Semua Bab Jeratan Hubungan Tanpa Status: Bab 481 - Bab 490

655 Bab

Bab 0481

Saat itu, dia kehilangan penglihatannya, sedangkan sang nomor 11 kehilangan suaranya. Mereka pun berkomunikasi lewat akun Line ini.Ini adalah ponsel khusus untuk tunanetra. Setiap pesannya akan dibacakan melalui suara.Selain itu, ini adalah ponsel khususnya untuk si nomor 11, dia tak pernah menggunakannya untuk berkomunikasi dengan orang lain.Wano terkesima saat memandang pesan di ponselnya."Nomor 99, apa kamu melihatku? Aku sedang melambaikan tangan padamu."Jadi, gadis di depannya ini ternyata sosok nomor 11 yang selama ini dicarinya.Wano kembali menoleh ke arahnya dan gadis itu pun langsung memberikan isyarat tangan padanya."Nomor 99, lama tak berjumpa."Melihat ini, Wano terpaku sejenak.Ini adalah satu-satunya gerakan tangan yang diajarkan si nomor 11 saat itu.Dulu, dia pernah mengatakan, "Kalau nanti kita bertemu lagi setelah keluar, aku akan menggunakan gerakan ini untuk menyapamu.""Kalau melihat ini, kamu akan tahu bahwa orang itu adalah aku."Wano terpaku di tempatnya,
Baca selengkapnya

Bab 0482

Liana mengambil ponsel dari saku dan mengirimkan sebuah pesan."Aku sudah bertemu dengannya, tapi dia kelihatan curiga padaku, jadi aku nggak bisa mendekatinya."Melihat isi pesan itu, membuat sosok pria di seberang sana menyunggingkan senyuman jahat."Bukan Wano namanya kalau terpancing semudah itu."Sang asisten tersenyum seraya mengangguk, "Aku yakin, selanjutnya Wano pasti akan menyelidiki latar belakang Liana. Dia nggak akan percaya begitu saja."Pria itu tertawa licik, "Aku akan membuatnya percaya."Begitu Wano keluar dari kafe dan memasuki mobil, dia langsung memerintahkan Zakri, "Selidiki gadis bernama Liana ini."Zakri pun bertanya, "Apa Anda menemukan hal yang aneh saat ngobrol dengannya?"Mata Wano agak menyipit, "Justru aku merasa aneh karena nggak menemukan apa-apa, dia seperti sudah tahu semua jawabannya. Selain itu, dia terasa asing bagiku, nggak seperti nomor 11."Zakri menyalakan mobil sambil memandang Wano dari kaca spion dalam mobil, kemudian berkata, "Kalau dia itu
Baca selengkapnya

Bab 0483

Mengapa dirinya tak mengingatnya sama sekali?Dia hampir saja masuk untuk bertanya, tetapi kemudian mendengar suara Yudha."Wano memasakan mie ayam kesukaanmu. Aku akan menyuruhnya membawakan untukmu. Kalian coba ngobrol baik-baik, ya."Yuna menggeleng, "Ayah, beri aku waktu sedikit lagi. Aku masih nggak tahu harus bagaimana menghadapinya. Kalau masalah ini nggak diatasi dengan baik, akan ada jarak di antara kami meskipun akhirnya bersama."Mendengar kata-kata itu, Wano pun terhenti.Tangannya yang tergantung di sisi tubuhnya mulai terkepal perlahan-lahan.Dia turun dari lantai atas diam-diam, kemudian meraih ponselnya untuk menelepon Yanuar.Begitu panggilannya dijawab, terdengar suara yang malas dari seberang."Ada apa, sih? Aku sudah susah payah tidur, tapi kamu malah membangunkanku. Aku akan marah kalau sampai nggak ada yang penting."Wano berkata dengan suara yang berat, "Suruh Zanny mengangkat telepon."Melihat betapa seriusnya Wano, Yanuar mengerti bahwa ada sesuatu yang penting
Baca selengkapnya

