Home / Pendekar / Pendekar Kera Sakti / Chapter 681 - Chapter 690

All Chapters of Pendekar Kera Sakti: Chapter 681 - Chapter 690

1041 Chapters

680. Part 5

"Dalam keadaan seperti itu, dia tidak mempan diserang dengan senjata apa pun! Jangan lakukan lagi, nanti malah mencelakai diri kita sendiri, Dewa Racun!" bisik Badai Kelabu.Sementara itu, kulit tubuh Pendekar Kera Sakti semakin memerah. Urat-uratnya kian bertonjolan. Kedua tangannya telah menggenggam kuat-kuat di kanan kiri. Tapi kakinya masih tegar berdiri dan kokoh menahan daya sedot dari lawannya. Namun beberapa saat kemudian, Pendekar Kera Sakti itu menyentakkan kedua tangannya kedepan,“Balasasra! heaaaa!”Baraka memukulkan gelang dikedua tangannya hingga menimbulkan suara yang cukup kuat.“Bang!!!”.Gelombang tenaga dalam yang dahsyat memancar keluar dari kedua gelang tangan yang diadu oleh Baraka.Wuusss...!Tubuh Perwira Mayat Hidup terlempar tinggi-tinggi akibat sentakan kedua gelang tangan Pendekar Kera Sakti itu. Dan ketika itulah, Pendekar Kera Sakti segera melepaskan 'Pukulan Inti Panas', yaitu se
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

681. Part 6

"Kalll... kaaal... kaal... kalau begitu, orang tersebut akan hidup selama-lamanya?""Bukan begitu artinya! Orang itu akan mati apabila sudah tiba saatnya untuk mati! Jika belum waktunya garis kehidupan menentukan ia mati, maka walaupun mati beberapa kali, itu hanya suatu kecelakaan biasa yang bisa membuatnya hidup lagi. Kematian di luar kodrat ibarat bagi kita adalah pingsan karena sesuatu hal. Orang pingsan bisa bangkit lagi, bukan? Nah, demikian pula orang yang punya ilmu seperti Jangkar Langit!""Jad... jad... jadi, bagaimana untuk mengalahkan orang yang punya ilmu seperti itu, terutama jika ia adalah orang sesat dan jahat, tentunya sangat sulit untuk dibunuh!""Memang sulit!" jawab Baraka sambil tersenyum, "Tapi jika garis ketentuan hidupnya sudah mencapai pada titik kematian, secara sengaja atau tidak sengaja, seseorang bisa saja membuatnya mati selama-lamanya. Entah dengan cara bagaimana dan dalam keadaan mati yang seperti apa, kita tidak tahu! Setiap oran
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

682. Part 7

"Rupanya kau memang sengaja ingin adu ilmu kesaktian denganku, Bocah Kadal!""Aku tidak bermaksud begitu, tapi aku siap jika kau inginkan!""Kau tidak terkejut sedikit pun melihat aku bangkit lagi!""Itu permainan anak kecil! Tetanggaku punya anak, dan anaknya juga bisa bangkit lagi dari kematiannya! Itu hanya permainan anak-anak saja, tak perlu membuatku terheran-heran!""Kalau begitu, kutunjukkan jurus mautku yang bisa membuatmu terperangah dan terheran-heran! Hiaaaat...!"Perwira Mayat Hidup melompat bagaikan terbang ke arah haluan. Pendekar Kera Sakti segera melompat juga menyongsong gerakan terbang lawannya. Tapi tiba-tiba tubuh Perwira Mayat Hidup berhenti di udara tanpa beralaskan apa pun. Ia berdiri menghadang gerakan Baraka ke arahnya, lalu dengan cepat ia sentakkan tangannya yang mengeluarkan cahaya kuning itu.Clapp...!Baraka cepat kibaskan tangan dan sinar kuning itu tepat mengenai suling mustikanya.Tabb...! Wuttt
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

