Home / Romansa / Jeratan Hubungan Tanpa Status / Chapter 461 - Chapter 470

All Chapters of Jeratan Hubungan Tanpa Status: Chapter 461 - Chapter 470

655 Chapters

Bab 0461

Zanny belum sempat menghapus riasan selepas syuting, jadi lisptiknya masih berwarna merah menyala.Sedotan itu pun tampak dihiasi warna merah di sekelilingnya.Yanuar yang gila akan kebersihan seolah-olah buta, mulutnya langsung mendarat pada jejak bibir merah cerah itu.Selanjutnya, dia menyesapnya beberapa kali dan mengangguk-angguk, "Enak juga, akan kubelikan lagi lain kali, asalkan kamu patuh."Seusai mengatakannya, dia mengusap kepala Zanny beberapa kali seakan-akan tengah menggoda kucing.Zanny terkesima dengan aksinya yang luar biasa, kemudian diam-diam menggertakkan gigi."Yanuar, kamu habis minum teh susuku!""Aku yang membelikannya untukmu, minum sedikit saja masak nggak boleh. Dasar nggak tahu terima kasih!"Melihatnya bertingkah pura-pura bodoh, Zanny seketika mengeluarkan tisu dengan kesal, lalu menyeka sedotan itu kuat-kuat."Kamu belum gosok gigi dan minum pakai sedotanku. Mulutmu itu sangat bau, jadi gimana aku meminumnya lagi?"Mendengar celoteh Zanny, Yanuar yang dudu
Read more

Bab 0462

Dua jam telah berlalu, tetapi Yanuar masih tak kunjung kembali.Restoran Bianglala menelepon Zanny kembali."Nona Zanny, kapan Anda akan tiba? Kalau setengah jam lagi belum sampai, kami akan membatalkan pesanan Anda."Zanny melirik pintu seraya berkata, "Baiklah, kalau aku nggak sampai dalam setengah jam, batalkan saja."Setelah menutup panggilannya, Zanny berjalan ke arah pintu.Dia pernah syuting di sini, jadi tahu di mana ruang operasinya.Zanny langsung naik lift dan berhenti di lantai sepuluh.Saat hendak berjalan menuju ruang operasi, dia mendengar tangisan seorang wanita dari arah koridor."Kak, operasi kita jelas berhasil, tapi kenapa dia bisa meninggal? Kasihan sekali gadis itu."Langkah Zanny seketika terhenti.Dia mengenali bahwa suara itu milik adik tingkat Yanuar, Luna.Dia juga bisa menebak apa yang terjadi, seorang pasien yang mereka tangani tadi pasti sudah meninggal.Akan tetapi, mendengar Luna yang terisak di hadapan Yanuar, entah mengapa Zanny merasakan sakit dalam h
Read more

Bab 0463

Setelah mengatakannya, dia menugaskan orang di ruang perawat untuk membeli bubur dan bergegas pergi.Setibanya di kaki bianglala, waktu makannya sudah hampir berakhir.Melihat pasangan demi pasangan yang turun dari atas, Yanuar merasakan emosinya campur aduk.Begitu melihat Zanny berdiri sendirian di antara para pasangan, dia buru-buru lari menghampiri.Yanuar langsung meraih pergelangan tangannya.Dia memandang Zanny dengan sedih, "Zanny, kenapa malah ke sini sendirian?"Saat Zanny melihat wajahnya dengan jelas, dia seketika mengusir Yanuar.Dia menatap Yanuar dengan mabuk, "Kenapa nggak boleh? Memangnya aku harus menunggumu? Kamu pikir kamu ini siapa sampai aku harus menunggumu?"Setelah mengucapkannya, Zanny langsung keluar tanpa menoleh lagi.Yanuar bergegas mengejarnya, "Zanny, tadi Luna pingsan karena hipoglikemianya kambuh. Aku tadi cuma membawanya ke kamar pasien, kamu nggak mungkin cemburu, 'kan?"Zanny berhenti berjalan dan tersenyum kecut padanya, “Aku cemburu padanya? Kenap
Read more

