Semua Bab Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku: Bab 421 - Bab 430

466 Bab

Alif dan Alisha Berulah

“Loh, Alif dan Alisha ikut ke sini juga, toh?” sapa Luna.Luna terkejut begitu tahu Fabian datang bersama Alif dan Alisha. Alif dan Alisha tersenyum meringis sambil memperlihatkan giginya.“Iya, Bu Dokter. Kami kangen pengen lihat si Kembar,” ujar Alif.“Iya, Mas Alif kangen sama calon istrinya,” cetus Alisha dengan polosnya.Luna dan Fabian langsung tertawa. Gara-gara tempo hari Emran meminta Alif memilih salah satu putri Fabian dan Luna membuat Alisha berkata seperti itu.“Apaan si Alisha. Masih kecil udah ngomong gituan. Kayak ayah saja.” Alif sudah cemberut.Luna dan Fabian tersenyum sambil menggelengkan kepala.“Udah, gak papa. Ayo, masuk. Kebetulan Bu Dokter baru aja bikin kue coklat.”Mata Alisha langsung berbinar kesenangan mendengar ucapan Luna.“Wah!! Beneran? Kebetulan banget Alisha pengen kue coklat. Tadi kue Alisha dihabisin Mas Alif.” A
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya

Kebingungan Sang Ayah

“APA!!! Mereka gak ada? Katamu tadi ada,” seru Emran.Dia baru saja datang ke rumah Fabian dan terkejut saat mendengar penjelasan Fabian. Fabian tampak serba salah dan menyesal kali ini.“Iya, aku sendiri gak tahu, Emran. Tadi, aku tinggal ke kamar sementara mereka sedang asyik makan kue. Begitu keluar, udah gak ada,” ulas Fabian.Emran terdiam, wajahnya terlihat panik. Dia berjalan mondar mandir sambil mengacak rambutnya. Emran selalu begitu jika gelisah. Fabian memperhatikan Emran. Ada Luna juga yang tampak merasa bersalah kali ini.“Maaf, Mas … mungkin tadi aku dan Fabian kelamaan di kamar sehingga tidak memperhatikan mereka,” ujar Luna.Fabian mengangguk membenarkan ucapan Luna.“Iya, kami terlalu asyik bermain dengan Dira dan Disa jadi sedikit melupakan mereka.”Emran menghentikan langkahnya dan melirik ke arah Luna serta Fabian.“Kalian gak salah. Aku dan Widuri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-09
Baca selengkapnya

My Little Boy

“Ada apa, Van?” tanya Emran.Ia menjawab dengan lesu dan sama sekali tidak bersemangat jika Ivan membahas tentang kerjaan kali ini.“Emran, kamu di mana?” Ivan malah balik bertanya.Emran semakin kesal dan menjawab dengan ogah-ogahan. “Ya, di rumah emang kenapa?”“Buruan jemput Alif dan Alisha. Mereka ada di apartemenku sekarang!”“HAH!!!” Seketika Emran terjingkat kaget. Fabian yang mengemudi di sebelahnya ikut terkejut dan menoleh ke arah Emran.“Di apartemenmu? Kok bisa?” tanya Emran. Fabian makin bingung dan mengernyitkan alis sambil sesekali melirik Emran yang duduk di sampingnya.“Aku sendiri gak tahu, tiba-tiba ditelepon ama resepsionis apartemenku. Mereka bilang ada keponakanku yang mencari, namanya Alif dan Alisha. Alif dan Alisha kan anakmu, untuk apa juga ke apartemenku?”Emran menghela napas lega.“Panjang ceritanya, Van
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-10
Baca selengkapnya

