Home / Romansa / Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen / Bab 76 Akhir Cerita Valerie dan Faris

Share

Bab 76 Akhir Cerita Valerie dan Faris

Author: sukanulisajaa
last update Last Updated: 2024-09-11 14:00:11

Sejak saat itu, hidup Valerie berubah. Ia bukan lagi menjadi orang yang judes, galak dan suka marah-marah di kantor. Kini setiap hari, hatinya berbunga-bunga karena hubungannya dengan Faris. 

Faris bahkan tidur di rumah Valerie, karena di rumahnya ia tidak terlalu nyaman dengan orangtuanya. Orangtua Faris adalah seorang pengusaha yang sibuk luar biasa, dan Faris juga bekerja di perusahaan orangtuanya. Itu berarti atasannya adalah ayahnya sendiri.

Valerie yang tinggal sendiri di rumahnya pun berbahagia karena Faris bisa menemaninya di rumah.

“Selamat pagi Farisku,” sapa Valerie yang sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Faris.

“Pagi sayang,” jawab Faris, ia merangkul Valerie dari belakang, mencium lehernya dan duduk di meja makan.

“Nih roti kamu, pake isi keju plus susu coklat hangat kan?” ujar Valerie sambil menyerahkan satu piring berisi setangkup roti dengan segelas susu coklat hangat kepada Faris.

&ldquo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 77 Anita Mewarnai Hidup Faris

    “Anita, nanti pulang jam berapa?” tanya Faris.“Oh kayak biasa pak palingan jam 8,” jawab Anita.“Jangan malem-malem nanti kamu sakit lagi, nanti pulang jam 7 aja, saya antar,” ujar Faris.“Enggak usah repot-repot pak, saya enggak enak.”“Enggak apa-apa, saya enggak mau kamu sakit lagi. Nanti pulang jam 7, saya anter.”Faris langsung masuk ke ruangannya tanpa Anita bisa membalas ucapannya lagi. Sejak Anita sakit, Faris jadi jauh lebih peduli. Padahal Anita hanya sakit biasa, bukan sakit parah.Faris pernah tiba-tiba membelikannya makan siang, dengan alasan ia membeli makanan lebih, tapi Anita yakin itu bukan makanan lebih. Dan tidak jarang, setelah makan siang, ada vitamin, susu beruang dan berbagai buah-buahan di mejanya.Kadang Anita merasa, perhatian Faris lebih dari seorang atasan kepada bawahannya, namun ia juga tidak berani berfikir terlalu jauh, kembali lagi ia sadar bah

    Last Updated : 2024-09-12
  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 78 Bertemu Dengan Adrian

    Faris memasuki sebuah restoran yang sudah disepakati dirinya dengan Rania akan bertemu. Rania mengucapkan di telpon bahwa mereka harus menyelesaikan sesuatu. Memang hubungan mereka sudah selesai, atau bahkan tidak pernah dimulai. Namun tetap harus benar-benar diselesaikan, kata Rania.Dan juga Rania berkata bahwa ada sebuah kabar yang ingin dirinya dan Adrian sampaikan. Faris sudah lama tidak bertemu Adrian. Dulu, ketika ia masih dengan Valerie, sebelum ada pernikahan terkutuk itu, mereka berempat – dirinya, Valerie, Rania dan Adrian- sering sekali ke rumah orangtua Adrian.Faris masuk ke dalam restoran, ia celingak-celinguk namun tidak menemukan ada Rania ataupun Adrian. Ia mengambil hpnya dan mencoba menghubungi Rania.“Rania, aku udah sampe,” ujarnya ketika Rania sudah mengangkat telpon.“Aku di lantai 2 Ris, naik aja, bilang atas nama Rania,” ujar Rania.“Oke.”“Mbak, saya mau ke meja atas nama R

    Last Updated : 2024-09-13
  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 79 Prestasi Valerie

