*** “Bagaimana hari ini? Apa kamu sudah lelah?” tanya Kinan. “Aku ini seorang pria, Kinan. Bagaimana bisa aku lelah?” Kinan tersenyum menatap Ludwig, “Kalau begitu, sebelum pulang, aku mau membelikan sesuatu untuk Bu Inah, aku ingin membeli tas untuknya, aku melihat tasnya sudah rusak dan banyak jahitannya.” “Belilah, beli yang terbaik. Bu Inah selalu ada di sisiku, tapi aku tidak pernah memberikannya hadiah,” balas Ludwig. “Tapi aku mau membelikannya pakai uangku, jadi… “ “Pakai punyaku saja, uangku ada hak kamu sebagai istri, jika kamu mau membeli apapun, beli saja,” tukas Ludwig. “Punyaku sudah lebih dari cukup, kita beli buat Bu Inah saja, ya! Ah, bagaimana dengan anak bungsunya yang masih kuliah? Aku mendengar anaknya itu membutuhkan tas untuk kuliah juga, katanya sudah sobek.” Ludwig mengangguk, “Ayo, kita beli saja untuk mereka, kamu pilih saja, berapapun harganya tidak masalah.” Kinan tersenyum, ia dan Ludwig bergandengan tangan masuk ke salah satu toko tas yang ada d
Read more