Wano berlari gila-gilaan menuju kebakaran. Akan tetapi, beberapa pengawal langsung menahannya."Pak Wano, ini sangat berbahaya. Ada bensin di dalamnya, jadi apinya nggak akan bisa dipadamkan.""Minggir! Aku mau menyelamatkan Yuna. Aku mau menyelamatkan anakku.""Pak Wano, Anda bisa tewas kalau masuk. Biar kami saja yang masuk."Wano menghantam para pengawal satu per satu hingga tersungkur ke tanah. Tanpa memedulikan siapa pun yang berusaha menghentikannya, dia membasahi pakaiannya dengan air laut, lalu berlari masuk ke dalam kobaran api.Sembari berlari, dia terus berteriak, "Yuna, aku datang menyelamatkanmu, di mana kamu?"Hanya saja, meskipun sudah sekian lama mencari, dia tak kunjung menemukan Yuna.Tepat ketika dia hendak menuju lantai atas, tiba-tiba saja terdengar suara yang akrab di telinganya."Kak Wano, selamatkan aku!"Wano seketika menoleh, kemudian dia melihat Qirana yang terikat pada tiang listrik dan dikelilingi kobaran api.Melihat hal ini, jantung Wano berdebar kencang.
Read more