Yanuar tersenyum bangga, "Oke, pada hari yang bahagia ini, ayah dan ibu angkat pasti akan datang."Setelah menutup telepon, Yuna termenung seorang diri.Dia tak kunjung pulih dari keterkejutannya meskipun setengah hari telah berlalu.Wano yang kebetulan datang dari luar melihat pemandangan ini.Dia berjalan mendekat dan mencium perut buncitnya, lalu bertanya sambil tersenyum, "Kamu lagi mikirin apa sampai melamun begitu?"Yuna tersenyum dan menjawab, "Tebakanmu sangat tepat, Zanny dan Yanuar memang menjalin hubungan."Wano mengernyitkan keningnya, "Menjalin hubungan bagaimana?""Ya, maksudnya mereka sudah pernah bermalam bersama. Zanny nggak akan melakukannya dengan sembarang orang, itu pasti karena dia benar-benar menyukainya. Wano, kalau mereka memang menjalin hubungan, bukankah itu bagus?"Wano tersenyum sambil mencubit pipi tembamnya dan berkata, "Sepertinya nggak semudah itu, Zanny nggak mungkin menerima Yanuar semudah itu.""Kenapa? Yanuar cocok dengannya, apa kamu menyembunyikan
Read more