Bab 0484

Ke mana pun dia beranjak, kenangan Wano selalu menyertainya.Mereka pernah berciuman di ayunan dan bahkan berjemur dengan berbaring di atas rumput.Kemudian, berlarian bersama Bonbon di sepanjang taman.Setiap tempat yang dia lewati, seakan-akan dipenuhi jejak Wano.Yuna duduk di ayunan sambil mengusap kepala Bonbon dengan lembut, lalu berkata lirih."Bonbon, aku rindu dengan ayahmu."Bonbon pun mengerang kepadanya.Dia kembali mendengar perkataan Yuna, "Alangkah baiknya kalau dia bukan anak Vina."Namun, tidak semua harapan bisa terkabul di dunia ini.Itu hanya sekadar khayalan yang selalu dia harapkan dalam lubuk hatinya.Yuna menertawakan dirinya sendiri.Tepat saat itu, dia melihat kedatangan mobil Yanuar.Zanny berlari kecil ke arahnya dengan begitu riangnya."Yuna, aku datang untuk melihat putra angkat kesayanganku."Dia berlari mendekati Yuna dan memberinya permen kapas warna-warni.Dia tersenyum seraya berkata, "Kebetulan suamimu nggak ada di rumah, cepat makanlah sedikit. Tapi
Baca selengkapnya

Bab 0485

Di dalam kotak ada sepasang cincin, bentuknya seperti cincin yang Yuna akan pakai untuk melamar Wano saat itu.Wano tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaannya saat ini.Wano tidak bisa mempercayainya, lalu dia mengambil cincin itu dan memperhatikannya dengan teliti.Wano juga menemukan sebuah foto yang pernah dikirimkan kepadanya.Benar-benar serupa.Berarti Yuna mengubur cincin yang akan dia pakai untuk melamar Wano di tempat ini.Kenapa Yuna menguburnya disini.Wano merasa saat ini jantungnya seperti berhenti berdetak dan otaknya tidak bisa berpikir.Wano tidak berani mempercayai sesuatu yang sangat mudah ini.Ketika pandangan Wano terpaku pada bagian dalam cincin, dirinya melihat mundur sedikit.Bagian dalam cincin itu ada ukiran bertuliskan '9911'.9911.Bukankah angka ini adalah angka antara Wano dan nomor 11.Kenapa Yuna bisa tahu itu dengan jelas.Wano memegang erat cincin di telapak tangannya, lalu mengambil 2 surat dari kotak di dekatnya.Itu adalah surat yang ditulis Wano s
Baca selengkapnya

Bab 0486

Gerimis terus turun dari langit hingga baju Wano sudah benar-benar basah.Tapi Wano tidak bergerak sama sekali, dia diam berdiri di bawah pohon mangga untuk waktu yang cukup lama.Yuna dan Zanny pergi bermain seharian, dan perasaan mereka akhirnya membaik.Yuna menelepon Yudi lagi setelah makan."Kak, di mana makam ibu? Aku mau kesana menemuinya."Yudi berpikir beberapa detik lalu menjawab, "Kamu sedang hamil sekarang, terlalu banyak energi negatif di makam dan itu nggak bagus untuk anakmu. Pulanglah ke rumah kalau kamu mau melihat ibumu, ada kamarnya disini. Tunggu aku menjemputmu.""Oke, aku menunggumu."Setengah jam kemudian Yuna mengikuti Yudi ke rumah Keluarga Saradan untuk pertama kalinya.Yuna melihat tempat di mana Maya sering berlatih piano dan piala yang dimenangkannya.Yuna juga melihat kamar tidur putri yang disiapkan Maya untuk dirinya.Semua itu menunjukkan kasih sayang seorang ibu untuk Yuna.Yuna berjalan ke kamar Maya dan melihat foto ibunya lalu memanggil pelan, "Ibu.
Baca selengkapnya

Bab 0487

Genangan air yang terinjak bercipratan ke segala arah.Bercipratan ke tanah dan juga ke jas mahal Wano.Wano tidak pernah merasa setidak sabar ini untuk memeluk Yuna.Wano seperti kembali ke masa muda Yuna dan mengerti semua hal tentang dirinya.Cinta Wano pada Yuna semakin memanas dan mendalam hingga ke tulang sumsumnya.Wano berlari begitu cepat ke sisi Yuna, entah air hujan atau keringat yang menetes di wajahnya.Mata gelap Wano terpaku pada Yuna, suaranya terdengar berat."Yuna."Yuna melihat Wano dengan matanya yang merah, tangan putih dan rampingnya mengusap lembut pipi pria itu.Yuna berkata dengan suara tercekat, "Aku sangat merindukanmu, Wano."Wano tidak bisa menahan perasaannya yang menumpuk setelah mendengar ucapan itu, dia memeluk Yuna dan terus bergumam."Maafkan aku Yuna, maafkan aku."Wano meminta maaf karena sudah membawa banyak bencana bagi Yuna, dan meminta maaf karena tidak mengetahui dia adalah Nana.Wano merasa bersalah karena perasaan dan cinta Yuna yang begitu d
Baca selengkapnya

