Home / Pendekar / Pendekar Kera Sakti / Chapter 691 - Chapter 700

All Chapters of Pendekar Kera Sakti: Chapter 691 - Chapter 700

1041 Chapters

690. Part 15

"Aku harus menghadapi. Terpaksa menghadapinya!" ucap Ratu Pekat seperti bicara pada dirinya sendiri."Jangan, Ibu! Jangan hadapi dia!" Cempaka Ungu menahan. "Biar Mata Elang yang hadapi dia, Ibu! Kita lari saja, bersembunyi lewat pintu rahasia! Lekaslah...!"“Tidak bisa! Mata Elang harus ikut bersembunyi!" sahut Ratu Pekat, karena Mata Elang selain pengawal pribadi juga pemuas gairah.Ratu Pekat tidak mau kehilangan Mata Elang. Karenanya ia tidak mau pergi tanpa lelaki itu."Ratu Pekat! Mau lari ke mana kau, hah? Mau kabur seperti orangmu yang kurus kering mirip tengkorak hidup itu, hah! Ha ha ha...!"Hantu Laut benar-benar tak punya rasa takut sama sekali. Bahkan semakin tampak membanggakan dirinya dengan senjata tombak pusaka itu."Hantu Laut!" hardik Ratu Pekat dengan didampingi putrinya yang sudah mencabut pedang ungunya.Hantu Laut maju setindak dan berkata, "Aku hanya ingin memberitahukan padamu, bahwa aku sekarang menjadi
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

691. Part 16

"Sudah kubilang tadi, aku ini sekarang jadi orang sakti berilmu tinggi! Jangan remehkan aku, Ratu Pekat! Kurasa kau pun perlu pertimbangkan lamaranku tadi daripada mati cepat seperti bocah itu!""Lamaran sesat! Hadapi dulu aku kalau memang kau merasa berilmu tinggi, hiiih...!"Ratu Pekat sentakkan napasnya, lalu dari kalung berbatu Galih Bumi itu melesatlah sinar biru tua ke arah Hantu Laut. Dengan cepat Hantu laut melompat ke samping untuk menghindari sinar biru itu.Wuttt...!Glegarrr...!Sinar biru itu menghantam sebuah pilar di sudut teras istana. Pilar itu langsung saja berantakan, menjadi kepingan-kepingan kecil, dan menggunduk mirip gunungan batu kerikil."Hebat juga sinar biru dari kalungmu itu, Ratu Pekat! T ak rugi. aku jika punya istri berilmu tinggi seperti kamu, Ratu Pekat!"“Tutup mulutmu! Terimalah kematianmu, Hantu Laut!"Srett...! Hantu Laut sedikit sipitkan mata melihat Ratu Pekat keluarkan senjata, yait
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

692. Part 17

 “Tidak bisa, Hantu Laut! Karena istana ini dalam ancaman kutukan maut Siluman Selaksa Nyawa!""Kutukan? Kutukan bagaimana!""Istana ini akan hancur pada saat aku atau anakku menikah dengan seseorang! Pernikahan itu juga akan membawa kematianku dan kematian Cempaka Ungu! Jadi usahamu sia-sia, Hantu Laut!""Bangsat! Kubunuh Siluman Selaksa Nyawa itu!""Percuma! Kutukan itu bisa bebas lepas jika di depan istana ini ditanami tubuh tumbal seorang pendekar sakti!"“Tidak ada lagi pendekar sakti kecuali diriku!" sergah Hantu Laut."Selain kau, masih ada satu orang lagi yang bisa dijadikan tumbal pemusnah kutukan itu!""Siapa?""Pendekar Kera Sakti!" jawab Ratu Pekat."Pendekar Sakit!""Pendekar Kera Sakti!" ulang Ratu Pekat. "Jadi kalau kau mau mengawini aku dan anakku ini, carikan aku tumbal tubuh Pendekar Kera Sakti yang bernama Baraka.""Baraka...! Hmmm... aku pernah mendengar nama itu, tapi d
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

