/ Romansa / MENJADI ISTRI USTADZ KAMPUNG / 챕터 91 - 챕터 100

MENJADI ISTRI USTADZ KAMPUNG의 모든 챕터: 챕터 91 - 챕터 100

117 챕터

91. Tentang Kehamilan Raya

“Tolong antar aku ke dokter kandungan.”Permintaan Raya itu langsung terdengar sangat mengagetkan untuk Darwis.Bahkan kedua matanya langsung membeliak tegas.“Apa kamu hamil Ray?”Raya menjawabnya dengan sebuah anggukan pasti.Darwis kemudian malah terkekeh kelu.“Aku benar-benar tak menyangka kamu menyembunyikan banyak hal Ray.”Raya mendesah resah.“Maafkan aku Pak,” gumam Raya pada akhirnya.Nada bicara Raya yang terdengar lemah dan begitu pasrah membuat Darwis malah tak tega.“Apa suami kamu sudah tahu kalau kamu hamil” Darwis menjadi terusik untuk mencaritahu tentang rumah tangga Raya sebenarnya.“Sudahlah Pak aku belum bisa menceritakan itu pada Bapak.” Raya mendesah panjang sembari matanya mulai menyapu ke seluruh penjuru rumah.“Sebelum kita dokter kandungan, kita harus mencari keberadaan bayinya Dania.”Tanpa menunggu lama Raya segera menyisir setiap sudut ruangan di dalam rumah itu, tapi dia dan Darwis tetap tak menemukan keberadaan bayi Dania di sana.“Di mana pria brengs
last update최신 업데이트 : 2024-06-21
더 보기

92. Jangan Merindukan Dia

“Pertanyaan apa Pak?” tanya Raya menjadi penasaran.Raya masih tak bisa menebak apa yang sedang dipikirkan oleh seorang Darwis tentang dirinya. Meski sebelumnya lelaki itu sudah menyudutkannya dengan sangat telak.“Kalau memang lelaki itu sudah menikahi kamu lalu kenapa dia tak juga menyusul kamu ke Jakarta padahal kalian sudah terpisah cukup lama?”Raya menjadi tak bisa menjawab pertanyaan itu. Bila mengingat apa yang terjadi dengan segala kecewa yang sempat dirasanya Raya menjadi tak bisa menjelaskan apapun. Dia menjadi terlalu enggan untuk mengungkapkan apa yang terjadi karena hatinya akan kembali merasakan sakit seperti sebelumnya.Walau dia sudah berusaha untuk merelakan tapi tetap saja tak mudah bagi Raya untuk bisa tetap selalu ikhlas memberikan ijin pada sang suami untuk menikahi perempuan lain.Tatapan Darwis menjadi kian tajam, yang membuat Raya kembali merasa disudutkan. Bahkan dia semakin tak kuasa untuk menentang tatapan dosennya itu hingga Raya memilih untuk menundukkan
last update최신 업데이트 : 2024-06-22
더 보기

93. Rencana Untuk Pergi

“Jangan rindukan dia, karena dia tak pantas untuk kamu rindukan!” Darwis kembali menegaskan kata-katanya.Raya sama sekali tak bergeming malah terseret dalam pikirannya sekarang tentang sosok sang suami yang kini semakin dia rindukan.Meski saat ini telah mampu menenangkan sedu sedannya sendiri.“Aku bisa merasakan kalau kamu sedang menyembunyikan banyak hal. Kamu masih belum bisa untuk berterus terang dengan gamblang.”Darwis kembali memindai lugas ke arah Raya yang masih saja termangu.“Tidak ada jalan lain, kamu harus kembali ke desa dan mengungkapkan tentang kehamilan kamu pada pria itu.”Raya segera menoleh yang membuat tatapannya beradu dengan pria yang menjadi dosennya ituAda gelisah yang langsung menyergap hatinya saat ini. Berbagai praduga sudah meraja di hati tentang suaminya yang sekarang bisa saja sedang menghabiskan masa bulan madu bersama dengan istri barunya, yang merupakan putri seorang kyai.Raya tak dapat membayangkan nanti jika dia sampai menyaksikan dengan mata k
last update최신 업데이트 : 2024-06-24
더 보기

