Home / Pendekar / Pendekar Kera Sakti / Chapter 651 - Chapter 660

All Chapters of Pendekar Kera Sakti: Chapter 651 - Chapter 660

1041 Chapters

650. Part 13

Tubuh Dewa Racun melengkung ke depan. Punggungnya robek, darah keluar menghitam di rompi bulunya yang juga robek bagai habis digores dengan benda yang amat tajam itu. Dewa Racun limbung menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya."Mampus kau tikus busuuuk...!" teriak Tapak Baja sambil melompat dan hendak menancapkan tombak itu ke punggung Dewa Racun. Pendekar Kera Sakti cepat-cepat melepaskan pukulan jarak jauhnya. Namun, sebelum pukulannya terlepas, tiba-tiba tubuh Tapak Baja tersentak dan terlempar jauh hingga membentur pohon yang dipakai duduk bersandar oleh Hantu Laut.Begggh....!"Uuhg...!"Ia memekik kesakitan. "Ada yang menyerang dari persembunyian, Nakhoda!"Plokk...!Wajah berkepala gundul ditampar telak oleh Tapak Baja, lalu ia membentak, "Aku tahu! Aku tak perlu saranmu!"Hantu Laut tak berani bicara lagi. Ia segera bangkit dan berniat menyerang Dewa Racun yang terluka parah, sedang merangkak mendekati Badai Kelabu. Tetapi tang
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

651. Part 14

"Aku hanya ingin melihat, siapa orang yang menyerang Tapak Baja dari tempat persembunyiannya! Karena saat aku hendak membawamu pergi, Tapak Baja sedang terdesak oleh serangan berilmu tinggi," ucap Pendekar Kera Sakti.“Tak perlu. Tak perlu, Baraka! Sebaiknya kita tinggalkan saja mereka dan cepat menuju Pulau Hitam. Guruku pasti sangat membutuhkan kamu dan menunggu-nunggu kedatangan kita!""Sebentar saja aku ke sana! Secepatnya aku kembali!""Aku takut kau jadi sasaran kemarahan Tapak Baja, Baraka!""Aku ada di persembunyian pertama. Tidak akan turun!"Badai Kelabu merasa tak mungkin bisa mencegah kemauan Pendekar Kera Sakti yang sangat keras itu. Akhirnya ia hanya berpesan, "Hati-hati, Baraka! Tak perlu ikut turun seperti aku tadi!""Mudah-mudahan keadaannya begitu!" jawab Pendekar Kera Sakti, lalu segera keluar dari gua itu melalui tepian tebing karang.Dengan gesit Baraka melompat dari batu ke batu, dan dalam waktu singkat ia
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

652. Part 15

Kejap berikutnya Talang Sukma menarik tongkatnya ke belakang, tapi tangan kirinya menyentak ke depan seperti orang melemparkan sesuatu dari telapak tangannya. Ternyata dari telapak tangan kirinya itu keluar tenaga dalam yang berasap biru. Tenaga itu melesat tanpa wujud ke arah Tapak Baja, membuat Tapak Baja segera menyilangkan tombak itu ke samping. Tombak itu dipegang dengan dua tangan dan keluarlah loncatan api biru bagaikan petir menyambar tongkat Talang Sukma setelah terlebih dulu menembus tenaga dalam yang meluncur ke arahnya.Blluub....! Tarrr....!Talang Sukma melompatkan badan ke kanan. Kayu tongkatnya yang putih menjadi hitam di bagian tengahnya, tapi belum patah. Kayu itu terkena kilatan cahaya biru yang terasa menyengat di telapak tangan Talang Sukma. Hampir saja tangan itu melepaskan genggaman pada tongkatnya. Segera tongkat itu dipegang oleh tangan kiri dan tangan kanan mengibas ke samping, memercikkan sinar merah berbintik-bintik menerjang Tapak Baja.
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