    “Rania, kamu tahu kan tempat Valerie sama cowonya kerja?” tanya Faris.“Cowonya tuh yang punya KS burger. Rania juga kerja di sana,” ujar Rania.“Ohhh KS Buger, iya aku tahu. Yaudah besok aku kesana deh,” ujar Faris.Rania dan Faris walaupun sudah bercerai tetap masih menggunakan aku-kamu karena sudah terbiasa bersandiwara selama 3 tahun pernikahan mereka di depan orangtua keduanya.“Yaudah, nanti kabarin aja Ris. Udah malem, kita pulang yuk,” ujar Adrian.“Yuk,” Adrian, Rania dan Faris beranjak.“Yaudah nanti gue kabarin lagi ya. Semoga Valerie sama cowonya mau, Anita juga mau. Kan seru, no hard feeling lah udah, biar seru aja,” ujar Faris.“Iya. Makasih buat waktunya ya Ris, gue tau lo sibuk tapi masih dateng pas gue mau sekedar ngobrol,” ujar Adrian meninju lengan Faris.“Kayak sama siapa aja lo,” ujar Faris.“Oke, duluan y

    Last Updated : 2024-09-14
  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 80 Faris Mendatangi Risko

    “Faris?” tanya Valerie seraya menghampiri Faris dan Risko yang kelihatan asik sekali berbincang.“Eh Valerie, akhirnya kamu sampe juga. Ditungguin sama Faris dari tadi,” ujar Risko, ia bangkit menuju Valerie merangkul pinggangnya dan mendaratkan kecupan kecil di pucuk kepala Valerie.Valerie tahu, Risko bukan tipe orang yang senang mengumbar kemesraan, apalagi di depan banyak orang seperti ini, tapi Valerie tahu, Risko sedang berhadapan dengan mantan kekasihnya, dan sikapnya itu ingin menunjukan bahwa ia dan Risko memang saling cinta.“Iyaa maaf ya tadi aku abis jalan-jalan sama Intan,” jawab Valerie kepada Risko.“Lah kamu enggak dari kantor?” tanya Risko.“Hehhe cabut tadi jam 2an, ke mall trus ya tau lah kalo cewe ke mall kan mana bisa sebentar,” ujar Valerie.“Hahaha yaudah. Tuh dicariin sama Faris,” ujar Risko.“Kenapa Ris?” tanya Valerie sambil duduk di

    Last Updated : 2024-09-15
  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 81 Persiapan Masing-masing

    “Anita, ke ruangan saya,” ucap Faris singkat. Tanpa banyak bertanya, Anita masuk ke ruangan Faris.“Ada apa pak?” tanya Anita.“Duduk Ta,” ujar Faris.Anita duduk di kursi yang ada di hadapan Faris.“Anita, kamu weekend ini kosong?” tanya Faris.“Maksudnya?”“Kamu weekend ini apa ada kesibukan atau kosong? Saya mau ajak kamu ke suatu tempat,” ujar Faris.“Oh, kosong kok pak,” jawab Anita.“Kamu mau saya ajak ke Villa saya? Nanti ada 6 orang yang akan pergi. Saya, kamu, Valerie, kamu kenal kan? Dia sama pacarnya dan ada lagi Namanya Adrian sama Rania.”Anita bingung, ia tidak tahu bagaimana harus merespon. Ia senang, tentu saja. Tapi ia bingung, ini terlalu mendadak, dan pergi ber6? Anita bukan tipe orang yang bisa dengan mudah beradaptasi dengan orang baru, ia khawatir kalau ia tidak bisa berbaur dengan teman-teman dari Faris.

    Last Updated : 2024-09-16
  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 82 Awal Nostalgia

    Sampai di depan ruangan Faris, terlihat ada seorang wanita muda, jika dilihat dari penampilan dan mukanya, dapat dikira-kira berumur 25 tahun. Ia adalah Anita, yang sedang duduk dan masih focus dengan laptopnya.“Anita?” panggil Valerie.“Eh Bu Valerie,”ujar Anita. Ia melihat ke sekeliling Valerie, ada 3 orang bersamanya.“Kamu ikut kan Anita?” tanya Valerie.“Iya Bu, ikut,” ujar Anita.“Udah enggak usah panggil bu lah, kita mau liburan bukan mau meeting. Panggil Valerie aja,” ujarnya.“Haha iya Valerie.”“Oh iya kenalin ini Rania, sahabat aku. Ini Adrian pacarnya Rania, dan ini Risko pacarku,” ujar Valerie.Risko yang diperkenalkan sebagai ‘pacar’ dari Valerie serasa ingin terbang. Ia begitu senang, ini adalah pertama kalinya Valerie menyebutnya pacar.Anita kenal dengan Rania, waktu pernikahan Faris, Anita menjadi orang yang sibuk

