Home / Romansa / Jeratan Hubungan Tanpa Status / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Jeratan Hubungan Tanpa Status: Chapter 81 - Chapter 90

655 Chapters

Bab 0081

Aktris muda yang dihadapkan dengan tokoh besar seperti Wano tentu saja akan menggunakan segala cara agar bisa naik ke ranjang pangeran dari keluarga Lasegaf.Namun Wano tidak menyentuhnya, bahkan tidak melihatnya sama sekali.Karena merasa kecewa dia pun bangkit mengambil segelas anggur merah, namun tubuhnya yang tidak seimbang membuatnya hampir terjatuh ke pelukan Wano.Wano yang sedang menghisap rokok hanya menatap dingin ke arahnya.Wano segera menghindar tepat ketika dia akan jatuh ke pelukannya.Aktris muda itu akhirnya jatuh membentur sisi belakang sofa sehingga hidungnya mengeluarkan darah.Yanuar tertawa kencang melihat adegan di depannya itu.Yanuar menghampiri aktris muda itu berkata, "Sudahlah, akal-akalanmu nggak akan mempengaruhi Wano."Yanuar mengeluarkan sejumlah uang lalu melemparkannya dan dengan kasar mengusirnya pergi.Lalu Yanuar melihat kearah Wano dan tersenyum, "Kamu memintaku mencari wanita, aku sudah memberikanmu lebih dari 10 wanita, nggak ada satupun yang kam
Read more

Bab 0082

"Kamu bisa menelepon asistennya Zakri, Pak Wano sudah lelah denganku dan mungkin nggak ingin melihatku lagi, kalau nggak ada hal lainnya lagi, aku akan menutup teleponnya."Yanuar segera berkata, "Yuna apa kamu dan Wano akan benar-benar putus? Bukankah kalian tetap bisa menjadi teman."Yuna mendengus, "Sebagai burung kenari yang berkualitas bukankah kita nggak boleh plin-plan? Ada yang harus aku kerjakan, aku akan mematikan teleponnya."Perkataan Yuna sangat jelas pada intinya tanpa perlu bertele-tele.Yanuar mematikan ponselnya dan mengutuk Wano, "Kamu pantas mendapatkannya, ini semua ulahmu, kalau saja kamu menunjukkan sedikit saja kebaikan pada Yuna, dia nggak akan bersikap seperti ini padamu."Hati Wano seperti tercabik-cabik namun wajahnya tetap menunjukkan ketenangan.Bahkan nada bicara Wano pun masih datar."Kenari manja nggak akan bertahan dengan angin besar pada saat sayapnya patah, dengan sendirinya dia akan kembali ke sisiku."Yanuar merasa sangat marah, "Siapa yang memberik
Read more

Bab 0083

Qirana tersenyum licik, lalu menutup panggilan itu tanpa ragu.Ada kilatan rasa bangga yang muncul dimata Qirana saat menatap panggilan yang baru saja dia akhiri.Kalau tidak ada Yuna, Qirana tidak percaya Wano tidak akan jatuh cinta padanya.Pada saat yang sama, dia mendengar suara Wano yang bergumam."Yuna, kapan kamu kembali? Aku sangat merindukanmu."Satu kalimat yang terucap dari bibir Wano itu langsung menghapus semua rasa bangga Qirana barusan.Dia mengepalkan tangannya dengan kuat. Hatinya dipenuhi dengan amarah.Wano sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau Yuna dan Xena sudah tidur bersama, tapi kenapa Wano masih saja nggak melupakan Yuna?'Apakah Wano benar-benar sudah jatuh cinta pada Yuna?Bagaimana mungkin!Bukankah Yuna tidak lebih dari burung kenari peliharaannya, lantas bagaimana mungkin Wano menyimpan perasaan pada Yuna?Kecemburuan di hati Qirana terus bertambah saat dia menatap Wano yang terus memeluk dan mencium bantal milik Yuna tanpa henti.Malam ini, Qi
Read more