94. Ketakutan Raya

 “Aku sudah memutuskan besok kita akan berangkat ke desa asal suami kamu.” Darwis berucap dengan sangat lugas sama sekali tak menampakkan keraguan. Sontak Raya membeliak gusar, menjadi tak bisa berkata apapun. “Secepatnya kamu harus mendapatkan kepastian.” “Kepastian apa sih yang Bapak maksud?” Raya berpura-pura tak terlalu memahami. “Kepastian tentang status pernikahan kamu sama lelaki itu.” “Aku dan Mas Raihan itu sampai saat ini masih suami istri, Pak. Jadi nggak ada yang perlu untuk dipastikan.” Raya berusaha berucap dengan yakin meski saat ini dia juga belum bisa memastikan apapun. Karena sampai detik ini dia juga bahkan tak bisa menghubungi suaminya lagi yang membuat pikirannya menjadi terbebani dengan segala prasangka. 
last update최신 업데이트 : 2024-06-25
더 보기

95. Disergap Rasa Bersalah

“Di, katakan padaku apa aja yang terjadi selama aku pergi?” Raya bertanya dengan penuh rasa penasaran. Terlebih saat ini dia melihat gurat wajah Adi menjadi semakin muram. “Di, bagaimana kabar kamu?” tanya Raya mulai mengalihkan pertanyaannya karena mendapati bocah yang sedang ditanyanya malah seperti sedang memendam kesedihan ketika Raya menanyakan tentang keadaan Desa Setani. Bocah 8 tahun itu malah menentang tatapan Raya dengan ragu. “Aku baik Mbak tapi ....” “Tapi kenapa?” tanya Raya dengan hati mulai memendam rasa curiga. Adi kemudian malah menggeleng. “Sebaiknya Mbak Raya langsung pulang saja ke rumahnya Ustadz Raihan.” “Memangnya kenapa dengan Ustadz Raihan?” tanya Raya mencecar, dengan perasaan yang mulai dihinggapi kecemasan. “Mbak Raya ke sana aja,” elak Adi yang kemudian malah membalikkan badan, “aku mau ke sawah dulu sekarang Mbak.” Setelah itu Adi malah berlari pergi meninggalkan Raya berdiri di tempatnya dengan memendam banyak pertanyaan. Sementara Darwis yang
last update최신 업데이트 : 2024-06-25
더 보기

96. Penyesalan

Raya langsung meminta pada Darwis untuk mengantar ke rumah sakit umum tempat di mana suaminya sedang dirawat saat ini. Setelah sampai di rumah sakit Raya langsung menuju ruang ICU demi bisa melihat suaminya yang sedang sangat dia cemaskan. Namun ketika sampai di sana Raya malah mendapati pemandangan yang sangat menggelisahkannya karena saat ini dia melihat lelaki yang berstatus sebagai suaminya itu sedang ditunggui oleh sosok anggun yang terus memberikan tatapan penuh cinta yang sangat ketara. Raya menjadi enggan untuk mendekat. Tapi ketika akan berbalik mendadak di belakangnya Darwis ikut mendekat yang membuatnya urung untuk meninggalkan ruangan. “Kenapa?” tanya Darwis lugas. Raya tak langsung menjawab, mulai menyajikan gurat keraguan di wajahnya. Namun sebelum Raya membuka suara untuk menjawab pertanyaan dari dosennya itu, segera terdengar suara panggilan menyebut namanya. “Raya?!” Raya tak langsung membalikkan badan. Dia malah menunduk kelu. Darwis mengamati dengan ganjil
last update최신 업데이트 : 2024-06-25
더 보기