    Last Updated : 2024-09-17
  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 83 Perjalanan Dimulai

    Setelah setengah jam, akhirnya Faris dan yang lainnya memutuskan untuk berangkat.“Yuk, udah siap semua? Sekarang jam 8 ya. Mungkin sampe sana jam 2 atau jam 3. Kalo yang belom kebagian nyetir bisa tidur dulu, nanti kalo gue rasa gue ngantuk gue minta gentian,” ujar Faris.“Siap.” Jawab yang lain.Faris kebagian membawa mobil pertama, di sampingnya sudah duduk dengan manis Anita. Di belakang Faris, ada Risko dan disampingnya Valerie. Sedangkan Adrian dan Rania duduk di paling belakang. Semua barang bawaan seperti baju ada di bagasi, kecuali bekal yang dibawa Valerie.Mereka semua berangkat diawali dengan berdoa agar bisa selamat sampai tujuan.“Anita, nyalain lagu dooong,” teriak Adiran dari kursi paling belakang. Anita menatap Faris sebagai tanda meminta persetujuan. Faris mengangguk, membiarkan Anita yang memilih lagu apa yang akan diputar.All I want dari kodaline menjadi pilihan pertama Anita.All

    Last Updated : 2024-09-18
  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 84 Sampai di Villa

    Perjalanan sudah berjalan setengahnya, kini mereka sudah keluar dari jalan tol. Jalan yang dilalui kali ini lebih didominasi oleh pohon-pohon. Hari juga sudah semakin malam, Valerie dan Faris, satu-satunya yang masih terjaga semakin merapatkan jaketnya masing-masing.“Ris, ngantuk enggak? Kalo ngantuk gue bangunin Risko nih suruh gantian, atau gue sini gantian, gue masih hafal kok jalan kesana,” ujar Valerie.“Enggak usah, gue masih kuat. Biasa juga gue yang bawa dari rumah ke Villa kan,” ujar Faris.Sejak dulu ketika mereka masih sering kesana, memang Faris selalu kuat membawa mobilnya tanpa gantian. Dengan kondisi sepanjang jalan mengobrol dengan Valerie. Valerie yang duduk di kursi samping pengemudi akan bicara tentang apa saja yang seru agar Faris tidak mengantuk. Kadang jika obrolan mereka sudah habis, Valerie menyalahkan lagu untuk mereka bernyanyi bersama.“Ris, how’s your life?” tanya Valerie.“So

    Last Updated : 2024-09-19

Latest chapter

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 115 Valerie Sakit

    “Jadi gini Bu Valerie..”Faris mendengarkan di depan pintu dengan Valerie yang ada di tempat tidur.“Ibu pernah punya histori radang tenggorokan ya?” tanya Dokter Ali.“Iya dok,” jawab Valerie.“Nah radang tenggorokannya itu kumat bu, jadi demam, enggak enak badan. Lidah juga pahit. Ini enggak apa-apa kok. Cuma butuh istirahat aja, makan juga jangan sembarangan dulu ya bu. Trus banyakin minum air putih.”Valerie mengangguk-angguk. Sudah bukan hal baru dirinya terkena radang tenggorokan. Biasanya jika ia banyak pikiran, atau tubuhnya sedang lelah, radangnya bisa memerah dan membuatnya tidak enak badan.Namun kali ini, sakitnya luar biasa. Mungkin karena ia benar-benar tidak memperhatikan makanan atau minuman apa yang ia konsumsi belakangan, ditambah lagi dengan aktifitasnya yang tidak ada behentinya.“Ini saya buat resep untuk radang tenggorokannya ya, nanti bisa ditebus di apotik. Kalo 3 hari be

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 114 Valerie Sakit

    Pukul 4 pagi, Valerie dan Faris baru sampai di rumah. Tubuh mereka sudah lelah dan mengantuk.“Kamu apa aku yang mandi duluan?” tanya Valerie.“Kamu aja dulu, abis itu baru aku,” jawab Faris.Setelah Valerie dan Faris mandi, keduanya langsung tertidur. Namun, kali ini Valerie merasa dingin yang dirasakan berbeda dari dingin yang biasanya.“Pasti gara-gara mandi abis begadang nih,” pikirnya.Valerie merapatkan selimutnya dan menaikkan suhu AC nya agar tidak terlalu dingin. Tapi ternyata tidak membantu sama sekali, tubuhnya menggigil saking dinginnya. Faris yang merasakan ada getar disampingnya, membuka mata dan melihat Valerie dalam keadaan menggigil.“Val, kamu kenapa? Dingin ya?” tanya Faris. Valerie mengangguk.Faris buru-buru menuju lemari, ia mengambil 2 pasang kaus kaki dan memakaikannya di kaki Valerie bersamaan. Ia mematikan AC, dan menyalahkan Air cooler. Tidak sedingin AC, namun tetap m

