Semua Bab Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen: Bab 61 - Bab 70

115 Bab

Bab 61 Intan Baru Mengetahui

Suara alarm membangunkan Valerie. Ia membuka matanya dan melihat ada wajah Risko yang masih terlelap. “Dasar bayi,” ujar Valerie.Valerie bangkit dan menyiapkan sarapan simple untuknya dan Risko. Semalam, ia sudah memarinasi dada ayam yang dibeli di supermarket. Tadinya ia mau memasak atau membakar ayam semalam, tapi karena terlalu lelah, akhirnya cukup dengan dimsum saja.Valerie membakar dada ayam 3 buah. 1 untuk dirinya dan 2 untuk Risko. Ia juga mengupas kentang untuk digoreng sebanyak setengah kilogram. Valerie juga merebus brokoli untuk mereka berdua.Ayam bakar, kentang goreng dan brokoli rebus sudah siap dalam waktu satu jam. Valerie memandang puas hasil masakannya, simple tapi lengkap karena ada karbohidrat, protein dan sayur.Waktu baru menunjukan pukul 06.00. Valerie masih memiliki waktu sekitar 1 jam untuk sarapan sebelum ia dan Risko harus berangkat ke kantor.“Risko, bangun,” Valerie menggoyangkan tubuh Risko,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-27
Baca selengkapnya

Bab 62 Sebuah Rasa yang Mulai Hadir

Hari ini Faris merasa sepi sekali. Intan tidak masuk, tidak enak badan katanya. Selama beberapa tahun, baru kali ini Intan tidak masuk karena tidak enak badan. Dan anehnya, Faris merasa sepi. Padahal di kantor banyak orang tapi ketidakhadiran Anita membuat Faris baru menyadari bahwa setiap hari, setiap pekerjaan, setiap saat dirinya selalu diurus oleh Anita.“Laper, makan dulu deh. Duh biasanya si Anita yang nanyain nih makan siang mau apa,” pikir Faris.Faris keluar dari ruangannya, bahkan hari ini semua meeting ia undur sampai Anita bisa masuk kembali ke kantor, ia tidak akan bisa membuat notulen sendiri. Faris masuk ke mobilnya, kali ini ia ingin makan sesuatu yang ringan, simple tapi mengenyangkan.Di tengah jalan, Faris melihat ada mekdi, sebuah gerai tempat makan ayam goreng, kentang dan banyak menu lain kesukaannya dari kecil. Tanpa pikir panjang ia memasuki gerai tersebut.Faris menghampiri kasir dan memesan 2 beef burger, 1 porsi k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-28
Baca selengkapnya

Bab 63 Perkenalan Usaha Risko

Sesuai janji, malam ini sepulang kerja, Valerie meminta Risko untuk mengantar Intan terlebih dahulu kerumahnya. Saat ini mereka bertiga sudah ada di dalam mobil dengan Risko yang menyetir, Valerie di samping Risko dan Intan di kursi belakang.“Pak Risko, maaf ya jadi ngerepotin. Anterin saya dulu,” ujar Intan.“Ya ampun Tan, gue sampe lupa loh Risko klien kita, makanya masih lo panggil Pak hahaha,” Valerie yang sudah dekat dengan Risko belakangan sampai lupa jika mereka dimulai dari rekan kerja.“Hahaha, panggil Risko aja lah, gue aneh banget dipanggil begitu kalo diluar jam kerja,” ujar Risko.“Iyaaa,” ujar Intan.“Eh Tan, lo ada acara atau urusan nih pulang?” tanya Risko.“Enggak ada, mau pulang tidur istirahat.”“Ikut aja yuk ke toko, sekalian bantuan Valerie apa kek. Nanti pulangnya gue anterin,” ajak Risko.“Bener ya tapi dianterin,” pinta Inta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-29
Baca selengkapnya

