Share

876. Part 11

last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-08 01:03:38

Sengaja Ratu Teluh Bumi menghadang di tikungan jalan sepi. Dadanya sudah megap-megap mau jebol menahan amarah kepada Prahasto. Yang membuatnya menyesal adalah kebodohannya sendiri.

Ratu Teluh Bumi menjadi merasa sangat bodoh, karena sudah berusia lima puluh tahun tapi masih bisa diadu domba oleh anak berusia sekitar dua puluh lima tahun. Sungguh sangat memalukan dan menjengkelkan. Dan yang membuatnya lebih berang lagi adalah, bahwa ternyata Prahasto adalah orang Jenggala yang ditugaskan membunuhnya. Ini sungguh suatu tantangan yang mendidihkan darah Ratu Teluh Bumi.

Tak lama kemudian terlihatlah dua orang melangkah seiring sambil sesekali tertawa. Mereka itu adalah Rakawuni dan Prahasto. Melihat tawa Prahasto, jantung Ratu Teluh Bumi bagaikan dirogoh dengan paksa dan ingin meledak dalam remasan dendam. Sebetulnya sejak di kedai itu Ratu Teluh Bumi sudah ingin melampiaskan marahnya. Tapi ia tak ingin banyak orang tahu tentang kebodohannya yang telah berhasil diadu domba

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pendekar Kera Sakti   877. Part 12

    "Ucapan Ajeng sangat berbahaya!" kata Rakawuni dalam hatinya. "Jadi sebaiknya yang kucecar adalah mulutnya, dan jangan kasih kesempatan dia untuk bicara!"Wutt...!Tubuh Rakawuni cepat melompat dan dalam sekejap sudah berada di depan Ratu Teluh Bumi. Ia sedikit melompat dan menendang dalam satu putaran tubuh cepat.Wuesss...! Plokk...!Ratu Teluh Bumi kembali terkena tendangan putar dari kaki Rakawuni. Wajah yang terkena tendangan itu tersentak ke samping kiri dan tubuhnya pun terlempar ke kiri. Ia jatuh tersungkur dalam keadaan berdarah mulutnya. Rakawuni masih mencecarnya lagi dengan sebuah pukulan bertenaga dalam dari jarak jauh.Wussttt..!Segera tangan Ratu Teluh Bumi berkelebat melihat sinar putih terlepas dari telapak tangan Rakawuni. Kelebatan sebuah tangan Ratu Teluh Bumi itu memancarkan cahaya hijau terang, dan membentur cahaya putih tersebut.Blarrr...!Gelombang ledakan terjadi dalam jarak dua jangkauan tangan dari

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Pendekar Kera Sakti   878. Part 13

    Tujuh langkah sebelum mencapai Baraka, orang berkerudung hitam yang menggenggam pusaka El Maut itu menghentikan langkahnya. Pendekar Kera Sakti memandang tajam wajah dingin itu, dan wajah dingin itu juga menatap lebih dingin lagi."Kau tak akan bisa lari lagi, Rawana Baka!" kata Baraka dengan suara tenang.Rawana Baka membalas, "Kau menyerahkan nyawa, Pendekar Kera Sakti! Jangan menyesal kalau saat ini adalah saat terakhirmu menghirup udara di permukaan bumi!""Aku tak akan menyesal! Tapi pastikanlah dirimu untuk tidak lari lagi dari hadapanku, Rawana Baka!""Aku tak akan lari darimu! Ini pertemuan kita yang terakhir! Aku sudah cukup kuat dan bisa kalahkan luka yang kudapat darimu!""Bagus! Aku pun sudah lama menunggu saat-saat seperti ini, Rawana Baka!"Tangan Siluman Selaksa Nyawa mulai meremas tongkatnya sendiri. Pendekar Kera Sakti merasa ada yang meremas jantungnya. Mulai terasa sesak pernapasannya. Tetapi Baraka tahu, gerakan tangan me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Pendekar Kera Sakti   879. Part 14

    Kali ini Pendekar Kera Sakti merasa heran, mengapa Dayang Selatan menemui dirinya seperti suatu pertemuan yang disengaja. Karena itu, setelah menghampiri perempuan cantik itu, Baraka pun segera ajukan tanya, "Sepertinya kau sengaja menemuiku, Dayang Selatan? Ada apa?""Aku tidak sengaja menemuimu. Tapi begitu kulihat kau ada di sini, aku jadi punya gagasan lain, sehingga aku pun menemuimu, Baraka!""Untuk apa?""Aku kehilangan pusaka Gelang Mata Setan, sehingga aku tidak bisa melihat di mana gulumu belada.""O, kau ingin temui guruku Setan Bodong?""Bukan Setan Bodong! Aku ingin temui Dewi Pedang!""O, kau ingin ketemu Bibi Guru Dewi Pedang?""Ya! Tolong kasih tahu di mana dia belsinggah asingkan dili?"Baraka tidak mau sembarangan memberikan tempat tinggal Dewi Pedang. Bagaimanapun juga, Dewi Pedang adalah bibi guru Baraka juga.Pendekar Kera Sakti perlu curigai maksud pertanyaan Dayang Selatan itu, sehingga ia pun sege

