Home / Romansa / Jeratan Hubungan Tanpa Status / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of Jeratan Hubungan Tanpa Status: Chapter 231 - Chapter 240

655 Chapters

Bab 0231

Kalimat ini terasa bagai petir di siang bolong dan menghujam ke arah Wano.Wano pun terpaku di tempatnya dalam seketika.Beberapa saat kemudian, dia akhirnya berkata, "Apa maksudmu?""Kata Yuli, dia melihat tahi lalat hitam di dahi wanita yang membuang anaknya. Pembantu ibumu juga memiliki tahi lalat hitam yang sama persis. Wano, mungkinkah Yuna ...."Tanpa menunggu Yudha selesai berbicara, Wano langsung menyela, "Bukan, Yuna adalah putri Maya dan Juna, bukan Vina. Aku akan menyelidiki masalah ini dengan benar. Tolong beritahu Paman Juna agar nggak memberitahu Yuna dulu."Ketika mendengarnya, ketegangan dalam hati Yudha perlahan melega.Yudha menghela napas dan berkata, "Semoga saja ini nggak ada hubungannya dengan ibumu. Kalau nggak, berarti kamu dan Yuna ...."Wano tidak bisa membayangkan jika anak itu benar-benar dibuang oleh Vina, karena itu berarti Vina ada kaitannya dengan kematian Maya.Jika itu benar, maka Yuna akan begitu membenci Wano atas tragedi pembunuhan sang ibu.Bagaima
Read more

Bab 0232

Dia memeluk Yuna begitu erat sehingga membuatnya kesulitan bernapas.Yuna belum pernah melihat Wano seterpuruk ini.Dalam pandangannya, tidak peduli apa pun yang terjadi, Wano selalu menjadi sosok pemimpin yang bijaksana dan penuh kuasa.Namun, sekarang dia seperti seorang bocah yang takut diganggu, lalu memohon padanya untuk memberikan jaminan.Yuna tidak mengerti dengan apa yang telah membuat Wano gelisah.Dia mengulurkan tangannya untuk membelai kepala Wano perlahan dan berkata dengan lembut."Iya, aku nggak akan pergi."Sejak Wano telah mempertaruhkan nyawa demi ayahnya, Yuna telah membuat keputusan dalam hatinya.Sepertinya, mereka tidak akan pernah terpisahkan seumur hidup.Melihat mata Yuna yang tampak meyakinkan, serta kata-kata lembutnya yang menenangkan, akhirnya Wano tak bisa menahan dirinya lagi. Dia langsung memeluk Yuna semakin erat.Dia menunduk dan mencium bibir Yuna.Kali ini, emosi yang terasa begitu kuat. Ciumannya pun terkesan tak sabaran.Dia seolah-olah ingin mene
Read more

Bab 0233

Wano ingat dengan jelas bahwa ada kalung seperti itu di dalam laci ibunya.Dari corak, bentuk, hingga jumlah berlian di atasnya, benar-benar sama persis.Saat itu, Wano tertarik pada kalung tersebut karena merasa sangat indah. Dia berpikir kalau kalung itu akan terlihat indah jika dipakai oleh adik kecilnya.Melihat betapa perhatiannya Wano, sang ibu pun mengusap kepalanya sambil tersenyum.Wano kemudian berkata dengan lembut, "Ibu membuat kalung ini untuk adik perempuan di dalam perut Bibi Maya. Dia bilang kalau kalung ini adalah tanda cintaku pada adik. Ibu juga bertanya padaku bukankah kalung itu terlihat sangat indah?"Wano adalah sosok yang pemalu dulunya, jadi hanya bisa mengangguk sambil tersenyum.Setelah Maya mengalami kecelakaan, ibunya tak pernah membicarakan kalung ini lagi.Mungkin saja ini hanyalah sebuah kesepakatan antara ibunya dan Maya.Tak ada orang lain yang mengetahuinya.Itu sebabnya, ketika Maya meninggal, dia terus memegang kalung ini dengan erat karena ingin me
Read more

