Home / Pernikahan / Istri Ketiga / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Istri Ketiga: Chapter 61 - Chapter 70

86 Chapters

62. Mawwadah Bersamamu

***Waktu menunjukkan jam dua dini hari, Kinan bangun dalam tidurnya dan ia melihat ke sampingnya, melihat pria yang saat ini telah menjadi suaminya tidur terlelap dengan tenang. Kinan tersenyum menatap teduhnya wajah suaminya itu. Bahkan sampai detik ini, ia tidak menyangka kalau Allah memberinya takdir seperti ini, awalnya ia menikah karena dipaksakan, tapi pada akhirnya saat ia ikhlas dan menerima semua itu, kebahagiaan yang ia pikir mustahil berada dalam genggamannya. Kinan tidak akan melepaskannya, bahkan untuk masa lalu sang suami nanti tidak akan bisa mengalahkannya.Kinan membelai lembut wajah Ludwig, setiap fitur pria itu sempurna. Siapapun akan jatuh hati dengan paras yang rupawan seperti suaminya dan ia mendaratkan ciuman lembut di kening Ludwig.“Aku mencintaimu karena Allah, Ludwig von Schlossberg. Aku telah menjaga segala kehormatanku, menjaga pandanganku dan tak pernah tersentuh oleh pria manapun dan semua itu kujaga untukmu, suami yang telah Allah pilihkan,” bisik Kin
Read more

63. Kita ini Satu

***Leonardo tertawa puas dan ia menatap tajam ke arah Anne, “Kenapa? Apa kau mau mengelaknya?” tanyanya sengaja.Anne terus berkelit, mengulangi bahwa dia tidak bersalah dan tidak takut pada ancaman Leonardo. "Aku tidak pernah melakukan kesalahan," katanya dengan tegas, mencoba meyakinkan dirinya sendiri sebanyak yang dia lakukan pada Leonardo. "Dan aku tidak takut dengan ancamanmu."Leonardo tersenyum licik, seolah menikmati momen ketika dia bisa menguasai situasi. Dengan langkah berani, dia membuka ponselnya dan memutar rekaman suara yang menampilkan Anne, mengungkapkan penyesalannya yang mendalam karena meninggalkan Ludwig di masa lalu. Dan dalam rekaman suara itu Anne mengatakan menikahi Kendrick itu karena terpaksa dan tidak ada perasaan cinta sedikitpun pada suaminya.Mendengar rekaman itu, Anne terdiam, matanya memperlihatkan ketidakpercayaan dan kepanikan yang dalam. Dia tahu bahwa rahasia yang dia sembunyikan telah terbongkar, dan itu bisa menghancurkan segalanya yang dia ba
Read more

64. Berapa Anak yang Ingin Kita Miliki?

***Di dalam ruangannya yang mewah, Leonardo duduk di kursi kulitnya yang empuk, menatap ponselnya dengan serius. Saat telepon berdering, dia segera mengangkatnya."Halo, kau sudah mengikutinya dan apa yang kau temukan?" tanya Leonardo, suaranya penuh dengan otoritas dan ketegasan."Saya sudah mengikutinya sesuai dengan perintah anda. Dia sudah tiba di Jerman, Tuan," suara di ujung telepon melaporkan dengan cepat.Leonardo mengernyitkan keningnya. "Lakukan apa yang saya perintahkan. Saya ingin setiap langkahnya diamati. Jangan lewatkan apa pun. Saya ingin tahu segalanya tentang keberadaannya, siapa yang dia temui, apa yang dia lakukan. Paham?""Paham, Tuan. Kami akan terus memantau dan memberi Anda laporan rutin," jawab orang tersebut."Bagus," kata Leonardo, sebelum mengakhiri panggilan.Dengan mata yang berkilat, Leonardo memperhatikan layar ponselnya, memikirkan langkah-langkah selanjutnya dalam rencananya. Dia tidak akan membiarkan Ludwig mengambil alih warisan keluarganya
Read more