Bab 0084

Mendengar hal itu, tiba-tiba sosok wanita yang tadi sibuk itu menghentikan gerakannya.Dia seperti ragu ingin menjawabnya.Wano tersenyum mengejek, "Apa kamu pikir aku akan memaafkanmu kalau aku sudah tidur denganmu lagi dan kemudian membuatkan aku sarapan? Yuna, jangan berpikir aku segampang itu!"Setelah berkata hal itu, Wano membuka pintu dapur tersebut.Tepat saat Wano ingin membawa sosok wanita itu ke atas meja dapur dengan maksud ingin menghukumnya, dia justru malah melihat sosok wanita itu adalah Wendy.Dia sungguh terkejut."Mengapa bisa kamu?"Wendy menepuk-nepuk wajah Wano dengan spatula dan berkata dengan tersenyum, "Masih mabuk, ya? Pagi-pagi sudah mimpi indah."Wajah Wano mendadak berubah menjadi lebih serius karena ditertawakan oleh kakaknya."Kenapa kamu bisa di rumahku?""Masih tanya... kalau bukan karena aku, hidupmu akan berakhir!""Di mana Yuna?""Mana ada Yuna? Orangnya saja nggak mau memedulikanmu lagi.""Tidak mungkin. Aku ingat betul dia yang mengantarku pulang."
Read more

Bab 0085

Rasanya tak tahan melihat kebahagiaan orang lain.Dia harus menemukan bahan pembicaraan tentang Yuna untuk memancing Wano.Zakri melihat sekilas ke spion, lalu berkata sambil tersenyum, "Pak Wano, belakangan ini sepertinya Sekretaris Yuna sedang mencari pekerjaan. Dia sudah mengunjungi beberapa perusahaan. Anda bilang dia sangat kompeten juga cantik. Kalau sampai dia direbut oleh perusahaan saingan kita, maka kita akan rugi besar."Wano sedang memejamkan matanya ketika mendengar kalimat tersebut, kemudian dia perlahan-lahan membuka kelopak matanya.Kedua mata gelapnya itu memancarkan gelombang yang dingin."Umumkan saja, kalau mereka memang nggak takut dengan kekuatan Grup Lasegaf, mereka bisa menandatangani kontrak dengannya."....Pada Jumat malam, Wano menghadiri sebuah jamuan bisnis di Vila Narua.Saat mobilnya baru saja masuk ke tempat parkir, tampak sosok yang dia kenal langsung muncul di depan matanya.Hal itu membuat dadanya terasa sakit.Yuna mengenakan kemeja sutra berwarna h
Read more

Bab 0086

Ini adalah pertemuan resmi pertama antara dia dan Wano sejak mereka putus.Yuna pikir dirinya akan mampu mengatasinya dengan tenang, tetapi saat dia melihat pria itu, ternyata hatinya masih terasa sakit.Shinta yang berada di sampingnya menggerutu dengan kesal, "Malik ternyata membohongiku. Dia bilang kalau Wano nggak pernah datang ke acara semacam ini, itu sebabnya aku memintamu datang."Yuna tersenyum tipis, "Nggak apa-apa. Kita semua memang tinggal di Kota Burma, cepat lambat juga pasti akan bertemu.""Tenang saja, aku akan berusaha agar kamu nggak perlu berhubungan dengannya."Setelah mengatakannya, dia menarik Yuna untuk pergi.Namun, terdengar suara dingin dan tajam Wano dari belakangnya, "Kenapa Nyonya Shinta pergi begitu saja ketika aku datang? Apa kehadiranku nggak di harapkan?"Shinta diam-diam menggertakkan giginya.Dia berbalik dengan senyum mengejek, tetapi masih bersikap sopan, "Selamat datang, Pak Wano. Maaf atas kesalahan kami dalam menyambut kedatangan Anda."Wano mele
Read more

Bab 0087

Dia segera menunduk dan mengucapkan, "Maaf".Saat dia hampir berbalik untuk pergi, tiba-tiba pergelangan tangannya dicekal kuat oleh seseorang, lalu ditarik dengan keras sehingga dia pun jatuh ke dalam dada yang kokoh dan bidang.Dari atas kepalanya, terdengar suara rendah dan serak seorang pria.Kamu bahkan rela minum karena dia. Yuna, sebenarnya seberapa besar rasa cintamu padanya?Dua lengan Wano menahan Yuna dengan erat, membuatnya tidak dapat bergerak.Mata hitamnya itu menatap Yuna tajam dengan penuh amarahSaat bersamanya, dia bahkan tak pernah membiarkan Yuna minum sebanyak ini dulu.Namun, baru saja, dia bahkan minum tiga gelas berturut-turut hanya demi membantu Xena mendapatkan klien pertamanya.Seberapa besar cintanya pada Xena sehingga dia mati-matian untuk membantunya?Tatapan murka Wano mengunci Yuna dengan erat, seolah-olah ingin membakarnya menjadi abu.Yuna mengangkat kepalanya dan melihatnya dengan datar, "Bukankah Pak Wano yang bilang kalau aku nggak akan mabuk meski
Read more

