenta
last update최신 업데이트 : 2024-08-05
더 보기

Berdua

Butuh waktu cukup lama bagi Malven untuk menenangkan Raga. Untungnya saat Claudia membunyikan bel, anak itu sudah selesai mandi dan siap untuk pergi. Hari ini Raga dan Claudia akan bermain berdua saja, meski tentu entah Vall atau Sean akan mengikuti tanpa terlihat. "Selamat pagi, Sayang ...." Claudia menyapa saat sudah berhadapan dengan Raga, tersenyum kecil saat melihat bekas tangis yang jelas terlihat di mata anak itu. "Sudah siap untuk main hari ini?" Raga mengangguk semangat, "Sudah, dong! Oh ya, sebelum kita pergi, Kakak mau makan kue dulu nggak?" tanyanya penuh harap.Claudia melirik pada Malven dan ketika pria itu mengangguk, Claudia juga segera meraih uluran tangan Raga dan mengikutinya hingga ke meja di mana kue-kue coklat yang berada di piring berada. Claudia sempat membungkuk ringan pada foto Elodia yang juga ada di sana, senyum cerah wanita dalam bingkai itu pasti adalah penyebab dari tangis Raga pagi ini."Wah, kenapa ada banyak kue?" Claudia bertanya dengan nada main-m
last update최신 업데이트 : 2024-08-06
더 보기

Luka Masa Kecil

Malven dan kata-kata anehnya! Claudia menghela napas mendengar pengaduan Raga. Kalau anak berusia empat tahun yang baru kehilangan ibunya disebut kekanakkan, bagaimana dengan Claudia yang masih sering menangis dan merecoki pekerjaan ayahnya hingga sekarang? "Sebenernya kakak pengasuhku waktu itu terlalu banyak ngomongin papa, meskipun yang sebelum-sebelumnya juga begitu, tapi yang kali ini lebih nyebelin. Masa dia nanya ke aku harus pake baju apa biar keliatan cantik di depan papa. Setiap kali kita mau makan malem, aku harus nungguin dia ganti baju dulu, bukan aku yang didandani kayak yang biasa Kak Cla lakuin." Claudia mengernyit, mencoba mengingat siapa nama pengasuh yang sebelumnya ia kirim ke kediaman Pranaja. "Dia tidak pernah menyakiti kamu secara fisik, kan?" Raga menggeleng. "Nggak kok, dia cuma terlalu suka sama papa aja. Aku sih udah biasa kalau orang-orang lebih suka papa daripada aku atau mereka deketin aku karna aku anaknya papa, tapi waktu itu aku beneran udah l
last update최신 업데이트 : 2024-08-07
더 보기

Pesta Ulang Tahun

Ucapan selamat ulang tahun yang Claudia katakan dengan lembut sambil mencium keningnya membuat Raga menangis keras, air matanya mengalir begitu saja, merasakan kehangatan dari kata-kata dan sentuhan lembut Claudia.Claudia membawa Raga ke pangkuannya, memeluk anak asuh yang telah mencuri seluruh atensinya. Claudia tidak berbohong atau hanya omong kosong belaka saat mengatakan Raga adalah yang paling berharga di dunia, karena Claudia telah jatuh cinta pada Raga seutuhnya."Tidak apa-apa menangis sekarang, setelah ini kamu hanya boleh tersenyum dan tertawa bahagia." Claudia kembali berucap lembut sambil mengusap punggung Raga yang bergetar.Raga mengangguk dalam tangisnya, tidak bisa mengatakan apa pun karena dadanya sesak oleh haru dan perasaan bahagia. Sebenarnya Raga tidak pernah membahas masalah pengasuh sebelumnya pada siapa pun, bahkan ketika ia tahu Malven ingin bertanya. Ia takut jika mengatakan sesuatu pada ayahnya, pria itu akan semakin marah dan menganggapnya kekanakkan.Memb
last update최신 업데이트 : 2024-08-08
더 보기
이전
1
...
89101112
...
19
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status