***Sore hari, Anggun memasuki rumahnya dengan langkah cepat, ekspresinya penuh dengan kemarahan yang tak terbendung. Wina, ibunya, dan Tony, ayah tirinya, menyambutnya dengan kebingungan melihat gelagat Anggun."Ayah, Ibu, kenapa kalian duduk di sini?" seru Anggun, suaranya bergema di dalam ruangan.“Kami sedang berdiskusi, Nak,” balas Wina, “Kenapa wajahmu ditekuk? Ada masalah di tempat kerjamu?”Anggun menggelengkan kepalanya, ia menghela napas panjang,"Aku bingung dengan apa yang Kinan pikirkan kemarin malam, Dia seolah mengejekku karena mendapatkan suami yang sempurna! Dia seolah pamer dan menunjukkan kebahagiaan rumah tangganya! Tadi malam aku benar-benar kesal padanya!"Wina terkejut melihat betapa kesalnya Anggun, padahal di masa lalu, Anggun tak peduli, hanya akhir-akhir ini saja putrinya kesal karena Kinan.Tony mencoba menenangkan Anggun, "Tenanglah, Nak. Mungkin ini hanya kesalahpahaman. Ayah yakin Kinan tidak bermaksud seperti itu dan kemarin Kinan menyambut kita dengan h
Baca selengkapnya