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Pendekar Kera Sakti   880. Part 15

    "Kau sungguh-sungguh membuatku mulka, Balaka! Kau pamelkan kehebatan ilmumu di depanku! Sekalang telimalah julus 'Gempul Sukma'! Hiaaah...!"Prokk...!Dayang Selatan bertepuk tangan satu kali dengan sentakan kuat. Jurus 'Gempur Sukma' itu bisa membuat lawan pecah kepalanya dalam satu tepukan tangan yang membutuhkan kerahan tenaga dalam sangat besar. Tetapi ternyata Pendekar Kera Sakti segera menggenggamkan kedua tangannya kuat-kuat, sehingga kekuatan batin itu membalik dan tenaga dalam yang dikerahkan itu mengamuk dalam diri Dayang Selatan sendiri.Wengng...! Bruss...! Grusak...!Tubuh Dayang Selatan bagai terlempar tinggi-tinggi dan jatuh di sembarang tempat. Kali ini ia jatuh di semak-semak dalam keadaan punggung menyentuh tanah lebih dulu. Tubuh Dayang Selatan dibanting oleh kekuatan batin dan hawa murninya sendiri. Terasa sakit sekujur tubuhnya, tak mampu ia memekik karena napas terasa menggumpal di ulu hati, kerongkongan terasa mau pecah akibat senta

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Pendekar Kera Sakti   881. Part 16

    Dayang Selatan kembali terpelanting jatuh di semak-semak yang tadi. Ia menjadi geram kepada Rakawuni dan Rakawuni menjadi terbengong menyesal."Jahanam kau, Iblis!" bentak Dayang Selatan yang merasa seperti dipermainkan oleh Rakawuni."Maaf, maafkan aku...! Aku tak sengaja menyerangmu, Dayang!"Rakawuni menjadi kebingungan sendiri. Tapi segera ia menyerang Baraka kembali dengan jurus bersinar merah dari ujung kedua jarinya.Suitt...!Sinar itu melesat, panjangnya satu jengkal dan lebarnya seukuran jari kelingking. Sinar itu menghantam dada Pendekar Kera Sakti. Tapi dengan cepat Suling Naga Krishna yang masih dengan kuat digenggam Pendekar Kera Sakti itu dihadangkan ke depan dada. Sinar merah yang mirip tongkat kecil itu menghantam Suling Naga Krishna, dan membalik arah menjadi lebih besar dan lebih cepat bergeraknya.Wutt...! Duarrr...!Rakawuni terlempar ke samping dan berguling-guling ketika sinar merahnya dihindari dan menghantam s

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Pendekar Kera Sakti   882. Part 17

    Campak Garang segera menyusuri sekelilingnya dengan pandangan mata cekung yang angker itu. Lalu, ia temukan seraut wajah cantik yang berdiri di belakangnya dengan sikap tenang namun dingin. Campak Garang segera melompat ke samping, dan kini ia bisa memandang antara Mahesa Lola dan sang pembelanya yang berwajah dingin itu."Apa yang terjadi, Mahesa Lola!" tanya orang itu yang agaknya sudah cukup kenal dengan Mahesa Lola."Dia pencuri! Dia yang bantu Ratu Teluh Bumi mencuri kitab pusaka milik pamanku, yaitu kakeknya Sumping Rengganis!""Aku hanya membantu menunjukkan arah rumah Ki Bayan saja! Bukan ikut mencuri kitab itu, Goblok!" sentak Campak Garang."Kalau tidak salah kau yang belnama Campak Galang!" kata Dayang Selatan. "Aku kenal kau sebagai anggota kawanan Penculi Gua Maksiat! Kau teman Wilduto, bukan!""Aku tidak punya urusan denganmu, Perempuan cadel!"Terkesiap mata Dayang Selatan. Marah hatinya dihina seperti itu. Maka dengan cepat i

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Pendekar Kera Sakti   883. Part 18

