Semua Bab Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku: Bab 231 - Bab 240

466 Bab

Yang Seharusnya Tidak terjadi

“Pak, nanti malam ada undangan launching di hotel Nirmala,” ucap sekretaris Dandy.Pagi itu sekretaris Dandy sudah memberitahu mengenai jadwalnya hari ini. Hampir satu minggu berselang sejak Dandy menginap di rumah Seline. Sejak saat itu, Dandy tidak pernah menginap di sana lagi. Dia hanya membacakan dongeng untuk David kemudian gegas pulang begitu David terlelap.Dandy tidak mau kejadian saat Seline tidur dalam pelukannya terjadi lagi. Selain itu, dia tidak mau mengkhianati kepercayaan Nilam padanya. Dia juga tidak mau terus merasa bersalah karena sudah menyakiti Nilam.“Iya. Jam berapa acaranya?”“Jam tujuh malam, Pak. Kebetulan Bu Seline mendapat undangan juga. Apa perlu saya buat janji untuk berangkat bareng, Pak?”Seketika Dandy mengangkat kepala dan melihat ke arah sekretarisnya. Ada apa dengan sekretarisnya? Kenapa dia suka sekali menyamakan jadwalnya dengan Seline.“Gak usah. Kami bertemu di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-07
Baca selengkapnya

Nasi Sudah Menjadi Bubur

Beberapa jam sebelumnya ...“Ada apa, David?” tanya Nilam.David menghubungi Nilam saat Dandy dan Seline berada di pesta launching malam ini.[“Tante, apa Tante mau menemaniku? Bi Lastri harus mengantar orang tuanya ke rumah sakit. Aku sudah menelepon Mommy, tapi tidak diangkat. Bisa jadi Mommy sibuk saat ini,”] jawab David.Nilam tersenyum sambil melirik jam di tangannya. Masih pukul delapan malam, tadi Dandy sudah memberitahu kalau akan mendatangi acara launching sebuah produk malam ini. Bisa jadi Seline juga ikut datang, itu sebabnya mereka tidak bisa dihubungi.“Ya sudah kalau begitu tunggu, ya!! Tante akan ke sana. Apa David ingin dibawakan sesuatu?”David di seberang sana menggeleng dengan cepat. [“Enggak, Tante. Aku sudah makan. Aku hanya ingin ditemani saja.”]“Oke, Tante akan ke sana. Tunggu, ya!!!”Nilam mengakhiri panggilannya. Kini dia mencoba menghubungi D
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-08
Baca selengkapnya

Maafkan Aku, Nilam

“NILAM!!! NILAM!!!” seru Dandy.Begitu masuk rumah, Dandy sudah memanggil Nilam. Tentu saja asisten rumah tangga mereka tergopoh keluar dan terlihat bingung.“Nyonya tadi keluar, Tuan. Katanya ke rumah Den David,” jawab wanita paruh baya itu.Dandy melirik sekilas ke arah asisten rumah tangganya. “Iya, aku tahu. Lalu apa dia sudah pulang? Aku dari sana dan dia tidak ada di sana tadi.”Wanita paruh baya itu terlihat menggeleng sambil menunduk dengan lesu. Dandy hanya menghela napas panjang kemudian sudah berjalan menuju kamar. Ia berharap menemukan Nilam di sana. Namun, tidak ada siapa pun di sana.Dandy makin kacau. Ia tidak tahu harus mencari Nilam di mana. Ini adalah kebodohan terbesarnya. Kenapa juga dia termakan hawa napsu hingga mencium Seline seintim itu bahkan mereka hampir saja melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan.“Aku harus nyari dia di mana sekarang?” Dandy terduduk lesu di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-08
Baca selengkapnya