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 113 Late Night Ramen

    “Enggak apa-apa. Aku selalu kabarin ibuku kok kalo belom pulang,” jawab Anita.“Oh ya?”“Iya, aku lagi sama siapa, aku lagi dimana, ngapain, aku pasti kabarin ibuku. Sebenernya dia enggak minta, tapi emang aku yang selalu ngabarin biar enggak kuatir,” jelas Anita.“Oke kalo gitu.”Risko menyandarkan punggungnya ke sandaran kursinya. Ia memejamkan mata, tanpa sadar ia sudah terlelap tidur. Tidak berbeda dengan Anita, setelah memastikan semua pintu terkunci dan AC tetap menyala, Anita jatuh tertidur.Tapi tidak lama kemudian, Anita bangun, ia tidak bisa tertidr jika kondisi mobil tidak berjalan. Lagi pula, tidak baik untuk pernafasan. Buru-buru Anita membuka semua jendela dalam mobil Risko.Angin malam langsung berebut masuk. Malam ini tidak terlalu dingin sebenarnya, tidak seperti malam-malam kemarin. Tapi sudah cukup membuat Anita mengencangkan jaketnya.Anita melihat ke layar, sudah nomor

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 112 Cerita Kepada Faris dan Valerie

    Valerie yang tadinya sedang serius mengerjakan laporan langsung bangkit dari duduknya.“Serius??” tanya Valerie sambil menghampiri Anita.“Iya Val. Dia bilang mau jadi suamiku tadi,” jawab Anita.“And you said yes?” tanya Valerie, dia benar-benar exited mendengar kabar ini.“Iya Val,” jawab Anita malu-malu.“Wahhhhhh keren banget kalian berduaaa, jadi kapan nih?” tanya Valerie. Ia menarik tangan Anita untuk duduk di sofa bersama dirinya dan Faris.“Masih lama kok. Aku mau kenal Risko dan keluarganya lebih dalam lagi, juga mau kenal sama temen-temannya Risko dulu. Soalnya kan kita kenalnya baru, jadi enggak langsung cepet juga. Minimal 3 bulan aku minta waktu, ya Ris?” tanya Anita kepada Risko.“Iyaa, aku juga mau kenal dulu sama keluarga dan temen-temennya dia. Abis itu kita diskusi lagi, baru deh tentuin tanggal,” jawab Risko. Ia duduk di kursi yang tadi Vale

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 111 She Said Yes

    Anita terdiam. Ia tidak menyangka Risko secepat itu melamar dirinya.“Anita?” tanya Risko.“Eh eh maaf Risko. Aku kaget, enggak nyangka kamu secepat itu ngelamar aku,” ujar Anita.“Iya makanya. Aku juga mikir kamu pasti ngerasa ini cepet banget. Tapi aku udah ngerasa cocok sama kamu. Aku mau hidup aku sama kamu.”Anita menatap Risko, mencari kebohongan dalam mata Risko, tapi ia tidak melihatnya sama sekali. Risko terlihat tulus, ia tidak terlihat bohong sama sekali.“Risko, kamu yakin? Kita belum lama kenal loh..” ujar Anita.“Aku yakin. Aku bisa kenal kamu nanti setelah nikah. Enggak apa-apa kok. Aku beneran yakin mau nikah sama kamu, kamu adalah calon istri yang aku rasa terbaik buatku, buat Papaku, buat keluargaku.”Anita tersentak.“Aku bahkan belom sempet kenal sama keluarga kamu, kalo mereka enggak suka sama aku gimana?” tanya Anita.“Eng