Bab 0464

Suara serak yang menggoda dan penuh pikat, terdengar oleh telinga Zanny."Zanny, kamu lagi malu, ya? Kenapa wajahmu semerah itu?"Dia mencubit pipi panas Zanny dengan lembut, lalu mengusapkan ujung hidungnya beberapa kali ke pipi Zanny."Dia bahkan terkekeh pelan, "Kamu nggak mungkin tergoda sama kata-kataku barusan, 'kan? Zanny, apa kamu menyukaiku?"Zanny belum mampu berpikir jernih, dia melihat bahwa wajah Yanuar terus-menerus berputar di depan matanya.Dia seketika menarik dasi Yanuar, dengan mata memerahnya yang menatap Yanuar tajam.Napas hangatnya berembus mengenai tulang selangka Yanuar.Wajah manisnya memperlihatkan dua lesung pipit yang indah."Kamu kan pacarku, sudah pasti aku menyukaimu."Seusai mengatakannya, bibir penuhnya mencium tulang selangka Yanuar.Yanuar merasa jakunnya terus bergulir dan tubuhnya terasa panas membara.Ketika menikmati momen-momen indah itu, tiba-tiba saja tulang selangka Yanuar terasa begitu sakit.Gigi Zanny rupanya menggigit kulitnya dengan kuat
Read more

Bab 0465

Saat melewati toko serba ada yang buka 24 jam, Yanuar menghentikan mobil dan buru-buru masuk.Tak lama kemudian, dia pun kembali.Hanya saja, dia kembali sambil memegang sekotak pengaman.Zanny bersandar di kursi penumpang bagian depan dengan kepala yang terasa pusing seusai mabuk.Akan tetapi, kesadarannya tetap terjaga.Dia tahu betul dengan apa yang akan keduanya lakukan selanjutnya.Mungkinkah dirinya benar-benar melakukannya?Setelah mengambil langkah ini, dia tidak akan bisa mundur lagi.Saat memikirkan hal ini, bara api yang barusan menyala dalam hati Zanny mulai mereda perlahan-lahan.Namun, setibanya di parkiran rumah, Yanuar langsung merengkuh Zanny ke dalam dekapannya, bahkan sebelum Zanny sempat bereaksi.Mereka naik ke lift tanpa saling bicara.Yanuar pun langsung mencium bibirnya dengan tak sabaran.Dia terus memukul dada Yanuar dengan pelan, "Yanuar, lepaskan, ada CCTV."Yanuar enggan melepaskannya, bahkan semakin menciumnya gila-gilaan.Dia menjepit Zanny di antara dind
Read more

Bab 0466

Yanuar tersenyum bangga, "Oke, pada hari yang bahagia ini, ayah dan ibu angkat pasti akan datang."Setelah menutup telepon, Yuna termenung seorang diri.Dia tak kunjung pulih dari keterkejutannya meskipun setengah hari telah berlalu.Wano yang kebetulan datang dari luar melihat pemandangan ini.Dia berjalan mendekat dan mencium perut buncitnya, lalu bertanya sambil tersenyum, "Kamu lagi mikirin apa sampai melamun begitu?"Yuna tersenyum dan menjawab, "Tebakanmu sangat tepat, Zanny dan Yanuar memang menjalin hubungan."Wano mengernyitkan keningnya, "Menjalin hubungan bagaimana?""Ya, maksudnya mereka sudah pernah bermalam bersama. Zanny nggak akan melakukannya dengan sembarang orang, itu pasti karena dia benar-benar menyukainya. Wano, kalau mereka memang menjalin hubungan, bukankah itu bagus?"Wano tersenyum sambil mencubit pipi tembamnya dan berkata, "Sepertinya nggak semudah itu, Zanny nggak mungkin menerima Yanuar semudah itu.""Kenapa? Yanuar cocok dengannya, apa kamu menyembunyikan
Read more

Bab 0467

Entah apa yang akan dipikirkan oleh Yuna nantinya, dia seharusnya tetap berhak tahu akan kenyataannya.Bagaimanapun juga, Maya adalah Ibu Yuna. Satu-satunya orang yang sudah memberikan kasih sayang seorang Ibu pada Yuna.Wano sama sekali tidak pernah bermaksud untuk menyembunyikan apa pun dari Yuna.Hati Yuna terasa sedih saat melihat kedua alis Wano saling bertautan.Dia mengulurkan tangan putihnya yang mungil untuk menghapus kerutan kedua alis itu."Akhir-akhir ini, apakah terjadi suatu masalah di perusahaan? Mengapa kamu selalu mengerutkan kedua alismu ini?"Wano mengernyitkan alisnya kembali lebih dalam sambil menatap Yuna. Raut wajahnya yang bulat itu tampak penuh kesedihan.Hati Wano terasa sangat perih, tangannya yang besar semakin erat memegang Yuna."Waktu itu, mereka berhasil mencuri dokumen rahasia perusahaan, sehingga peluncuran produk baru sangat berpengaruh. Pesanan data teknologi chip yang berasal dari dalam dan luar negeri juga berkurang banyak. Tapi, itu semua nggak pe
Read more

