Home / Romansa / Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen: Chapter 71 - Chapter 80

115 Chapters

Bab 71 Menemui Adrian

Pagi-pagi sekali Rania udah dibangunkan oleh Mamanya. Rania yang masih setengah sadar langsung diajak naik ke mobil. Ia bahkan belum mandi dan mengganti pakaiannya, ia hanya menyambar tas kecil di samping tempat tidurnya yang berisi hp dan dompetnya.Rania melihat jam di hpnya, baru pukul 3 pagi. Itu berarti ia baru tidur sekitar 3 jam. Semenjak bekerja dengan ayahnya, Rania seringkali harus tidur larut malam karena pekerjaan yang tidak selesai di kantor dan harus ia bawa pulang ke rumah.“Mah, kita mau kemana?” tanya Rania. ia masih belum mengerti kenapa ia dibawa pagi-pagi seperti ini, dan kemana mereka akan pergi?Tidak ada jawaban dari Mamanya. Rania melihat Papa yang ada sedang ada di depan.“Pah, kita mau kemana?” tanya Rania.“Kamu mau nikah. Papa udah jodohin kamu sama anaknya temen Papa. Dia jauh lebih pantas buat kamu daripada pacar kamu yang enggak ada masa depannya itu.”Rania kaget bukan kepalang. Ternyat
last updateLast Updated : 2024-09-06
Read more

Bab 72 Adrian Tahu Yang sebenarnya

“Adrian..” Rania berdiri menjajari Adrian. Air mata sudah tidak bisa lagi ditahan oleh Rania. Ucapan dingin dari Adrian tidak seberapa menyakitkan dibanding dengan melihat kondisi Adrian di depan matanya.Tubuh yang biasaya segar dan selalu bisa melindungi Rania, kini kurus. Rania tahu pasti berat badan Adrian turun drastis. Mata Adrian yang biasanya selalu bisa membuat Rania kuat kini memancarkan kesedihan yang teramat dalam, bahkan kantung mata Adrian hitam dan sangat tebal.“Kamu ngapain kesini?” ulangnya.“Adrian, bisa kita bicara sebentar? Aku mohon,” ujar Rania.Tidak ada jawaban dari Adrian, ia keluar dari rumah, dan duduk di kursi depan rumahnya. Rania mengikuti Adrian dan duduk di sampingnya. Pemandangan sawah di depan rumah Adrian selalu menjadi mood booster bagi Rania. “Adrian, aku kangen,” itu adalah kata pertama yang ada di otak Rania yang ingin disampaikan pada Adrinan kali ini.
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more

Bab 73 Pergi Untuk Kembali

Malam ini Rania tidak pulang. Ia menginap di rumah Adrian.“Kamu enggak mau bilang Faris kalo kamu di sini?” tanya Adrian.“Enggak usah, ngapain bilang. Dia juga pasti enggak ngeh kalo aku enggak ada di rumah kok.”Semenjak hari itu, setiap bulan Rania mengunjungi Adrian di rumah orangtuanya. Bukan hanya mengunjungi tapi juga menginap dan itu bisa 2 sampai 3 hari. Ia benar-benar tidak mengerti seperti apa hidupnya saat itu. Tidak jelas. Ia adalah seorang istri, namun sering ia tidur dengan pacarnya, Adrian. Tapi toh Faris juga tidak peduli apakah Rania ada atau tidak. Bahkan orangtuanya yang menjodohkan dirinya dengan Faris pun tidak pernah sekedar bertanya kabarnya. Rania kembali mendapatkan semangat hidupnya, begitu juga dengan Adrian. Lukisan-lukisan Adrian kembali ‘hidup’ setelah Rania kembali dalam hidupnya. Adrian mendapatkan kembali percaya dirinya dalam hal melukis.“Adiran, kamu lagi ngeluki
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