Hatiku Untuk Siapa

“Memangnya kamu tidak tahu Nilam pergi ke mana, Dandy?” tanya Pak Ridwan.Pria paruh baya itu baru saja datang usai ditelepon Dandy tadi dan kini sudah berada di rumah Dandy. Dandy hanya diam, menundukkan kepala sambil terus menggeleng. Hari ini sengaja Dandy izin tidak masuk kerja. Pikirannya kalut dan dia tidak mungkin ke kantor dengan keadaan seperti ini.“Dia tidak punya teman di kota ini, Yah. Temannya hanya ibu-ibu perumahan ini. Selain itu dia tidak membawa ponsel dan dompetnya. Aku takut terjadi sesuatu padanya.”Pak Ridwan menghela napas panjang sambil menggelengkan kepala.“Lalu, kamu sudah lapor polisi?”Dandy mendongak. “Sudah, tapi polisi menyarankan untuk menunggu dulu. Siapa tahu nanti malam Nilam pulang. Aku benar-benar bingung.”Pak Ridwan hanya diam sambil melihat Dandy dengan sudut matanya. Pria paruh baya itu kini duduk di sebelah Dandy.“Memangnya apa yang sebe
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-09
Baca selengkapnya

Cemburu yang Salah

“Ke—kenapa kamu menanyakannya, Dandy?” tanya Seline.Wanita cantik bermata sipit itu terkejut saat Dandy tiba-tiba bertanya tentang perasaannya. Dandy hanya diam, melihat Seline dengan tajam seakan sedang menelanjanginya. Seline buru-buru memalingkan wajah, menghindar dari tatapan Dandy.“Aku rasa ini bukan saat yang tepat untuk membicarakan itu. Kamu sedang sedih dan kehilangan Nilam. Aku tidak seharusnya memanfaatkan hal seperti ini.”Seline kembali bersuara dan nada suaranya terlihat gugup. Dandy hanya diam sambil terus menatap tajam ke arah Seline. Seline merasa risih diperlakukan seperti itu dan kini pura-pura memainkan ponselnya.Dandy menarik napas panjang sambil mengalihkan pandangannya. Ia kini melihat ke arah taman samping, tempat Pak Ridwan dan David bermain.“Dari awal sudah aku katakan, kalau aku mencintai Nilam dan tidak mau menyakitinya. Jadi jangan anggap yang aku lakukan semalam adalah perasaanku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-09
Baca selengkapnya

Pengakuan yang Salah

“Mas Dandy ... ,” decit Nilam lirih.Nilam sangat terkejut saat melihat Dandy tiba-tiba datang dan langsung marah berdiri di depannya. Fabian yang duduk di depan Nilam hanya bengong menatap ke arah Nilam dan Dandy bergantian. Dia baru pertama kali bertemu Dandy dan wajar jika dia terkejut.“Jadi kamu gak pulang semalam ke rumah, tapi malah menghabiskan waktu dengan pria ini!!!” Dandy kembali bersuara kini sambil menuding Fabian.Fabian hanya diam dan terlihat bingung. Dia ingin menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Namun, Nilam sudah bersuara lebih dulu.“Kalau iya, kenapa? Memangnya hanya kamu yang boleh berselingkuh?”Dandy terbelalak kaget mendengar ucapan Nilam. Ia menarik napas dan menghembuskannya dengan kasar.“Kamu salah paham, Sayang. Antara aku dan Seline semalam ---““CUKUP!!!” Nilam mengangkat tangannya ke udara menghentikan penjelasan Dandy, “aku bosan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-10
Baca selengkapnya

Rasa yang Tersembunyi

“Aku tidak keberatan, Dandy. Aku memang sengaja melakukannya. Aku ... aku hanya ingin menunjukkan kalau ... aku ... aku masih mencintaimu,” ujar Seline dengan terbata.Mendengar itu, Dandy hanya diam dan menundukkan kepala. Seline kini yang melihat tajam ke pria manis di depannya ini. Perlahan tangan Seline menyentuh tangan Dandy dan menggenggamnya erat.“Tadi siang kamu bertanya tentang hal itu, bukan? Sekarang ... sekarang aku berani menjawabnya. Aku memang masih mencintaimu dan masih mengharapkanmu. Kejadian semalam mungkin menurutmu karena aku di bawah pengaruh alkohol. Namun, kalau mau jujur aku memang menginginkannya, Dandy.”Dandy masih terdiam dan sama sekali tidak berkomentar dengan penjelasan Seline. Seline masih menjeda kalimatnya, dadanya naik turun mengolah udara sementara matanya menatap dengan penuh cinta ke arah Dandy.“Andai kamu mau ... aku ... aku bersedia menjadi wanita keduamu. Aku bersedia menyembunyikan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-10
Baca selengkapnya