65. Setelah Belasan Tahun

***Langkah Kinan dan Ludwig melintasi pintu masuk mansion mewah milik keluarga Schlossberg menghasilkan ketukan yang bergema di dalam hati mereka. Mereka berdua menatap kediaman megah itu dengan perasaan campur aduk. Bagi Ludwig, ini adalah kembali ke dunia lama yang pernah ditinggalkannya belasan tahun yang lalu, sementara bagi Kinan, ini adalah pertemuan dengan keluarga besar suaminya yang mungkin tak akan pernah ia bayangkan sebelumnya. Ia bahkan tidak menyangka akan terlibat dalam urusan keluarga bangsawan yang rumit.Semua orang menatap kedatangan mereka. Ludwig memancarkan karisma yang luar biasa, pesona seorang bangsawan benar-benar terpancar dari dirinya. Bahkan sebagian besar anggota keluarga Schlossberg tak bisa menyembunyikan kekagumannya. Mereka terkesima melihat perubahan besar yang dialami Ludwig, dari sosok yang mereka kira pecundang yang pernah meninggalkan negara Jerman lebih dari sebelas tahun yang lalu, kini menjadi pria yang begitu kuat dan dominan. Ya, Ludwig yan
Read more

66. Mutiara yang Berharga

***Dalam sorot mata Anne, terpancar campuran antara kegembiraan dan kekhawatiran yang tak terucap. Pesan dari asistennya menimbulkan gejolak di dalam hatinya. Setelah bertahun-tahun berlalu, akhirnya Ludwig telah kembali, dan dengan cepat, kenangan tentang masa lalu kembali menghampirinya. Ia tak sabar untuk melihat pria itu dan menyapanya.“Ia sudah tiba di Jerman? Ludwig...” gumam Anne, matanya menerawang ke dalam jauh, mencoba memahami perasaannya yang rumit. “Apakah dia benar-benar datang kemari?”Asistennya tidak melebih-lebihkan. Anne tahu, ketika Ludwig kembali, dia pasti akan menjadi pusat perhatian, bukan hanya bagi dirinya, tapi bagi semua orang yang pernah mengenalnya. Dan kehadiran Ludwig di kediaman keluarga Schlossberg pasti menjadi sorotan utama. Apalagi sang asisten mengatakan wajah Ludwig sudah seperti semula lagi, mulus tanpa ada cacat lagi.“Aku harus melihatnya,” ucapnya, suara hatinya terdengar rag
Read more

67. Tidak Perlu Berpura-pura Kuat di Depanku

***Anne merasa kesal yang mendalam. Ia memutuskan untuk menemui sahabatnya dan berbicara padanya. Langkahnya tergesa-gesa menuju ruang kerja Maria, dan pertemuan tadi dengan Ludwig yang bersikap dingin padanya membuat kekesalannya semakin memuncak.Setelah menemukan Maria yang sibuk di meja kerjanya, Anne tak ragu untuk langsung mengeluarkan semua yang terpendam di hatinya. “Maria, kamu tahu apa yang terjadi?” ujarnya, wajahnya terlihat kesal.Maria menoleh, terkejut melihat ekspresi Anne. “Ada apa, Anne? Apa ada masalah yang serius?”Anne menatap Maria tajam, “Aku sudah bertemu dengan Ludwig tadi. Dia bersama istri barunya. Bodoh sekali, Maria. Aku bahkan tidak bisa mengerti apa yang dia lihat padanya. Wanita itu bahkan sangat buruk dan level-nya sangat rendah, tidak sebanding denganku! Kenapa bisa Ludwig mau menikahi wanita rendahan seperti itu!”Maria menarik napas dalam-dalam, tahu bahwa Anne bisa menjadi sa
Read more

68. Bagian Terindah dalam Takdir

***Kendrick duduk sendirian di sudut ruang kerja pribadinya rumahnya, meninggalkan kekosongannya melayang-layang di ruangan yang sepi. Bayangan masa lalu yang terus menghantuinya mulai kembali, membawa ingatan yang tidak pernah dia lupakan.Flashback membawa kembali ke masa-masa indah persahabatan dengan Ludwig. Mereka adalah sahabat karib, tak terpisahkan, menaklukkan dunia bersama dengan tawa dan mimpi-mimpi masa depan yang besar. Mereka adalah dua pemuda yang penuh semangat, bersatu dalam tujuan dan cita-cita yang sama.Namun, semuanya berubah ketika cinta datang di antara mereka. Saat itu, Kendrick baru menyadari bahwa Ludwig dan Anne, sahabat baik mereka berdua, telah menjadi sepasang kekasih. Rasanya seperti pukulan telak bagi Kendrick. Dia merasa kecewa, terkhianati, dan marah pada teman baiknya. Tanpa bisa mengendalikan emosinya, dia memilih menjauh dari Ludwig dan Anne, meninggalkan mereka dalam kenyamanan yang menyakitkan.Hingga hari ini, bayangan masa lalu itu masih mengh
Read more

