Yuna tampak terkejut saat menyentuh bagian itu dan segera menarik tangannya.Dia menatap Wano, "Apa yang kamu lakukan, ada Ayah di luar."Wano memeluk Yuna, lalu mencium keningnya, "Kamu kaget? Kamu kan sudah biasa menyentuhnya. Dia begitu bersemangat akhir-akhir ini. Dia pasti merindukanmu. Istriku, bolehkah malam ini ...."Sebelum dia selesai berbicara, Yuna langsung menyelanya, "Nggak boleh, Dokter bilang tiga bulan terakhir juga masa-masa berbahaya dan nggak boleh melakukan hubungan badan."Wano mencium telapak tangan Yuna, "Bercanda, suamimu masih bisa bersabar kok. Saat putra kita lahir dan tubuhmu sudah pulih, titipkan saja ke Kakek, lalu kita berbulan madu. Kita pergi lihat Aurora dan Grand Canyon berdua ya."Usai mendengar ucapannya, kebahagiaan itu langsung terlintas di dalam benak Yuna.Yuna bersandar di bahu Wano sembari menikmati keindahan aurora tersebut.Mereka berada di belahan dunia lain, melihat pemandangan Grand Canyon yang begitu menakjubkan.Yuna memeluk Wano denga
Read more