Bab 64 Pembukaan Toko

Dengan sigap, Valerie menuju ke dapur.“Satu porsi pake berapa gram selada?” tanya Valerie kepada Siti, head kitchen di KS burger. Siti menunjukan semua takaran yang digunakan dalam 1 porsi burger. Valerie menghitung dan mencocokan apakah perkiraan yang Bimo sampaikan cocok dengan yang Valerie hitung. Selama Valerie menghitung baha, Risko bertugas untuk mengecek kelengkapan peralatan dan ketersediaan piring, gelas dan lain-lain. Sedangkan Intan bertugas mengecek semua pelaatan masih bisa digunakan dengan baik.Kerjasama mereka bertiga bisa dibilang oke. Dan Kerjasama mereka dengan staff KS Burger juga sangat oke. Akhirnya semua selesai dan besok bisa langsung berjalan. Valerie, Intan dan Risko pamit dari toko.“Guys, makasih banyak ya kalian masih mau nunggu kita. Sekarang udah lewat dari jam 12. Gue, Val sama Intan mau pulang. Besok gue sama Val akan dateng lagi buat buka toko. See you tomorrow guys,” pamit Risko pada karyawannya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-30
Baca selengkapnya

Bab 65 Bakat Risko

Tepat jam 5 pagi, Valerie dan Risko sudah standby di KS burger. Mereka memastikan bahwa semua vendor yang dihubungi oleh Valerie sudah mengantar pesanan dengan kuantity sesuai yang ia pesan.“Ris, mau sarapan dulu?” Biasanya Valerie dan Risko akan sarapan di rumah, namun karena mereka berangkat terlalu pagi dari rumah, jadi tidak sempat untuk sarapan. “Nanti aja, aku lagi mau makan lontong sayur lagi,” ujar Risko.“Emang di sini yang jual lontong sayur dimana?” tanya Valerie.“Nanti kamu minta anterin aja sama Bino. Sekalian beliin tuh Bimo,” ujar Rsko.Valerie dan Risko masuk ke dalam ruang kerja Valerie, vendor yang ditunggu masih belum datang juga. “Kalo kamu masih ngantuk, tidur aja dulu Ris,” ujar Valerie.“Enggak, aku enggak ngantuk,” mereka sedang duduk di sebuah sofa yang kemarin Risko beli. Valerie yang tidak tahu apa-apa sempat kaget tiba-tiba d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-31
Baca selengkapnya

Bab 66 Masa Lalu Risko

Risko muda adalah seorang yang abisius, tidak berfikir bahwa wanita adalah sesuatu yang sangat penting. Ia merasa, cinta tidak aka nada gunanya untuk dirinya apalagi dalam masa sekolah. Sejak sekolah di sekolah menengah pertama, yang Risko kejar adalah prestasi. Ditambah, orangtuanya struggle luar biasa untuk dirinya dan kakaknya sekolah.Setiap hari, Risko belajar dan belajar, sepulang sekolah Risko membantu orangtua nya di kedai burger yang mereka rintis sama-sama. Risko SMA menjadi seorang anak yang banyak menarik perhatian kaum hawa, perawakan Risko yang tinggi dengan wajah tampan pada masanya, banyak membuat wanita jatuh hati. Namun betapa Risko cuek terhadap wanita, justru membuat wanita-wanita semakin tertarik.Banyak yang memberi Risko perhatian, mulai dari membawa makan siang, memberinya coklat, menyelipkan surat cinta di tasnya dan masih banyak lagi. Tidak pernah ada wanita yang berhasil memebuat Risko sekedar menoleh.Suatu hari, Risko yang biasa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-01
Baca selengkapnya

Bab 67 Risko Ditinggalkan

“Tapi apa Ya?” tanya Risko.“Tapi gue enggak ngerti pacaran tuh gimana Risko, gue belom pernah. Emang lo pernah?” tanya Tia.“Hehe sama gue juga belom pernah,” ujar Risko.“Yahhh hahaha.”“Y akita kayak gini aja, biasa. Statusnya aja yang berubah jadi pacaran. Enggak usah ikutin yang lain,” ujar Risko.“Iya bener juga ya.”Sejak saat itu, Risko dan Tia ‘berpacaran’. Tidak seperti teman seusianya, pacaran ala Risko dan Tia adalah bermain gitar sambil bernyanyi, belajar bersama dan akhir pekan seringkali pergi ke museum. Risko dan Tia juga sering menonton film horror di rumah Tia dengan laptop yang dipinjam dari Ayah Tia. Risko beberapa kali ke rumah Tia, mengobrol dengan orangtua Tia. Mereka adalah orangtua yang sangat supportive. Risko dan Tia juga tidak pernah berantem seperti anak-anak seusianya pacaran. No drama, no debat. Risko dan Tia sama-sama
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-02
Baca selengkapnya