Bab 0488

Yuna segera melepaskan diri dari pelukan Wano, lalu berkata dengan suara serak, "Kakak masih disini, dasar nggak tahu malu."Wano melihat Yudi yang berdiri di sampingnya memperhatikan adegan itu, lalu tersenyum dan berkata, "Jangan khawatir, penglihatannya buruk, dia nggak bisa lihat karena nggak pakai kacamata."Yudi yang merasa tersentuh tiba-tiba memaki kesal setelah mendengar ucapan Wano, "Kenapa nggak langsung bilang aku buta saja? Jangan lupa, mataku cuma minus 2, aku masih bisa melihat bajingan sepertimu meskipun tanpa kacamata."Wano memeluk pundak Yuna lalu berjalan menghampiri Yudi sambil tertawa, lalu berteriak, "Terima kasih, kak"Yudi merasakan seluruh tubuhnya merinding ketika di panggil kakak oleh saudaranya yang sudah besar itu.Yudi segera mengguncang tubuhnya dan berkata, "Hentikan, panggil aku dengan nama saja, aku nggak tahan sikap jahilmu."Wano menundukkan pandangannya dan menatap Yuna dengan agak kesal, "Jangan salahkan aku istriku, bukan aku yang nggak mau meman
Baca selengkapnya

Bab 0489

Yuna sangat mengenal tulisan tangan itu.Saat kecil dulu, Bibi Shelvi selalu mengajak Yuna dan Hans untuk belajar menulis dan tulisan tangan ini sangat mirip dengan tulisan tangan Bibi.Yuna menunjuk tulisan tangan itu sambil bertanya, "Siapa yang menulis ini?"Wano membalik foto itu dan melihat tulisan tangan rapi yang berada di belakang foto itu.Mereka adalah sahabat dan sekaligus teman dekat, hubungan mereka sangat dekat hingga saling berbagi suka dan duka.Struktur tulisan tangan itu terlihat begitu lembut tetapi kuat.Hanya dari tulisan tangan itu saja sudah dapat terlihat, bahwa orang yang menuliskannya itu pasti terlihat anggun dan juga elegan.Hanya saja, orangnya yang sekarang sudah tidak seperti dulu lagi.Mata Wano tampak terlihat sedih.Dia berkata dengan suara parau, "Ini Vina."Mendengar hal itu, Yuna memandang Wano sambil merenung, "Apakah kamu yakin, bahwa tulisan ini benar-benar ditulis oleh Vina?""Aku yakin, karena aku melihat dia menulis tulisan itu. Apa yang dia m
Baca selengkapnya

Bab 0490

Dari kata-kata yang diucapkan oleh Wano, Yuna dapat mendengar kesedihan dan ketidakberdayaan. Ada semacam rasa kesepian yang juga muncul di mata Wano.Yuna menjinjitkan kakinya dengan sedikit susah payah, lalu memberikan ciuman tipis dan lembut di bibir Wano.Suaranya begitu lembut, "Bagaimana kamu bisa melihat pelangi kalau nggak melalui badai? Bagaimana mungkin aku bisa tahu kalau kamu begitu sangat mencintai aku tanpa melalui berbagai kesulitan di masa lalu? Dan bagaimana mungkin aku tahu bahwa kamulah satu-satunya milikku?""Wano, segala hal yang terjadi di masa lalu, entah itu baik maupun buruk, itu semua adalah suatu batu loncatan bagi hubungan kita. Dengan adanya mereka, hubungan kita semakin nggak akan tergantikan dan tergoyahkan, bukan?"Tangan Yuna yang kecil membelai lembut dagu Wano disertai dengan cahaya kecil yang tampak di matanya.Pada saat itu Yuna begitu sangat yakin, bahwa berapa banyak pun kesulitan yang akan muncul di masa depan, mereka pasti tidak akan pernah terp
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4748495051
...
66
DMCA.com Protection Status