All Chapters of Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku: Chapter 251 - Chapter 260

466 Chapters

Semesta Mendukung Kita

“Hamil? Istri saya hamil, Dok?” tanya Dandy.Dandy tidak percaya dengan keterangan yang baru saja diberikan dokter di depannya. Dandy masih ingat kalau tempo hari Nilam divonis kesulitan hamil usai kecelakaan. Rahimnya masih mengalami trauma. Namun, sekali lagi ada yang maha berkuasa di atas segalanya.Dokter wanita nan cantik itu tersenyum sambil menganggukkan kepala. Serta merta Dandy langsung meraup wajahnya sambil berurai air mata. Tanpa malu, dia sudah menangis sesenggukan. Dokter wanita yang duduk di depannya hanya tersenyum dan mengulurkan tisu untuk Dandy.“Sepertinya istri Anda juga tidak tahu kalau sedang hamil, Tuan. Usia kandungannya sudah menginjak tujuh minggu,” imbuh dokter tersebut.Dandy terdiam sesaat. Itu artinya sudah hampir dua bulan Nilam mengandung. Pasti saat mereka bertengkar hebat kala itu dan Nilam pergi dari rumah, dia sudah mulai hamil. Hanya saja Nilam tidak mengetahuinya.“Lalu apa kondis
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Kebingungan Bu Ami

“Apa??? Nilam hamil?” seru Bu Ami.Wanita paruh baya itu tampak terkejut usai mendengar penjelasan Pak Ridwan. Pak Ridwan tersenyum semringah. Wajahnya yang ramah terlihat semakin bersahabat kali ini. Berbanding terbalik dengan Bu Ami. Mata Bu Ami terperangah dengan mulut yang terbuka, seakan apa yang baru saja dikatakan Pak Ridwan adalah hal yang tidak mungkin terjadi.“Memang benar itu anaknya Dandy, Pak?” Bu Ami malah bertanya seperti itu.Seketika Pak Ridwan terbelalak kaget mendengar ucapan istrinya. Mata pria paruh baya itu sudah membola melihat ke arah Bu Ami dengan amarah.“Kamu apa-apaan, Bu!!! Kenapa juga ngomong seperti itu? Memangnya anak siapa lagi kalau bukan anak Dandy.”Bu Ami terdiam membisu. Wanita itu terlihat serba salah dan kini memilih duduk di samping Pak Ridwan.“Ya ... siapa tahu saat pergi dari rumah Dandy, Nilam selingkuh sama pria lain. Makanya langsung hamil.”
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Ada Maaf Untuk Ibu

“Syukurlah kalau kalian akhirnya membatalkan perceraiannya,” ucap Widuri.Begitu tahu Nilam masuk rumah sakit, Widuri dan Emran yang kebetulan masih berada di kampung halaman mereka menjenguk Nilam pagi ini. Dandy sengaja mengajukan cuti beberapa hari untuk menjaga Nilam dan ikut menemani Nilam kali ini.“Sepertinya Tuhan tidak ingin kami berpisah dan sekarang malah memberi kami hadiah, Widuri.” Dandy berkata sambil mengelus lembut perut Nilam.Widuri tersenyum sambil berulang menganggukkan kepala.“Aku doakan bayi dan ibunya selalu sehat sampai hari persalinan.”“Makasih, Mbak.” Akhirnya Nilam bersuara setelah terdiam beberapa saat.“Terus gimana dengan Seline dan David. Kamu sudah menyelesaikan urusannya?” Kini Emran yang bertanya.Dandy menghela napas panjang dan menarik Emran untuk duduk di sofa penunggu. Emran menurut, hanya Widuri yang masih duduk di sebelah brankar tem
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Ada Marah Ada Suka