653. Part 16

"Akan kudukung usahamu itu! Akan kubantu! Tapi serahkan pusaka itu kepada pemiliknya!" bujuk Baraka.“Tidak bisa! Tanpa pusaka ini aku lemah dan tidak punya kekuatan apa-apa! Aku harus tunjukkan kepada Siluman Selaksa Nyawa, bahwa aku bisa menggantikan jabatan Tapak Baja sebagai Nakhoda Kapal Neraka yang mampu memusnahkan lawan dalam sekejap. Pertama-tama akan kuhancurkan dulu penguasa Pulau Beliung, sebagai perintah lanjutan dari Siluman Selaksa Nyawa. Setelah itu kuhancurkan pulau-pulau lainnya, dan yang terakhir Siluman Selaksa Nyawa sendiri akan kuhancurkan seperti aku menghancurkan isi tubuh Tapak Baja!""Dengar, Hantu Laut...!""Jangan mendekat! Kutancapkan tombak ini ke tanah, kalian akan mati menghirup udara beracun!"Dewa Racun ingin bergerak melemparkan pisaunya yang selalu ada di samping kanan-kiri, tapi tangan Pendekar Kera Sakti memberi isyarat agar jangan dulu melakukan hal itu, karena ujung tombak sudah menghadap ke tanah. Pendekar Ke
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

654. Part 17

Orang bersenjata trisula kembar di pinggang kanan-kirinya itu punya wajah cantik jelita. Bertahi lalat kecil di atas bibir kirinya, bangir hidungnya, memiliki bola mata indah, lentik pula bulu matanya. Rambutnya yang panjang, hitam bersih, dan lembut tergerai selewat punggung, dikat dengan kain warna biru muda. Di atas telinga kirinya tersemat sekuntum bunga kamboja warna putih kekuning-kuningan. Menambah manis paras wajahnya. Jalannya melenggok saat ia mendekati Badai Kelabu yang terkapar di jalanan. Tapi kejap berikut orang itu tersentak kaget dan terlonjak ke belakang ketika Badai Kelabu tiba-tiba membentak."Hiaaat...!" sambil kakinya menyambar ke samping, dan tubuh pun berputar, tangan menyentak di tanah, badan terangkat dan kini ia berdiri tegap di depan orang berjubah merah jambu itu."Babi, monyet, kodok, kuda, kambing...!" orang berjubah merah jambu itu memaki dengan menyebutkan banyak binatang karena rasa kagetnya tadi. Tangannya melambai-lambai gemulai setia
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

655. Part 18

Tiba-tiba keduanya sama-sama sentakkan kaki dan melayang di udara. Tanjung Bagus melebarkan kedua tangannya dengan telapak terbuka ke depan, Badai Kelabu meletakkan telapak tangannya yang kanan ke bawah ketiak dengan jari mengarah ke bawah, sedangkan tangan kirinya maju ke depan siap menangkis pukulan lawan.Tubuh mereka saling berbenturan di udara. Tangan kiri Badai Kelabu mengibaskan pukulan tangan kanan Tanjung Bagus, tapi tangan kiri Tanjung Bagus berhasil menghantam dada kanan Badai Kelabu, dan tangan kanan Badai Kelabu masuk ke tengah dada Tanjung Bagus.Buhgg...! Behgg...!Tubuh mereka saling dorong, sama-sama terpental ke belakang. Lalu keduanya sama-sama mendaratkan kaki di tanah dengan kaki merendah, dan badan sama-sama sedikit melengkung ke depan.Badai Kelabu tampak memucat, demikian pula Tanjung Bagus. Keduanya sama-sama tak bicara dalam tiga helaan napas. Tapi mata mereka saling beradu pandang tanpa berkedip. Kejap berikut terlihat ada darah
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

656. Puri Gerbang Kayangan

NlNI PASUNG JAGAT segera turun dari tempat yang tinggi itu. Gerakan turunnya bersalto satu kali. Jubahnya berkelebat bagaikan hembusan angin gelap. Ketika ia mendaratkan kakinya di tanah, jubahnya masih bergerak melambai turun bagaikan sayap seekor garuda. la berdiri dengan tegak, sambil tetap berpegang pada tongkat melengkung setinggi telinganya.Badai Kelabu pasang kuda-kuda dengan penuh waspada. Tangan kanannya sudah terangkat di atas kepala, telapak tangannya terbuka menghadap ke depan, tangan kirinya sedikit terlipat di depan dada, sebagai persiapan menangkis serangan mendadak dari depan."Hi hi hi hi...," Nini Pasung Jagat tertawakan gaya siaga dari lawannya. "Untuk apa kamu bersiap menggunakan kuda-kuda seperti itu, Badai Kelabu? Apakah kamu pikir kamu bisa mengalahkan diriku? Apakah kamu pikir kamu bisa mematahkan seranganku?""Majulah kalau kau ingin mencoba ilmuku, Nini Pasung Jagat!""Hi hi hi hi...! Gurumu saja tunduk di depanku, apalagi kamu
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

