All Chapters of Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku: Chapter 441 - Chapter 450

466 Chapters

Bukan Calon Madu

“HAH!! Bu ---”Belum sempat Nayla melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba Dandy datang dan langsung masuk ke dalam rumah. Ia tersenyum dan langsung berhambur memeluk Nayla.“Nayla!! Aku pikir kamu tidak akan ke sini,” sapa Dandy dengan ramah.Nayla tersenyum meringis dan buru-buru mengurai pelukan mereka. Sementara Nilam hanya diam, menatap Dandy dengan tajam sambil melipat tangannya di depan dada. Nayla memberi isyarat ke Dandy. Kemudian Dandy spontan membalikkan badan dan melihat Nilam berpose seperti itu.“Sayang … kamu kenapa? Kok kayak kesel gitu?”Nilam berdecak dan tanpa berkata apa-apa langsung bangkit dari duduknya berlalu masuk ke dalam rumah begitu saja. Dandy kebingungan melihat tingkah Nilam. Ia melirik Nayla dan Nayla hanya diam sambil mengendikkan bahu.Tidak mau terjadi sesuatu pada Nilam, Dandy bergegas menyusulnya masuk ke dalam rumah. Ternyata Nilam berada di dalam kamar saat ini.
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Suami Sayang Istri

“Pergi? Pergi ke mana?” tanya Dandy.“Saya gak tahu, Tuan. Saat mau saya bawakan minuman dan kudapan. Tiba-tiba tamunya sudah hilang.”Dandy tampak cemas. Ia gegas berjalan keluar kamar. Nilam mengikuti di belakangnya.“Mas, ada apa sebenarnya dengan Nayla?” tanya Nilam kemudian.Dandy tidak menjawab, malah sudah mengambil kunci mobil berjalan keluar rumah.“Mas!! Aku ikut!!” Nilam berlari mengejar. Dandy mengangguk kemudian tak berapa lama mereka sudah masuk ke dalam mobil.“Sebenarnya ada masalah apa dengan Nayla hingga dia seperti itu?” tanya Nilam.Mereka kini sudah di dalam mobil perjalanan mencari Nayla. Dandy yang mengemudi di samping Nilam terdiam sambil berulang mengolah udara.“Aku sendiri gak tahu pastinya ada apa. Hanya saja tempo hari Ayah sempat telepon, kalau Nayla yang sekarang berbeda dengan yang dulu.”Nilam tercengang dan menatap D
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Lebih Dari Sekedar Saudara

“APA!! Kamu juga cemburu ke anaknya sekarang?” tanya Dandy.Pria berwajah manis itu kini sudah sepenuhnya tersadar bahkan terus mengulum senyum mendengar cerita Emran. Untung saja mereka bicara melalui panggilan telepon. Kalau tidak, Emran pasti sudah sewot melihat reaksi Dandy.“Kamu tidak tahu saja, sih. Makanya bisa berkata seperti itu. Widuri itu mirip dengan istri Dokter Bayu yang sudah meninggal. Makanya mereka suka sama Widuri.”Dandy tidak bersuara hanya terbelalak, menganggukkan kepala dengan mulut yang membentuk huruf ‘o’.“Sudah, pokoknya lusa aku ke rumahmu. Kayaknya aku bakal nginap sehari di rumahmu. Kamu gak keberatan, kan?”Dandy tersenyum sambil menggelengkan kepala.“Enggak. Kamar di rumahku banyak, tinggal pilih saja. Lagian yang bikin rumahku kan kamu, masa lupa.”Kini Emran yang tertawa. Tak lama ia sudah berpamitan dan mengakhiri panggilannya. Emran meng
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Sebuah Kerinduan