Waktu Berlalu Begitu Cepat

“Hebat anak Ayah!!” seru Emran.Hari ini sengaja Emran tidak masuk kerja dan menghabiskan sepanjang waktunya untuk melihat Alif bertanding futsal. Ada Widuri, Alisha dan Alvan juga yang ikut menemaninya.Emran terus bersorak setiap kali Alif membawa bola bahkan berseru dengan riuh seperti tadi usai Alif menjebol gawang lawan.“KEREN ANAK AYAH!! HEBAT ALIF!!” Lagi-lagi Emran berseru kesenangan. Ia terus tersenyum sambil bertepuk tangan memberi semangat.Tentu saja ulahnya itu diperhatikan oleh Alisha. Alisha langsung cemberut, melipat tangan di depan dada sambil melirik Emran yang berdiri di sebelahnya.“Huh, masa Mas Alif doang yang hebat, yang anak Ayah. Alisha enggak, gitu?”Widuri dan Emran terdiam, melirik ke arah Alisha. Widuri mengulum senyum sambil memberi isyarat melalui matanya ke Emran. Emran menarik napas panjang lalu duduk di sebelah Alisha.“Kata siapa Alisha gak hebat. Alisha jug
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-11
Baca selengkapnya

Merindukan Mama

“Hallo, selamat siang,” sapa sosok yang tiba-tiba mendekati keluarga Emran.Emran dan Widuri menoleh secara bersamaan. Widuri langsung tersenyum lebar saat melihat sosok yang sedang berdiri di depannya. Sementara Emran langsung cemberut.“Dokter Bayu. Kok bisa di sini juga?” Ternyata sosok yang menyapa mereka dan memperhatikan dari jauh sedari tadi adalah Dokter Bayu.Pria berwajah tampan dan terlihat lebih muda beberapa tahun dari Emran itu tersenyum sambil mengangguk.“Iya, saya juga menyaksikan pertandingan futsal di dalam tadi.”Widuri terperangah, ia tampak gembira dan antusias. Sementara wajah Emran semakin muram saat melihat istrinya malah berakrab ria dengan Dokter tampan itu.“WAH!! Siapa yang sedang bertanding di sini? Apa keponakan atau adik Anda?” Widuri kembali mengajukan pertanyaan. Dia tampak penasaran dan itu semakin membuat Emran meradang.Emran terus melirik ke arah Widuri, sesekali Emran menghela napas panjang sambil menyenggol sikut Widuri. Ia berharap Widuri member
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya

Teman yang Baik

“Ray, kok kamu ngomong gitu?” tanya Dokter Bayu.Rayhan terdiam, menyeka air mata dengan punggung tangannya sambil menatap ayahnya dengan sendu. Dokter Bayu kehilangan istrinya saat melahirkan Rayhan. Waktu itu, Dokter Bayu belum menjadi Dokter spesialis kandungan. Ia langsung mengambil kuliah lagi gara-gara peristiwa itu.Sejak saat itu, Dokter Bayu mengabdikan hidupnya membantu para calon ibu. Dia berusaha keras untuk membantu persalinan mereka agar tidak mengalami nasib yang sama seperti istrinya.“Papa bohong, kan? Mama gak pernah meninggal?”Dokter Bayu terdiam, mengatupkan rapat bibirnya sambil memeluk Rayhan lagi.“Ray … Papa juga kangen Mama, tapi Papa gak pernah bohong. Maafin Papa, ya. Saat itu Papa belum bisa menyelamatkan mamamu. Maafin Papa.”Rayhan terdiam, dia membalas pelukan ayahnya dengan erat. Selama ini Rayhan hanya mengenal mamanya melalui foto yang dimilikinya. Lalu saat melihat Widuri tadi, Rayhan seakan sedang melihat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya

Ucapan Terima Kasih Rayhan

“Boleh Papa masuk, Ray?” tanya Dokter Bayu.Usai mengetuk pintu kamar Rayhan, Dokter Bayu langsung membuka pintu. Ia melihat putranya sudah berganti baju dan tampak duduk di tepi kasur sambil menatap sebuah foto.Rayhan mendongak, menatap Dokter Bayu kemudian menganggukkan kepala. Dokter Bayu tersenyum kemudian berjalan mendekat dan duduk di sebelahnya.“Kata Kakek, tadi Rayhan habis ketemu Mama. Memang ketemu di mana?”Rayhan tersenyum sambil menempelkan foto yang ia pegang tadi ke dadanya. Dokter Bayu semakin curiga dan menatap putranya dengan seksama.“Ray … gak mau cerita sama Papa?”Rayhan menghela napas kemudian menoleh ke arah Dokter Bayu.“Tadi Rayhan main ke rumah Alif, Pa. Lalu di sana Rayhan bertemu Tante Widuri. Tante Widuri kan mirip Mama, jadi gak salah kalau Rayhan bilang kayak gitu ke Kakek.”Dokter Bayu terdiam sambil menatap putranya dengan seksama. Ia sud
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