Bab 68 Kenangan Yang Terus Hidup

“Sejak saat itu, aku enggak pernah lagi pacaran Val. Aku bukan takut sebenernya, Cuma aku nyari yang bisa kayak Tia. Yang bisa kasih aku support, bisa kasih energi positive ke aku. Dan kalo bisa, aku dapetin dia bukan karena aku cari, Tia kan dateng sendiri, sama kayak kamu.” Valerie benar-benar tersentuh mendengar kisah Risko. Ia tidak tahu betapa sakitnya ditinggalkan dalam kondisi sedang sayang-sayangnya, tanpa pamit dan tidak bisa lagi bertemu walau hanya sesaat.“Tia itu nyadarin aku Val, dia nyadarin aku kalo sekuat apapun aku dan dia mau bersama, pada akhirnya Tuhan yang punya kuasa.” Risko berbicara sambil matanya menerawang. Terlihat jelas rasa sakit masih begitu membekas.“Tia tuh sama aku udah yakin Val kalo kita akan sama-sama terus. Enggak ada satupun dari kita yang berfikir kalo hubungan kita akan berakhir.”“Dan Tia tuh bikin aku jadi lebih menghargai semua orang yang deket dan aku sayang.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-03
Baca selengkapnya

Bab 69 : Kisah Rania

“Val.. Aku..”Rania kembali menangis. Ia sudah hampir tidak kuat untuk berbicara, padahal banyak sekali yang ingin ia sampaikan pada sahabat lamanya ini.“Minum dulu Rania,” ujar Valerie sambil menyerahkan segelas ice lemon tea.“Minum dingin dan manis semoga bisa bikin kamu lebih tenang.”Rania meminum lemon tea yang diberikan Valerie. Ia menarik nafas, mencoba mengumpulkan tenaga untuk mulai berbicara.“Val, pertama aku mau minta maaf,” ujar Rania.“Maaf?” tanya Valerie.“Iya aku mau minta maaf Val. Aku pernah nikah sama Faris,” ujar Rania dengan wajah tertunduk, ia seperti menyembunyikan kesakitan dan rasa bersalah dalam waktu yang sama.“Aku udah tau Rania,” ujar Valerie tenang.“Val, aku bener-bener enggak tahu kalo orang yang dijodohin sama aku itu Faris,” ujar Rania.“It’s oke Rania, udah lewat juga,” ujar Valerie.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-04
Baca selengkapnya

Bab 70 : Awal Kehancuran Rania

Esok harinya, Adrian datang dengan kepercayaan diri yang sudah hampir terkikis habis. Adrian tahu, sebagai orang yang tidak memiliki uang banyak, melawan Pak Cakra adalah mustahil. Namun, ia telah berjanji pada dirinya sendiri untuk memperjuangkan apapun yang ada dalam hidupnya sampai sejauh ia mampu. Sisanya, ia serahkan pada semesta. Adrian datang dengan mengendarai jazz berwarna hitam hasil dari jerih payahnya sendiri. Uang membeli mobil ia dapat ketika pameran lukisannya 2 tahun silam mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari penikmat karyanya.“Permisi, selamat pagi,” ujar Adrian di depan rumah keluarga Pak Cakra. “Eh Den Adrian, masuk Den, udah ditungguin daritadi sama Tuan Cakra dan yang lain,” Surti, asisten rumah tangga keluarga Pak Adrian yang sudah mengabdi sejak masih muda mempersilahkan Adrian untuk masuk.“Makasih ya Bi,” ujar Cakra pada wanita berperawakan ramah tersebut.Adrian masuk ke ruang k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status