683. Part 8

Dan Hantu Laut segera mengenali orang itu. "Rupanya kau yang datang dan menghambat perjalananku ke Pulau Beliung, Jangkar Langit!""Ya. Aku yang datang, menuntut kematian adikku si Talang Sukma, dan merebut kembali Pusaka Tombak Kematian-ku itu!" kata Jangkar Langit dengan tegas. Lalu serta-merta Jangkar Langit sodokkan tangannya ke depan sebagai sodokan jarak jauh ke arah dagu lawannya.Wuttt!"Serahkan tombak itu! Kau tak akan bisa membunuhku, Hantu Laut!"Hantu Laut tersedak keras, mulutnya ternganga, muncrat darahnya dari mulut itu. Ia cepat berdiri mengambil keseimbangan badannya yang gemuk itu. Ia terhuyung-huyung dan hampir saja jatuh, untung tombak di tangannya cepat digunakan untuk menahan tubuh, hingga ia tak sempat jatuh.Jangkar Langit cepat menyerang kembali lawannya dengan pukulan tenaga dalam dari jarak lima langkah.Wuttt...!Tapi saat itu Hantu Laut cepat putarkan tombak di atas kepalanya, lalu keluarlah sinar hijau m
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

684. Part 9

Hal itu membuat si Golok Makam palingkan wajahnya memandang Loh Gawe, lalu serukan kata dari haluan, “Tahanlah dulu nafsumu, Loh Gawe! Aku percaya Kapal Neraka itu berlayar ke Pulau Beliung! Di sana kita pasti akan bertemu dengan Hantu Laut, dan kita bisa tanyakan kepadanya siapa yang membunuh kakakmu si Tapak Baja itu. Apakah orang-orangnya Resi Kidung Sentanu, atau muridnya si Jangkar Langit! Sebab kulihat mayat Talang Sukma, adik Jangkar Langit, ada di Pulau Kidung juga!""Apakah mungkin orangnya Resi Kidung Sentanu ada yang masih hidup dan bisa mengalahkan kakakku, Tapak Baja itu!" suara Loh Gawe lebih besar dan bernada seperti orang menggeram dalam gerutuan."Setahuku, Kidung Sentanu mempunyai anak angkat yang bernama Lembu Ireng. Tadi tak kulihat mayat Lembu Ireng di antara mayat-mayat penduduk Pulau Kidung! Jadi jelas, Lembu Ireng belum terbunuh oleh Tapak Bajai""Kalau begitu kita cari si Lembu Ireng itu dulu!""Jangan, Loh Gawe! Tugas kita
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

685. Part 10

Sinar hijau selalu digunakan Hantu Laut untuk melindungi dirinya dari serangan Jangkar Langit. Sedangkan Jangkar Langit sendiri tahu, bahwa sinar hijau yang keluar dari tombak yang diputar-putarkan itu memang sulit ditembus oleh jurus apa pun.Tanpa disadari oleh keduanya, pertarungan itu mulai terlihat oleh sebuah perahu berlayar biru dengan simbol tengkorak dan tujuh mata rantai yang berwarna putih. Perahu itulah yang membawa Loh Gawe dan si Golok Makam untuk mendekati Kapal Neraka."Loh Gawe...! Lihat Kapal Neraka itu!" kata Golok Makam. "Sepertinya Hantu Laut sedang bertempur menghadapi tokoh tua berpakaian serba putih itu!"“Tak salah lagi, dialah si Jangkar Langit!" geram Loh Gawe dengan mata mulai membuas penuh nafsu membunuh. "Dekati terus kapal itu! Kita hajar si Jangkar Langit dari sini!"Loh Gawe melayangkan pukulan jarak jauhnya yang berwarna merah membara. Sasarannya adalah punggung Jangkar Langit yang sedang menghadapi tebasan-tebasan
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

686. Part 11

"Aku tak jelas dengan maksud kata-katamu, Hantu Laut!" kata Golok Makam."Kau dipanggil sang ketua agar segera menghadap!""Aku tidak mau!" jawab Hantu Laut. "Jika sang ketua punya kepentingan denganku, biarlah dia yang menghadapku kemari!""Lancang sekali mulutmu, Hantu Laut!" sentak Loh Gawe dengan dada bergemuruh. Wajahnya pun menjadi tegang. "Apa maksudmu bicara begitu, Hantu Laut? Apakah kau ingin menentang sang ketua? Kau tak takut dibunuhnya!""Ha ha ha ha...!" Hantu Laut tertawa, Loh Gawe segera bernapas lega, karena menyangka itu tadi hanya kelakar Hantu Laut saja. Mereka tersenyum pahit sambil memandangi apa yang dilakukan Hantu Laut. Rupanya Hantu Laut mengangkat mayat Jangkar Langit dan dilemparkannya ke laut. Tapi mayat itu jatuhnya ke perahu berlayar biru."Hei, mayat itu jatuh di perahuku!" kata Golok Makam. Tapi Hantu Laut tidak peduli. Bahkan dengan menggunakan ujung tombak ia putuskan tambang penambat perahu itu, hingga kini perah
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