Bab 74 Cerita dari Awal

“Trus, 3 tahun Faris minta cerai dan jujur gue seneng banget Val,” ujar Rania.“Jadi sekarang lo gimana Ran?” tanya Valerie.“Gue balik ke Adrian. Gue rencananya mau kabur aja sih kalo enggak di restuin juga sama Papa, tapi pasti Adriannya enggak mau. Dia bener-bener enggak mau gue kena masalah, itu doang,” ujar Rania.“Gue udah diceritain juga sama Faris Ran. Dan sekarang gue seneng banget lo udah bisa balik ke Adrian,” ujar Valerie.“Iya Val. Kebahagiaan yang gue dapet ketika sama Adrian yang bikin gue kuat jalanin bertahun-tahun hidup tanpa dia. Sekarang gue happy, Adrian happy walaupun kejelasan ke depannya belum tau,” ujar Rania. “I always hope the best for you Rania.”“Lo gimana sama Faris Val?” tanya Rania.“Enggak gimana-gimana. Gue juga belum mau balik sama Faris. Gue udah ada pengganti yang jauh lebih baik daripada Faris Ran. Dan gue juga baru
last updateLast Updated : 2024-09-09
Read more

Bab 75 Faris dan Valerie Resmi Jadian

Valerie dan Faris akhirnya mengobrol setelah sekian lama mereka hanya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing selama di sana. Faris dan Valerie menemukan banyak kesamaan antara mereka berdua. Sama-sama suka alam, dan benci pantai. Sama-sama kuliah sambil bekerja, dan sama-sama tidak terlalu memikirkan jodoh.Semakin lama, hubungan Valerie dan Faris semakin dekat. Valerie merasa bahwa Faris adalah orang yang begitu humble, begitu baik dan penyayang. Valerie merasa, Faris adalah laki-laki yang bisa mengimbangi sifat mandirinya.“Val, besok kamu libur?” tanya Faris suatu hari.“Libur, kenapa?” tanya Valerie.“Aku mau ajak kamu ke suatu tempat. Kamu pasti suka.”“Oh ya? Okey kalo gitu. Pick me up at?” “9.”“Oke.”Esoknya, pukul 8.45, Valerie sudah rapih dan siap untuk pergi dengan Faris. Pukul 9 tepat, Faris sudah sampai. Mereka pergi menaiki mobil Faris ke suatu tempat.
last updateLast Updated : 2024-09-10
Read more

Bab 76 Akhir Cerita Valerie dan Faris

Sejak saat itu, hidup Valerie berubah. Ia bukan lagi menjadi orang yang judes, galak dan suka marah-marah di kantor. Kini setiap hari, hatinya berbunga-bunga karena hubungannya dengan Faris. Faris bahkan tidur di rumah Valerie, karena di rumahnya ia tidak terlalu nyaman dengan orangtuanya. Orangtua Faris adalah seorang pengusaha yang sibuk luar biasa, dan Faris juga bekerja di perusahaan orangtuanya. Itu berarti atasannya adalah ayahnya sendiri.Valerie yang tinggal sendiri di rumahnya pun berbahagia karena Faris bisa menemaninya di rumah.“Selamat pagi Farisku,” sapa Valerie yang sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Faris.“Pagi sayang,” jawab Faris, ia merangkul Valerie dari belakang, mencium lehernya dan duduk di meja makan.“Nih roti kamu, pake isi keju plus susu coklat hangat kan?” ujar Valerie sambil menyerahkan satu piring berisi setangkup roti dengan segelas susu coklat hangat kepada Faris.&ldquo
last updateLast Updated : 2024-09-11
Read more

Bab 77 Anita Mewarnai Hidup Faris

“Anita, nanti pulang jam berapa?” tanya Faris.“Oh kayak biasa pak palingan jam 8,” jawab Anita.“Jangan malem-malem nanti kamu sakit lagi, nanti pulang jam 7 aja, saya antar,” ujar Faris.“Enggak usah repot-repot pak, saya enggak enak.”“Enggak apa-apa, saya enggak mau kamu sakit lagi. Nanti pulang jam 7, saya anter.”Faris langsung masuk ke ruangannya tanpa Anita bisa membalas ucapannya lagi. Sejak Anita sakit, Faris jadi jauh lebih peduli. Padahal Anita hanya sakit biasa, bukan sakit parah. Faris pernah tiba-tiba membelikannya makan siang, dengan alasan ia membeli makanan lebih, tapi Anita yakin itu bukan makanan lebih. Dan tidak jarang, setelah makan siang, ada vitamin, susu beruang dan berbagai buah-buahan di mejanya. Kadang Anita merasa, perhatian Faris lebih dari seorang atasan kepada bawahannya, namun ia juga tidak berani berfikir terlalu jauh, kembali lagi ia sadar bah
last updateLast Updated : 2024-09-12
Read more