    Tapi Dayang Selatan tidak melayani ucapan itu. Matanya menyipit dan sedikit cemas, karena Ratu Teluh Bumi yang dianggapnya telah mati di dasar Jurang Petaka itu, ternyata masih hidup dan segar bugar.Dayang Selatan berpendapat, kalau bukan orang berilmu tinggi sekali, tak mungkin dapat lolos dari kematian Jurang Petaka. Wajah Dayang Selatan makin pucat karena luka dalamnya itu.Mahesa Lola memandang cemas kepada Dayang Selatan, ia berbisik, "Kau makin pucat, Dayang! Pasti lukamu parah!""Hadapi dia, Mahesa. Aku akan menjauh untuk sementala. Aku pellu waktu untuk mengobati luka dalam ini! Kau akan segela kuangkat jadi mulidku setelah hadapi dia!""Sungguh?""Aku beljanji!""Baik. Pergilah sana! Biar kuhadapi dia, Dayang Selatan!"Zlapp...!Dayang Selatan pergi dengan gerakan cepat. Ratu Teluh Bumi segera mengejarnya. Tapi Mahesa Lola cepat cabut pisaunya dan melemparkan pisau itu ke arah Ratu Teluh Bumi.Zingng...! Jrubb.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Pendekar Kera Sakti   884. Part 19

    Mahesa Lola segera memanjat pohon itu. Ia menarik satu akar gantung yang tidak terlalu besar, kemudian membuat jerat ia mengikat lehernya sendiri dengan akar itu. Dengan air mata meleleh di pipi, segera Mahesa Lola melompat dari dahan pohon itu, jregg...! Kkkrrrk...!Tergantunglah Mahesa Lola dengan kaki berkelejotan meregang nyawa. Matanya terbeliak-beliak, mulutnya ternganga dengan lidah menjulur. Untuk beberapa saat kemudian, tubuh itu pun menjadi lemas. Diam tak bergerak. Tergantung-gantung tanpa napas sedikit pun. Biru wajahnya karena darah terputus di bagian leher.Maka, seperti apa yang dilontarkan Ratu Teluh Bumi dalam kutukannya, Mahesa Lola pun mati bunuh diri setelah Ratu Teluh Bumi pergi tinggalkan tempat itu.Sang petir di langit tertegun bengong memandangi mayat Mahesa Lola yang tergantung bukan akibat keinginannya sendiri.-o0o-PENDEKAR KERA SAKTI berhenti dari langkahnya ketika melihat seorang lelaki pendek tergantung

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10

Bab terbaru

  • Pendekar Kera Sakti   1263. Part 5

    "Sayang sekali sewaktu Baraka ada di tempat kita, aku dan Pita Biru sedang menjalankan tugas ke Pulau Gayung, sehingga aku dan Pita Biru tidak melihat seperti apa ketampannya.” Desah resah Kesuma Sumi"Sudah, sudah..., jangan bicara soal ketampanannya. Nanti kalian terkulai lemas membayangkannya!" sergah Rindu Malam. "Sebaiknya kita pergi temui Sumbaruni di pantai semberani!""Apakah Sumbaruni alias Pelangi Sutera itu mengenal Pendekar Kera Sakti?!"Rindu Malam menjawab dengan mulut runcing, "Bukan hanya kenal, tapi juga jatuh cinta kepada Pendekar Kera Sakti!"Kesuma Sumi menyahut. "Kalau begitu, ku rasa Pendekar tampan itu sedang terlena dalam pelukan Sumbaruni!?"Rindu Malam tarik napas dalam-dalam, karena masih ada sisa kecemburuan yang bikin dia deg-deg-an. Betapa pun juga ia harus bisa sisa kecemburuan itu karena takut melanggar peringatan dari ratunya."Jangan bayangkan dia ada dalam pelukan Sumbaruni. Bayangkan saja dia ada dal

  • Pendekar Kera Sakti   1262. Part 4

    Dari semadi yang dilakukannya, Ratu Asmaradani mendapatkan petunjuk kalau kalau Baraka adalah sang pewaris para dewa. Maka, Ratu Asmaradani pun mengirim ilmu 'merambah bhatin' untuk hadir ke alam mimpi Baraka. Tetapi sudah beberapa kali hal itu dilakukan, ternyata Baraka belum datang juga. Terpaksa tiga utusan diperintahkan mencari Pendekar tampan yang namanya sering menjadi bahan pembicaraan para tokoh rimba persilatan itu. Sebab Ratu Asmaradani curiga, pasti ada kesulitan yang di alami Baraka sehingga pemuda itu tidak bisa datang ke negeri Samudera Kencana. Karenanya, sang Ratu berpesan kepada Rindu Malam, jika ada sesuatu yang menyulitkan sang Pendekar Kera Sakti, Rindu Malam bergegas membantu melepaskan si Pendekar tampan itu dari kesulitan tersebut. Kesulitan apa yang dihadapi Baraka sebenarnya?Titik pangkal kesulitan itu terletak pada hilangnya Pedang Kayu Petir yang sebenarnya sudah ada di tangan Angon Luwak, bocah penggembala kambing itu namun pedang tersebut jatuh k