687. Part 12

Kepergian Loh Gawe bukan sekadar kepergian seorang bawahan yang ingin melapor kepada atasannya. Hantu Laut tahu, Loh Gawe ketakutan menghadapi dirinya bersama Pusaka Tombak Kematian. Karenanya, Hantu Laut semakin bangga atas kekuatan dirinya, dan kian besar tekadnya untuk menundukkan Ratu Pekat di Pulau Beliung. Layar hitam bergambar tengkorak dengan tujuh rantai itu terlihat dari pantai Pulau Beliung. Waktu itu, Singo Bodong sedang dilatih jurus-jurus silat oleh orang berpakaian serba putih, bahkan ikat rambutnya yang pendek itu pun juga berwarna putih, padahal rambutnya sendiri sudah putih, bahkan alas kakinya pun dari sandal bertali putih. Agaknya orang ini menyukai warna putih, sehingga pantas ia menamakan dirinya sebagai Jalak Putih.Ketika menerangkan jurus gerakan cepat, Jalak Putih menancapkan gagang tombaknya ke pasir pantai. Tombak berujung bulan sabit yang berkilauan tajamnya itu berdiri dengan tegak dalam jarak lima kaki darinya.Singo Bodong sedang meniruk
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

688. Part 13

"Apa... Baju?""Maju, kataku!" bentak Penghulu Petir. Tapi suara bentakan itu membuat si Latah Lidah kaget dan berseru, "Maju! Iya, iya... maju. Ciaaat...!"Si Latah Lidah tahu-tahu melayang dan menerjang Hantu Laut dengan tendangan terbangnya. Senjata pisau besarnya dicabut dan digunakan untuk membabat kepala Hantu Laut.Wutt...!Hantu Laut merendahkan badan menghindari tendangan kaki si Latah Lidah, ia melihat bayangan Latah Lidah di pasir pantai, lalu sambil memutar setengah jongkok ia goreskan tombak itu di pasir.Bruss...!"Aahk...!"Latah Lidah terpekik, jatuh tubuhnya dengan bersimbah darah. Rupanya ia terluka lebar dari pinggang kanan sampai ke pundak kiri. Isi perutnya nyaris keluar karena lebarnya luka. Tentu saja hal itu membuat si Latah Lidah kejang-kejang beberapa saat, kemudian tersentak dalam hembusan napas panjang, dan diam tak bergerak lagi.Jalak Putih dan Penghulu Petir terkejut melihat si Latah Lidah dalam s
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

689. Part 14

Blarrr...!Terjadi ledakan dahsyat dari benturan dua cahaya biru itu. Pangeran Berdarah dan Hantu Laut sama-sama saling terpental ke belakang. Bahkan Penghulu Petir pun jatuh kelabakan hampir membentur batu kepalanya akibat hentakan gelombang yang keluar dari ledakan tadi. Sedangkan Tengkorak Terbang yang berbadan kurus tanpa daging ibaratnya, tersentak dan jatuh menabrak Singo Bodong.Bruss...!Hantu Laut cepat berdiri sambil berpegangan pada tombak yang pangkalnya menancap di pasir. Sedangkan Pangeran Berdarah masih terpaku dalam keadaan setengah berlutut, ia mengeluarkan darah dari mulutnya, sementara keris pusaka yang tadi memancarkan sinar biru itu dalam keadaan patah menjadi dua bagian."Luar biasa kekuatan dahsyat dari tombak itu," pikir Pangeran Berdarah. "Pantas kalau Guru sangat wanti-wanti untuk tidak gegabah menyerang orang yang bersenjatakan Pusaka Tombak Kematian! Tapi, bagaimanapun juga aku harus membalas kematian Guru!"Baru saja Pa
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more
PREV
1
...
6768697071
...
105
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status