Hubungan yang Tersembunyi

“Nina!! Ivan!! Kok kalian gak bilang kalau mau ke rumah,” sapa Widuri.Ia baru saja membereskan sisa makan malam saat tiba-tiba asisten rumah tangganya berkata ada tamu datang. Sudah hampir tiga minggu berselang, Widuri tidak melihat Nina dan Ivan. Kini keduanya tiba-tiba datang berkunjung ke rumah.Emran yang baru saja keluar dari kamar juga terkejut melihat kedatangan Nina dan Ivan.“Waduh … yang baru datang honeymoon. Fresh banget kelihatannya,” ucap Emran.Ivan langsung tertawa mendengar ucapan Emran. Mereka langsung berpelukan kemudian sudah duduk di ruang tamu.“Kemarin kenapa Alisha dan Alif tiba-tiba ke apartemenku?” tanya Ivan. Rupanya Ivan masih membahas mengenai kepergian Alif dan Alisha saat ke apartemennya tempo hari.“Mereka marah karena merasa tidak kami perhatikan. Namun, salah kami juga terlalu fokus ke Alvan dan mengabaikan mereka berdua. Makanya langsung kabur.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-14
Baca selengkapnya

Rasa yang Salah

“Maaf … .” Suara Dokter bayu terdengar jelas di belakang Nina.Nina terjingkat kaget dan menoleh. Ia melihat Dokter Bayu sedang berdiri mengamatinya dengan tatapan penuh selidik. Nina tersenyum meringis sambil kembali duduk ke tempatnya.“Maaf, Dok. Saya hanya penasaran dengan foto yang ada di sini.” Nina berkata terus terang.Dokter Bayu tersenyum sambil berjalan ke kursinya. Ia sudah duduk di tempat semula sambil melirik sekilas foto yang ada di sana.“Namanya Rayhan. Dia putra saya.”Nina sontak terkejut, matanya membola dan menatap Dokter Bayu dengan tak percaya, Dokter Bayu mengulum senyum.“Iya, saya sudah nikah. Saya nikah saat masih kuliah. Saya memang sudah lama berencana nikah muda kala itu.”Nina manggut-manggut sambil tersenyum. “Maaf, Dok. Saya pikir Anda masih single.”Dokter Bayu tersenyum lagi kemudian tampak menunduk sambil melirik foto yang sat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

Bukan Mengambil Kesempatan

“Eh, Rayhan. Pulang sekolah langsung ke sini ceritanya?” sapa Widuri.Kali ini Widuri sudah menghampiri Rayhan dan Dokter Bayu. Sebenarnya Widuri sedikit gugup juga. Hanya saja karena sudah terlanjur lihat, rasanya juga tidak sopan jika Widuri tidak menyapa.“Iya, Tante. Hari ini jadwalnya Papa temani Rayhan makan di luar,” jawab Rayhan.Widuri hanya menganggukkan kepala sambil mengulum senyum. Dokter Bayu ikut tersenyum sambil melihat ke arah Widuri.“Iya, kami memang sengaja mengatur jadwal seperti itu.”“Iya, Dok. Dokter kan orang sibuk jadi harus banget bisa ngatur jadwal seperti ini.” Widuri malah mengomentari.Dokter Bayu hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala. Kemudian, Widuri tampak mengeluarkan catatannya.“Apa sudah siap memesan? Kebetulan hari ini banyak karyawan yang tidak masuk, jadi saya harus turun tangan.”Dokter Bayu mengangguk. Ia tersenyum melirik ke Rayhan. Rayhan tampak diam sambil terus memandangi Wid
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4142434445
...
47
DMCA.com Protection Status