Bertemu Saingan

“KAMU!!! NGAPAIN KAMU DI SINI?” sentak Dandy.Seketika sekretaris Dandy terkejut dan menoleh ke arah Fabian yang berdiri di sampingnya. Fabian hanya diam sambil menatap Dandy dengan tajam. Fabian ingat kalau Dandy adalah pria sama yang ditemuinya di kafe bersama Nilam. Fabian berasumsi kalau Dandy adalah suami Nilam.“Pak ... ini Pak Fabian, perwakilan dari PT Prima Duta.” Sekretaris Dandy menginterupsi amarah Dandy.Dandy terdiam sesaat. Dia tampak mengolah napas yang tersenggal kemudian tanpa suara mengangkat tangannya ke udara. Seakan memberi isyarat agar sekretarisnya gegas keluar.Fabian masih bergeming di tempatnya dan menatap Dandy dengan sudut mata yang tajam.“Jadi kamu suaminya Nilam yang tega bermesraan dengan mantan kekasihmu di depan Nilam?”Seketika Dandy memelotot mendengar ucapan Fabian. Memang Fabian mengatakannya dengan sangat lirih dan tanpa nada penekanan sedikit pun. Namun, entah menga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-11
Baca selengkapnya

Waktu yang Salah

“Kenapa kamu dulu tidak mau menungguku, Nilam? Bukankah aku janji akan melamarmu usai masa dinasku selesai,” ujar Fabian. Seketika Nilam terkejut dengan ucapan Fabian. Berulang Nilam mengerjapkan mata kemudian dengan cepat menarik tangannya dari genggaman Fabian. Nilam buru-buru menunduk dan tidak berani bersuara. Fabian hanya diam, menelisik Nilam dengan sudut matanya. Sejak dulu, Fabian memang menyukai Nilam. Hanya saja wanita di depannya ini selalu membatasi hubungan mereka. Nilam hanya menganggapnya sebagai kakak tidak lebih. Meskipun Fabian banyak melakukan hal di luar batas pertemanan dan persaudaraan, tapi Nilam tidak pernah melihatnya ke arah yang lain. Nilam telah jatuh cinta ke Dandy lebih dulu yang merupakan saudara sepupu jauhnya. Pertemuan acara keluarga yang digelar tiap satu tahun sekali saat itu membuat Nilam terpesona pada Dandy. Sayangnya saat itu Dandy tidak pernah melihat ke arahnya. Baru saat mereka dijodohkan saja, Dandy mau membuka hatinya untuk Nilam. “Aku .
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-11
Baca selengkapnya

Hancur Berantakan

“NILAM!!!” pekik Dandy. Ia sangat terkejut saat melihat istrinya sedang berdiri di depan pintu sedang menatapnya dengan amarah. Mata Nilam berkabut siap meluncurkan buliran bening dari matanya. Dandy masih terdiam di atas kasur, kemudian dia menoleh ke sebelah. Dandy sontak terperangah kaget saat mendapati Seline sedang berbaring di sampingnya. Seline hanya menatap Dandy dalam diam dan tak berani bersuara sedikit pun. “Seline? Kok kamu ---“ Dandy tidak meneruskan kalimatnya malah kini matanya melihat ke tubuh Seline yang sebagian sudah telanjang sembunyi di balik selimut. Dandy melirik ke dirinya. Dia sontak memejamkan mata saat mendapati kancing piyamanya sudah terbuka semua. “Jadi ini kelakuanmu selama aku gak ada. Bukan hanya di rumahnya saja kalian melakukannya, tapi juga di kamar kita, Mas?” Nilam kembali bersuara dengan gemetar. Dandy terdiam, jakunnya naik turun sambil sibuk menelan saliva. Dia sangat lelah tadi dan terlelap dengan cepat. Dandy terkejut saat seseorang meme
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2223242526
...
47
DMCA.com Protection Status