Bab 78 Bertemu Dengan Adrian

Faris memasuki sebuah restoran yang sudah disepakati dirinya dengan Rania akan bertemu. Rania mengucapkan di telpon bahwa mereka harus menyelesaikan sesuatu. Memang hubungan mereka sudah selesai, atau bahkan tidak pernah dimulai. Namun tetap harus benar-benar diselesaikan, kata Rania. Dan juga Rania berkata bahwa ada sebuah kabar yang ingin dirinya dan Adrian sampaikan. Faris sudah lama tidak bertemu Adrian. Dulu, ketika ia masih dengan Valerie, sebelum ada pernikahan terkutuk itu, mereka berempat – dirinya, Valerie, Rania dan Adrian- sering sekali ke rumah orangtua Adrian.Faris masuk ke dalam restoran, ia celingak-celinguk namun tidak menemukan ada Rania ataupun Adrian. Ia mengambil hpnya dan mencoba menghubungi Rania.“Rania, aku udah sampe,” ujarnya ketika Rania sudah mengangkat telpon.“Aku di lantai 2 Ris, naik aja, bilang atas nama Rania,” ujar Rania.“Oke.”“Mbak, saya mau ke meja atas nama R
last updateLast Updated : 2024-09-13
Read more

Bab 79 Prestasi Valerie

“Rania, kamu tahu kan tempat Valerie sama cowonya kerja?” tanya Faris.“Cowonya tuh yang punya KS burger. Rania juga kerja di sana,” ujar Rania.“Ohhh KS Buger, iya aku tahu. Yaudah besok aku kesana deh,” ujar Faris.Rania dan Faris walaupun sudah bercerai tetap masih menggunakan aku-kamu karena sudah terbiasa bersandiwara selama 3 tahun pernikahan mereka di depan orangtua keduanya. “Yaudah, nanti kabarin aja Ris. Udah malem, kita pulang yuk,” ujar Adrian.“Yuk,” Adrian, Rania dan Faris beranjak. “Yaudah nanti gue kabarin lagi ya. Semoga Valerie sama cowonya mau, Anita juga mau. Kan seru, no hard feeling lah udah, biar seru aja,” ujar Faris.“Iya. Makasih buat waktunya ya Ris, gue tau lo sibuk tapi masih dateng pas gue mau sekedar ngobrol,” ujar Adrian meninju lengan Faris.“Kayak sama siapa aja lo,” ujar Faris.“Oke, duluan y
last updateLast Updated : 2024-09-14
Read more

Bab 80 Faris Mendatangi Risko

“Faris?” tanya Valerie seraya menghampiri Faris dan Risko yang kelihatan asik sekali berbincang.“Eh Valerie, akhirnya kamu sampe juga. Ditungguin sama Faris dari tadi,” ujar Risko, ia bangkit menuju Valerie merangkul pinggangnya dan mendaratkan kecupan kecil di pucuk kepala Valerie. Valerie tahu, Risko bukan tipe orang yang senang mengumbar kemesraan, apalagi di depan banyak orang seperti ini, tapi Valerie tahu, Risko sedang berhadapan dengan mantan kekasihnya, dan sikapnya itu ingin menunjukan bahwa ia dan Risko memang saling cinta.“Iyaa maaf ya tadi aku abis jalan-jalan sama Intan,” jawab Valerie kepada Risko.“Lah kamu enggak dari kantor?” tanya Risko.“Hehhe cabut tadi jam 2an, ke mall trus ya tau lah kalo cewe ke mall kan mana bisa sebentar,” ujar Valerie.“Hahaha yaudah. Tuh dicariin sama Faris,” ujar Risko.“Kenapa Ris?” tanya Valerie sambil duduk di
last updateLast Updated : 2024-09-15
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status