Bab 0088

Wano bukan hanya tidak marah, melainkan meraba daerah yang digigit Yuna dengan rasa puas.Sudut bibirnya mengukir senyuman licik.Tepat pada saat itu, terdengar tawa rendah dari telinganya.Malik berjalan mendekat tak jauh dari sana, senyum di wajahnya tak dapat dipahami maknanya.Kalau memang begitu susah melepaskannya, kenapa kamu membiarkannya pergi? Bukankah kamu tahu kalau Xena sudah menyukainya selama bertahun-tahun? Setelah merawatnya begitu lama, apa kamu benar-benar rela kalau dia diambil oleh orang lain?Wano mengambil sebatang rokok dari saku, menundukkan kepala dan menyalakannya.Cahaya api yang terkadang terang dan terkadang gelap, membuat garis wajahnya semakin jelas.Dia menghisap rokok itu beberapa kali berturut-turut, sambil tersenyum ambigu, dia pun berkata, "Bahkan orang pilihanku saja bisa diambil siapa pun yang mau mengambilnya, 'kan?"Malik menunjuknya sambil mengutuk, "Nggak heran banyak yang membicarakanmu, siapa sih yang memberimu kepercayaan diri seperti ini!"
Read more

Bab 0089

Tanpa menunggu jawaban Yuna, Xena meraih tangan Yuna dari belakang dan menatap tajam pada Wano."Mohon maaf Pak Wano, kami nggak bisa memenuhi permintaanmu ini, kami nggak butuh bantuanmu."Xena menarik kuat tubuh Yuna ke sisinya dan melindunginya seperti Xena adalah dewa pelindung Yuna.Hati Wano sakit seperti tertusuk.Tatapan dingin di matanya semakin bertambah dingin."Apa kamu pikir aku datang kesini hari ini hanya untuk berbisnis?"Wano berjalan perlahan menghampiri sisi Yuna kemudian menunduk dan terkekeh pelan di telinga Yuna."Percaya atau nggak, aku bisa menghancurkan tempat kakak seniormu kalau kamu nggak menurutiku malam ini."Yuna menengadah ke atas dan melihat kemarahan di mata Wano.Yuna tahu Wano tidak akan melepaskannya dengan mudah.Diam-diam Yuna menggertakkan giginya lalu menatap sinis ke arah Wano."Sebuah kehormatan bagi saya untuk menemani Pak Wano berdansa, saya harap Pak Wano akan menepati janji."Xena segera menghentikannya, "Yuna dia sengaja, aku nggak mengiz
Read more

Bab 0090

Tatapan Profesor Bayu sangat tajam dan tegas menatap ke arah Wano dan suaranya terdengar sangat serius."Kamu dan Yuna saling mengenal sebelumnya?"Wano membantah kemudian tertawa, "Bukankah kamu sudah melihat semuanya?""Sebelumnya Yuna bekerja untukmu dan dia adalah kepala sekretarismu 'kan?""Pak tua, bukannya aku mau menyembunyikannya darimu, tapi murid kesayanganmu itu yang melarangku mengatakannya, jangan salahkan aku."Wano kemudian menunjuk wajahnya yang terkena anggur merah, kemudian terkekeh dan tertawa, "Bahkan kamu nggak peduli apa yang dia lakukan padaku."Profesor Bayu yang biasanya sangat lembut dan selalu tersenyum, kali ini tangannya bergetar melihat ke arah Wano.Mata Profesor Bayu dipenuhi amarah yang belum pernah terlihat sebelumnya."Kamu pantas mendapatkannya! Yuna menyerahkan kesempatannya untuk belajar di luar negeri dan menyerah untuk menjadi pengacara terkenal di dunia hukum hanya demi kamu! Sudah sepantasnya Yuna membencimu, kamu nggak cuma buta mata tapi hat
Read more
PREV
1
...
7891011
...
66
DMCA.com Protection Status