Mobil kembali Aiman lajukan dengan kecepatan kilat. Berbeda dengan tadi, dia hanya sendiri. Sekarang, mereka bertiga semobil. Di kursi penumpang, ada Syeira yang memangku kepala Binar. Wanita hamil itu telah pingsan sekarang. Menyisakan kecemasan yang mendalam, baik pada Aiman maupun Syeira. Terutama pada wanita berparas anggun itu. Andai, andai Binar tak menyelamatkan dirinya, pasti Binar tak akan kenapa-napa seperti sekarang ini. "Halo, Affandi!" Aiman membentak, sebab yang ditelepon terdengar sedang di tempat klub. Terdengar bunyi bising di seberang sana. Terlebih lagi, Affandi yang masih kesal pada sang abang, membuat pria itu malas menanggapi telepon tersebut. Namun, setelah beberapa kali Aiman menelepon, Affandi mengangkat juga. "Apa, Bang?" Affandi keluar dari klub malam sambil mengisap rokok dalam-dalam. "Kamu kenapa baru angkat teleponnya?" dengkus Aiman kesal, "tolong siapin ruang operasi sekarang! Binar kena tikam ....""Apa, Ba
Read more