“Mas, tapi rasanya tidak mungkin,” sahut Luna.Emran terdiam menatap tajam ke arah Luna, Nina dan suster tersebut. Ia terdiam beberapa saat dengan mata elangnya yang berkilatan.“Keadaan Mbak Widuri tidak memungkinkan untuk dipindah lagi. Air ketubannya sudah pecah, takutnya terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan pada si Bayi,” imbuh Luna.“Iya, benar kata Dokter Luna, Pak. Pasien harus segera mendapatkan pertolongan.” Suster tersebut ikut berkomentar.Emran terdiam, melirik Luna, Nina dan suster tersebut secara bergantian. Kemudian Emran mendekat ke Luna dan berbisik sesuatu di telinganya.“Lun, aku gak mau orang lain melihat tubuh Widuri. Kamu tahu kan maksudku?”Luna mengangguk. “Aku tahu, Mas. Namun, kalau kita tidak secepatnya melakukan tindakan bisa-bisa membahayakan Mbak Widuri juga.” Luna berkata tak kalah lirih.Emran menghela napas panjang lagi dan kini sudah lebih
Last Updated : 2024-10-29 Read more