“Terima kasih, Fabian!!” ujar Ivan.Ia sudah memeluk Fabian dengan erat. Fabian membalas pelukannya.“Iya, aku doain semua berjalan lancar, Van.”Ivan mengangguk sambil tersenyum manis. Dia sedikit lega kali ini. Rasanya dia tidak ragu lagi untuk menuruti keinginan Nina melakukan program bayi tabung.Senin pagi, Nina dan Ivan sudah berada di rumah sakit. Kali ini mereka sudah masuk ke ruang praktek Dokter Bayu. Dokter tampan itu tampak sedang menunjukkan beberapa berkas yang wajib diisi oleh Ivan dan Nina.“Sebelum melakukan programnya. Ada hal yang wajib Anda berdua ketahui,” ucap Dokter Bayu.Nina dan Ivan manggut-manggut sambil menerima penjelasan Dokter Bayu.“Nantinya ada beberapa test yang harus dilakukan untuk memastikan kondisi fisik Anda berdua. Kemudian jika semua sudah bagus, saya akan memberi Anda obat. Obat ini berpengaruh pada hormon kesuburan, nantinya … .”D
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Permintaan Rayhan

“Iya, benar. Namun, saya harap Anda tidak salah sangka, Dok,” ujar Dokter Bayu.Luna hanya diam menatap tanpa kedip pria tampan di depannya ini. Dokter Bayu tahu jika Luna sedang memperhatikannya saat ini.“Anak saya temannya anak Widuri. Kebetulan juga mereka ikut futsal dan masuk satu tim. Itu sebabnya, ada foto Widuri di ponsel saya. Anak saya yang mengambilnya, bukan saya.”Dokter Bayu terlihat sekali menekan kata di bagian akhir kalimat. Ulahnya benar-benar kikuk dan seperti orang bingung. Luna langsung tersenyum sambil menganggukkan kepala.“Iya, Dok. Saya tahu tentang itu. Mbak Widuri pernah cerita, kok. Awalnya saya pikir Dokter masih single, ternyata sudah punya anak, toh.”Dokter Bayu tersenyum sambil sibuk merapikan beberapa catatan di atas mejanya.“Sebenarnya maksud kedatangan saya ke sini hanya mau menanyakan tentang Nina dan Ivan. Apa benar mereka akan melakukan program bayi tabung?&rd
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Siapa Tahu Jodoh

“RAY!! Kok kamu ngomong gitu?” sergah Dokter Bayu.Rayhan tidak menjawab, malah bangkit dan berlalu lebih dulu meninggalkan papanya. Dokter Bayu tergesa menyelesaikan transaksinya di kasir kemudian berlari mengejar Rayhan. Rayhan tampak terus berjalan kaki keluar dari kafe tanpa menunggu papanya.Dokter Bayu mengejar dan langsung menarik tangan Rayhan. Rayhan menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Dokter Bayu.“Rayhan kok ngomong gitu. Padahal Papa baru saja bilang kalau itu tidak mungkin. Tante Widuri itu sudah punya keluarga, Nak. Bagaimana nasib Alif, Alisha dan Alvan? Kamu gak boleh egois.”Rayhan terdiam. Menundukkan kepala kemudian tak lama buliran bening luruh dari matanya. Dokter Bayu mendengar isak tangis dari putranya. Dokter Bayu mendekat, duduk jongkok di depannya kemudian merengkuh Rayhan masuk dalam pelukannya.“Rayhan hanya kangen Mama, Pa. Rayhan pengen punya Mama. Apa salah jika Rayhan ngomong kay
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Persiapan-persiapan

“Jangan gila kamu!! Gak kapok ama yang dulu?” sergah Dandy marah.Emran malah tertawa cengengesan sambil berulang merapikan rambutnya. Dandy semakin gemas melihat ulah Emran.“Kamu punya fotonya, gak? Aku minta.”Sontak Dandy memelotot menatap Emran tajam.“Bener-bener nih orang gak ada takutnya. Ada bininya juga,” cerocos Dandy.Emran menghela napas panjang sambil tersenyum.“Kamu ini yang salah sangka. Aku minta fotonya bukan buat aku.”Dandy terdiam, menarik napas sejenak sambil menatap Emran tajam.“Terus buat siapa? Kamu kan anak tunggal. Saudara sepupumu pun udah nikah semua.”Emran tidak menjawab hanya mengerling nakal sambil tersenyum penuh curiga.“Ada, deh. Ntar juga tahu.”“Awas saja kalau sampai kamu buat mainan. Nayla itu adik sepupuku dan udah kuanggap kayak adik sendiri, Emran.”Emran manggut-manggut sa
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Rayhan Sakit

