'Dasar bocah ini! Kamu mau mencuri istriku saat aku mabuk? Jangan harap!' rutuk Wano dalam hati.Dia berbalik dan meraih Yuna yang duduk di tepi tempat tidur ke dalam pelukannya, lalu menunduk untuk mencium bibirnya.Yuna buru-buru memukul dadanya, "Wano, kamu memang kebanyakan minum, tapi jangan menggila begini, masih ada anak kecil di sini."Wano seolah-olah tak mendengar. Dia terus menciumi wajah Yuna tiada henti.Mata Axel semakin terbelalak saat melihatnya.Yuna pun merasa panik dan buru-buru berkata, "Axel, pergi tidur dengan ayah dan ibu. Ini sudah malam, besok Tante akan main denganmu lagi."Meskipun enggan, Axel tetap pergi dengan menoleh ke belakang setelah tiga langkah, lalu menoleh kembali setelah dua langkah sebelum akhirnya benar-benar pergi.Setelah melihat pintu kamar tertutup, ciuman Wano yang semula singkat mulai menjadi lebih dalam.Dengan lidah yang dipenuhi aroma anggur, Wano tiba-tiba menerobos mulut Yuna tanpa aba-aba. Awalnya, Yuna pikir itu hanya sebuah ciuman
Read more