657. Part 2

Blarrr...! Blarrr...!Tiba-tiba dua gulungan asap itu pecah dan menimbulkan ledakan yang mengguncang bumi. Pohon-pohon bergetar, daunnya berguguran. Tubuh Badai Kelabu pun terhempas bagai dilemparkan oleh tangan raksasa. Hampir saja ia membentur gugusan batu jika tidak segera berkelit lalu berguling di rerumputan.Di atas tanah tinggi, Tanjung Bagus tersentak. Duduknya sampai terlonjak ke atas dan ia memekik latah. "Kambing, kucing, kodok, jangkrik, babi ngepet...! Suara apa itu tadi, ya...!"Ia menjadi tegang dan ketakutan. Buru-buru ia menelungkupkan diri dengan kepala sedikit tersumbul mencari tahu penyebab suara ledakan yang menggelegar itu. Sedangkan Nini Pasung Jagat terkesiap beberapa saat lamanya, ia terbungkam mulutnya dan berhenti bergerak bagaikan patung. Tapi matanya memandang kepulan asap yang membubung tinggi akibat dua ledakan jurus 'Rembulan Berdarah'nya itu.Dalam hatinya ia membatin, "Keparat mana yang bisa meledakkan jurus 'Rembulan Ber
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

658. Part 3

"Hiaaaat...!" tiba-tiba terdengar pekikan keras melayang melewati kepala Nini Pasung Jagat. Rupanya Tanjung Bagus tak sabar melihat lagak Melati Sewu yang beberapa waktu lalu hampir merenggut nyawanya dalam satu pertarungan di tepi pantai. Tanjung Bagus telah mencabut dua trisulanya. Satu dimainkan dalam keadaan berputar, satu lagi cepat ditusukkan ke dada Melati Sewu. Tapi dengan cekatan Melati Sewu miringkan badan sehingga tusukan itu mengenai tempat kosong. Seketika itu juga tangan Melati Sewu menghantam dalam gerakan menyamping.Buhggg...!Cukup kuat pukulan menyamping dari Melati Sewu. Kena telak di bawah pundak kiri Tanjung Bagus. Pukulan itu membuat Tanjung Bagus memekik tertahan dengan langkah tersentak mundur dua tindak. Tapi ia cepat tegakkan kepala dan kedua trisulanya diadukan di atas kepala.Trangng...!Perpaduan dua trisula itu menimbulkan loncatan api biru yang segera menyambar Melati Sewu."Hiaaat...!"Melati Sewu mencabut pe
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

659. Part 4

Mereka segera lupakan hal itu, karena Tanjung Bagus punya kebiasaan latah. Tapi seringainya menandakan seringai kesakitan yang sungguh-sungguh. Aneh juga, jika gerakan itu hanya karena latah, tak perlu Tanjung Bagus menyeringai kesakitan, juga tak perlu mulutnya mengeluarkan darah kental. Pendekar Kera Sakti tetap tersenyum kalem memandangi Nini Pasung Jagat.Yang dipandangi heran juga dalam hatinya. Pendekar Kera Sakti segera berkata, "Mengapa tak kau gunakan pukulan 'Rembulan Berdarah'! Mungkin pukulan 'Rembulan Berdarah' bisa membuatku bergeser dua tindak!""Manusia sombong! Untuk membuatmu bergeser dua tindak, tak perlu menggunakan jurus 'Rembulan Berdarah'. Cukup dengan menggunakan pukulan 'Iblis Menjilat Karang', kau akan terlempar mundur lima tombak lebih jauhnya!"Pendekar Kera Sakti tertawa pendek. "Pukulan macam apa itu? 'Iblis Menjilat Karang', jelas itu pukulan iblis kurang kerjaan!"Merasa diremehkan, Nini Pasung Jagat segera sentakkan tangan
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more
PREV
1
...
6465666768
...
105
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status