Wano tak bisa menahan dirinya sehingga tinjunya terkepal.Dia melangkah maju dan memeluk Yuna, kemudian berkata sambil tersenyum, "Yuna lagi hamil, jadi nggak boleh banyak memeluk orang. Kalau di tubuh kalian ada virus, bisa-bisa nanti Yuna tertular."Mendengar ucapannya, para paman dari Keluarga Sudrajat pun serentak mengangkat tinju mereka, bersiap memukul Wano."Dasar kurang ajar, kalau bukan karena kamu dan Yuna sudah menikah, kami pasti sudah menghajarmu habis-habisan hari ini.""Baru juga mendaftarkan pernikahan aja, belum ada resepsi resminya. Kalau kita bilang nggak setuju, dia juga nggak akan mungkin menikahi Yuna.""Itu benar, menurutku hal ini harus dipertimbangkan matang-matang. Apalagi anak ini pernah memperlakukan Yuna dengan buruk. Dengan status Yuna saat ini, mencari anak seorang presiden dari luar negeri juga bukan hal yang mustahil."Mendengar orang-orang itu saling bersahutan, Wano tak merasa gugup sedikit pun, melainkan mengulas senyuman yang indah.Dia membelai kep
Baca selengkapnya