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 110 Risko Propose Anita

    Anita dan Risko sudah duduk di dalam rumah makan. Mereka duduk berhadapan dengan pemandangan langit yang cerah. Dengan lampu-lampu kecil cantik menghiasi interior rumah makan tersebut yang makin terlihat ketika sudah gelap.Angin malam menerbangkan rambut Anita yang dikuncir hanya setengah.“Dingin ya?” tanya Risko.“Lebih tepatnya adem, bukan dingin. Yang waktu di Villa nya Faris aja aku kuat kan,” ujar Anita.“Oh iya bener.”“Kamu tau tempat ini darimana sih? Bagus banget tau,” ujar Anita.“Dulu pernah makan di sini sama temen kantor rame-rame. Kita dari luar kota trus mampir kesini eh ternyata bagus banget.”Obrolan mereka terselak oleh pelayan yang mengantarkan makanan untuk Risko dan Anita. 2 piring nasi dengan ayam goreng dan sambal juga lalapan tersaji di depan mereka. 2 gelas jus buah naga pun tidak luput dari pesanan.“Makasih Mas,” ujar Anita.“Sama-sa

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 109 Risko Kasmaran

    Hari-hari selanjutnya dijalani Valerie dan Faris dengan masih bekerja di KS burger. Selama satu minggu Faris bekerja di sana sebagai pelayan banyak sekali pelajaran yang bisa ia ambil. Faris mengerti kenapa Risko bisa sebijaksana itu.Faris juga belajar untuk selalu menempatkan kepentingan orang lain diatas kepanetingannya sendiri, bagaimana ia harus menghargai orang lain, dan sama sekali tidak merasa diatas yang lainnya.Faris menilai, ilmu-ilmu seperti ini benar-benar mahal untuk dipelajari. Ia bisa menerapkannya di dunia kerja setelah ia masuk kerja nanti.“Val, hari ini aku izin lagi yaa. Mumpung masih ada Faris, jadi kamu enggak sendirian. Sabtu Minggu aku di sini kok,” ujar Risko.“Kamu belakangan izin mulu deh perasaan,” selidik Valerie.“Pacaran dia tuhhh,” Faris langsung menyerbu Risko begitu masuk ke dalam ruangan.“Seriusss Risko? Wahhh kenalin kaliiiiii pacarnyaaa,” ujar Valer

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 108 Pelajaran Berharga

    “Weiiii yang abis cari pacar, udah dapet?” tanya Faris begitu melihat Risko sampai di toko.“Hahhaa, enggak ada yang buang,” ujar Risko.“Seneng banget roman-romannya,” goda Faris.“Hahahha iya, lumayan lah. Gimana toko hari ini?” tanya Risko.“Aman, tenang aja. Setidaknya enggak ada ibu-ibu yang godain gue hari ini,” Faris sedang mengelap-ngelap meja. Ia benar-benar menikmati perannya dari hari ke hari bekerja di sini. Sepertinya Faris mulai berfikir ingin pindah Haluan menjadi pengusaha kuliner daripada kantoran.“Hahahah, bisa aja lo. Gue liat-liat makin jago aja ngelap mejanya. Udah deh Ris, gue ngeri lo kegirangan kerja ginian, inget lo CEO.”“Ternyata enak ya Ko kerja kayak gini,” Faris duduk di atas sebuah meja yang baru saja ia bersihkan. Apron seragam dari KS burger terlihat begitu pas di tubuh Faris.“Enaknya?” tanya Risko. Ia ikut duduk di seb

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 107 Berserah Pada Takdir

    Anita masih tersenyum lebar selesai dari menonton film yang berjudul Notebook.“Bagus filmnyaaaa,” ujar Anita.“Bagus filmnya apa suka endingnya?” tebak Risko.“Hahaha bener. Aku selalu jatuh cinta sama film yang happy ending.”“Typical perempuan sih. Rata-rata perempuan tuh suka banget film yang happy ending. Kayak enggak suka gitu tokoh utamanya tersakiti.”“Hahhaha iya bener tau.”“Makan dulu yuk,” ajak Risko.“Boleh.”Anita dan Risko memilih makan ayam goreng cepat saji yang ada di mall itu. Anita dan Risko memesan paket nasi dengan ayam super besar.“Kamu enggak mau pesen burger atau kentang?” tanya Anita.“Nope. Di toko banyak dan enak, ngapain aku pesen di sini,” ujar Risko.“Yeee bisa aja. Iya juga ya. Trus kenapa kita enggak makan di toko kamu aja sih,” ujar Anita.“Lah iya juga hahaha

DMCA.com Protection Status