Share

826. Part 17

last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-29 01:01:01

Kali ini kedatangan Pendekar Kera Sakti ke Tanjung Keramat untuk membicarakan masalah Bunga Bernyawa. Perempuan cantik yang pernah menjadi sandera dan sekaligus gundik Laksamana Cho itu adalah putri seorang kaisar di negeri Cina. Sudah cukup lama Pendekar Kera Sakti meninggalkan Bunga Bernyawa di Pegunungan Mahagiri bersama Mayang Suri, bayinya, dan Eyang Juru Taman. Tentunya perempuan putri kaisar itu sudah ingin pulang ke tanah kelahirannya. Pendekar Kera Sakti pernah berjanji akan mengatur perjalanan pulangnya Bunga Bernyawa. Tapi sampai sekarang ia belum punya waktu dan belum punya kapal yang bisa membawa pulang Bunga Bernyawa.

"Aku kenal ayah Bunga, yaitu Kaisar Shiauw-ong alias si Raja Kecil itu," kata Tabib Awan Putih sambil menghisap-hisap sebatang huncwe (pipa tembakau panjang), ia berjalan mondar-mandir di depan Pendekar Kera Sakti. Kemudian lanjutnya, "Tapi kalau aku mengantarkan Bunga pulang ke sana, maka aku akan berhadapan dengan musuh lamaku, Lim-ong, alias si

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pendekar Kera Sakti   827. Part 18

    "Di alam gaib? Mengapa kau bicara soal alam gaib?"Pendekar Kera Sakti kerutkan dahi dalam lagak bingungnya. Tabib Awan Putih tersenyum. "Aku melihat noda merah kecil di keningmu, Baraka. Aku tahu, noda itu sebagai tanda bahwa kau bisa masuk ke alam gaib. Dan satu-satunya negeri alam gaib yang pernah kudatangi sebagai kunjungan persahabatanku ialah negeri Puri Gerbang Kayangan, yang dipimpin oleh seorang ratu cantik bernama Ratu Hyun Ayu Kartika Wangi!"Pendekar Kera Sakti sedikit terkesiap dan menjadi tersipu. Ternyata Tabib Awan Putih itu memang tinggi ilmunya. Dia bisa mengenal Gusti Ratu Hyun Ayu Kartika Wangi yang ada di alam gaib, yang mempunyai negeri Puri Gerbang Kayangan. Sedangkan negeri Puri Gerbang Kayangan di alam nyata ini dipegang oleh Hyun Jelita, calon istri Baraka. Karena itu, Baraka hanya tersenyum-senyum saja saat Tabib Awan Putih membeberkan tentang negerinya Gusti Ratu Hyun Ayu Kartika Wangi."Hanya orang terhormat dan punya penghargaan tin

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Pendekar Kera Sakti   828. Part 19

    "Garong Codet...! Maksudmu, si perampok dari tanah seberang itu, Roro Manis?""Betul, Tabib!" jawab Roro Manis dengan tegas tapi sopan."Ada persoalan apa Nyai Komprang sampai berurusan dengan Garong Codet itu? Ilmu Nyai Komprang jauh lebih tinggi, mau-maunya dia berurusan dengan anak kemarin sore!""Nyai Komprang yakin kedua muridnya dipenggal oleh Garong Codet! Dan saya pun berpendapat begitu, karena penggalan kepala di kedua murid Nyai Komprang tidak semburkan darah sedikit pun. Penggalan itu sama persis dengan penggalan kepala tiga saudara seperguruanku dan bahkan Eyang Guru sendiri juga dipenggal oleh Garong Codet! Itulah sebabnya Nyai Komprang mau menuntut balas kepada Garong Codet. Tapi Ki Madang Wengi cemaskan jiwa Nyai Komprang!""Mengapa Madang Wengi cemaskan jiwa Nyai Komprang? Bukankah dia tahu Nyai Komprang berilmu tinggi!""Karena Garong Codet bersenjatakan Cincin Mustika Iblis!""Hah...!" Tabib Awan Putih tersentak kaget hingg

