"Tanpa melakukan apa pun, Yuna sudah jauh lebih baik darimu, jadi apa lagi yang masih perlu dibandingkan?"Satu kalimat itu benar-benar mempermalukan Qirana.Dia menatap Wano dengan sedih, "Kak Wano, aku nggak bermaksud mempermalukan Yuna. Wajar saja kalau dia nggak berbakat dalam seni, memang nggak semua orang dilahirkan dengan bakat itu, jadi kamu nggak perlu melindunginya sampai seperti itu."Kata-kata Qirana seolah menyiratkan bahwa Yuna memang tak memiliki bakat apa pun.Tak peduli Yuna bisa tampil atau tidak, tetap saja akan mempermalukan dirinya.Begitu Wano hendak bicara, tangan putih dan halus Yuna mendadak menghalanginya.Yuna tersenyum sambil menatapnya dengan lembut, "Sebagai seorang pengacara terhormat, apa aku masih perlu membiarkan Pak Wano mewakiliku untuk bicara? Tenang saja, aku nggak akan mempermalukanmu."Setelah mengatakannya, dia beralih menatap Qirana.Apa yang ingin kamu bandingkan denganku?Qirana berpura-pura malu, "Aku hanya asal bicara tadi, jangan terlalu d
Read more