Pasangan itu sudah sampai di kediaman. Rumah besar dan luas ini tidak berubah, masih indah dan juga enak dipandang tentunya."Wah, Non Livya dan Den Arnesh berkunjung. Selamat datang, silahkan masuk.""Mbok, tolong bawakan barang di bagasi, ya," ucap Livya pada asisten rumah tangga kediaman ini."Baik, Non."Wanita itu tampak ceria, dengan segurat senyum di wajahnya. Dan juga, tangannya masih setia melingkar di lengan kekar suaminya.Arnesh ingin menyingkirkan, tapi tak enak hati karena sedang ada di rumah mertuanya."Akhirnya setelah sekian lama, aku ke sini juga, makasih banyak, Mas," Livya berkata, memecah keheningan karena Arnesh tak kunjung membuka suara. "Ah, kamu malah diem terus. Nggak asik.""Kamu yang terlalu berisik, Liv. Pengang dengar kamu ngomong terus."Livya dan Arnesh naik ke lantai atas, letak kamar Mama Venny. Berhubung beliau sedang tidak sehat hari ini, jadi tak nampak sedari tadi.Sebelum masuk, mengetuk terlebih dahulu. Di ranjang miliknya, Mama Venny tersenyum
Read more