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Pendekar Kera Sakti   829. DARAH SABDA DEWA

    SALAH satu sebab mengapa Pendekar Kera Sakti memikirkan Cincin Mustika Iblis karena timbulnya perasaan cemas di dalam hatinya. Mustika itu adalah senjata berbahaya yang sukar dicari tandingnya. Satu-satunya tandingan Cincin Mustika Iblis adalah Perisai Naga Bening. Tapi perisai itu sudah hilang dan terkubur di dasar lautan. Hal itu secara tak langsung telah membuat Cincin Mustika Iblis merupakan senjata terampuh dan tak bisa dikalahkan.Senjata seperti itu jelas tak akan luput dari incaran Siluman Selaksa Nyawa. Tokoh tua yang sesat dan masih berwajah muda itu jelas akan berusaha mendapatkan Cincin Mustika Iblis untuk melawan Pendekar Kera Sakti, yang dianggap sebagai musuh terberatnya. Karenanya, di dalam otak Baraka terjadi suatu pergolakan tentang mencari cara untuk meleburkan Cincin Mustika Iblis agar tidak jatuh ke tangan Siluman Selaksa Nyawa. Setidaknya Baraka harus bisa merebut mustika itu sebelum orang lain mendahuluinya. Tetapi, mengingat nasihat Tabib Awan Putih, B

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Pendekar Kera Sakti   830. Part 2

    Ki Madang Wengi diam terpekur di atas sebuah batu. Mulutnya masih mengunyah makanan, matanya memandang lurus ke arah lautan. Lalu, Tabib Awan Putih yang berjarak enam langkah darinya itu segera mendekati dan berkata pelan, "Cepatlah pergi dan bersembunyi! Kurasa orang yang mengejarmu sebentar lagi datang!"Ki Madang Wengi dongakkan kepala memandang wajah Tabib Awan Putih. Sebelum Madang Wengi ucapkan kata, Tabib Awan Putih sudah bicara, "Kurasakan getaran nadinya semakin mendekat. Lekaslah bersembunyi supaya kau selamat!""Aku masih ragu untuk bersembunyi atau membela kematian muridku!""Jangan menjadi bodoh karena otak ceroboh! Jangan menjadi dungu karena dendam yang membelenggu! Pembalasan akan tiba saatnya sendiri, tidak harus kapan hati berkehendak untuk membalas diri."Kembali merenung Madang Wengi, tapi Tabib Awan Putih semakin cemas, ia merasakan getar nadi seseorang semakin mendekat. Karena dilihatnya Madang Wengi masih saja diam tak bergerak, mak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Pendekar Kera Sakti   831. Part 3

    "Lama," jawab Tabib Awan Putih."Lama sekali itu! Dan kau tetap tunggu kekasihmu di sini?""Janji," jawab Tabib Awan Putih lagi."Oo..., maksudnya kekasihmu sudah berjanji mau kembali, tapi sampai dua puluh tahun kau menunggu di sini dia belum kembali?""Kasihan.""Siapa yang kasihan?""Aku," jawab Tabib Awan Putih.Kemudian setelah bicara begitu, ia kembali bertopang dagu seperti sikap semula, seakan menunggu kedatangan kapal yang membawa kekasihnya pulang padanya.Setan Culik miringkan jari tangan di kening sambil pandangi Garong Codet. "Gila...!" ucapnya pelan.Garong Codet mengangguk. Tapi segera ajukan tanya kepada Tabib Awan Putih, "Kau lihat orang berjubah abu-abu lewat ke sini!"Tabib Awan Puti berkerut dahi. Garong Codet menjelaskan ciri-ciri Madang Wengi, "Badannya agak gemuk, rambutnya putih, botak tengahnya, agak pendek, membawa senjata bambu kuning yang runcing!""Bukan," jawab Tabib Awan Putih