693. Part 18

Semula Ratu Pekat ingin menaruh harap kepada Tengkorak Terbang, tapi orang itu telah melarikan diri dan tak jelas ke mana arah pelariannya, dan akan kembali atau tidak. Sebenarnya Tengkorak Terbang pantang melarikan diri jika berhadapan dengan lawannya. Bila perlu mati di tangan lawan lebih baik daripada melarikan diri. Tetapi pelariannya itu adalah pelarian mengatur siasat, ia harus segera menyusul Baraka ke Pulau Hitam. Jika ia mati di tangan Hantu Laut, siapa lagi yang akan menyusul dan memberitahukan peristiwa amukan Hantu Laut kepada Baraka. Karena itu, Tengkorak Terbang segera melakukan penyusulan tersebut.Sendirian ia terombang-ambing di tengah lautan bersama perahu kecilnya, ia berharap di perjalanan bisa berpapasan dengan perahu yang ditumpangi Baraka. Tapi ternyata yang ditemuinya perahu lain.Tengkorak Terbang mengeluh dengan desah kejengkelan, sebab kali ini ia kembali berpapasan dengan perahu berlayar kuning dengan gambar tengkorak dan tujuh mata rantai w
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

694. Rahasia Dadung Amuk

KAPAL Neraka dikerumuni beberapa orang. Bukan karena mereka kagum dan heran melihat kapal yang terkenal sebagai penyebar maut itu, tapi dengan sangat terpaksa mereka melakukan tugas dari Ratu Pekat untuk memperbaiki beberapa kerusakan kapal tersebut. Kepada salah seorang prajurit yang memimpin perbaikan kapal itu, Ratu Pekat berkata pelan, "Kalau bisa agak dibuat lama sedikit. Jangan terburu-buru selesai. Mengerti?""Mengerti, Nyai Ratu. Tapi, apakah tidak sebaiknya biar cepat selesai saja, biar setan gundul itu cepat pergi dari pulau ini?"“Tidak. Aku sangat berharap dia bertemu dengan Pendekar Kera Sakti di sini! Jangan biarkan dia pergi dan tersesat, hingga tidak bertemu dengan Pendekar Kera Sakti. Terlalu bodoh kalau aku membiarkan dia pergi begitu saja, walau sebenarnya aku bisa punya kesempatan untuk lari dan bersembunyi. Kalau dia masih hidup dengan tombak pusakanya, dia tetap akan menjadi ganjalan ketenangan hidup kita di mana saja! Jadi, dia harus mati.
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

695. Part 2

"Itulah aku yang sekarang, Dadung Amuk!""Tapi aku buk... buk... bukan Dadung Amuk!""Omong Kosong! Ha ha ha...! Aku tak bisa kau tipu dengan kepura-puraanmu. Kau adalah Dadung Amuk! Kau tidak banyak berubah dan tetap berwatak pura-pura bodoh seperti dulu saja! Walaupun kau tanpa tambang pusakamu itu, tapi aku tetap bisa mengenali dirimu, Dadung Amuk! Ha ha ha...! O, ya... kau tidak perlu ikut bekerja seperti mereka! Kau bukan orang-orang seperti mereka! Dan... dan kenapa kau bisa jadi selemah ini? Apa yang telah terjadi pada dirimu, Dadung Amuk!"“Tidak... tid... tidak ada apa-apa? Sumpah! Tidak ada apa-apa!""Jujur saja, Dadung Amuk! Aku tahu kau pasti dalam kesulitan! Aku akan ganti menolongmu, Dadung Amuk! Aku harus menolongmu, karena belum satu pun jasa baikmu padaku yang sempat kubalas!" sambil berkata begitu, Hantu Laut menepuk-nepuk pundak Singo Bodong dengan tetap merangkulkan tangannya ke pundak itu. Kadang ia meremas-remas pundak Singo Bo
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

696. Part 3

Cempaka Ungu menambahkan kata, "Di depan dia, kau harus tegas dan kelihatan berilmu tinggi. Dia tak akan berani melawanmu, karena dia merasa berhutang nyawa padamu! Tunjukkan di depan dia bahwa kau adalah Dadung Amuk yang dikaguminya. Biasanya seseorang akan menurut dengan perintah orang yang dikagumi dan disanjungnya!"Ratu Pekat menambahkan kata lagi, "Tapi kau juga jangan kelihatan semena-mena kepadanya, supaya dia tidak berbalik benci kepadamu. Justru tampakkan sikapmu memuji keberhasilannya dalam memiliki Pusaka Tombak Kematian itu, biar dia semakin salut padamu. Tapi juga jangan terlalu merendahkan diri di depannya, supaya kau tetap dihormati olehnya.""Bagaimana... bagaimana kalau dia tahu bahwa aku bukan Dadung Amuk yang sebenarnya?"“Tidak mungkin!" sahut Cempaka Ungu. "Kau mengaku sebagai Singo Bodong saja dia tetap ngotot dan menganggapmu Dadung Amuk!""Ya. Kurasa dia tidak akan mengetahui bahwa kau adalah bukan Dadung Amuk. Dia tetap aka
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