Bab 0468

Setelah mengatakan hal itu, dia menundukkan kepalanya dan mulai melumat bibir Zanny.Seberapa keras Zanny berjuang untuk melawannya, ujung lidah Yanuar tetap dapat membuka bibir Zanny dengan mudah.Hanya butuh waktu beberapa saat saja untuk membuat Zanny menjadi selembut anak kucing menerima ciuman Yanuar dan Zanny membiarkan dia untuk dapat melakukan apa pun yang dia inginkan.Tangan Yanuar yang besar itu tak henti-hentinya membelai seluruh tubuh Zanny.Terdengar suara desahan yang seksi menggoda keluar dari bibir Yanuar."Zanny, apakah sekarang kamu sudah sadar dari mabukmu?"Zanny hanya bisa menganggukkan kepalanya.Yanuar mengecup bibir Zanny dengan ringan, "Baiklah, kalau begitu aku akan memperlihatkan keahlianku saat kamu nggak berada di bawah pengaruh alkohol."Setelah berkata hal itu, dia melepaskan dasi dan ikat pinggangnya dengan cepat.Pada saat itulah Zanny tiba-tiba tersadar dan mulai bertanya-tanya apa yang sebenarnya yang ingin dilakukan oleh pria berengsek itu.Dia mend
Read more

Bab 0469

Semua orang menatap Yanuar setelah mendengar ucapannya itu.Wano mendecakkan lidahnya beberapa kali, "Kamu semangat sekali seperti belum pernah melakukannya? Lihat betapa lemahnya dirimu sampai napasmu terengah-engah seperti itu, makanlah kerang untuk memulihkan tenagamu."Yanuar menendang Wano dengan kesal, lalu berkata, "Ini karena aku baru saja lari, jangankan bertarung semalaman, bertarung 3 hari 3 malam pun pinggangku nggak akan lemah."Yudi mengangkat lututnya dan menendang pinggang belakang Yanuar, membuat pria itu langsung melompat kesakitan."Apa kamu cemburu karena aku akan menikah, Yudi?"Yudi mencibir, "Lihat betapa sombongnya dirimu setelah melakukannya. Jangan lupa, kamu baru melakukannya sekali, kamu bisa disebut mampu kalau bisa menikmatinya setiap hari."Yanuar menunjuk mereka lalu berkata, "Kamu meremehkanku, tunggu saja, akan aku tunjukkan pada kalian."Akhir-akhir ini para saudara itu jarang berkumpul bersama, dan sulit bagi mereka untuk bisa saling bertemu, jadi pe
Read more

Bab 0470

Wano mengeluarkan rokok dari kantongnya lalu memberikannya pada Yogi."Apa ayah sudah lama berhubungan dengan tante Shelvi, apa ada petunjuk? Siapa tante sebenarnya? Apa nggak ada yang ayah ingat tentang apa yang terjadi sebelumnya?"Wano mengeluarkan pemantik dan menyalakan rokok untuk Yogi, pria itu menghela napas lalu berkata dengan suara berat, "Shelvi tahu banyak kebiasaan-kebiasaanku, kadang dia memberitahuku apa yang pernah terjadi. Tapi ketika aku menyelidiki wanita-wanita yang pernah kutemui, aku nggak pernah bertemu wanita seperti dia.""Aku pergi ke dokter untuk pemeriksaan karena curiga aku juga hilang ingatan. Tapi mereka bilang kondisi otakku baik-baik saja. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa dia seseorang yang dari masa lampau ke masa depan seperti di novel-novel?"Wano mengatupkan bibirnya mendengar ucapan Yogi, "Ayah percaya dengan itu? Identitas tante Shelvi masih nggak jelas, dan gugatan pada Vina karena mencelakainya nggak bisa ditetapkan. Hari ini Yuna menanyakanku t
Read more
PREV
1
...
4546474849
...
66
DMCA.com Protection Status