“Rayhan kenapa, Lun?” tanya Dokter Bayu.Begitu tahu Rayhan pingsan, Dokter Bayu langsung membawanya ke rumah sakit. Beruntung ada Luna yang masih praktek.“Kayaknya radang dan gejala tipus. Namun, untuk tahu lebih jelas, kita tes darah dulu, Dok,” jawab Luna.Dokter Bayu mengangguk sambil menatap Rayhan yang terbaring di brankar.“Iya, lakukan saja yang terbaik. Saya gak mau terjadi apa-apa padanya.”Luna tersenyum, kemudian tampak sudah menuliskan surat pengantar ke lab. Selang beberapa jam kemudian, Rayhan sudah terbaring di brankar dalam ruang rawat inap. Tepat dugaan Luna, jika Rayhan terkena radang tenggorokan dan gejala tipus.“Untung saja sekolahnya libur, jadi dia tidak perlu bolos karena sakit. Terima kasih ya, Lun,” ucap Dokter Bayu.“Iya, Dok.” Luna kini melirik ke arah Rayhan. Bocah laki-laki yang tampan itu hanya diam sambil menatap Luna. Wajahnya sudah terlihat
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Lembar Baru Kejutan Baru

“Kalian beneran pulang hari ini? Gak jadi seminggu di sini, Emran?” tanya Dandy.Hanya tiga hari Emran dan keluarganya berlibur ke luar kota. Hari ini saatnya mereka untuk kembali pulang. Maunya Emran ingin lebih lama menghabiskan waktu bersama keluarga, hanya saja ada pekerjaan yang tidak bisa ia tinggal.“Iya, aku ada kerjaan lain. Lagipula anak-anak sudah cukup kok liburannya,” jawab Emran.Dandy hanya manggut-manggut.“Aku nitip Nayla ya, Emran, Widuri. Aku udah telepon ke Fabian dan setibanya di sana Nayla akan segera menemui Fabian.”“Iya, beres. Nanti aku antar Nayla,” jawab Widuri.Dandy kembali tersenyum sambil menganggukkan kepala. Mereka sudah berpamitan satu sama lain kemudian lekas masuk ke check in area. Kebetulan hari ini mereka menggunakan penerbangan siang.Hanya membutuhkan waktu dua jam hingga akhirnya Emran bersama keluarga tiba di rumah.“Sayang …
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Ibu yang Salah Sangka

“Lif, gak sekarang juga, dong, Sayang,” jawab Widuri.Luna yang mendengarkan hanya mengulum senyum saat melihat Widuri kebingungan.“Kita kan sedang bersama Tante Nayla terus juga lagi bawa adek-adek. Kalau jenguk orang sakit itu gak boleh bawa anak kecil apalagi bayi seperti Alvan.” Widuri mencoba menjelaskan.“Ya udah, Tante Nayla, Alisha dan Alvan nunggu di sini saja. Kita jenguk berdua saja ya, Bunda.”Widuri terdiam, menelan saliva sambil sibuk merapikan hijabnya.“Alif, kita jenguknya tunggu Ayah, ya? Nanti sore saja bareng sama Ayah.”Alif langsung menggeleng sambil memajukan bibirnya beberapa senti ke depan.“Gak mau!! Aku maunya sekarang. Pasti nanti Ayah pulang malam dan ujung-ujungnya gak jadi jenguk. Ayo, dong, Bunda!! Cuman bentar doang, kok.”Widuri terdiam menatap putra sulungnya yang sedang merajuk di depannya. Luna ikut terdiam memperhatikan sambil men
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more
PREV
1
...
424344454647
DMCA.com Protection Status