  • Pendekar Kera Sakti   1261. Part 3

    Kapak bergagang panjang dicabut dari selipan sabuk, lalu tubuh Roh Gepuk berkelebat menerjang Pita Biru. Tapi mendadak tubuh itu terpental ke samping. Baru saja melompat belum jauh dari tempat, sebuah pukulan jarak jauh tanpa sinar dilepaskan dari tangan Kusuma Sumi. Roh Gepuk terpekik pendek. Lalu jatuh tak tentu keseimbangan.Pita Biru memandang Kusuma Sumi dengan sikap masih berdiri tegak dan kedua kaki sedikit merenggang. Saat itu Kusuma Sumi segera melangkah maju dan berkata dengan tegas. “yang ini biar kutangani, mundurlah!”Pita Biru segera melompat ke samping. Kejap berikut sudah berdiri tak jauh dari Rindu Malam, yang bersidekap dengan tenang di bawah pohon. Dan ketika Roh Gepuk bangkit kembali, ia terkesiap melihat lawannya sudah berganti pakaian. Tapi segera sadar, bahwa lawannya bukan berganti pakaian, tetapi berganti orang.“Kau yang akan menggantikan nyawa temanmu itu untuk menebus nyawa temanku, ha?!”Kusuma Sumi dia

  • Pendekar Kera Sakti   1260. Part 2

    “Ya, kami tahu. Tapi Nila Cendani sudah mati, kabarnya dibunuh Pendekar Kera Sakti. Entah benar atau tidak, kami tidak ikut terbunuh waktu itu. Tapi kami tahu, Ratu Samudera Kencana pernah terlibat bentrokan dengan Nila Cendani dan mengejarnya sampai ke Teluk Sumbing. Tentunya ratumu tahu dimana Teluk itu berada. Tentu ratumu pun tahu bahwa disana terpendam harta karun rampasan Nila Cendani semasa menjadi ketua Rompak Samudera. Dan tentunya sebagai anak buah Ratu Asmaradani, kalian juga diberitahu letak Teluk itu, untuk sewaktu-waktu menggali harta karun disana”.“Ratu kami tidak pernah memikirkan harta yang bukan miliknya. Kami sudah cukup kaya tanpa merampas harta yang bukan milik kami!” Kata Rindu Malam.Roh Gepuk segera menyahut, “Begini saja nona-nona cantik. Aku akan membuka sayembara. Barang siapa di antara kalian ada yang bisa menyebutkan dimana letak Teluk Sumbing. Akan mendapat hadiah dikawinkan dengan temanku ini, si Cucur Sangi

  • Pendekar Kera Sakti   1259. RAJA TUMBAL

    MEREKA baru saja mendarat di pantai dengan gunakan sebuah sampan. Tiga wanita berambut cepak, seperti potongan rambut lelaki itu mempunyai paras ayu yang berbeda nilai kecantikannya. Namun ketiganya sama-sama menggiurkan seorang lelaki yang memandang dari sisi kemesuman. Karena ketiganya mempunyai bentuk tubuh nan elok, bak lambaian perawan menunggu pelukan.“Ingat ciri-cirinya!” kata wanita muda yang berpakaian putih bertepian benang emas. “Tampan, rambut poni, pakaian rompi kulit ular emas tanpa lengan, memiliki rajah naga emas melingkar di punggung lengannya”.Si cantik berpakaian putih yang mempunyai pedang di punggung bergagang balutan kain beludru merah itu menyebutkan ciri-ciri seorang pendekar tampan yang tak lain adalah Pendekar Kera Sakti, Baraka.Si cantik berdada seksi dan berkulit kuning langsung memberi isyarat dengan tangan agar kedua gadis seusianya itu bergerak mengikuti langkahnya jauh ke dalam hutan. Sesekali ia berpali