“GAK!! Gak mungkin,” ucap Seline.Tentu saja ucapan Seline kali ini membuat Bu Hanum terkejut. Wanita paruh baya berwajah teduh itu tertegun sambil melihat ke arah Seline tanpa suara. Melihat diperhatikan Bu Hanum sedemikian rupa membuat Seline gegas tersadar.“Eng ... maaf, maksud saya berkata seperti itu karena sebelumnya Pak Dandy pernah bilang kalau ada masalah dengan rahim istrinya, Bu.”Bu Hanum langsung tersenyum dan menganggukkan kepala. Untuk soal itu, Bu Hanum memang tidak mengetahuinya. Beliau hanya tahu kalau Nilam pernah keguguran akibat kecelakaan mobil kala itu. Namun, apa pun alasannya Seline seharusnya tidak bereaksi seperti itu terhadap berita kehamilan Nilam.“Kalau boleh tahu kapan Pak Dandy masuk kantor? Saya ada keperluan mendesak yang tidak bisa diwakilkan.”Bu Hanum terdiam sesaat seakan berpikir. “Saya tidak tahu pastinya, Bu. Nanti kalau Pak Dandy menghubungi akan saya tanyakan leb
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Harusnya Aku

“DAVID!!! Sejak kapan kamu di sini?” pekik Dandy.Dia sangat terkejut saat melihat David sudah berada di ruang tamu rumahnya dan terlihat sedang menunggu kedatangan Dandy. Belum sempat David menjawab, tiba-tiba Seline keluar dari dalam rumah.“Kami baru saja datang, Dandy,” sahut Seline.Dandy menoleh, hal yang sama juga dilakukan Nilam. Wanita manis itu terdiam saat melihat Seline dan dengan spontan mempererat pelukannya di bahu Dandy. Dandy melihat reaksi istrinya. Ia tahu mengapa Nilam bersikap seperti itu. Bisa jadi Nilam masih cemburu dengan Seline.“Bisa kita bicara sebentar, Dandy? Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu, tapi tentu saja setelah kamu menurunkan Nilam.”Seline kembali bersuara dengan senyum aneh melihat ke arah Nilam. Nilam hanya diam membalas dengan tatapan yang penuh arti. Sementara Dandy hanya menghela napas panjang. Setelah beberapa saat kemudian dia membuka suara“Kita bisa bicara sekarang. Aku ingin Nilam juga ikut mendengarnya.”Seline tersenyum
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Menahan Cemburu

“Sudah siap?” tanya Dandy.Sesuai permintaan David, akhir pekan ini Dandy dan Nilam akan datang ke sekolahnya. Tadi Dandy sudah mengirim pesan ke Seline kalau akan bertemu mereka di sekolah saja.Nilam tersenyum sambil menganggukkan kepala. “Sudah, Mas. Buruan berangkat biar gak telat.”Dandy mengangguk kemudian sudah menjalankan mobilnya menuju sekolah David. David sekolah di sebuah sekolah internasional di kota ini. Mungkin karena sebelumnya David sekolah di tempat yang sama sehingga dia merasa kesulitan jika dipindahkan ke sekolah lain.Sebenarnya jarak sekolah David dengan rumahnya cukup jauh, tapi mengingat kualitas yang diberikan cukup bagus Seline tidak mempermasalahkannya.“Dad, Tante!!” pekik David begitu melihat Dandy dan Nilam datang.Bocah laki-laki itu berlarian menghampiri Dandy dan Nilam yang baru saja turun dari mobil. Nilam melihat hampir semua orang yang datang mengenakan kaos putih. Sepe
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

Saat Cemburu dan Amarah Bersatu

“Itu siapa, sih? Bukan wali murid sini, kan?” tanya seorang wanita.Sepertinya mereka wali murid yang sedang asyik melihat sekaligus mengikuti acara hari ini. Kali ini mereka sedang asyik memperhatikan Nilam.“Iya, benar. Aku gak pernah lihat, tapi kata anakku yang cowok itu papanya David. Anakku ‘kan temannya David,” sahut wanita yang lain.“Itu papanya David. Baru lihat sekarang. Kalau itu papanya David, wanita yang berdiri di sebelahnya siapa? Kalau dilihat dari gestur tubuh mereka sih kayak suami istri gitu. Lihat saja perut istrinya buncit kayak sedang hamil gitu.” Kini datang wanita usia sebaya mereka yang ikut bergosip.“Iya, bener-bener. Kalau itu istrinya, terus mamanya David apanya?”Beberapa wanita itu kini sudah melirik ke arah Seline yang baru saja menyelesaikan lomba.“Kayaknya mamanya David itu yang orang ketiga. Bisa jadi juga istri keduanya. Lihat saja papanya terli
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

