All Chapters of Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku: Chapter 241 - Chapter 250

466 Chapters

Sisi Lain Seorang Dandy

“DANDY!!! Apa yang kamu katakan?” seru Seline.Seline sangat terkejut dengan ucapan Dandy barusan. Ia tidak menduga Dandy akan setega itu bicara pada David yang merupakan putranya sendiri. Namun, Dandy seakan tidak mendengar dan berlalu masuk ke kamar begitu saja.Seline gegas menghampiri David dan membantunya berdiri. Seline memeriksa tubuh David untuk memastikan tidak ada yang terluka di tubuh putranya.“Mom ... Dad kenapa? Apa kita melakukan kesalahan? Kenapa dia membenciku, Mom?”David bertanya dengan lirih. Bahkan Seline melihat mata putranya sudah berkaca-kaca. Seline tersenyum dan menggelengkan kepala kemudian membelai kepala David dengan lembut.“Dad sedang ada masalah, Sayang. Nanti kalau masalahnya sudah beres pasti Dad akan seperti dulu lagi. Sekarang kita pulang, ya!!!”David mengangguk kemudian sudah menurut saat Seline mengajaknya pulang. Mungkin yang paling bersalah saat ini adalah Seline. A
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

Siapkan Nyalimu!!

“Kamu yakin dengan keputusanmu, Nilam?” tanya Pak Rudi. Sudah hampir dua minggu, Nilam berada di rumah orang tuanya. Dia sudah mengurus perceraiannya dengan Dandy. Bahkan Nilam yakin surat gugatannya sudah sampai di tangan Dandy, Nilam yang duduk menyendiri di depan jendela kamar hanya diam sambil berulang menganggukkan kepala. Keputusannya sudah bulat untuk bercerai. Sudah dua kali dia melihat suaminya melakukan interaksi intim dengan mantan kekasihnya. Apa itu kurang cukup bukti kalau di antara mereka masih ada kisah yang belum selesai? Helaan napas panjang keluar dengan perlahan dari bibir mungil Nilam. Sebenarnya Nilam tidak mau ini terjadi. Dia ingin menikah sekali seumur hidup, tapi semua yang dilakukan Dandy benar-benar melukai hatinya. “Ayah tidak akan memintamu mengubah keputusan, Nilam. Hanya saja perceraian adalah perbuatan halal yang paling dibenci Tuhan. Apa kamu tidak mau membicarakannya dengan Dandy? Ayah yakin dia punya alasan yang belum dikatakan padamu.” Nilam me
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

Berusaha Mendapatkanmu

“Tumben kamu pulang sekarang? Bukankah sidang perceraianmu minggu depan, Dandy?” tanya Bu Ami.Akhir pekan itu Dandy pulang ke rumahnya dan langsung disambut oleh pertanyaan dari ibunya. Dandy hanya tersenyum sambil melihat ke arah ibunya. Mungkin yang paling gembira dengan perceraiannya kali ini adalah Bu Ami. Namun, sepertinya Dandy tidak menghiraukannya.“Memangnya aku gak boleh pulang kapan saja, Bu?” Dandy malah balik bertanya.Bu Ami tersenyum sambil menggelengkan kepala.“Siapa bilang Ibu melarangmu pulang? Ibu malah senang. Kalau begitu Ibu akan menyiapkan makanan kesukaanmu kali ini.”Bu Ami sudah bangkit dari duduknya dan bersiap masuk ke dalam rumah.“Gak usah repot-repot, Bu. Aku mau pergi ke rumah Emran sekalian menjenguk Widuri yang baru saja melahirkan.”Bu Ami sontak mengerutkan keningnya melihat ke arah Dandy. “Beneran kamu mau ke rumah Emran dan menjenguk Widuri?
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