69. Kamu adalah Surgaku

***Dalam ruangan yang megah dan berhias mewah, Ludwig duduk di tengah-tengah para petinggi penting di Jerman. Wajahnya yang tegas dan penuh kepercayaan diri seakan menyiratkan otoritas yang tak terbantahkan. Para petinggi itu tak bisa menahan kagum saat melihat kecerdasan dan kefasihannya berbicara.“Ludwig von Scholossberg, Anda memang luar biasa,” puji seorang pengusaha terkenal. “Sikap bangsawan Anda sesuai dengan keturunan Anda sebagai putra tertua keluarga von Scholossberg.”Ludwig tersenyum rendah hati, namun tetap memancarkan aura kebangsawanan yang melekat pada dirinya. “Terima kasih, Tuan. Namun, saat ini, yang lebih penting adalah masa depan ekonomi Jerman. Kita harus bersatu dan bekerja sama untuk menghadapi tantangan di pasar global.”Diskusi pun dimulai. Ludwig membawa ide-ide segar dan solusi-solusi inovatif untuk mengembangkan ekonomi Jerman. Dia membahas strategi perdagangan internasional, pengembangan teknologi, dan peningkatan infrastruktur. Setiap kata yang diucapk
Read more

70. Istri Terhebat

***Di ruang perjamuan keluarga Schlossberg, ketegangan mencuat di antara dua saudara, Leonardo dan Vincent. Wajah Leonardo memancarkan kemarahan, sementara Vincent terlihat bingung dan sedikit putus asa. Mereka duduk di sisi meja yang berlawanan, dengan tatapan yang saling bertautan."Bagaimana mungkin Ludwig mendapat sambutan yang luar biasa di Jerman? Bagaimana bisa dia diterima kembali dengan begitu baik? Bahkan sudah belasan tahun dia pergi dari negara ini, tapi kenapa masih memuji dia?" tanya Leonardo dengan suara penuh kemarahan.Vincent mencoba menjelaskan, "Kamu tahu sendiri, Leonardo. Ludwig adalah putra tertua keluarga Schlossberg. Dia memiliki pengaruh besar di kalangan petinggi. Siapapun akan ingat kalau Ludwig adalah wajah dari keluarga ini."Namun, Leonardo tidak terima. "Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja! Aku tidak akan membiarkan Ludwig menghancurkan semua rencana kita. Kita harus bertindak sekarang juga!"Vincent mencoba menenangkan saudaranya. "Leonardo, kita ha
Read more

71. Ikatan yang Akan Kujaga

*** Dalam kehangatan ruangan di kediaman Bibi Margaretha yang dihiasi oleh cahaya remang-remang lilin, Kinan duduk di samping Bibi Margaretha di atas sofa yang empuk. Di antara mereka, seutas benang rajutan berwarna hangat melintas dari tangan Kinan, sementara Bibi Margaretha duduk dengan anggun, memandanginya dengan senyum penuh kehangatan. "Kamu ternyata sangat terampil dalam segala hal, Kinan," ucap Bibi Margaretha, matanya bersinar memandang wanita muda di hadapannya. "Bibi sungguh bersyukur Ludwig menemukan pasangan yang tepat dalam dirimu. Ludwig memang membutuhkan wanita yang hebat dalam segala hal, dan semua itu ada dalam dirimu." Kinan tersenyum malu-malu mendengar pujian Bibi Margaretha. "Terima kasih, Bibi," jawabnya sambil terus merajut. "Aku hanya belajar segala hal yang menurutku itu menyenangkan." Bibi Margaretha mengangguk setuju, lalu matanya terlihat berkelana ke jauh, mungkin ke masa lalu yang penuh kenangan. "Di masa lalu, Bibi sangat khawatir tentang Ludwig," u
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status