Bab 0234

Melihat sosok Yuna, Tisa begitu gembira hingga menggoyang-goyangkan lengan dan kaki mungilnya.Shinta tersenyum seraya berkata, "Lihat betapa dia sangat menyukaimu. Dia bahkan nggak segembira ini kalau melihat ayahnya."Malik berkata dengan agak cemburu, "Kata siapa? Justru akulah yang paling disukai putriku. Dia selalu mengandalkanku setiap harinya."Beberapa orang itu pun masuk ke ruang rawat Wano sambil bersenda gurau.Kebetulan saja, saat itu Wano tampak duduk sembari merokok sendirian.Yuna langsung mendekat, lalu merebut rokok dari tangannya dan mematikannya di asbak.Setelah itu, dia membuka jendela untuk mengatur sirkulasi udara di ruangan.Yuna seketika menegurnya dengan ekspresi datar, "Dokter sudah melarangmu merokok, tapi kamu masih saja melakukannya. Kalau sampai lukanya nggak sembuh dengan baik, aku nggak akan peduli lagi."Malik menghela napas, "Itu benar, sudah biarkan saja. Orang seperti dia memang nggak pantas diperhatikan siapa pun. Nggak heran kalau sampai sekarang
Read more

Bab 0235

Yuna merasakan sensasi terbakar pada punggungnya.Bibir hangat dan lembut Wano menyentuh tubuhnya dengan perlahan dan berulang-ulang.Setiap sentuhan di kulitnya terasa seperti nyala api yang membara.Dia memejamkan mata dengan pahit, lalu menolak Wano dengan kasar, "Siang bolong begini, kamu mau ngapain, sih?"Melihat mata Yuna agak berkaca-kaca, Wano pun menatapnya dengan kekecewaan yang mendalam."Kamu sangat menyukai anak-anak, tapi karena kelalaianku, kita jadi kehilangan anak kita. Aku cuma ingin menebus kesedihanmu."Yuna merasa bahwa tenggorokannya terasa pedih, tetapi dia memaksakan sebuah senyuman kecil."Wano, kalau aku ..." tidak akan bisa memiliki anak selamanya.Sebelum dia sempat menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja ponselnya berdering.Melihat adanya nomor Xena, Yuna pun segera menjawabnya.Namun, terdengar suara yang kekanak-kanakan dari telepon itu."Bibi Yuna, aku sangat merindukanmu."Yuna buru-buru menyembunyikan semua emosi di matanya, lalu tersenyum sambil ber
Read more

Bab 0236

Dia tak pernah tahu bahwa demi meyakinkan Maggie untuk bekerja sama dengannya, Wano bahkan berdiri di tengah salju sepanjang malam.Yuna merasakan ada sesuatu yang sulit dijelaskan dalam hatinya.Dia merasa kasihan pada Wano. Akan tetapi, dia pun sangat tersentuh atas segala hal yang telah Wano lakukan.Yuna menahan emosinya, lalu tersenyum tipis kepada Maggie, "Terima kasih, sudah memberitahuku. Semoga kamu dan Kak Xena bisa kembali menjalin hubungan dengan baik lagi setelah sempat berpisah."Maggie tersenyum sejenak, "Menjalin kembali hubungan yang sempat retak kadang perlu lebih dari sebuah keberanian, bantuan dari pihak lain juga sangat diperlukan. Nona Yuna, apa kamu nggak merasa ada yang janggal dengan kasus Wano ketika di Fikarlanda itu?"Mendengar perkataannya, Yuna pun sedikit mengernyitkan keningnya."Apa maksudmu?""Menurutku, mengingat betapa cintanya Wano padamu, bagaimana mungkin dia memberi kesempatan wanita lain untuk mendekat? Apa kamu yakin dia benar-benar tidak sadar
Read more

Bab 0237

Video itu diambil dalam sebuah hotel di Negara Fikarlanda. Itulah malam saat Wano dijebak.Meskipun dia mabuk berat dan tidak sadarkan diri selama berada di atas tempat tidur, dia selalu berhasil menghindar setiap kali Haileen mencoba mendekatinya.Sepanjang waktu itu, mereka bahkan tak pernah bersentuhan secara fisik sama sekali.Semua kejadian itu sebenarnya hanyalah drama yang sengaja Haileen atur dan perankan sendiri.Jadi, apa yang Maggie katakan itu benar. Kasus Wano ini memang bertujuan untuk membantu Yuna keluar dari masa sulitnya.Namun, Wano sendiri juga kehilangan beberapa ratus miliar dalam prosesnya.Wano yang selalu hidup dalam kemewahan, tiba-tiba saja harus dipenjara selama sepuluh hari di tempat yang gelap dan lembap. Dia bahkan harus patuh pada peraturan dari sosok pemimpin dalam selnya.Dia rela merendahkan diri hanya untuk membantu Yuna kembali ke puncak.Yuna pun mengakui, tanpa kasus Wano ini, dia perlu setidaknya setengah tahun untuk kembali ke masa jayanya yang
Read more