Dugaan Emran

“Dijemput? Dijemput siapa?” tanya Dandy.Nilam tidak menjawab. Ia sudah melengos dan langsung berlalu pergi meninggalkan rumah Emran. Dandy tidak mau kehilangan Nilam, ia gegas berlari keluar mengejar Nilam. Ada sebuah mobil sedan warna hitam metalik sudah berhenti di depan rumah Emran.Nilam dengan tergesa masuk ke dalam mobil itu. Sementara Dandy hanya berdiri diam di depan pagar sambil mengamati kepergian Nilam. Secara bersamaan kaca jendela mobil itu terbuka. Dandy bisa melihat seorang pria bermata sipit dengan kulit putihnya sedang tersenyum sambil melambaikan tangan penuh kemenangan ke arah Dandy.“SIALAN!!! Bajingan itu yang menjemputnya,” geram Dandy.Mobil berisi Nilam dan Fabian sudah berlalu pergi meninggalkan rumah Emran. Tinggal Dandy yang berdiri diam di depan pagar.“Ada apa? Kalian bertengkar lagi?” Sebuah tepukan hinggap di bahu Dandy. Dandy menoleh dan melihat Emran sudah berdiri di sampingnya.
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Jangan Bercerai, ya!!!

“Lepasin, Mas!!!” ronta Nilam.Dia tidak mau Dandy terus memeluk dan menyentuhnya. Nilam masih menyimpan amarah dan kebencian. Bahkan dia masih ingat bagaimana Dandy menyentuh Seline saat itu. Semua seakan terus bermain di ingatan Nilam dan dia tidak bisa menghilangkannya sedikit pun.Namun, penolakan Nilam bagi Dandy seperti tantangan untuknya. Dandy langsung memutar tubuh Nilam hingga berhadapan dengannya. Saat ini mereka berada di area dapur kering dekat dengan ruang makan dan Dandy sudah mendorong tubuh Nilam hingga tersudut ke dinding ruang makan.Dandy berdiri sangat dekat di depan Nilam. Bahkan dadanya sudah menempel dada busung Nilam yang naik turun sibuk mengolah udara. Dandy melirik sekilas tubuh molek istrinya. Bagaimanapun mereka masih suami istri yang sah, wajar jika Dandy mencumbu istrinya kali ini.“Kamu mau apa?” cicit Nilam.Dandy diam, hanya jakunnya yang naik turun menelan saliva. Kemudian tanpa berkata ap
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Kelewat Batas

“Dandy!!! Kamu sudah datang? Ibu baru saja mau meneleponmu,” sahut Bu Ami.Dandy melihat ke arah dalam rumah. Ia melihat Bu Ami keluar dari dalam rumah dengan wajah ceria menyambutnya. Di sebelah Bu Ami terlihat Pak Ridwan jalan mengiringi. Berbanding terbalik dengan Bu Ami, wajah Pak Ridwan terlihat masam. Bahkan Dandy tidak melihat sebuah senyuman di wajah ramah ayahnya.“Seline dan David baru saja datang. Ibu kemarin yang meneleponnya dan meminta dia ke sini.” Bu Ami sudah menjelaskan mengenai keberadaan Seline dan David di rumahnya.Dandy hanya diam dan sudah bersiap masuk ke kamarnya. Ia selalu bingung dengan jalan pikiran ibunya. Padahal dia dan Nilam belum resmi bercerai bahkan Dandy sudah memutuskan untuk membatalkan perceraiannya. Namun, mengapa ibunya malah membawa Seline ke rumah?“Kamu mau ke mana? Temui Seline dan David dulu!!” seru Bu Ami.Wanita paruh baya itu bersuara saat melihat putranya nyelono
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

Rencana yang Tersembunyi

“Apa maksud Ibu? Mengapa Ibu mengatakan seperti itu?” seru Dandy.Dia sudah menahan amarahnya sepanjang acara arisan keluarga tadi. Baru tiba di rumah, Dandy langsung marah ke Bu Ami. Kali ini Seline dan David sedang berada di kamar tamu sehingga tidak mendengar perselisihan ibu dengan anak ini.“Memangnya kenapa? Semua yang Ibu katakan benar, kan? Kamu mau cerai dengan Nilam. Lalu setelah itu menikah dengan Seline. Apa kamu mau membuat status David tidak jelas?”Dandy menghela napas panjang sambil menggelengkan kepala. Dia meraup wajahnya dengan kasar dan terlihat kesal dengan sikap ibunya.“Bu ... aku masih mencintai Nilam. Asal Ibu tahu kemarin aku ke rumahnya untuk memperbaiki keadaan. Bahkan dia sudah sepakat untuk membatalkan gugatannya, tapi setelah apa yang dikatakan Ibu tadi. Rasanya dia akan meneruskan semuanya.”Mendengar penjelasan Dandy, Bu Ami malah tersenyum menyeringai. Mata Dandy menangkapnya pen
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