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Pendekar Kera Sakti   832. Part 4

    "Lawan perasaan bencimu itu, Garong! Lawan terus! Sadarlah bahwa perasaan benci itu datang karena hatimu dipengaruhi oleh kekuatan gaib yang tidak kau sadari! Sekarang sadarilah bahwa kekuatan gaib itu menghendaki kau benci kepada warna merah di batu itu! Padahal warna merah itu sangat bagus dan menjadi kebanggaanmu! Kau harus pakai terus mustika itu supaya kau merajai seluruh rimba persilatan!"Dengan suara pelan lagi Garong Codet berucap kata, "Rasa-rasanya aku tak mau penggal orang lagi! Tanganku sudah berlumur darah dan harus segera berhenti dari tindakan seperti itu, dan...."Buhkkk...! Setan Culik memukulkan telapak tangannya ke dada Garong Codet. Pukulan itu cukup keras dan cepat, sehingga Garong Codet terjengkang ke belakang dan berguling satu kali. Baru saja Garong Codet mengangkat kepalanya, tiba-tiba tendangan kaki Setan Culik melesat cepat.Plakk...!Wajah Garong Codet terlempar ke samping dan tubuhnya pun terpelanting. Setelah itu Setan Culik

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Pendekar Kera Sakti   833. Part 5

    "Apa maumu memancing perkara denganku, hah! Kalau kau ingin serahkan nyawamu sebagai tumbal Cincin Mustika Iblis, tak perlu kau bunuh sahabat setiaku ini!""Membunuh itu kegemaranku! Jadi jangan salah sangka bahwa aku hanya membunuh temanmu yang telah membuyarkan pengaruh batinku terhadapmu tadi! Aku pun akan membunuhmu, Garong Codet!""Apakah kau mampu! Kau yang kurus kerempeng tertutup kain hitam begitu, mau membunuh orang sesakti aku! Apa itu bukan mimpi belaka!"Tak pernah Siluman Selaksa Nyawa menerima hinaan seperti itu dari orang serendah Garong Codet. Tentu saja hatinya mulai bergolak dan darah membunuhnya mulai mendidih. Maka dengan gerakan yang amat cepat, Siluman Selaksa Nyawa berkelebat cepat menyerang Garong Codet.Wut wut wuttt...!Zregg...! Siluman Selaksa Nyawa berhenti bergerak dan sudah berada di depan Garong Codet. Mata orang yang diserangnya itu tak sempat berkedip. Tapi menjadi sangat terkejut setelah melihat ikat pinggangnya t

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Pendekar Kera Sakti   834. Part 6

    RORO Manis berjalan lebih dulu. Gua Mulut Dewa telah kelihatan. Tinggal beberapa saat lagi mereka akan sampai di sana dan beristirahat. Tetapi suasana bungkam masih menyelimuti antara mereka berdua sejak dalam perjalanan. Pendekar Kera Sakti sendiri bungkam karena memikirkan cara mengalahkan Garong Codet. Sedangkan Roro Manis bungkam karena bertahan diri untuk tidak menegur Baraka lebih dulu. Walau dalam hatinya sangat berharap untuk mendapat teguran dari Baraka dan bisa bicara panjang lebar, tapi Roro Manis tetap bertahan diri untuk bersikap acuh. Tetapi ketika mulut gua tinggal beberapa langkah lagi, Roro Manis punya alasan mendahului bicara dengan ajukan sebuah pertanyaan, "Itukah gua yang dimaksud Tabib Awan Putih?""Mungkin," jawab Pendekar Kera Sakti pendek sambil hanyut kembali dalam renungannya.Roro Manis mendengus kesal hatinya, ia melangkahkan kaki untuk mendekati mulut gua yang dari kejauhan mirip bentuk bintang berlubang hitam itu. Roro Manis tidak langsun