Hadiah Kesabaran

“Aduh.” Nilam meringis sambil memegang perutnya.Untung saja Dandy lebih dulu datang sehingga bisa menangkap Nilam sebelum jatuh ke tanah.“Kamu baik-baik saja, Sayang?” tanya Dandy.Nilam tidak menjawab, dia terus meringis kesakitan. Tanpa banyak bertanya, Dandy langsung menggendong istrinya dan membawa pergi dari tempat itu. Kerumunan orang berangsur menghilang masih sesekali terdengar bisik-bisik yang tak menyenangkan dari sana.Sementara itu David dan Seline berlarian menghampiri Dandy ke mobil. Dandy sedang sibuk memasang seat belt Nilam saat Seline dan David datang.“Dandy, maaf. Aku tidak sengaja. Aku tadi mau mengarahkan bolanya ke kamu, tapi malah melenceng ke Nilam.” Seline sudah bersuara.Dandy hanya diam, tidak menjawab. Namun, sorot matanya sudah menunjukkan kemarahan yang sangat ke Seline.“Dad, Tante, maafin Mommy, ya!! Mommy gak sengaja.” Kini David yang bersuara.
last updateLast Updated : 2024-06-21
Read more

Ibu Pencemburu

“Jadi apa hasilnya, Dok?” tanya Dandy.Senin pagi sebelum berangkat ke kantor. Dandy menyempatkan datang ke rumah sakit. Hasil tes DNA David sudah keluar dan dia ingin segera mengetahuinya. Seorang pria paruh baya tersenyum sambil menyerahkan sebuah amplop ke Dandy.Perlahan Dandy membuka amplop tersebut. Dadanya tanpa diminta berdebar hebat. Ia sudah siap apa pun hasilnya nanti. Kemudian Dandy langsung tertegun begitu membaca isi di dalam amplop tersebut.“Dia anak kandung saya,” desis Dandy.“Iya, Tuan. Berdasar tes yang kami lakukan hasilnya seperti itu,” ucap dokter tersebut.Dandy menarik napas panjang, memasukkan hasil tes ke dalam amplop dan menyimpannya di saku jas. Sepertinya Seline tidak berbohong selama ini. Itu artinya Dandy harus berani memberi batasan pada Seline agar tidak terjadi kesalahan seperti sebelumnya.“Terima kasih, Dok.”Dandy sudah berdiri, berpamitan dan berlal
last updateLast Updated : 2024-06-21
Read more

Kedatangan Pak Jordan

“Aku ibumu, bukan Nilam!! Jadi jangan sekali pun menyebut namanya di depanku!!!” seru Seline.David hanya menunduk dan terlihat ketakutan usai mendengar ucapan Seline tadi. Sepertinya Seline menyadari kesalahannya. Ia menghela napas panjang dan terlihat menyesal.“Sorry, David. Mommy gak bermaksud membentakmu. Hanya saja ---““Iya, aku tahu, Mom. Aku yang salah. Aku minta maaf, Mom.” David malah lebih dulu bersuara meminta maaf sambil melihat ke arah Seline.Seline terdiam sesaat, ia mengelus lembut wajah putranya sambil tersenyum. Seline sendiri tidak tahu mengapa tiba-tiba marah pada David. Dia merasa Nilam sudah merebut semua miliknya. Mulai dari Dandy dengan perhatiannya dan kini David.Seline cemburu, marah, kesal dan terluka. Namun, sebisa mungkin dia menyembunyikan semua itu. Hingga semua pujian David tadi membuat Seline marah.“Sekarang kita ke grandma. Beliau mencarimu tadi.”Se
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
47
DMCA.com Protection Status