Bab 0238

Saat itu, kepala pelayan masuk dan memberikan laporan."Nyonya, orang-orang dari Keluarga Sudrajat sudah tiba. Nyonya Leni sendiri datang bersama Nona Qirana."Tersirat sebuah kekesalan dalam mata Marisa.Sejak mengetahui bahwa Qirana telah merencanakan penipuan terhadap mereka, dia sama sekali tak ingin bersimpati pada wanita itu.Sebenarnya, Marisa tak ingin membiarkannya datang. Tak disangka, ternyata Qirana justru membawa neneknya, Leni, untuk datang.Keluarga Sudrajat dan Keluarga Lasegaf telah bersahabat selama beberapa generasi.Leni sendiri telah hadir, jelas Marisa harus memperbolehkan orang-orang tersebut masuk.Marisa pun segera bangkit dari duduknya, "Aku akan menyambut mereka."Saat keluar, dia melihat Qirana yang mengenakan gaun pesta biru muda tengah menuntun Leni masuk.Wajah mungil yang tampak polos itu bahkan tersenyum manis."Nenek Marisa, aku dan nenek ingin mengucapkan selamat ulang tahun padamu. Semoga Nenek selalu bahagia, sejahtera, dan panjang umur."Marisa pun
Read more

Bab 0239

Yuna langsung menyadari arti dari gelang tersebut, dia pun mendongak dan melihat ke arah Wano, dengan tatapan penuh tanya.Wano tersenyum sambil mengelus kepala Yuna, "Sayang, nenek memberikanmu ini untuk dipakai. Kenapa malah melihat ke arahku? Di masa depan, rumah ini akan menjadi tanggung jawabmu, bukan tanggung jawabku."Satu kalimat itu jelas telah menegaskan hubungan mereka.Kalimat itu juga menjelaskan posisi Yuna ke depannya nanti.Semua orang yang ada di sana adalah para bangsawan dari keluarga kaya. Mereka segera mengangkat gelas sebagai ucapan selamat.Mereka ingin memanfaatkan suasana hati Wano yang baik untuk memperoleh keuntungan.Yuna akhirnya tersenyum manis sambil berkata, "Terima kasih, Nek."Marisa kemudian tersenyum lebar dan menatap seluruh tamu di dalam rumahnya."Aku sudah memberinya hadiah sebagai tanda pertemuan. Bagaimana dengan kalian? Jangan sampai ada yang berani memperlakukan Yuna dengan buruk."Begitu Marisa selesai mengatakannya, Yogi yang biasanya seriu
Read more

Bab 0240

"Tanpa melakukan apa pun, Yuna sudah jauh lebih baik darimu, jadi apa lagi yang masih perlu dibandingkan?"Satu kalimat itu benar-benar mempermalukan Qirana.Dia menatap Wano dengan sedih, "Kak Wano, aku nggak bermaksud mempermalukan Yuna. Wajar saja kalau dia nggak berbakat dalam seni, memang nggak semua orang dilahirkan dengan bakat itu, jadi kamu nggak perlu melindunginya sampai seperti itu."Kata-kata Qirana seolah menyiratkan bahwa Yuna memang tak memiliki bakat apa pun.Tak peduli Yuna bisa tampil atau tidak, tetap saja akan mempermalukan dirinya.Begitu Wano hendak bicara, tangan putih dan halus Yuna mendadak menghalanginya.Yuna tersenyum sambil menatapnya dengan lembut, "Sebagai seorang pengacara terhormat, apa aku masih perlu membiarkan Pak Wano mewakiliku untuk bicara? Tenang saja, aku nggak akan mempermalukanmu."Setelah mengatakannya, dia beralih menatap Qirana.Apa yang ingin kamu bandingkan denganku?Qirana berpura-pura malu, "Aku hanya asal bicara tadi, jangan terlalu d
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
66
DMCA.com Protection Status