Home / Pendekar / Pendekar Kera Sakti / Chapter 871 - Chapter 880

All Chapters of Pendekar Kera Sakti: Chapter 871 - Chapter 880

1036 Chapters

870. Part 5

Kejap berikut, barulah Siluman Selaksa Nyawa berkata, "Aku tidak punya pelayan.""Biarlah... aku saja yang menjadi pelayanmu. Aku bersedia....""Kau berjanji?""Ya. Aku berjanji, jika kau tolong aku, aku bersedia menjadi pelayanmu. Ooh... semakin panas sekujur tubuhku rasanya....""Peganglah jubahku!" kata Rawana Baka.Ratu Teluh Bumi tak paham maksud kata-kata itu. Tapi kemudian ia melakukan apa yang diperintahkan orang berjubah hitam sekujur tubuhnya itu. Ratu Teluh Bumi memegang jubah tersebut dengan kedua tangannya. Kemudian, ia melihat sendiri kulit tubuhnya menjadi menyala. Seperti ada sinar biru yang berpendar-pendar mengelilingi seluruh tubuhnya.Pada saat sinar biru itu menyala di tubuhnya, Ratu Teluh Bumi merasakan ada kesejukan yang meresap ke dalam tubuhnya. Kesejukan itu seakan begitu damai dan menyenangkan hati. Ratu Teluh Bumi meresapi kesejukan itu dengan mata terpejam pelan-pelan.Sedangkan Siluman Selaksa Nyawa tidak
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

871. Part 6

RATU Teluh Bumi merasa sangat beruntung dapat bertarung dengan Dayang Selatan. Bahkan kalah dalam pertarungan ternyata bukan berarti harus mati selamanya. Kalah dalam pertarungan mempunyai sisi baik tersendiri yang kadang tak disadari oleh si penderita kekalahan. Andai dia menang melawan Dayang Selatan, ia tidak akan temukan sesuatu yang sangat berharga dalam sejarah hidupnya, pertama bisa bertatap muka dengan tokoh sakti yang namanya cukup kondang dan ditakuti setiap orang itu, kedua bisa mendengar cerita tentang bunga ajaib yang bernama bunga Sukma Weling.Bahkan dari kekalahannya itu, Ratu Teluh Bumi punya keberuntungan, yaitu dapat melihat bentuk tanaman bunga yang tumbuhnya seratus tahun sekali itu. Konon tanaman seperti itu hanya ada di tanah Jawa.Memperhatikan pertumbuhan bunga aneh itu, merupakan pengalaman yang amat mahal harganya. Apabila siang, tanaman bunga itu berubah warnanya menjadi kuning berkilauan, seperti tanaman dari logam emas mulia. Tapi jika mal
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

872. Part 7

Begitu terpetik gagasan demikian, maka dengan berkelebat cepat Ratu Teluh Bumi menyambar bunga itu.Tess...! Kemudian ia segera membawanya lari menjauhi Siluman Selaksa Nyawa. Tentu saja perbuatan itu sangat mengejutkan Rawana Baka. Begitu kagetnya Siluman Selaksa Nyawa hingga ia terlonjak kaget, tubuhnya naik ke atas bagaikan terbang. Dalam keadaan melesat naik, ia sempat menyambar tongkat El Mautnya.Wuussst..!Ratu Teluh Bumi terus melarikan diri dengan menggunakan ilmu peringan tubuhnya, ia melompat ke sana kemari, dan tahu-tahu tercegat Siluman Selaksa Nyawa di depannya."Perempuan gila! Serahkan bunga itu!""Maaf, aku membutuhkannya, Rawana Baka! Jadi kumohon...."Wutt...! Tombak El Maut itu dikibaskan ke leher Ratu Teluh Bumi. Untung datangnya sempat diketahui dengan ekor mata Ratu Teluh Bumi, sehingga kibasan senjata yang ingin memenggal kepalanya itu bisa dihindari dengan cara merundukkan badan, berguling ke samping dan sentakkan ka
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