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31

Bab terbaru

  • Pendekar Kera Sakti   1263. Part 5

    "Sayang sekali sewaktu Baraka ada di tempat kita, aku dan Pita Biru sedang menjalankan tugas ke Pulau Gayung, sehingga aku dan Pita Biru tidak melihat seperti apa ketampannya.” Desah resah Kesuma Sumi"Sudah, sudah..., jangan bicara soal ketampanannya. Nanti kalian terkulai lemas membayangkannya!" sergah Rindu Malam. "Sebaiknya kita pergi temui Sumbaruni di pantai semberani!""Apakah Sumbaruni alias Pelangi Sutera itu mengenal Pendekar Kera Sakti?!"Rindu Malam menjawab dengan mulut runcing, "Bukan hanya kenal, tapi juga jatuh cinta kepada Pendekar Kera Sakti!"Kesuma Sumi menyahut. "Kalau begitu, ku rasa Pendekar tampan itu sedang terlena dalam pelukan Sumbaruni!?"Rindu Malam tarik napas dalam-dalam, karena masih ada sisa kecemburuan yang bikin dia deg-deg-an. Betapa pun juga ia harus bisa sisa kecemburuan itu karena takut melanggar peringatan dari ratunya."Jangan bayangkan dia ada dalam pelukan Sumbaruni. Bayangkan saja dia ada dal

  • Pendekar Kera Sakti   1262. Part 4

    Dari semadi yang dilakukannya, Ratu Asmaradani mendapatkan petunjuk kalau kalau Baraka adalah sang pewaris para dewa. Maka, Ratu Asmaradani pun mengirim ilmu 'merambah bhatin' untuk hadir ke alam mimpi Baraka. Tetapi sudah beberapa kali hal itu dilakukan, ternyata Baraka belum datang juga. Terpaksa tiga utusan diperintahkan mencari Pendekar tampan yang namanya sering menjadi bahan pembicaraan para tokoh rimba persilatan itu. Sebab Ratu Asmaradani curiga, pasti ada kesulitan yang di alami Baraka sehingga pemuda itu tidak bisa datang ke negeri Samudera Kencana. Karenanya, sang Ratu berpesan kepada Rindu Malam, jika ada sesuatu yang menyulitkan sang Pendekar Kera Sakti, Rindu Malam bergegas membantu melepaskan si Pendekar tampan itu dari kesulitan tersebut. Kesulitan apa yang dihadapi Baraka sebenarnya?Titik pangkal kesulitan itu terletak pada hilangnya Pedang Kayu Petir yang sebenarnya sudah ada di tangan Angon Luwak, bocah penggembala kambing itu namun pedang tersebut jatuh k

  • Pendekar Kera Sakti   1261. Part 3

    Kapak bergagang panjang dicabut dari selipan sabuk, lalu tubuh Roh Gepuk berkelebat menerjang Pita Biru. Tapi mendadak tubuh itu terpental ke samping. Baru saja melompat belum jauh dari tempat, sebuah pukulan jarak jauh tanpa sinar dilepaskan dari tangan Kusuma Sumi. Roh Gepuk terpekik pendek. Lalu jatuh tak tentu keseimbangan.Pita Biru memandang Kusuma Sumi dengan sikap masih berdiri tegak dan kedua kaki sedikit merenggang. Saat itu Kusuma Sumi segera melangkah maju dan berkata dengan tegas. “yang ini biar kutangani, mundurlah!”Pita Biru segera melompat ke samping. Kejap berikut sudah berdiri tak jauh dari Rindu Malam, yang bersidekap dengan tenang di bawah pohon. Dan ketika Roh Gepuk bangkit kembali, ia terkesiap melihat lawannya sudah berganti pakaian. Tapi segera sadar, bahwa lawannya bukan berganti pakaian, tetapi berganti orang.“Kau yang akan menggantikan nyawa temanmu itu untuk menebus nyawa temanku, ha?!”Kusuma Sumi dia