  • Pendekar Kera Sakti   1258. Part 25

    "Bocah bodoh kau! Gurumu saja tak mampu kalahkan aku, apalagi kau yang hanya muridnya!" geram Tengkorak Liar."Mendiang Guru tidak mempunyai ilmu 'Pedang Bintang', tapi aku punya jurus itu dari seorang guru pedang tersohor: Ki Argapura alias si Penggal Jagat! Tentunya kau kenal, Tengkorak Liar!""Persetan dengan Argapura!" geram Tengkorak Liar."Buktikan kehebatannya di depanku! Hiaaah...!"Tengkorak Liar sentakkan kedua tangannya ke depan. Dua larik sinar merah yang melingkar-lingkar pada ujungnya bagaikan mata bor itu melesat ke arah Angin Betina. Kecepatannya amat tinggi, membahayakan sekali bagi Angin Betina. Dihindari akan terlambat, ditangkis akan telat. Untung Baraka selalu siap siaga. Begitu sinar merah itu terlepas, sinar biru berkelok-kelok bagai lidah petirpun keluar dari sentakan kedua tangan Baraka.Claaap...!Jurus 'Cahaya Kilat Biru' warisan Ki Ageng Buana yang biasanya membuat lawan hangus dan keropos itu menghantam sinar mer

  • Pendekar Kera Sakti   1257. Part 24

    Blaaar...!Gelombang ledakan menghentak sangat kuat membuat tubuh Pendekar Kera Sakti sebelum sempat mendarat sudah terlempar lagi bagaikan terbuang ke arah belakang.Wuuus...! Brrukk...!Benturan tersebut bukan saja hasilkan gelombang ledakan tinggi, namun juga kerliapan cahaya merah yang lebar dan menyilaukan. Tongkat itu sendiri pecah dan terpotong-potong tidak beraturan. Pandangan mata Baraka menjadi gelap bagaikan menemui kebutaan.Ketika ia jatuh terpuruk dan mencoba untuk bangkit, ia tak melihat apa-apa kecuali kegelapan yang pekat. Tetapi suling mustika masih ada di tangannya, sehingga Baraka buru-buru menyalurkan hawa murni ‘Kristal Bening’-nya!Maka dalam beberapa kejap saja pandangan matanya sudah kembali seperti semula. Kesesakan dadanya mulai lancar, dan rasa sakit pada sekujur tubuh serta tulang-tulangnya yang merasa patah telah pulih segar seperti semuia."Edan! Kekuatannya begitu tinggi. Hampir saja aku celaka!" p

  • Pendekar Kera Sakti   1256. Part 23

    Orang pertama yang menghadapi Baraka adalah Tongkang Lumut yang bersenjata rencong terselip di depan perutnya. Yang lain mundur, memberikan tempat untuk pertarungan maut itu. Tongkang Lumut mulai buka kuda-kudanya, tapi Baraka malahan menggaruk-garuk pantatnya dengan seenaknya saja. Ketenangan itu sengaja dipamerkan Baraka untuk membuat ciut nyali lawannya, sekalipun hanya sedikit saja kedutan nyali itu dialami oleh lawan, tapi punya sisi menguntungkan bagi Baraka.Tongkang Lumut rendahkan kakinya. Kedua tangan terangkat, yang kanan ada di atas kepala dengan bergetar pertanda tenaga dalam mulai disalurkan pada tangan tersebut. Tangan kirinya menghadang di depan dada. Menggenggam keras dan kuat sekali.Slaaap...!Tiba-tiba Tongkang Lumut bagai menghilang dari hadapan Baraka. Tahu-tahu dia sudah berpindah tempat di belakang Baraka dalam jarak satu jangkauan tangan. Tentu saja punggung Pendekar Kera Sakti dijadikan sasaran tangan yang sudah berasap itu. Menyadari h

  • Pendekar Kera Sakti   1255. Part 22

    JUBAH hitam berambut putih panjang terurai sebatas punggung adalah tokoh sakti dari Nusa Garong. Biar badannya kurus, wajahnya bengis, matanya cekung, tapi kesaktiannya tak diragukan lagi. Ia dikenal sebagai ketua perguruan aliran hitam, yaitu Perguruan Lumbung Darah. Namanya cukup dikenal di kalangan aliran sesat sebagai Tengkorak Liar. Anak buahnya pernah berhadapan dengan Baraka ketika Baraka selamatkan Sabani, kakak Angon Luwak dalam peristiwa Keris Setan Kobra. Orang kurus bersenjata cambuk pendek warna merah itu berdiri tepat berhadapan dengan Baraka. Usianya diperkirakan sama dengan orang yang berpakaian serba hijau, sampai ikat kepalanya juga hijau, sabuknya hijau, gagang rencongnya hijau dan pakaian dalamnya hijau lebih tua dari jubah lengan panjangnya. Orang itu dikenal dengan nama Tongkang Lumut, dari Perguruan Tambak Wesi.Dalam usia sekitar delapan puluh tahun ke atas ia masih mempunyai mata tajam dan rambut serta kumisnya abu-abu. Badannya masih tegap, walau tak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status