Home / Pendekar / Pendekar Kera Sakti / Chapter 821 - Chapter 830

All Chapters of Pendekar Kera Sakti: Chapter 821 - Chapter 830

1036 Chapters

820. Part 11

Wesss...! Brukk...!Nenek tua itu jatuh terkapar, lalu segera bangkit dan berdiri lagi. Napasnya ngos-ngosan. Dalam hatinya Nyai Komprang membatin, "Siapa anak muda ini! Hebat sekali ilmunya! Dia bisa menahan sodokan tongkatku dan mendorongku sebegini rupa! Kalau tidak berilmu tinggi, tidak mungkin dia bisa melakukannya! Berarti benar dugaanku, kedua muridku itu terpotong lehernya oleh kelakuannya!"Pendekar Kera Sakti berkata kepada Nyai Komprang, "Nyai... kusarankan agar jangan menuduhku! Nanti di antara kita ada pertikaian. Itu tak baik, sebab antara kita sebenarnya memang tidak ada persoalan apa-apa! Percayalah, bukan aku yang memenggal kepala kedua muridmu ini! Bukan aku, Nyai! Kau lihat sendiri, aku tidak membawa pedang atau senjata apa pun! Sedangkan potongan pada kepala dan leher korban itu sangat rapi, bagai dipotong dengan senjata yang amat tajam!""Aku tahu kau berilmu tinggi! Tanpa pedang pun kau bisa memotong pohon besar atau memenggal kepala orang!
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

821. Part 12

Nenek yang berjuluk Nyai Komprang ini tampak sangat penasaran, karena sejak tadi jurusnya bisa ditangkis dan dihindari oleh lawannya.Sang lawan adalah seorang lelaki berusia sekitar tujuh puluh tahun, sama dan sebaya dengan usia Nyai Komprang sendiri. Orang ini mengenakan jubah abu-abu, rambut putih, botak tengahnya, badan agak gemuk dan sedikit pendek, celananya biru bersabuk hitam besar. Di pinggangnya tergantung kantong dari kulit kambing berisi makanan. Sebentar-sebentar orang gemuk ini melahap singkong bakar yang sudah dikuliti dan dimasukkan dalam kantong kulit yang menyerupai atas itu. Nyai Komprang memanggil lawannya dengan sebutan Madang Wengi.Nyai Komprang tersentak kaget, ia membatin, "Konyol betul orang itul Mestinya sinar hijau itu akan meleburkan tubuhnya, menjadi berkeping-keping! Tapi kini ia tetap utuh dan tetap makan! Edan! Sekarang malah sinar hijauku itu padam!"Sinar hijau memang padam. Tubuh Madang Wengi tidak lagi terbungkus sinar hijau.
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

822. Part 13

"Bagaimana bentuk mustika itu, Roro Manis?" tanya Ki Madang Wengi sambil diam-diam melahap singkong bakarnya."Setahuku, bentuknya seperti cincin, dipakai di telapak tangan. Warnanya merah. Dan jika kena pantulan sinar matahari, keluar sinar merah yang memotong benda apa pun dengan rapi.""Benar kalau begitu," kata Nyai Komprang."Memang begitulah ciri-ciri Cincin Mustika Iblis! Jika begitu... jika begitu kedua muridku yang terpenggal kepalanya itu adalah korban dari keganasan Mustika Iblis! Karena kepala kedua muridku terpenggal dengan rapi dan tanpa ada darah sedikit pun yang muncrat keluar!""Kurasa begitu, Nyai. Sebab, semua korban mengalami hal yang sama dalam kematiannya!""Madang Wengi!" kata Nyai Komprang. "Beruntung gadis ini lekas datang, jadi aku tidak salah tuntut padamu!""Masa bodoh!" Ki Madang Wengi cemberut jengkel."Aku harus cepat tinggalkan kau, Madang Wengi! Akan kutemui Garong Codet itu untuk bikin perhitungan den
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