Bermain Siasat

“Pagi, apa benar rumah sakit ini menyediakan layanan tes DNA?” tanya Dandy.Pagi itu sebelum berangkat kerja, Dandy menyempatkan diri mampir ke rumah sakit. Semalam dia sudah mengambil sample rambut David dan Dandy sudah bertekad ingin tahu lebih banyak tentang David. Dia ingin memastikan apa benar David putra kandungnya atau bukan.“Iya, benar, Pak. Kami memang menyediakan layanan tersebut. Untuk melakukannya Bapak bisa langsung ke bagian lab yang berada di sisi kanan gedung ini,” jawab gadis resepsionis.Dandy menganggukkan kepala berulang.“Apa saya harus melakukan reservasi dulu atau bagaimana?”Gadis resepsionis itu tersenyum. “Tidak perlu, Pak. Bapak langsung ke sana dan katakan saja hendak melakukan tes apa. Setelah itu kembali ke kasir untuk melakukan pembayaran. Biasanya untuk tes DNA hasilnya membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua minggu.”Kembali gadis front office itu menjelaskan
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Sidang Perdana

“Kamu yakin akan meneruskan semua ini, Nilam?” tanya Pak Rudi.Sudah seminggu berselang sejak kedatangan Dandy tempo hari dan hari ini adalah sidang perdana perceraian Nilam dengan Dandy. Pak Rudi terkejut saat putrinya bertekad meneruskan perceraiannya. Padahal Pak Rudi tahu saat Dandy datang ke rumah tempo hari. Nilam dan Dandy bahkan menjelaskan kalau akan membatalkan perceraian mereka. Namun, mengapa Nilam sudah berubah pikiran lagi?Nilam hanya diam menundukkan kepala sambil mengangguk. “Iya, Yah. Rasanya salah saat aku menerimanya tempo hari.”Hanya helaan napas panjang yang keluar dari bibir pria paruh baya itu.“Nilam, kalian masih satu tahun membina rumah tangga. Itu waktu yang pendek untuk mengenal satu sama lain. Apalagi Ayah lihat Dandy masih sayang dan mencintaimu. Kenapa kamu masih bertekad meneruskan perceraian ini?”Nilam membisu hanya dadanya yang naik turun menghela napas panjang. Nilam memang t
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Duka Membawa Suka

“DANDY!! APA YANG KAMU LAKUKAN?” seru Fabian marah.Dandy mendongak melihat ke arah Fabian dan Mbak Bulan. Pria bermata sipit itu menatap Dandy dengan tatapan menghujam tajam seperti pisau yang siap menikamnya. Hanya Mbak Bulan yang melihatnya dengan datar.“Minggir!!! Kamu pasti telah menyakiti Nilam lagi.”Fabian mendekat dan hendak menarik tubuh Nilam ke pelukannya. Dandy memelotot ke arah Fabian. Wajahnya merah padam, rahangnya menegang bahkan giginya saling beradu menghasilkan bunyi yang nyaring.“Dia masih istriku!! Apa pedulimu? JANGAN SENTUH DIA!!!”Dandy malah menyikut Fabian hingga pria bermata sipit itu jatuh tersungkur. Pengacara Dandy datang dan melihat keriuhan di sisi lain toilet.“Mas, ada apa?” tanya pengacara Dandy.“Istri saya pingsan. Batalkan saja persidangannya, saya harus membawanya ke rumah sakit!!!” pinta Dandy.Mbak Bulan yang ada di sana juga
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
47
DMCA.com Protection Status