97. Kembali Sadar

Tatapan semua orang langsung terarah pada brankar, dimana mereka sekarang melihat Raihan telah membuka matanya, sungguh sangat di luar dugaan.Siti yang sempat emosional segera mendekat dan menggeser Raya yang semula berada di dekat Raihan, dengan sangat tegas.Wanita itu begitu menyayangi putranya yang membuatnya bersikap tak terkendali seperti ini.Siti langsung meraba seluruh tubuh anaknya, dan berhenti pada wajah yang selama berminggu-minggu selalu tanpa ekspresi dengan terus menutup mata saja. Siti menyentuhi wajah anaknya dengan perasaan membuncah.“Nak, kamu sudah bangun,” ungkapnya begitu bahagia.Perasaannya menjadi semakin bahagia tak terkira ketika Siti kemudian melihat senyum anaknya lagi.Siti meluapkan rasa bahagianya dengan memeluk erat tubuh putranya.“Alhamdulillah ...,” ungkap Siti lagi setelah dia melepaskan pelukannya.Setelah itu Raihan hanya sekilas memberikan senyumannya lagi, karena kemudian dia mulai menoleh ke arah Raya yang masih memandangnya dengan kesediha
last update최신 업데이트 : 2024-06-27
더 보기

98. Gangguan Ida Lagi

“Kenapa Mas?” tanya Raya dengan menyunggingkan senyumnya. “Kenapa Mas mandangi aku terus?” Raya mendekat yang membuat mereka berdua duduk bersisian. “Aku masih cantik kan Mas?” tanya Raya yang kembali bersikap seperti stelan awalnya, cenderung ceria dan selalu manja kepada suaminya. Raihan seperti biasa akan kembali mengunggah kekehan ringannya meski kemudian dia harus memegangi perutnya karena kondisi tubuhnya memang masih belum sepenuhnya pulih. “Kamu tetap selalu yang tercantik bagiku,” gumam Raihan sembari membelai wajah istrinya yang sempat dirindukan. Setelah itu Raihan menghentikan derai tawanya dan kembali memandang lekat wajah istrinya. Raya menjadi canggung mendapati tatapan suaminya yang menyiratkan rasa cinta yang besar. Tentu saja hatinya juga menjadi sangat bahagia.&nbs
last update최신 업데이트 : 2024-06-28
더 보기

99. Berita Kehamilan

 Raya terperangah ketika mendengar ucapan Parman. Raihan juga tak kalah kagetnya sampai-sampai dia menelisik wajah Ida dengan tajam seakan ingin mencari kebenaran lewat sorot mata wanita yang merupakan sepupunya itu. “Apa kamu hamil Da?” Ida sama sekali menolak untuk menjawab. Dia justru memalingkan muka sebelum kemudian tatapannya membeliak tajam pada bapaknya sendiri. Tapi Parman balas menatap tajam yang membuat Ida semakin kesal. Nyatanya perempuan itu kemudian justru melontarkan ekspresi kekesalannya pada Raya. Dengan tanpa ragu Ida mendekati Raya demi bisa melakukan sesuatu yang dapat menyakiti Raya. Perempuan itu ingin menarik hijab Raya tapi untungnya Raihan menghadang, dan menghentikan tindakan gila Ida yang seringkali sangat tak terduga. “Semua ini gara-gara kamu, kalau kamu nggak pergi Mas Raihan pasti nggak kelabakan
last update최신 업데이트 : 2024-06-29
더 보기

100. Masih Bimbang

“Jadi kamu sekarang hamil?”Raihan menjadi tak bisa menahan bahagianya saat mendengar berita dari istrinya itu. Setelah apa yang dialaminya apa yang sedang dia dapatkan sekarang rasanya sangat setimpal.Raihan segera merengkuh tubuh istrinya, menciumi wajah cantik itu dengan ciuman bertubi-tubi. Tak peduli meski apa yang sudah dilakukannya membuat Raya meringis kegelian.“Udah Mas, jangan giniin aku terus Mas,” rutuk Raya kesal.Raihan malah terkekeh senang melihat reaksi istrinya.“Aku sedang mengungkapkan bahagiaku Dik. Alhamdulillah karena sebentar lagi Allah akan menitipkan keturunan di dalam keluarga kita.”“Senang sih senang Mas, tapi aku kegelian soalnya jenggot sama kumis kamu itu udah tumbuh panjang,” ucap Raya yang sekarang malah meraba wajah suaminya yang menjadi lebih berbulu.Kini ganti Raihan yang menjadi kegelian dengan sentuhan istrinya. Sesuatu di dalam dirinya juga ikut bangkit karena tangan halus Raya. Tapi ketika dia hendak mendekatkan wajahnya mendadak Raya langsu
last update최신 업데이트 : 2024-07-02
더 보기
이전
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status