697. Part 4

"Karena ratu menyuruhku bilang begitu padamu.""Jadi, kau diperalat oleh Ratu Pekat?""Hmmm... anu... begini... bukan diperalat. Ratu sebenarnya menaruh hati melihat keperkasaanmu. Tapi dia tidak ingin kehilangan daya tarik terhadapmu jika kamu masih menempati kamar pribadinya. Jadi, dia ingin agar aku menyampaikan isi hatinya, bahwa dia tak mau kehilangan rasa tertarik kepadamu. Jika kau tetap menempati kamar pribadinya, dia akan kecewa dan rasa tertarik padamu berkurang, bahkan bisa hilang. Dia takut kehilangan hal itu, Hantu Laut! Jadi saranku, jangan kecewakan dia supaya dia semakin kagum dan tertarik padamu!""Ha ha ha ha...! Ya, ya... aku tahu maksudnya! Aku akan turuti saranmu itu!"Singo Bodong merasa lega, ternyata ia bisa bicara tanpa menimbulkan kecurigaan Hantu Laut. Lalu, ia berkata lagi sambil duduk di bangku taman samping istana. "Sebenarnya sudah lama aku ingin melawan sang ketua!""O, ya! Kalau begitu kita memang sangat cocok berte
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

698. Part 5

Pada waktu prajurit itu belum tiba di istana, Singo Bodong sudah hampir membawa lari tombak pusaka tersebut. Tapi ketika ia didesak terus untuk memainkan satu jurus tombak oleh Hantu Laut, dan ia kibaskan tombak itu dengan sembarangan, Hantu Laut sempat terpental dan Singo Bodong pun cepat melepaskan tombak itu. Karena dari ujung tombak keluar sinar kilat biru yang segera melesat dan mengenai sebuah pohon.Pohon itu langsung hancur dari ujung sampai akarnya. Singo Bodong yang kaget, juga terpental karena ledakan pohon, dan tombaknya terlepas jatuh. Bahkan hampir-hampir kilatan cahaya biru itu mengenai Cempaka Ungu yang bersembunyi tak jauh dari pohon yang meledak itu. Karena takutnya, Singo Bodong gemetar dan segera mengambil tombak itu lalu menyerahkannya kembali kepada Hantu Laut sambil berkata dalam kepolosan asli Singo Bodong. "Mmma... maaf, aku tidak sengaja! Sungguh aku tidak sengaja, Hantu Laut! Ak... aku... aku tidak tahu kalau benda ini bisa keluarkan cahaya biru pet
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

699. Part 6

Orang-orang yang mengerjakan perbaikan Kapal Neraka itu berhenti bekerja. Mereka memandangi suatu ketegangan yang terjadi di bawah pohon kelapa yang meliuk agak rendah ke pantai. Ketegangan itu terjadi antara Hantu Laut dan Gagak Neraka. Sedangkan Tabib Akhirat dengan dinginnya berdiri agak jauh dari mereka."Aku mendengar kabar kurang enak dari seseorang tentang dirimu, Hantu Laut!""Kabar tentang aku beranak!""Kabar kurang enak!" tegas Gagak Neraka."O, kabar kurang enak! Ya, mungkin saja!""Kau membunuh Tapak Baja?""Betul! Aku yang membunuhnya!""Kau mau memberontak kepada sang ketua?""Betul! Aku akan membunuh sang ketua!" jawab Hantu Laut tanpa tedeng aling-aling lagi, artinya secara blak-blakan dia berkata apa adanya."Sayang sekali sikapmu berbalik begitu, Hantu Laut! Padahal aku baru mau usulkan pada ketua untuk mengangkat kamu menjadi pengawal pribadiku!""Aku tak sudi! Mau apa kau!" tantang Hantu Laut.
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more
PREV
1
...
6869707172
...
105
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status