823. Part 14

Satria Tangkas merasa ada yang jahil padanya. Kemudian ia berseru dengan suaranya yang berkesan tenang dan kalem."Jika ingin berkenalan denganku, silakan keluar dari persembunyian kalian! Mungkin aku pun akan senang bisa berkenalan dengan kalian bertiga!"Dalam bisikannya Setan Culik berkata kepada Garong Codet, "Gila! Dia bisa tahu kalau kita bertiga!""Jelas ia punya ilmu tinggi. Cocok untuk tumbal berikutnya!" kata Garong Codet."Kalian tak perlu menjajal ilmunya, nanti malah kalian tewas lebih dulu! Biar langsung kuhadapi saja!""Terserah kamu saja," kata Tikus Ningrat. "Kebetulan kakiku yang terkena pisau masih terasa sakit, jadi aku libur dululah...!"Tikus Ningrat memang berjalan pincang akibat pisau Randu Galak. Betisnya yang kurus itu kini dibalut dengan kain robekan ikat kepala Garong Codet yang lepas karena kibasan cepat sabit Jayengrono. Luka itu diberi borehan daun pengering luka. Sekalipun begitu, masih sedikit terasa sakit ji
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

824. Part 15

Clapp...!Sinar itu bagaikan lidi yang berjulur merah dari telapak tangan Garong Codet. Lidi merah itu bergerak dari arah kanan Satria Tangkas memenggal ke arah kiri melewati lehernya.Crasss...!Satria Tangkas mendelik seketika. Terpatung sejenak. Lalu kepalanya pun jatuh menggelinding dari raganya.Plokkk...!Maka habislah riwayat si jago toya itu di tangan Garong Codet.Prok prok prok...!Tikus Ningrat dan Setan Culik memberi sambutan dengan tertepuk tangan. Semakin bengkak dada Garong Codet mendapat pujian seperti itu. Semakin besar kepala trondolnya, merasa menjadi orang hebat yang dapat dengan mudah menumbangkan para pendekar berilmu tinggi. Cincin Mustika Iblis semakin digenggamnya, ia pun melangkah dengan senyum bangga, mendekati dua konconya itu."Gerakanmu tadi cukup indah! Aku suka sekali melihatnya!" kata Setan Culik memuji Garong Codet."Itu belum seberapa," jawab Garong Codet. Tapi ia buru-buru pegangi lehe
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

825. Part 16

"Kalau begitu, seseorang telah mengguncangkan pohon itu dengan kekuatan jarak jauhnya!"Setan Culik diam, Tikus Ningrat pun diam. Karena tiba-tiba dari arah belakang mereka terdengar suara menyahut,"Aku yang mengguncangkan pohon!"Garong Codet juga terkesiap melihat kemunculan tokoh tua yang tampil sambil mengunyah makanan. Tokoh tua itu jadi lebih terkejut dan berhenti mengunyah setelah ia perhatikan ke arah mayat Satria Tangkas yang kepalanya berjarak tiga langkah dari raganya."Satria...!" Tokoh tua itu cepat mendekati kepala Satria Tangkas. Serta-merta makanan yang dikunyahnya disemburkan keluar.Bruss...!Kemudian ia palingkan pandangan ke arah Garong Codet. Matanya mulai pancarkan api dendam kemarahan."Kau telah membunuh muridku, Garong Codet!" geram orang itu yang tak lain adalah Ki Madang Wengi.Napasnya terengah-engah tangannya mulai gemetar. Gigi pun menggeletuk tanda menahan kemarahan besar."Apakah anak mud
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

826. Part 17

Kali ini kedatangan Pendekar Kera Sakti ke Tanjung Keramat untuk membicarakan masalah Bunga Bernyawa. Perempuan cantik yang pernah menjadi sandera dan sekaligus gundik Laksamana Cho itu adalah putri seorang kaisar di negeri Cina. Sudah cukup lama Pendekar Kera Sakti meninggalkan Bunga Bernyawa di Pegunungan Mahagiri bersama Mayang Suri, bayinya, dan Eyang Juru Taman. Tentunya perempuan putri kaisar itu sudah ingin pulang ke tanah kelahirannya. Pendekar Kera Sakti pernah berjanji akan mengatur perjalanan pulangnya Bunga Bernyawa. Tapi sampai sekarang ia belum punya waktu dan belum punya kapal yang bisa membawa pulang Bunga Bernyawa."Aku kenal ayah Bunga, yaitu Kaisar Shiauw-ong alias si Raja Kecil itu," kata Tabib Awan Putih sambil menghisap-hisap sebatang huncwe (pipa tembakau panjang), ia berjalan mondar-mandir di depan Pendekar Kera Sakti. Kemudian lanjutnya, "Tapi kalau aku mengantarkan Bunga pulang ke sana, maka aku akan berhadapan dengan musuh lamaku, Lim-ong, alias si
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