  • Pendekar Kera Sakti   1260. Part 2

    “Ya, kami tahu. Tapi Nila Cendani sudah mati, kabarnya dibunuh Pendekar Kera Sakti. Entah benar atau tidak, kami tidak ikut terbunuh waktu itu. Tapi kami tahu, Ratu Samudera Kencana pernah terlibat bentrokan dengan Nila Cendani dan mengejarnya sampai ke Teluk Sumbing. Tentunya ratumu tahu dimana Teluk itu berada. Tentu ratumu pun tahu bahwa disana terpendam harta karun rampasan Nila Cendani semasa menjadi ketua Rompak Samudera. Dan tentunya sebagai anak buah Ratu Asmaradani, kalian juga diberitahu letak Teluk itu, untuk sewaktu-waktu menggali harta karun disana”.“Ratu kami tidak pernah memikirkan harta yang bukan miliknya. Kami sudah cukup kaya tanpa merampas harta yang bukan milik kami!” Kata Rindu Malam.Roh Gepuk segera menyahut, “Begini saja nona-nona cantik. Aku akan membuka sayembara. Barang siapa di antara kalian ada yang bisa menyebutkan dimana letak Teluk Sumbing. Akan mendapat hadiah dikawinkan dengan temanku ini, si Cucur Sangi

  • Pendekar Kera Sakti   1259. RAJA TUMBAL

    MEREKA baru saja mendarat di pantai dengan gunakan sebuah sampan. Tiga wanita berambut cepak, seperti potongan rambut lelaki itu mempunyai paras ayu yang berbeda nilai kecantikannya. Namun ketiganya sama-sama menggiurkan seorang lelaki yang memandang dari sisi kemesuman. Karena ketiganya mempunyai bentuk tubuh nan elok, bak lambaian perawan menunggu pelukan.“Ingat ciri-cirinya!” kata wanita muda yang berpakaian putih bertepian benang emas. “Tampan, rambut poni, pakaian rompi kulit ular emas tanpa lengan, memiliki rajah naga emas melingkar di punggung lengannya”.Si cantik berpakaian putih yang mempunyai pedang di punggung bergagang balutan kain beludru merah itu menyebutkan ciri-ciri seorang pendekar tampan yang tak lain adalah Pendekar Kera Sakti, Baraka.Si cantik berdada seksi dan berkulit kuning langsung memberi isyarat dengan tangan agar kedua gadis seusianya itu bergerak mengikuti langkahnya jauh ke dalam hutan. Sesekali ia berpali

  • Pendekar Kera Sakti   1258. Part 25

    "Bocah bodoh kau! Gurumu saja tak mampu kalahkan aku, apalagi kau yang hanya muridnya!" geram Tengkorak Liar."Mendiang Guru tidak mempunyai ilmu 'Pedang Bintang', tapi aku punya jurus itu dari seorang guru pedang tersohor: Ki Argapura alias si Penggal Jagat! Tentunya kau kenal, Tengkorak Liar!""Persetan dengan Argapura!" geram Tengkorak Liar."Buktikan kehebatannya di depanku! Hiaaah...!"Tengkorak Liar sentakkan kedua tangannya ke depan. Dua larik sinar merah yang melingkar-lingkar pada ujungnya bagaikan mata bor itu melesat ke arah Angin Betina. Kecepatannya amat tinggi, membahayakan sekali bagi Angin Betina. Dihindari akan terlambat, ditangkis akan telat. Untung Baraka selalu siap siaga. Begitu sinar merah itu terlepas, sinar biru berkelok-kelok bagai lidah petirpun keluar dari sentakan kedua tangan Baraka.Claaap...!Jurus 'Cahaya Kilat Biru' warisan Ki Ageng Buana yang biasanya membuat lawan hangus dan keropos itu menghantam sinar mer