873. Part 8

Bisa dibayangkan betapa kecewanya hati Siluman Selaksa Nyawa. Hampir seluruh kekuatannya dicurahkan untuk menyirami bunga itu siang malam, tanpa makan, tanpa minum, tanpa bergerak, dan tanpa berkedip, juga tanpa buang air segala, semua dilakukan demi tumbuh dan berkembangnya bunga Sukma Weling. Ia juga menguras perhatian, menguras hawa murni, demi mencapai satu ilmu yang akan menjadi kebanggaannya.Namun ketika bunga itu berkembang dan ilmu itu datang, ternyata orang lain yang menunai dan memakan hasilnya. Cukup lama Siluman Selaksa Nyawa terpaku di tempat karena perintah gaib dari Ratu Teluh Bumi. Ia tak bergerak mengejar sedikit pun kecuali memandangi kepergian si pencuri bunga dengan mulut tetap terkatup dan wajah tetap dingin.Setelah ia sadari keadaannya yang di luar kemauan pribadi, meledaklah murka sang tokoh sesat itu. Dihancurkannya batu sebesar rumah di depannya dengan satu pukulan dahsyat. Dibakarnya gubuk persinggahannya sendiri dengan satu ilmu api yang sa
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

874. Part 9

Dess...!Ratu Teluh Bumi hampir terkapar saat itu. Untung ia masih bisa menjaga keseimbangan tubuhnya dengan terhuyung-huyung ke belakang. Tetapi dalam hatinya ia cepat membatin, "Jurus tendangan dan pedangnya memang cukup tinggi! Kalau aku tidak siap melapisi tubuhku dengan tenaga dalam yang tersalur menyeluruh, bisa remuk daguku oleh tendangannya tadi!"Wukk! Wukkk...!Ratu Teluh Bumi bersalto ke belakang dua kali untuk menjaga jarak dengan lawannya. Tapi sang lawan cepat mengejar dengan satu lompatan, lalu pedangnya menebas lagi dari kiri ke kanan, menyilang dari pinggang ke arah dada.Wuttt...!Ratu Teluh Bumi hanya melompat mundur satu kali, lalu begitu melihat dada Sumping Rengganis membuka, satu pukulan tenaga dalam dilepaskan melalui telapak tangannya.Suttt..!Cahaya merah melesat dari tapak tangan itu. Tapi Sumping Rengganis agaknya juga sudah siap, sehinga dengan cepat tangan kirinya menyentak maju dan seberkas sinar hijau
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

875. Part 10

Ratu Teluh Bumi berusaha menghindari setiap cabikan kaki serigala dan gigitan binatang itu. Ia berguling-guling, sampai tubuhnya membentur pohon dan tak bisa bergerak lagi karena serigala itu sudah berada di depannya. Maka ia sentakkan pukulan tenaga dalam bercahaya kuning dari tangan kiri.Wuttt...! Behgg...!"Aiiik...!" binatang itu memekik, kemudian tubuhnya tersentak melayang ke belakang, ia terkena pukulan kuat. Dan ketika bangkit lagi, binatang itu segera larikan diri tanpa berpaling ke belakang. Ratu Teluh Bumi bangkit, ia segera ingat ada musuh yang menyerangnya dari samping. Ketika ia memandang ke arah barat, ternyata seorang pemuda sedang berdiri terlolong bengong pandangi kepergian Sumping Rengganis yang sudah berubah menjadi seekor serigala.Pemuda itu seakan ragu dengan apa yang dilihatnya. Melihat ciri-ciri pemuda berambut panjang yang diikat ke belakang dengan tubuh yang tinggi, tegap, berpakaian hijau tua, dan menyandang empat pisau terbang di pi
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

876. Part 11

Sengaja Ratu Teluh Bumi menghadang di tikungan jalan sepi. Dadanya sudah megap-megap mau jebol menahan amarah kepada Prahasto. Yang membuatnya menyesal adalah kebodohannya sendiri.Ratu Teluh Bumi menjadi merasa sangat bodoh, karena sudah berusia lima puluh tahun tapi masih bisa diadu domba oleh anak berusia sekitar dua puluh lima tahun. Sungguh sangat memalukan dan menjengkelkan. Dan yang membuatnya lebih berang lagi adalah, bahwa ternyata Prahasto adalah orang Jenggala yang ditugaskan membunuhnya. Ini sungguh suatu tantangan yang mendidihkan darah Ratu Teluh Bumi.Tak lama kemudian terlihatlah dua orang melangkah seiring sambil sesekali tertawa. Mereka itu adalah Rakawuni dan Prahasto. Melihat tawa Prahasto, jantung Ratu Teluh Bumi bagaikan dirogoh dengan paksa dan ingin meledak dalam remasan dendam. Sebetulnya sejak di kedai itu Ratu Teluh Bumi sudah ingin melampiaskan marahnya. Tapi ia tak ingin banyak orang tahu tentang kebodohannya yang telah berhasil diadu domba
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