827. Part 18

"Di alam gaib? Mengapa kau bicara soal alam gaib?"Pendekar Kera Sakti kerutkan dahi dalam lagak bingungnya. Tabib Awan Putih tersenyum. "Aku melihat noda merah kecil di keningmu, Baraka. Aku tahu, noda itu sebagai tanda bahwa kau bisa masuk ke alam gaib. Dan satu-satunya negeri alam gaib yang pernah kudatangi sebagai kunjungan persahabatanku ialah negeri Puri Gerbang Kayangan, yang dipimpin oleh seorang ratu cantik bernama Ratu Hyun Ayu Kartika Wangi!"Pendekar Kera Sakti sedikit terkesiap dan menjadi tersipu. Ternyata Tabib Awan Putih itu memang tinggi ilmunya. Dia bisa mengenal Gusti Ratu Hyun Ayu Kartika Wangi yang ada di alam gaib, yang mempunyai negeri Puri Gerbang Kayangan. Sedangkan negeri Puri Gerbang Kayangan di alam nyata ini dipegang oleh Hyun Jelita, calon istri Baraka. Karena itu, Baraka hanya tersenyum-senyum saja saat Tabib Awan Putih membeberkan tentang negerinya Gusti Ratu Hyun Ayu Kartika Wangi."Hanya orang terhormat dan punya penghargaan tin
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

828. Part 19

"Garong Codet...! Maksudmu, si perampok dari tanah seberang itu, Roro Manis?""Betul, Tabib!" jawab Roro Manis dengan tegas tapi sopan."Ada persoalan apa Nyai Komprang sampai berurusan dengan Garong Codet itu? Ilmu Nyai Komprang jauh lebih tinggi, mau-maunya dia berurusan dengan anak kemarin sore!""Nyai Komprang yakin kedua muridnya dipenggal oleh Garong Codet! Dan saya pun berpendapat begitu, karena penggalan kepala di kedua murid Nyai Komprang tidak semburkan darah sedikit pun. Penggalan itu sama persis dengan penggalan kepala tiga saudara seperguruanku dan bahkan Eyang Guru sendiri juga dipenggal oleh Garong Codet! Itulah sebabnya Nyai Komprang mau menuntut balas kepada Garong Codet. Tapi Ki Madang Wengi cemaskan jiwa Nyai Komprang!""Mengapa Madang Wengi cemaskan jiwa Nyai Komprang? Bukankah dia tahu Nyai Komprang berilmu tinggi!""Karena Garong Codet bersenjatakan Cincin Mustika Iblis!""Hah...!" Tabib Awan Putih tersentak kaget hingg
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

829. DARAH SABDA DEWA

SALAH satu sebab mengapa Pendekar Kera Sakti memikirkan Cincin Mustika Iblis karena timbulnya perasaan cemas di dalam hatinya. Mustika itu adalah senjata berbahaya yang sukar dicari tandingnya. Satu-satunya tandingan Cincin Mustika Iblis adalah Perisai Naga Bening. Tapi perisai itu sudah hilang dan terkubur di dasar lautan. Hal itu secara tak langsung telah membuat Cincin Mustika Iblis merupakan senjata terampuh dan tak bisa dikalahkan.Senjata seperti itu jelas tak akan luput dari incaran Siluman Selaksa Nyawa. Tokoh tua yang sesat dan masih berwajah muda itu jelas akan berusaha mendapatkan Cincin Mustika Iblis untuk melawan Pendekar Kera Sakti, yang dianggap sebagai musuh terberatnya. Karenanya, di dalam otak Baraka terjadi suatu pergolakan tentang mencari cara untuk meleburkan Cincin Mustika Iblis agar tidak jatuh ke tangan Siluman Selaksa Nyawa. Setidaknya Baraka harus bisa merebut mustika itu sebelum orang lain mendahuluinya. Tetapi, mengingat nasihat Tabib Awan Putih, B
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more
PREV
1
...
8182838485
...
104
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status