  • Pendekar Kera Sakti   1257. Part 24

    Blaaar...!Gelombang ledakan menghentak sangat kuat membuat tubuh Pendekar Kera Sakti sebelum sempat mendarat sudah terlempar lagi bagaikan terbuang ke arah belakang.Wuuus...! Brrukk...!Benturan tersebut bukan saja hasilkan gelombang ledakan tinggi, namun juga kerliapan cahaya merah yang lebar dan menyilaukan. Tongkat itu sendiri pecah dan terpotong-potong tidak beraturan. Pandangan mata Baraka menjadi gelap bagaikan menemui kebutaan.Ketika ia jatuh terpuruk dan mencoba untuk bangkit, ia tak melihat apa-apa kecuali kegelapan yang pekat. Tetapi suling mustika masih ada di tangannya, sehingga Baraka buru-buru menyalurkan hawa murni ‘Kristal Bening’-nya!Maka dalam beberapa kejap saja pandangan matanya sudah kembali seperti semula. Kesesakan dadanya mulai lancar, dan rasa sakit pada sekujur tubuh serta tulang-tulangnya yang merasa patah telah pulih segar seperti semuia."Edan! Kekuatannya begitu tinggi. Hampir saja aku celaka!" p

  • Pendekar Kera Sakti   1256. Part 23

    Orang pertama yang menghadapi Baraka adalah Tongkang Lumut yang bersenjata rencong terselip di depan perutnya. Yang lain mundur, memberikan tempat untuk pertarungan maut itu. Tongkang Lumut mulai buka kuda-kudanya, tapi Baraka malahan menggaruk-garuk pantatnya dengan seenaknya saja. Ketenangan itu sengaja dipamerkan Baraka untuk membuat ciut nyali lawannya, sekalipun hanya sedikit saja kedutan nyali itu dialami oleh lawan, tapi punya sisi menguntungkan bagi Baraka.Tongkang Lumut rendahkan kakinya. Kedua tangan terangkat, yang kanan ada di atas kepala dengan bergetar pertanda tenaga dalam mulai disalurkan pada tangan tersebut. Tangan kirinya menghadang di depan dada. Menggenggam keras dan kuat sekali.Slaaap...!Tiba-tiba Tongkang Lumut bagai menghilang dari hadapan Baraka. Tahu-tahu dia sudah berpindah tempat di belakang Baraka dalam jarak satu jangkauan tangan. Tentu saja punggung Pendekar Kera Sakti dijadikan sasaran tangan yang sudah berasap itu. Menyadari h

  • Pendekar Kera Sakti   1255. Part 22

    JUBAH hitam berambut putih panjang terurai sebatas punggung adalah tokoh sakti dari Nusa Garong. Biar badannya kurus, wajahnya bengis, matanya cekung, tapi kesaktiannya tak diragukan lagi. Ia dikenal sebagai ketua perguruan aliran hitam, yaitu Perguruan Lumbung Darah. Namanya cukup dikenal di kalangan aliran sesat sebagai Tengkorak Liar. Anak buahnya pernah berhadapan dengan Baraka ketika Baraka selamatkan Sabani, kakak Angon Luwak dalam peristiwa Keris Setan Kobra. Orang kurus bersenjata cambuk pendek warna merah itu berdiri tepat berhadapan dengan Baraka. Usianya diperkirakan sama dengan orang yang berpakaian serba hijau, sampai ikat kepalanya juga hijau, sabuknya hijau, gagang rencongnya hijau dan pakaian dalamnya hijau lebih tua dari jubah lengan panjangnya. Orang itu dikenal dengan nama Tongkang Lumut, dari Perguruan Tambak Wesi.Dalam usia sekitar delapan puluh tahun ke atas ia masih mempunyai mata tajam dan rambut serta kumisnya abu-abu. Badannya masih tegap, walau tak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status