877. Part 12

"Ucapan Ajeng sangat berbahaya!" kata Rakawuni dalam hatinya. "Jadi sebaiknya yang kucecar adalah mulutnya, dan jangan kasih kesempatan dia untuk bicara!"Wutt...!Tubuh Rakawuni cepat melompat dan dalam sekejap sudah berada di depan Ratu Teluh Bumi. Ia sedikit melompat dan menendang dalam satu putaran tubuh cepat.Wuesss...! Plokk...!Ratu Teluh Bumi kembali terkena tendangan putar dari kaki Rakawuni. Wajah yang terkena tendangan itu tersentak ke samping kiri dan tubuhnya pun terlempar ke kiri. Ia jatuh tersungkur dalam keadaan berdarah mulutnya. Rakawuni masih mencecarnya lagi dengan sebuah pukulan bertenaga dalam dari jarak jauh.Wussttt..!Segera tangan Ratu Teluh Bumi berkelebat melihat sinar putih terlepas dari telapak tangan Rakawuni. Kelebatan sebuah tangan Ratu Teluh Bumi itu memancarkan cahaya hijau terang, dan membentur cahaya putih tersebut.Blarrr...!Gelombang ledakan terjadi dalam jarak dua jangkauan tangan dari
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

878. Part 13

Tujuh langkah sebelum mencapai Baraka, orang berkerudung hitam yang menggenggam pusaka El Maut itu menghentikan langkahnya. Pendekar Kera Sakti memandang tajam wajah dingin itu, dan wajah dingin itu juga menatap lebih dingin lagi."Kau tak akan bisa lari lagi, Rawana Baka!" kata Baraka dengan suara tenang.Rawana Baka membalas, "Kau menyerahkan nyawa, Pendekar Kera Sakti! Jangan menyesal kalau saat ini adalah saat terakhirmu menghirup udara di permukaan bumi!""Aku tak akan menyesal! Tapi pastikanlah dirimu untuk tidak lari lagi dari hadapanku, Rawana Baka!""Aku tak akan lari darimu! Ini pertemuan kita yang terakhir! Aku sudah cukup kuat dan bisa kalahkan luka yang kudapat darimu!""Bagus! Aku pun sudah lama menunggu saat-saat seperti ini, Rawana Baka!"Tangan Siluman Selaksa Nyawa mulai meremas tongkatnya sendiri. Pendekar Kera Sakti merasa ada yang meremas jantungnya. Mulai terasa sesak pernapasannya. Tetapi Baraka tahu, gerakan tangan me
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

879. Part 14

Kali ini Pendekar Kera Sakti merasa heran, mengapa Dayang Selatan menemui dirinya seperti suatu pertemuan yang disengaja. Karena itu, setelah menghampiri perempuan cantik itu, Baraka pun segera ajukan tanya, "Sepertinya kau sengaja menemuiku, Dayang Selatan? Ada apa?""Aku tidak sengaja menemuimu. Tapi begitu kulihat kau ada di sini, aku jadi punya gagasan lain, sehingga aku pun menemuimu, Baraka!""Untuk apa?""Aku kehilangan pusaka Gelang Mata Setan, sehingga aku tidak bisa melihat di mana gulumu belada.""O, kau ingin temui guruku Setan Bodong?""Bukan Setan Bodong! Aku ingin temui Dewi Pedang!""O, kau ingin ketemu Bibi Guru Dewi Pedang?""Ya! Tolong kasih tahu di mana dia belsinggah asingkan dili?"Baraka tidak mau sembarangan memberikan tempat tinggal Dewi Pedang. Bagaimanapun juga, Dewi Pedang adalah bibi guru Baraka juga.Pendekar Kera Sakti perlu curigai maksud pertanyaan Dayang Selatan itu, sehingga ia pun sege
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more
PREV
1
...
8687888990
...
104
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status